Statistik	4 pasal, 83 ayat, 1.703 kata
Penulis	Rasul Paulus (2Ti 1:1).
Tema	Bertekun dengan Ketabahan; Kesetiaan kepada Tuhan dan kebenaran.
Waktu	Sekitar tahun 67
Tempat	Penjara Roma (2Ti 1:16-17).
Kata Kunci	Ajaran.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah perantara antara Tuhan dan manusia

Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS"

1. Pendahuluan
   (2Tim 1:1-4)
   
2. I. Pesan Paulus kepada Timotius
   (2Tim 1:5-18)
   
1. A. Mengobarkan Karunia Allah
   (2Tim 1:5-7)
   
2. B. Bersedia Menderita untuk Injil
   (2Tim 1:8-10)
   
3. C. Teladan Paulus
   (2Tim 1:11-12)
   
4. D. Peganglah dan Pelihara Kebenaran
   (2Tim 1:13-14)
   
5. E. Sahabat-sahabat Paulus di Roma yang Setia dan Tidak Setia
   (2Tim 1:15-18)
   
3. II. Tuntutan-Tuntutan Terhadap Hamba Tuhan yang Setia
   (2Tim 2:1-26)
   
1. A. Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia
   (2Tim 2:1)
   
2. B. Percayakan Berita kepada Orang yang Dapat Dipercayai
   (2Tim 2:2)
   
3. C. Bertahan Dalam Kesukaran
   (2Tim 2:3-7)
   
1. 1. Sebagai Prajurit yang Baik
   (2Tim 2:3-4)
   
2. 2. Sebagai Olahragawan yang Berdisiplin
   (2Tim 2:5)
   
3. 3. Sebagai Petani yang Bekerja Keras
   (2Tim 2:6-7)
   
4. D. Mati dan Menderita dengan Yesus Kristus
   (2Tim 2:8-13)
   
5. E. Hindarilah Soal-soal yang Bodoh dan Mempertahankan Injil Dalam
   Cara yang Tidak Tercela
   (2Tim 2:14-26)
   
4. III.Peningkatan Kejahatan Terakhir yang Mendekat
   (2Tim 3:1-9)
   
5. IV. Ketekunan Dalam Kebenaran
   (2Tim 3:10-17)
   
1. A. Yang Dipelajari dari Paulus
   (2Tim 3:10-14)
   
2. B. Yang Dipelajari dari Alkitab
   (2Tim 3:15-17)
   
6. V. Beritakanlah Firman Allah
   (2Tim 4:1-5)
   
7. VI. Kesaksian dan Pengarahan Paulus
   (2Tim 4:6-18)
   
1. A. Kesaksian Perpisahan Paulus
   (2Tim 4:6-8)
   
2. B. Pengarahan Pribadi untuk Timotius
   (2Tim 4:9-13)
   
3. C. Sebuah Kata Peringatan
   (2Tim 4:14-15)
   
4. D. Keyakinan tentang Kesetiaan Allah
   (2Tim 4:16-18)
   
8. Penutup
   (2Tim 4:19-22)
   

Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.

1. Penderitaan (2Ti 1:8, 12; 2:9; 3:11).
Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama (2Ti 1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian. Teman-teman yang terdahulu seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (2Ti 1:15). Demas adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (2Ti 4:10). Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai seorang Kristen bukanlah haI yang memalukan (1Pe 4:16). Bukankah benar bahwa sebagian orang Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka?

2. Pelayanan (2Ti 2:2-6, 15, 20-21).
Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal 2 memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen sesungguhnya adalah orang yang 'diselamatkan untuk melayani'. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan 'memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya'?

3. Murtad.
Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi; kalau begitu bagaimana hal-hal ini merupakan ciri khusus 'akhir zaman'? Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan yang akan kita hadapi sebelum 'kedatangan Tuhan' (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan II Timotius 3:5-9.

4. Kitab Suci.
Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Ti 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci 'diilhamkan oleh Allah' dan kegunaannya yang luas (2Ti 3:16, 17). Pikirkan contoh-contoh dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk 'mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran'. Apa pengertian Anda tentang 'diilhamkan oleh Allah'?

Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya.

Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain (2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15), memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli (2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).

Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).

Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat (2Tim 4:6-22).

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
2. (2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2Tim 2:2).
3. (3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6), "janganlah malu" (2Tim 1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13), "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14), "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1), "ikutlah menderita" (2Tim 2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15), "hindarilah" (2Tim 2:16), "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14), "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).
4. (4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
5. (5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (2Tim 4:6-8).

Semua kitab suci diilhami

Kemurtadan diprediksi. Sumber orang percaya, Kitab Suci.

3:1 Dia menegaskan kepadanya tentang waktu yang akan tiba;
3:6 menjelaskan musuh kebenaran;
3:10 mengemukakan teladan dirinya sendiri;
3:16 dan meninggikan Kitab Suci;

Keadaan manusia pada akhir zaman (3:1-9)
Iman bertumbuh dalam penganiayaan dan dalam pembacaan Kitab Suci (3:10-17)

Kristus, Paulus, Timotius, Yanes, Yambres, Musa.

Allah, Antiokhia, Ikonium, Kitab Suci, Kristus, Listra, Musa, Tuhan, Yesus

Akhir zaman dari Injil dispensasi akan menjadi masa yang penuh bahaya, tanpa penganiayaan, dan juga dengan kejahatan. Ini adalah masa-masa dimana akan sulit untuk menjaga hati nurani yang baik, dan penolong orang percaya, adalah Firman Allah yang diinspirasikan, yang dinyatakan sebagai kuasa Allah atas keselamatan, mampu memperlengkapi dia untuk segala pekerjaan baik.

ay. 5. Injil Kristus adalah kuasa keilahian (Rm 1:16). Kecenderungan kemurtadan di zaman akhir adalah menerima ajaran Kristus secara etis, menolak ajaran tentang kelahiran kembali oleh Roh Kudus dari Kristus. Tidaklah mengherankan jika mereka yang berpegang teguh pada Kristus, bukannya pada kondisi, di hari-hari itu akan, menjadi sasaran penganiayaan yang tidak enak. (ay. 12).

Dalam pasal 3 dari Kitab 2 Timotius, Paulus memperingatkan Timotius tentang masa-masa kesukaran yang akan datang di akhir zaman. Dia menggambarkan karakter orang-orang yang hidup dalam waktu itu, yang mencintai diri sendiri, pencinta uang, pembual, sombong, penghujat, tidak taat kepada orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak suci, tidak tahu mengasihi, tidak suka berdamai, suka memfitnah, tidak bisa mengendalikan diri, kejam, tidak menyukai apa yang baik, pengkhianat, ceroboh, angkuh, dan lebih mencintai hawa nafsu daripada mencintai Allah. Paulus menasihati Timotius untuk menjauhi orang-orang seperti itu. Dia juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi penganiayaan dan penderitaan, orang yang ingin hidup saleh dalam Kristus akan dianiaya, sementara orang-orang jahat dan penipu akan semakin buruk. Paulus mendorong Timotius untuk tetap teguh dalam ajaran dan iman yang telah diajarkan kepadanya, karena Kitab Suci adalah sumber hikmat dan panduan untuk hidup yang saleh.

Kitab 2 Timotius adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang rekan dan muridnya. Surat ini ditulis saat Paulus sedang dipenjara dan berfungsi sebagai nasihat dan bimbingan bagi Timotius dalam pelayanannya sebagai pemimpin gereja.

Latar belakang historis dari pasal 3 Kitab 2 Timotius adalah situasi gereja pada saat itu. Paulus mengingatkan Timotius tentang kondisi yang sulit dan tantangan yang dihadapi oleh gereja pada masa itu. Ada penyebaran ajaran palsu dan penolakan terhadap kebenaran Injil. Paulus juga mengingatkan Timotius tentang penganiayaan yang dialami oleh orang-orang yang hidup saleh.

Dalam konteks budaya, surat ini ditulis dalam budaya Romawi pada abad pertama Masehi. Budaya Romawi pada saat itu dipengaruhi oleh kekaisaran Romawi dan agama-agama pagan yang ada. Paulus menekankan pentingnya mempertahankan kebenaran Injil dan hidup saleh dalam budaya yang korup.

Dalam konteks literatur, surat ini termasuk dalam genre surat apostolik yang umum pada masa itu. Surat-surat apostolik biasanya berisi nasihat, pengajaran, dan bimbingan bagi gereja-gereja yang ada.

Dalam konteks teologis, pasal 3 Kitab 2 Timotius menekankan pentingnya memegang teguh ajaran yang benar dan hidup saleh. Paulus mengingatkan Timotius tentang otoritas dan kegunaan Alkitab sebagai sumber kebenaran dan pedoman hidup. Ia juga menekankan pentingnya iman yang tulus dan hidup yang kudus.

Sebelum pasal 3, dalam pasal 2, Paulus mengingatkan Timotius tentang pentingnya bertekun dalam pelayanan dan menghindari percakapan yang sia-sia. Ia juga memberikan contoh-contoh dari kehidupan seorang prajurit, petani, dan atlet untuk menggambarkan ketekunan dan disiplin yang diperlukan dalam pelayanan.

Dengan demikian, pasal 3 Kitab 2 Timotius melanjutkan tema-tema yang telah diperkenalkan sebelumnya, yaitu pentingnya mempertahankan kebenaran Injil, hidup saleh, dan bertekun dalam pelayanan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Timotius pasal 3:

1. Tanda-tanda zaman akhir (2 Timotius 3:1-5)
- Orang menjadi pencinta diri sendiri, pencinta uang, pembual, sombong, penghujat, tidak taat kepada orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak suci, tidak tahu mengasihi, tidak suka berdamai, suka memfitnah, tidak bisa mengendalikan diri, kejam, tidak menyukai apa yang baik, pengkhianat, ceroboh, angkuh, lebih mencintai hawa nafsu daripada mencintai Allah.

2. Peringatan terhadap orang-orang yang menyesatkan (2 Timotius 3:6-9)
- Orang-orang yang menyusup ke dalam jemaat dan menawan perempuan-perempuan lemah yang dibebani dengan banyak dosa dan menyeret mereka dengan berbagai hawa nafsu.
- Mereka belajar tetapi tidak pernah bisa sampai kepada pengenalan akan kebenaran.
- Mereka melawan kebenaran dan pikiran mereka telah rusak, iman mereka tidak tahan uji.

3. Teladan hidup Paulus (2 Timotius 3:10-11)
- Timotius diingatkan tentang ajaran, cara hidup, tujuan hidup, iman, kesabaran, kasih, dan ketekunan Paulus.
- Paulus telah bertahan dalam penganiayaan dan Tuhan menyelamatkannya.

4. Penganiayaan bagi orang yang hidup saleh (2 Timotius 3:12-13)
- Semua orang yang ingin hidup saleh dalam Yesus Kristus akan dianiaya.
- Orang-orang jahat dan para penipu akan menjadi lebih buruk lagi, mereka menyesatkan dan disesatkan.

5. Pentingnya Kitab Suci (2 Timotius 3:14-17)
- Timotius diingatkan untuk melanjutkan dengan apa yang telah dipelajarinya dan dipercayainya.
- Kitab Suci dinapasi oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran.
- Manusia milik Allah akan cakap dan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik melalui Kitab Suci.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Tokoh dalam Alkitab yang melawan Yanes dan Yambres.
- Yanes dan Yambres: Orang-orang yang melawan Musa.
- Paulus: Penulis surat ini, yang mengajarkan ajaran-ajarannya kepada Timotius.
- Timotius: Penerima surat ini, yang diajari oleh Paulus.
- Perempuan-perempuan lemah: Perempuan-perempuan yang dibebani dengan banyak dosa dan ditawan oleh orang-orang jahat yang menyusup ke dalam jemaat.
- Allah: Tuhan yang disembah oleh orang percaya.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Antiokhia: Kota di Asia Kecil yang dikunjungi oleh Paulus dalam perjalanannya.
- Ikonium: Kota di Asia Kecil yang dikunjungi oleh Paulus dalam perjalanannya.
- Listra: Kota di Asia Kecil yang dikunjungi oleh Paulus dalam perjalanannya.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "2 Timotius" pasal "3" dari Alkitab:

1. Pencinta diri sendiri: Orang-orang akan menjadi egois dan hanya peduli dengan kepentingan pribadi mereka sendiri.
2. Pencinta uang: Orang-orang akan sangat mengutamakan harta dan kekayaan materi.
3. Pembual: Orang-orang akan sombong dan suka membanggakan diri sendiri.
4. Sombong: Orang-orang akan merasa lebih baik dan lebih penting dari orang lain.
5. Penghujat: Orang-orang akan suka mencela dan menghina orang lain.
6. Tidak taat kepada orang tua: Orang-orang akan tidak menghormati dan tidak patuh kepada orang tua mereka.
7. Tidak tahu berterima kasih: Orang-orang akan tidak menghargai dan tidak bersyukur atas apa yang mereka terima.
8. Tidak suci: Orang-orang akan hidup dalam dosa dan tidak menjaga kekudusan.
9. Tidak tahu mengasihi: Orang-orang akan kehilangan kasih dan tidak peduli dengan kebutuhan orang lain.
10. Tidak suka berdamai: Orang-orang akan suka berkonflik dan tidak mau hidup dalam damai.
11. Suka memfitnah: Orang-orang akan suka menyebarkan fitnah dan mencemarkan nama baik orang lain.
12. Tidak bisa mengendalikan diri: Orang-orang akan kehilangan kendali atas diri mereka sendiri dan hidup dalam keinginan daging.
13. Kejam: Orang-orang akan bertindak dengan kekejaman dan tidak memiliki belas kasihan.
14. Tidak menyukai apa yang baik: Orang-orang akan menolak dan tidak menghargai hal-hal yang baik dan benar.
15. Pengkhianat: Orang-orang akan mengkhianati dan tidak setia kepada orang lain.
16. Ceroboh: Orang-orang akan bertindak tanpa pertimbangan dan tidak berpikir panjang.
17. Angkuh: Orang-orang akan sombong dan merasa lebih baik dari orang lain.
18. Lebih mencintai hawa nafsu daripada mencintai Allah: Orang-orang akan lebih mengutamakan keinginan duniawi daripada hubungan dengan Allah.
19. Kelihatan saleh tetapi menyangkali kuasanya: Orang-orang akan berpura-pura saleh tetapi menolak kuasa dan otoritas Allah.
20. Menyusup ke dalam jemaat: Orang-orang jahat akan masuk ke dalam gereja dan mencoba menyesatkan orang-orang percaya.
21. Menawan perempuan-perempuan lemah: Orang-orang jahat akan mengeksploitasi perempuan yang lemah dan mempengaruhi mereka dengan hawa nafsu.
22. Belajar tetapi tidak pernah bisa sampai kepada pengenalan akan kebenaran: Orang-orang jahat akan mencari pengetahuan tetapi tidak akan mengerti dan menerima kebenaran.
23. Pikiran mereka telah rusak dan iman mereka tidak tahan uji: Orang-orang jahat akan memiliki pikiran yang rusak dan iman yang lemah.
24. Mengikuti ajaran, cara hidup, tujuan hidup, iman, kesabaran, kasih, dan ketekunan: Timotius diingatkan untuk mengikuti teladan Paulus dalam iman dan hidup yang saleh.
25. Penganiayaan: Paulus mengalami penganiayaan dalam pelayanannya dan Timotius diingatkan bahwa semua orang yang ingin hidup saleh akan mengalami penganiayaan.
26. Orang-orang jahat dan para penipu: Orang-orang jahat akan semakin jahat dan menyesatkan orang lain.
27. Lanjutkanlah dengan apa yang telah dipelajari dan diyakini: Timotius diingatkan untuk terus memegang teguh ajaran yang telah dia pelajari dan yakini.
28. Kitab Suci: Kitab Suci adalah firman Allah yang dinapasi dan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran.
29. Manusia milik Allah: Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah milik Allah dan dilengkapi untuk melakukan perbuatan baik.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari deskripsi tentang perilaku orang-orang pada hari-hari terakhir?
2. Bagaimana kita dapat menghindari menjadi seperti orang-orang yang digambarkan dalam pasal ini?
3. Apa artinya menjadi pencinta diri sendiri dan pencinta uang? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi hubungan kita dengan Allah dan sesama?
4. Mengapa penting bagi kita untuk tahu dan mengikuti ajaran-ajaran Paulus seperti yang disebutkan dalam pasal ini?
5. Bagaimana pengalaman penganiayaan dapat memperkuat iman kita dan menguatkan hubungan kita dengan Tuhan?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat mengidentifikasi orang-orang yang menyusup ke dalam jemaat dan menyesatkan orang-orang percaya?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari contoh Paulus dalam menghadapi penganiayaan dan penderitaan?
3. Bagaimana Kitab Suci dapat menjadi sumber hikmat dan panduan dalam hidup kita sehari-hari?
4. Bagaimana kita dapat mempergunakan Kitab Suci untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran?
5. Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri agar menjadi cakap dan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik?

Hal-hal menarik terkait Kitab "2 Timotius" pasal "3":
1. Pasal ini memberikan gambaran tentang kondisi moral dan spiritual pada hari-hari terakhir sebelum kedatangan Kristus.
2. Paulus mengingatkan Timotius untuk menjauhi orang-orang yang memiliki perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus.
3. Pasal ini juga menekankan pentingnya mempelajari dan mengikuti ajaran-ajaran Paulus sebagai sumber kebenaran dan panduan hidup.
4. Paulus membagikan pengalaman penganiayaan dan penderitaannya sebagai contoh ketekunan dan kesetiaan dalam mengikuti Kristus.
5. Kitab Suci diakui sebagai sumber hikmat yang diberikan oleh Allah untuk mengajar, memperbaiki, dan mendidik kita dalam kebenaran.

Dari pasal 3 Kitab 2 Timotius, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Menjauhi perilaku yang jahat: Pasal ini menggambarkan perilaku jahat yang akan muncul pada hari-hari terakhir. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjauhi perilaku seperti pencinta diri sendiri, pencinta uang, pembual, sombong, penghujat, tidak taat kepada orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak suci, tidak tahu mengasihi, tidak suka berdamai, suka memfitnah, tidak bisa mengendalikan diri, kejam, tidak menyukai apa yang baik, pengkhianat, ceroboh, angkuh, dan lebih mencintai hawa nafsu daripada mencintai Allah.

2. Mengenali dan menjauhi pengajar palsu: Pasal ini juga mengingatkan kita tentang adanya orang-orang yang menyusup ke dalam jemaat dan menyesatkan orang-orang dengan ajaran palsu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan menjauhi pengajar palsu tersebut.

3. Bertahan dalam penganiayaan: Pasal ini mengatakan bahwa semua orang yang ingin hidup saleh dalam Yesus Kristus akan mengalami penganiayaan. Oleh karena itu, kita perlu bertekun dan bertahan dalam penganiayaan tersebut, dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menyelamatkan kita.

Berikut adalah beberapa doa yang terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk menjauhi perilaku jahat: Tuhan, tolonglah kami untuk menjauhi perilaku jahat yang disebutkan dalam pasal ini. Bantulah kami untuk hidup dengan rendah hati, mengasihi sesama, dan mencintai Engkau lebih dari segalanya.

2. Doa untuk mengenali pengajar palsu: Tuhan, berikanlah kami kebijaksanaan dan pengertian untuk mengenali pengajar palsu yang mencoba menyesatkan kami. Bantulah kami untuk tetap teguh pada kebenaran yang terdapat dalam Firman-Mu.

3. Doa untuk bertahan dalam penganiayaan: Tuhan, kuatkanlah kami dalam menghadapi penganiayaan yang mungkin kami alami karena iman kami. Bantulah kami untuk tetap setia kepada-Mu dan percaya bahwa Engkau akan menyelamatkan kami.

4. Doa untuk hidup saleh: Tuhan, bantulah kami untuk hidup saleh dalam Yesus Kristus. Bimbinglah kami dalam setiap perbuatan baik dan berikanlah kami kekuatan untuk menghindari godaan dan jatuh ke dalam dosa.

Semoga doa-doa ini membantu kamu dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal 3 Kitab 2 Timotius dalam hidupmu.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 2 Timotius Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Pasal 3 dari Kitab 2 Timotius berbicara tentang kondisi dan karakter orang-orang pada hari-hari terakhir.
- Pasal ini juga memberikan peringatan tentang orang-orang yang menyusup ke dalam jemaat dan menyesatkan orang lain.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus, yang menulis kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda.

3. Where (Di mana):
- Pasal ini ditulis oleh Paulus dari penjara, tetapi tidak disebutkan secara spesifik di mana penjara tersebut berada.

4. When (Kapan):
- Pasal ini ditulis pada masa-masa akhir, yang mengacu pada masa sekarang dan masa depan.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memberikan peringatan kepada Timotius dan gereja tentang kondisi dan karakter orang-orang pada masa-masa terakhir.
- Tujuannya adalah agar Timotius dan gereja tetap teguh dalam iman dan menghindari pengaruh negatif dari orang-orang yang menyesatkan.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan karakter orang-orang pada masa-masa terakhir, seperti menjadi pencinta diri sendiri, pencinta uang, pembual, sombong, penghujat, tidak taat kepada orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak suci, tidak tahu mengasihi, tidak suka berdamai, suka memfitnah, tidak bisa mengendalikan diri, kejam, tidak menyukai apa yang baik, pengkhianat, ceroboh, angkuh, lebih mencintai hawa nafsu daripada mencintai Allah, kelihatan saleh tetapi menyangkali kuasanya.
- Pasal ini juga mengingatkan bahwa semua Kitab Suci dinapasi oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran.
- Paulus juga memberikan contoh dirinya sendiri kepada Timotius, tentang bagaimana ia bertahan dalam penganiayaan dan Tuhan menyelamatkannya.

Dengan demikian, pasal ini memberikan peringatan tentang kondisi dan karakter orang-orang pada masa-masa terakhir, serta pentingnya tetap teguh dalam iman dan mengandalkan Kitab Suci sebagai pedoman hidup.