23 Desember 2002

Pesan Nahum

Topik : Konsekuensi

Nats : Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah (Nahum 1:3)
Bacaan : Nahum 1:1-8

Jika Anda pernah membaca kitab Nahum, Anda mungkin akan berkata, "Tidak banyak sukacita dalam kitab ini!" Itu karena Nahum menulis tentang kehancuran Asyur dan ibukotanya, Niniwe.

Nahum menyatakan murka Allah ketika Dia menantang Asyur (2:13,3:5). Beberapa tahun sebelumnya, karena belas kasih-Nya dan demi mewujudkan kehendak-Nya sendiri, Dia telah mengirim nabi yang ogah- ogahan, yakni Yunus, untuk menyampaikan firman Tuhan kepada penduduk Niniwe. Pada saat penduduk kota tersebut bertobat, kota itu terselamatkan.

Hampir tidak ada yang lebih buruk daripada menyesali sebuah pertobatan, dan itulah yang terjadi di Asyur. Generasi mereka yang berikutnya berbalik lagi pada cara hidup nenek moyang mereka yang jahat. Kemudian Asyur menyerang Israel, dan Allah memutuskan untuk menghukumnya.

"Tuhan itu panjang sabar" (1:3). Namun, Dia adil dan tidak akan membebaskan orang yang berdosa dari hukuman (1:3-6). Niniwe akan segera mengetahuinya.

Karena itulah, perasaan saya menjadi tidak enak setelah mendengarkan pengakuan seorang teman lama. Sudah bertahun-tahun ia menjadi orang percaya, tetapi kemudian ia berpaling dari Kristus. Sikapnya itu membuat saya bertanya-tanya: Apakah ia seorang kristiani yang bebal, atau ia tidak sungguh-sungguh percaya? Dalam hal ini, ia juga akan segera mengetahui bahwa Tuhan tidak akan membebaskan orang berdosa dari hukuman.

Tuhan Yesus, lindungilah saya agar saya tidak menyesali pertobatan saya. Amin –Dave Egner



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA