3 Maret 2003

Masalah Hidup dan Mati

Topik : Pelayanan

Nats : Jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup (Roma 8:13)
Bacaan : Roma 8:12-18

Alam di dunia ini kejam. Hidup dan mati menjadi hukum yang berlaku di padang rumput, sungai, dan rimba. Seekor singa mengintai kijang. Burung bangau bersiaga di tepi kolam, dan ia siap untuk membunuh dengan paruhnya yang tajam. Jauh di atas langit, seekor rajawali berekor merah menyiapkan cakar yang mematikan, sambil mengawasi gerakan di padang rumput di bawahnya. Sekawanan macan tutul mampu bertahan hidup dengan memangsa zebra. Di alam ini, setiap hewan mampu bertahan hidup jika hewan lain mati. Hal seperti ini tampak wajar, sekalipun kejadianyang sebenarnya bisa jauh lebih mengerikan daripada yang dapat kita bayangkan.

Prinsip bahwa tak ada makhluk yang hidup jika yang lain tidak mati, ternyata tidak hanya berlaku di alam ini. Saat kita berjalan bersama Allah setiap hari, keinginan daging kita harus dimatikan oleh keinginan Roh. Jika tidak, keinginan Roh akan dimatikan oleh keinginan daging (Roma 8:13). Di dalam rimba, padang rumput, dan sungai hati kita, harus selalu ada yang dimatikan supaya yang lain dapat hidup.

Kita tidak mungkin menyerahkan diri kepada Kristus dan sekaligus menyerahkan diri pada dunia. Roh-Nya tidak akan dapat memenuhi hati kita jika kita terus mempertahankan kehidupan yang penuh dengan keinginan egois. Karena itu, Tuhan menunjukkan dengan amat jelas bahwa jika kita ingin mengikut Dia, kita harus mematikan keinginan daging kita setiap hari (Lukas 9:23,24). Kita harus terus memilih apa yang mesti kita matikan, supaya Kristus dapat senantiasa hidup dengan bebas dalam diri kita --Mart De Haan II



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA