3 Desember 2004

Mencari Allah?

Topik : Konsekuensi

Nats : Pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah (Matius 21:31)
Bacaan : Matius 21:28-32

Saya dan istri saya sedang makan ma-lam dengan sepasang suami istri di pondok pemancingan di Montana. Tetapi acara itu terganggu oleh suguhan cerita kasar seorang pemancing mabuk tentang kunjungannya.

Meski komentarnya terdengar bodoh dan menyinggung perasaan, saya menangkap nada belas kasihan dalam suaranya. Kemudian saya teringat ucapan G.K. Chesterton, “Bahkan ketika manusia mengetuk pintu rumah pelacuran, mereka sesungguhnya sedang mencari Allah.”

Chesterton memang benar. Banyaknya hasrat membuktikan adanya kehausan yang mendalam akan Allah. Pria tadi, yang tampaknya jauh dari Allah, sebenarnya tanpa ia sadari lebih dekat kepada Allah.

Setiap orang tahu bahwa ia diciptakan untuk mengejar sesuatu yang tinggi, tetapi dengan santai ia justru berjalan di jalan yang me- rendahkan dirinya. Ia menjadi kurang tangguh dari yang seharusnya, dan ia tahu hal itu. Ada perasaan yang selalu mengganggunya bahwa ia seharusnya lebih dari yang sekarang. Sebagian orang menyembunyikan hal itu dengan menganggap diri paling benar, seperti orang Farisi, atau bersikap tak peduli. Sebagian lagi tahu bahwa mereka telah tersesat. Perasaan yang sukar dimengerti itu bila ditindaklanjuti dapat membawa mereka kepada Allah.

Yesus berkata kepada orang Farisi, “Pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Matius 21:31). Karena itu, saya rasa pemancing mabuk tadi jauh lebih mungkin bertobat daripada kaum Farisi —David Roper



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA