Pengkhotbah 7:8
KonteksTB (1974) © SABDAweb Pkh 7:8 |
Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar e lebih baik dari pada tinggi hati. |
AYT (2018) | Lebih baik akhir dari suatu perkara daripada awalnya. Kesabaran roh lebih baik daripada kesombongan roh. |
TL (1954) © SABDAweb Pkh 7:8 |
Baiklah kesudahan barang suatu perkara dari pada permulaannya, dan baiklah sabar dari pada kemegahan hati. |
BIS (1985) © SABDAweb Pkh 7:8 |
Lebih baik akhir suatu perkara daripada permulaannya; lebih baik bersabar daripada terlalu bangga. |
TSI (2014) | Menyelesaikan sesuatu lebih baik daripada hanya memulainya. Panjang sabar lebih baik daripada sombong. |
MILT (2008) | Lebih baik akhir suatu hal daripada awalnya. Lebih baik roh panjang sabar daripada roh tinggi hati. |
Shellabear 2011 (2011) | Akhir suatu hal lebih baik daripada awalnya. Panjang sabar lebih baik daripada tinggi hati. |
AVB (2015) | Kesudahan sesuatu lebih baik daripada permulaannya. Jiwa yang sabar lebih baik daripada jiwa yang bongkak. |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
TB ITL © SABDAweb Pkh 7:8 |
|
TL ITL © SABDAweb Pkh 7:8 |
|
AYT ITL | |
AVB ITL | |
HEBREW | |
[+] Bhs. Inggris |
TB (1974) © SABDAweb Pkh 7:8 |
Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar e lebih baik dari pada tinggi hati. |
TB+TSK (1974) © SABDAweb Pkh 7:8 |
Akhir suatu hal lebih baik 1 dari pada awalnya. Panjang 2 sabar lebih baik 1 dari pada tinggi hati. |
Catatan Full Life |
Pkh 7:8-14 1 Nas : Pengkh 7:8-14 Salomo meminta agar kita dengan tekun menuju sasaran-sasaran yang ditetapkan Allah (bd. Fili 3:13-14) sambil menerima jalan yang disediakan Allah, baik jalan itu licin maupun kasar. Dengan mengakui bahwa Allah bekerja di dalam kita, kita dapat bersukacita dalam kemakmuran dan belajar mengandalkan Allah dalam kemalangan. Seperti halnya rasul Paulus, kita harus belajar merasa puas -- baik dengan keadaan yang melimpah maupun yang kekurangan (Fili 4:12). |
[+] Bhs. Inggris |