Topik : Peer Presures

23 Juli 2005

Menyenangkan Orang Banyak

Nats : Mereka lebih suka akan kehormatan manusia daripada kehormatan Allah (Yohanes 12:43)
Bacaan : Yohanes 12:35-43

Saya pernah membaca kisah di surat kabar tentang bintang karnaval tua yang biasa dipanggil Cannonball. Sewaktu masih muda, ia pernah ditembakkan dari meriam sebanyak 1.200 kali, menarik beban seberat 40,8 kilogram menyeberangi meja dengan kelopak matanya, dan mempertontonkan berbagai akrobat aneh lainnya. Ketika ditanya mengapa ia melakukan hal-hal itu, ia menjawab, Tahukah Anda bagaimana rasanya mendapatkan tepuk tangan dari 60.000 orang? Karena itulah saya melakukannya berulang kali.

Dalam Yohanes 12, kita mengenal beberapa pemimpin yang juga didorong oleh keinginan untuk menyenangkan orang lain. Namun, dalam hal itu, mereka tidak mau mengikut Yesus secara terbuka karena mereka ingin diterima oleh orang-orang Farisi. Meskipun mereka telah melihat keajaiban yang dilakukan Sang Juruselamat dan memercayai-Nya, mereka tidak mau mengakuinya secara terbuka. Mereka lebih suka akan kehormatan manusia daripada kehormatan Allah (ayat 43). Dan saya percaya kita dapat menyimpulkan bahwa banyak orang gagal meminta pertolongan Yesus karena mereka juga ingin menyenangkan orang lain. Mereka takut terhadap celaan mayoritas, mereka hanya ingin menyenangkan orang banyak.

Kita semua adalah sasaran tekanan sosial. Jika kita mau jujur terhadap diri sendiri dan kepada Allah, kita akan dapat bertahan dari dorongan kuat orang banyak. Akan tetapi apabila kita hanya ingin menyenangkan orang banyak, keadaan kita akan menjadi lebih buruk daripada pria yang terus-menerus kembali ke meriam pelontar itu! MRD

16 Januari 2006

Menegakkan Keadilan

Nats : Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum (Keluaran 23:2)
Bacaan : Keluaran 23:1-9

Selama puluhan tahun setelah pembunuhan Martin Luther King Jr., hari libur nasional Amerika Serikat yang ditetapkan untuk mengenang kelahirannya juga menjadi hari untuk mengingat alasan ia memberikan hidupnya.

Tahun '50-an dan '60-an, Dr. King memimpin perjuangan tanpa kekerasan melawan diskriminasi ras dan mengeluarkan petisi bagi hak-hak warga Amerika keturunan Afrika. Tujuan Dr. King adalah keadilan dan persamaan derajat berdasarkan martabat manusia, bukan warna kulit.

Sejak zaman Perjanjian Lama hingga hari ini, Allah memerintahkan umat-Nya untuk bersikap adil dalam berelasi dengan orang lain. "Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum" (Keluaran 23:2).

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6:8).

Yesus menegur orang-orang Farisi yang melakukan tugas-tugas religius mereka namun mengabaikan "keadilan dan kasih terhadap Allah" (Lukas 11:42).

Memperlakukan orang lain dengan keadilan dan kejujuran merupakan bagian dari tanggung jawab kita sebagai orang kristiani. Kita pun dituntut berdiri di depan umum untuk hal yang benar.

Kiranya kita memuliakan Allah dengan mempraktikkan kebenaran dalam perbuatan di dalam dunia kita hari ini --DCM

5 Juni 2006

Apa yang Allah Katakan?

Nats : Beginilah diperintahkan kepadaku atas firman Tuhan (1Raja-raja 13:9)
Bacaan : 1Raja-raja 13:7-22

Sebuah eksperimen menunjukkan bagaimana para remaja bersikap saat menghadapi tekanan dari teman-teman sebaya. Kelompok-kelompok yang terdiri dari sepuluh remaja itu dibawa ke dalam sebuah ruangan dan diperintahkan untuk mengangkat tangan saat sang guru menunjuk garis yang terpanjang dari tiga pilihan garis. Sembilan dari mereka telah diberi tahu sebelumnya untuk memilih garis terpanjang kedua. Akan tetapi, satu orang di dalam kelompok itu tidak diberi tahu.

Eksperimen tersebut dimulai dengan sembilan orang remaja yang memilih garis yang salah. Lalu orang yang kesepuluh biasanya akan menoleh ke sekelilingnya, mengernyitkan dahi dengan bingung, kemudian ia akan mengangkat tangan mengikuti kelompok tersebut karena ia tidak memiliki cukup keberanian untuk berbeda dari mereka.

Di dalam 1Raja-raja 13, seorang nabi Allah yang tak dikenal melakukan tanda-tanda mukjizat di altar di Betel (ayat 1-6). Namun kemudian, setelah kemenangan besar ini, ia mengutip perkataan seorang nabi lain sebagai kebenaran, sekalipun ia tahu perkataan itu bertentangan dengan apa yang telah dikatakan Allah kepadanya (ayat 15-19). Dan karena ketidaktaatannya itu, ia pun akhirnya tewas oleh seekor singa (ayat 20-24).

Cerita di atas mengajarkan kepada kita bahwa firman Allah lebih tinggi daripada perkataan orang lain, dan karena itu harus ditaati. Saat kita tergoda untuk menyerah di bawah tekanan, saat itulah kita harus berdiri tegak. Firman Allah -- kebenaran itu -- selalu dapat diandalkan --AMC

22 Mei 2008

Iman yang Teruji

Nats : Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api (1Petrus 1:7)
Bacaan : 1Petrus 1:1-9

Ibu Merry berusia 72 tahun. Ia menderita kanker lever stadium akut. Dokter sudah memvonis bahwa hidupnya hanya tinggal hitungan bulan. Perutnya membesar, dan kerap kali ia harus menanggung kesakitan di sekujur tubuh. Suatu hari, saya dan istri menengoknya di rumah sakit. Kami berbincang-bincang. Wajahnya yang kurus pucat tidak melunturkan semangat dan senyumnya. Saya membacakan firman Tuhan. Sebelum berdoa, saya mengajaknya bernyanyi, sebab ia senang menyanyi. "Tante mau nyanyi lagu apa?" tanya saya. "Lagu Berserah kepada Yesus," jawabnya. Kami pun bernyanyi bersama.

Sungguh luar biasa. Seseorang yang seakan-akan sudah dekat dengan kematian dan di tengah deraan sakit yang hebat, melantunkan pujian: "Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu Juru Selamat, aku berserah." Inilah iman yang sejati. Sangatlah biasa bila dalam keadaaan berkelimpahan, hidup senang, dan sehat walafiat, seseorang memuji-muji Tuhan. Akan tetapi, sungguh istimewa bila di tengah kesulitan hidup, dalam pencobaan yang berat, seseorang masih bisa memuji dan mengagungkan nama Tuhan.

Surat Petrus yang pertama ditujukan kepada umat kristiani yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia (ayat 1). Mereka tengah mengalami tekanan dan penganiayaan hebat akibat iman mereka. Namun, Petrus mengingatkan mereka untuk tetap gembira walau harus menanggung semua kesulitan itu (ayat 6). Nasihat ini juga berlaku bagi kita yang mengalami tekanan hidup. Tetaplah bergembira. Pandanglah pencobaan sebagai sarana untuk "membuktikan" kemurnian iman kita -AYA



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA