Statistik	16 pasal, 433 ayat, 9.447 kata
Penulis	Rasul Paulus (Rom 1:1).
Tema	Kebenaran Allah telah Dinyatakan; Dibenarkan oleh Iman.
Waktu	Sekitar tahun 57
Tempat	Korintus (Rom 15:25-32; Kis 19:21; 20:1-3)
Kata Kunci	Kebenaran.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang membenarkan kita

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta (Kis 2:10). Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Rom 15:20).

Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom 15:22). Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).

Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis 20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (Rom 15:25-27). Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).

1. Pendahuluan
   (Rom 1:1-17)
   
2. I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran
   (Rom 1:18-3:20)
   
1. A. Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
   (Rom 1:18-32)
   
2. B. Kebutuhan Orang Yahudi
   (Rom 2:1-3:8)
   
3. C. Kebutuhan Semua Orang
   (Rom 3:9-20)
   
3. II. Penyediaan Kebenaran yang Mulia oleh Allah
   (Rom 3:21-5:21)
   
1. A. Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
   (Rom 3:21-31)
   
2. B. Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
   (Rom 4:1-25)
   
3. C. Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
   (Rom 5:1-11)
   
4. D. Adam dan Kristus Dibandingkan
   (Rom 5:12-21)
   
1. 1. Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
   
2. 2. Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
   
4. III.Kebenaran Berkarya Melalui Iman
   (Rom 6:1-8:39)
   
1. A. Kebebasan dari Perbudakan Dosa
   (Rom 6:1-23)
   
1. 1. Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
   (Rom 6:1-14)
   
2. 2. Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
   (Rom 6:15-23)
   
2. B. Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
   (Rom 7:1-25)
   
3. C. Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
   (Rom 8:1-39)
   
5. IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan dengan Israel
   (Rom 9:1-11:36)
   
1. A. Persoalan Penolakan Israel
   (Rom 9:1-10:21)
   
2. B. Kemenangan Rencana Allah
   (Rom 11:1-36)
   
6. V. Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman
   (Rom 12:1-15:13)
   
1. A. Orang Percaya dan Penyerahan Diri
   (Rom 12:1-2)
   
2. B. Orang Percaya dan Masyarakat
   (Rom 12:3-21)
   
3. C. Orang Percaya dan Pemerintah
   (Rom 13:1-7)
   
4. D. Orang Percaya dan Hukum Kasih
   (Rom 13:8-15:13)
   
7. Penutup
   (Rom 15:14-16:27)
   

Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.

1. (1) Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
2. (2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (mis. Rom 11:11-36).

1. Anugerah.
Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma: Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.

2. Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.

3. Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.

4. Kebersamaan.
Perhatikan apa yang Paulus katakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Ia menggunakan gambaran tentang tubuh ketika ia ingin menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman Paulus berbeda dengan masa kini, apakah ia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini? Khususnya lihat 14:1-15:7.

5. Allah adalah Raja.
Kita mendapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap mengendalikan dunia, sebagaimana Ia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Ia melakukannya. Bacalah seluruh pasal 9 dan 10 sekali lagi. Bagaimana keduanya saling mengisi?

Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus (Rom 3:21--4:25).

Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat (pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).

Tujuh ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.
2. (2) Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).
3. (3) Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
4. (4) Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (Rom 1:16-17): Allah membereskan segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.
5. (5) Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:
1. (a) dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan
2. (b) prinsip "dosa" (Yun. _he hamartia_), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).
6. (6) Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
7. (7) Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi (terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan akhirnya menuju kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Siapa yang bebas dari hukuman

Hukum baru Roh Kudus di dalam orang percaya, memberikan pembebasan dari natur berdosa. Hasil yang penuh dari Injil di dalam orang percaya dan keselamatannya.

8:1 Mereka yang ada di dalam Kristus, bebas dari kutukan.
8:5 yang jahat berasal dari daging;
8:13 dan yang baik berasal dari Roh.
8:19 Kemuliaan yang lama dinantikan akan dinyatakan,
8:29 ditetapkan dari semula oleh Allah.
8:38 Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya.

Hidup oleh Roh (8:1-17)
Pengharapan anak-anak Allah (8:18-30)
Keyakinan iman (8:31-39)

Allah, Yesus, Roh Kudus, Paulus.

Abba, Allah, Kristus, Roh Allah, Taurat, Tuhan, Yesus

Merupakan penghiburan yang tak terkatakan dari semua orang yang di dalam Kristus Yesus bahwa tidak ada penghukuman lagi atas mereka, dan bahwa Roh Kudus yang tinggal di dalam orang percaya mengerjakan apa yang tidak pernah bisa dilakukan oelh hukum Taurat. Dia memberikan kebebasan dari kuasa dosa, mempercepat pelayanan, memberikan jaminan, dan menginspirasi doa.

ay. 26, 34. Rasa aman orang percaya terhadap hukuman atas dosa terletak pada satu dasar yaitu karya Kristus yang sudah genap dan perantaraan-Nya di surga bagi orang percaya. Rasa aman orang percaya melawan kuasa dosa adalah pekerjaan Roh Kudus saat ini di dalam dirinya dan doa syafaat-Nya bagi kita.

Pasal 8 dari Kitab Roma mengajarkan tentang kebebasan yang diberikan kepada orang-orang yang ada dalam Yesus Kristus. Hukum Roh kehidupan telah memerdekakan mereka dari hukum dosa dan maut. Allah mengutus Anak-Nya dalam keserupaan dengan tubuh jasmani yang berdosa untuk menghukum dosa dalam daging, sehingga tuntutan Hukum Taurat yang benar dapat digenapi dalam mereka yang hidup menurut Roh. Mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang bersifat daging, tetapi mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang bersifat Roh. Menaruh pikiran pada daging adalah maut, tetapi menaruh pikiran pada Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Orang-orang yang hidup menurut Roh adalah anak-anak Allah dan pewaris-Nya. Mereka tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, dan Roh Allah sendiri bersaksi bersama roh mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah. Penderitaan yang mereka alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada mereka. Semua ciptaan menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan, dan ciptaan itu sendiri akan dibebaskan dari ikatan kebinasaan menjadi kemerdekaan mulia dari anak-anak Allah. Roh Allah menolong mereka dalam kelemahan mereka dan bersyafaat bagi mereka sesuai dengan kehendak Allah. Segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah. Tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Kristus, karena dalam Yesus Kristus, Tuhan kita, mereka lebih daripada para pemenang.

Pasal 8 dari Kitab Roma berbicara tentang kehidupan dalam Roh dan kebebasan yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang percaya.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa pada saat itu, jemaat di Roma mengalami tekanan dan penganiayaan dari pemerintah Romawi yang tidak mengakui agama Kristen. Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran dan dorongan kepada jemaat agar tetap teguh dalam iman mereka.

Dalam konteks budaya, Roma pada saat itu adalah ibu kota Kekaisaran Romawi yang multikultural. Jemaat di Roma terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi yang hidup dalam lingkungan yang beragam budaya dan agama. Hal ini mempengaruhi konteks teologis dari surat ini, di mana Paulus menekankan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman dalam Yesus Kristus, bukan melalui hukum Taurat atau perbuatan baik.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus menjelaskan bahwa semua orang berdosa dan tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri. Namun, melalui iman dalam Yesus Kristus, orang-orang percaya dibenarkan dan menerima hidup yang baru dalam Roh Kudus. Paulus juga menekankan bahwa Roh Kudus membantu orang percaya dalam perjalanan hidup mereka, memberikan kekuatan dan penghiburan.

Dalam pasal 8, Paulus melanjutkan dengan menjelaskan bahwa hidup dalam Roh Kudus membawa kebebasan dari kuasa dosa dan kematian. Orang percaya tidak lagi hidup dalam daging, tetapi dalam Roh, dan mereka memiliki harapan akan kehidupan kekal bersama Allah.

Dengan demikian, pasal 8 dari Kitab Roma menekankan pentingnya hidup dalam Roh Kudus dan kebebasan yang diberikan oleh iman dalam Yesus Kristus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Roma pasal 8:

1. Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam Yesus Kristus (Roma 8:1).
2. Hukum Roh kehidupan memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut (Roma 8:2).
3. Allah mengutus Anak-Nya untuk menghukum dosa dalam daging (Roma 8:3).
4. Mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang bersifat daging, tetapi mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang bersifat Roh (Roma 8:5).
5. Menaruh pikiran pada daging adalah maut, tetapi menaruh pikiran pada Roh adalah hidup dan damai sejahtera (Roma 8:6).
6. Mereka yang hidup menurut daging tidak dapat menyenangkan Allah, tetapi jika Roh Allah hidup dalam mereka, mereka hidup menurut Roh (Roma 8:8-9).
7. Roh Allah yang hidup dalam kita memberi hidup kepada tubuh yang fana (Roma 8:11).
8. Kita adalah orang-orang yang berutang, bukan kepada daging, tetapi hidup menurut Roh (Roma 8:12-13).
9. Mereka yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah (Roma 8:14).
10. Roh Allah bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:16).
11. Penderitaan yang kita alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Roma 8:18).
12. Seluruh ciptaan menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan (Roma 8:19).
13. Roh menolong kita dalam kelemahan kita dan bersyafaat bagi kita sesuai dengan kehendak Allah (Roma 8:26-27).
14. Segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah (Roma 8:28).
15. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah dalam Yesus Kristus (Roma 8:38-39).

Sumber: Kitab Roma pasal 8

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Yesus Kristus: Anak Allah yang dikirim oleh Allah untuk menghukum dosa dalam daging dan memerdekakan umat manusia dari hukum dosa dan maut.
- Allah: Tuhan yang mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan umat manusia.
- Roh Allah: Hukum Roh kehidupan dalam Yesus Kristus yang memerdekakan umat manusia dari hukum dosa dan maut.
- Anak-Nya: Yesus Kristus, yang dikirim oleh Allah dalam keserupaan dengan tubuh jasmani yang berdosa dan untuk dosa.
- Roh Kristus: Roh Allah yang hidup dalam umat manusia yang memiliki Kristus dalam dirinya.
- Roh-Nya: Roh Allah yang tinggal dalam umat manusia dan memberi hidup kepada tubuh yang fana.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Roma pasal 8:

1. Penghukuman: Pasal ini mengajarkan bahwa tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Yesus Kristus.
2. Hukum Roh: Hukum Roh kehidupan dalam Yesus Kristus telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut.
3. Daging: Hukum Taurat dilemahkan oleh daging, tetapi kita dipanggil untuk hidup menurut Roh, bukan menurut daging.
4. Roh: Kita dipanggil untuk hidup menurut Roh Allah yang tinggal dalam kita.
5. Hidup dan damai sejahtera: Menaruh pikiran pada Roh adalah hidup dan damai sejahtera, sedangkan menaruh pikiran pada daging adalah maut.
6. Anak-anak Allah: Mereka yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah dan pewaris-Nya.
7. Penderitaan: Penderitaan yang kita alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
8. Pengharapan: Kita menantikan pengangkatan sebagai anak-anak Allah dan penebusan tubuh kita dengan pengharapan yang tidak terlihat.
9. Roh membantu: Roh Allah membantu kita dalam kelemahan kita dan bersyafaat bagi kita sesuai dengan kehendak Allah.
10. Kasih Kristus: Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, termasuk penindasan, kesulitan, penganiayaan, dan bahaya.

Kata kunci dalam pasal ini mencakup penghukuman, hukum Roh, daging, Roh, hidup dan damai sejahtera, anak-anak Allah, penderitaan, pengharapan, Roh membantu, dan kasih Kristus.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Roma pasal 8:

1. Apa arti dari pernyataan bahwa tidak ada lagi penghukuman bagi orang yang ada dalam Yesus Kristus? Bagaimana hal ini berhubungan dengan hukum Roh kehidupan dalam Yesus Kristus?
2. Mengapa Allah mengutus Anak-Nya sendiri dalam keserupaan dengan tubuh jasmani yang berdosa dan untuk dosa? Apa arti dari menghukum dosa dalam daging?
3. Apa perbedaan antara hidup menurut daging dan hidup menurut Roh? Mengapa menaruh pikiran pada hal-hal daging dianggap sebagai maut?
4. Bagaimana kita dapat hidup menurut Roh? Apa peran Roh Allah dalam hidup kita?
5. Apa arti dari menjadi anak-anak Allah dan pewaris Allah? Bagaimana penderitaan yang kita alami sekarang berhubungan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita?
6. Mengapa ciptaan menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan? Bagaimana ciptaan akan dibebaskan dari ikatan kebinasaan?
7. Apa arti dari pengharapan yang dilihat dan pengharapan yang tidak dilihat? Mengapa kita harus menantikan dengan tekun?
8. Bagaimana Roh Allah menolong kita dalam kelemahan kita? Apa peran Roh dalam doa kita?
9. Mengapa segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah? Apa arti dari menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya?
10. Apa yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus? Mengapa kita lebih daripada para pemenang melalui Dia yang mengasihi kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Roma pasal 8.

Dari pasal 8 Kitab Roma, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Kehidupan dalam Roh: Pasal ini mengajarkan bahwa bagi mereka yang ada dalam Yesus Kristus, tidak ada lagi penghukuman. Hukum Roh kehidupan dalam Kristus telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut. Oleh karena itu, hiduplah menurut Roh dan bukan menurut daging.

2. Pikiran pada Roh: Pasal ini mengajarkan pentingnya menaruh pikiran pada hal-hal yang bersifat Roh. Menaruh pikiran pada daging adalah maut, tetapi menaruh pikiran pada Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Jadi, berusaha untuk memikirkan hal-hal yang bersifat Roh dan hidup sesuai dengan kehendak Allah.

3. Anak-anak Allah: Pasal ini mengajarkan bahwa mereka yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah. Kita telah menerima Roh yang telah mengangkat kita menjadi anak-anak, yang memungkinkan kita berseru, "Abba, Bapa!" Kita adalah pewaris Allah dan sesama pewaris dengan Kristus.

4. Pengharapan dan penderitaan: Pasal ini mengajarkan bahwa penderitaan yang kita alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Kita menantikan pengangkatan sebagai anak-anak Allah dan penebusan tubuh kita. Dalam pengharapan kita diselamatkan.

5. Kasih Allah yang tak terpisahkan: Pasal ini mengajarkan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Tidak ada penindasan, kesulitan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, atau pedang yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah dalam Yesus Kristus.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kamu doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk hidup dalam Roh: Tuhan, aku berdoa agar Engkau memampukan aku untuk hidup menurut Roh dan bukan menurut daging. Bantu aku untuk memikirkan hal-hal yang bersifat Roh dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu.

2. Doa untuk menguatkan pengharapan: Tuhan, aku berdoa agar Engkau menguatkan pengharapanku dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan. Bantu aku untuk tetap percaya bahwa penderitaan yang aku alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

3. Doa untuk memahami kasih Allah yang tak terpisahkan: Tuhan, aku bersyukur karena kasih-Mu yang tak terpisahkan. Bantu aku untuk tetap teguh dalam iman dan meyakini bahwa tidak ada yang dapat memisahkan aku dari kasih-Mu dalam Yesus Kristus.

Semoga doa-doa ini dapat memperkuat imanmu dan membantu kamu dalam hidupmu sehari-hari.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Roma Pasal 8 :

1. What (Apa):
- Pasal 8 dari Kitab Roma berbicara tentang kehidupan dalam Roh dan kebebasan dari hukum dosa dan maut melalui Yesus Kristus.
- Pasal ini juga membahas tentang pentingnya hidup menurut Roh dan bukan menurut daging.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus.
- Pasal ini ditujukan kepada jemaat di Roma dan juga kepada semua orang percaya.

3. Where (Dimana):
- Pasal ini ditulis oleh Rasul Paulus saat ia berada di Korintus.

4. When (Kapan):
- Pasal ini ditulis sekitar tahun 57-58 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memberikan pengajaran dan penghiburan kepada jemaat di Roma, serta untuk menjelaskan pentingnya hidup menurut Roh dan kebebasan yang diberikan melalui Yesus Kristus.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan bahwa melalui Yesus Kristus, orang yang ada dalam Dia tidak lagi dihukum dan telah dibebaskan dari hukum dosa dan maut.
- Pasal ini juga mengajarkan bahwa hidup menurut Roh adalah hidup yang menyenangkan Allah, sementara hidup menurut daging adalah maut.
- Pasal ini menekankan pentingnya memiliki Roh Allah yang tinggal dalam diri kita, karena Roh Allah akan memberikan hidup kepada tubuh yang fana.
- Pasal ini juga mengajarkan tentang pengharapan yang kita miliki sebagai anak-anak Allah dan bahwa Roh Allah membantu kita dalam kelemahan kita.
- Pasal ini menguatkan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Yesus Kristus.

Semoga analisis ini dapat membantu Anda dalam memahami isi dari Kitab Roma Pasal 8.