Amsal 26:12
KonteksTB (1974) © SABDAweb Ams 26:12 |
Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak 1 , k harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. l |
AYT (2018) | Apakah kamu melihat orang yang berhikmat menurut pandangannya sendiri? Harapan orang bodoh lebih banyak daripada orang itu. |
TL (1954) © SABDAweb Ams 26:12 |
Jikalau engkau melihat seorang yang pada sangkanya sendiri ialah pandai, maka boleh diharap akan orang bodoh terlebih dari pada harap akan orang itu. |
BIS (1985) © SABDAweb Ams 26:12 |
Orang yang bodoh sekali masih lebih baik daripada orang yang menganggap dirinya pandai. |
TSI (2014) | Pernahkah engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak? Nah, mengajar orang bodoh jauh lebih mudah daripada mendidik orang seperti itu. |
MILT (2008) | Adakah engkau melihat orang yang bijak dalam pandangannya sendiri? Harapan orang bebal lebih daripada dirinya. |
Shellabear 2011 (2011) | Apakah engkau memperhatikan orang yang menganggap dirinya bijak? Lebih ada harapan bagi orang bodoh daripada dia. |
AVB (2015) | Adakah engkau memperhatikan orang yang menganggap dirinya arif? Orang yang bodoh ada lebih banyak harapan daripada dia. |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
TB ITL © SABDAweb Ams 26:12 |
|
TL ITL © SABDAweb Ams 26:12 |
|
AYT ITL | |
AVB ITL | |
HEBREW | |
[+] Bhs. Inggris |
TB (1974) © SABDAweb Ams 26:12 |
Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak 1 , k harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. l |
TB+TSK (1974) © SABDAweb Ams 26:12 |
Jika engkau melihat 1 orang 2 yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. |
Catatan Full Life |
Ams 26:12 1 Nas : Ams 26:12 Keangkuhan dan merasa diri penting menyebabkan orang menggangap dirinya bijak menurut pendapat sendiri sehingga dengan angkuh mempercayai pikirannya sendiri. Tetapi, hikmat dan kebenaran bukan dibentuk oleh nalar manusia, tetapi oleh menerima apa yang dikatakan dan dinyatakan Allah dalam seluruh Alkitab. Dengan jujur mengakui kemungkinan untuk menipu di dalam hati kita, tidak berarti kita boleh dengan sendirinya beranggapan bahwa standar-standar benar dan salah kita adalah standar Allah (lihat cat. --> Yer 17:9); [atau ref. Yer 17:9] sebaliknya, Allah memanggil kita dengan rendah hati untuk menaklukkan semua pikiran kita kepada kekuasaan penyataan-Nya dan pelayanan Roh Kudus (Yoh 16:8-14), memohon Dia untuk menginsafkan dan membetulkan dalam hal-hal di mana kita salah (bd. Wahy 3:17). |
[+] Bhs. Inggris |