Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 69 ayat untuk yang dikehendaki Allah AND book:[1 TO 39] AND book:30 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Am 5:4) (jerusalem: Carilah Aku) Berziarah ke tempat-tempat kudus dapat dikatakan "mencari Allah", bdk Ams 5:5; Ula 12:5; 2Ta 1:5. tetapi nabi Amos menegaskan bahwa "mencari Allah" yang sebenarnya berarti: mengusahakan yang baik dan menjauhkan yang jahat, Ams 5:14. Itulah yang membawa orang ke hidup sejati, Ams 5:4,6. Dalam nas-nas lain dari Perjanjian Lama ungkapan "mencari Allah" berarti: meminta petunjuk Tuhan (Ibraninya: darasy) dengan mengajukan pertanyaan 1Sa 14:41+, melalui seorang "abdi Allah", Kej 25:22; Kel 18:15; 1Sa 9:9; 1Ra 22:8, ataupun dengan "mencari firman", 1Ra 22:5; bdk Ams 14:5, baik dalam sebuah kitab, Yes 34:16, maupun dengan perantaraan seorang nabi, 1Ra 22:7. Ada sebuah ungkapan lain (yang biasanya memakai kata kerja Ibrani biqqesy) yang berkata tentang: "mencari wajah Tuhan", artinya: kehadiranNya, Hos 5:15; 2Sa 21:1 (Ibrani): 1Ta 16:11(=Maz 105:4); Maz 24:6; 27:8+. Agaknya dengan arti yang sama ungkapan itu dipakai dalam Zef 1:6; Hos 3:5; 5:6; Kel 33:7+, dll. Tetapi kedua ungkapan tsb hampir sama artinya: Orang mencari wajah Tuhan untuk mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dan kehadiran Allah kerap kali menjadi nyata melalui petunjuk yang diberiNya. Adapun "mencari Allah" itu dalam Perjanjian Lama merupakan perbuatan keagamaan yang dasari. Dalam Perjanjian Baru terdapat ungkapan yang sama artinya, yaitu: mencari Kerajaan Allah, Mat 6:33.
(0.73) (Am 2:8) (jerusalem: di rumah Allah mereka) Yang dimaksud ialah perjamuan kudus yang menyusul korban yang dipersembahkan kepada Allah Israel. Tetapi Allah sejati direndahkan menjadi berhala saja (Allah mereka), jika mau dihormati dengan korban dan perjamuan meriah yang bahannya dirampas dari orang lemah, meskipun pura-pura sesuai dengan hukum. Sebab barang itu diambil dari orang berhutang yang tidak mampu membayar, bdk Sir 34:20+.
(0.72) (Am 9:1) (sh: Allah, Penguasa alam semesta (Jumat, 25 Juli 2003))
Allah, Penguasa alam semesta

Bangsa Israel tidak dapat menghindar dari penghukuman Allah (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1). Ingin lari? Kemanapun mereka pergi bahkan pergi jauh ke dunia orang mati, Tuhan akan menemukan dan mengambil mereka (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">2). Dalam pemahaman PL dunia orang mati berada di belahan bumi paling bawah, sebuah tempat yang paling jauh dari tempat Allah di langit di atas langit. Ingin bersembunyi di Gunung Karmel (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3) - tempat yang dianggap cukup aman untuk bersembunyi, tetapi justru di sana Allah siap menghakimi? Di dasar laut (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3)? Tuhan akan memerintahkan ular untuk menggigit mereka di sana. Orang zaman itu menganggap dasar laut sebagai tempat yang tidak akan terjangkau oleh Allah. Ingat peristiwa Nabi Yunus? Tuhan tetap dapat menemukannya. Tidak ada tempat yang rahasia bagi Allah (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">5,6).

Dari sejarah bangsa Israel, kita tahu bahwa Israel adalah bangsa yang dikhususkan Allah. Namun, kekhususan itu membuat bangsa Israel menjadi sombong, dan beranggapan Allah yang telah memilih mereka, karena itu mustahil Allah menghukum mereka. Kesalahan persepsi ini mengakibatkan terjadinya praktik-praktik penindasan dan pengeksploitasian sesama. Israel semakin tidak terkendali. Allah yang mengubah status sebagai bangsa pilihan, Allah pula yang memutuskan untuk tidak lagi mengkhususkan bangsa Israel bagi-Nya. Israel menjadi sama dengan bangsa-bangsa lain seperti Etiopia, orang Filistin, dan orang Aram. Namun, penghukuman Allah bukanlah tujuan akhir. Allah tetap menyelamatkan sisa-sisa Israel (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">8). Penghukuman ini adalah kendaraan Allah untuk menciptakan sisa-sisa yang diselamatkan, yang luput dari penghukuman. Inilah kasih setia Allah.

Renungkan: Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Tetapi dosa tidak dapat membatalkan kasih setia-Nya. Itulah pengharapan yang memotivasi kita mengerjakan kehendak Allah dengan setia dan sukacita.

(0.71) (Am 5:15) (full: BENCILAH YANG JAHAT DAN CINTAILAH YANG BAIK. )

Nas : Am 5:15

Jikalau saja umat Allah akan membenci kejahatan dan mencintai kebaikan, Allah akan mengasihani kaum sisa, yaitu mereka yang selamat dari hukuman yang akan datang. Tanda yang pasti bahwa kita sudah mengabdikan diri kepada Allah ialah kebencian yang sungguh-sungguh akan semua dosa dan cinta yang mendalam untuk semua standar kebenaran Allah

(lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. Ibr 1:9]

(0.71) (Am 3:2) (full: HANYA KAMU YANG KUKENAL )

Nas : Am 3:2

(versi Inggris NIV -- Kupilih). Orang Israel menyatakan keberatan kepada berita Amos karena mereka percaya bahwa Allah tidak akan menghukum mereka; bukankah mereka itu umat pilihan-Nya yang dipanggil dan ditebus-Nya. Mereka merasa bahwa keselamatan Allah pada masa lalu menjamin keamanan mereka sekarang ini, meskipun mereka telah berpaling dari Allah dan jalan-jalan-Nya. Mereka lupa bahwa pilihan itu menetapkan hubungan dengan Allah yang mengandung tanggung jawab untuk tetap setia dalam ketaatan kepada Allah

(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL;

dan

lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

Hukuman yang akan diterima Israel adalah akibat kegagalan mereka untuk memenuhi bagian mereka dalam pemilihan itu.

(0.71) (Am 7:7) (full: TALI SIPAT. )

Nas : Am 7:7-9

Penglihatan ketiga Amos menyatakan Allah sedang mengukur Israel dengan tali sipat. Tali sipat adalah tali yang berbandul timah pada ujungnya yang dipakai oleh tukang batu untuk memastikan ketegaklurusan tembok. Israel didapati dalam keadaan tidak lurus lagi dan mungkin akan roboh karena mereka telah menolak firman Allah (ayat Am 7:12-17); karena itu, hukuman Allah pasti akan datang.

(0.71) (Am 8:1) (sh: Ketika Allah membelakangi umat (Kamis, 24 Juli 2003))
Ketika Allah membelakangi umat

Untuk menyatakan bahwa keputusan Allah sudah waktunya (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1,2), Allah memberikan penglihatan keempat kepada Amos. Bakul berisi buah-buahan musim kemarau itu menggambarkan penghukuman yang meliputi seluruh aspek kehidupan umat, termasuk aspek keagamaan sudah tiba saatnya. Nyanyian sukacita bermuatan optimisme palsu dalam ibadah berubah menjadi ratapan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3). Tidak ada lagi kesukaan. Semuanya berubah menjadi perkabungan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">10).

Allah melalui Amos, kembali merinci dosa-dosa Israel: [1] para petinggi bangsa dan elit-elit lainnya tidak lagi memikirkan keadilan, tidak berlaku jujur dalam berdagang, dsb. (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4-7); [2] menganggap bahwa kegiatan Hari Sabat dan perayaan-perayaan agama lainnya sangat menyita waktu mereka; [3] karena itu mereka merasa kehilangan kesempatan untuk meraih harta sebanyak- banyaknya. Tuhan akan mendatangkan hari-hari kelam dan gelap yaitu hari malapetaka (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9-10). Pada saat itu umat akan bersusah-susah mencari Tuhan karena mereka tidak akan dapat mendengarkan Allah yang berfirman. Allah telah membelakangi mereka. Inilah tragedi yang paling mengerikan dalam kehidupan manusia.

Puncak penderitaan manusia adalah ketika Allah sudah kehabisan kesabaran dan membelakangi manusia. Meskipun Allah mengasihi kita, Allah memiliki batas-batas kesabaran. Penghukuman Allah terhadap bangsa Israel merupakan peringatan bagi kita, orang- orang percaya masa kini. Kita tidak tahu kapan Allah tidak dapat lagi bersabar menghadapi sikap hidup kita. Namun, yang pasti Allah akan memutuskan kapan Ia harus memberikan kesempatan kepada kita untuk berbalik kepada-Nya, dan kapan Ia harus membelakangi kita.

Renungkan: Ketika masyarakat rendah ditindas dan ditipu oleh para pemimpin politik dan agama, ketika itu Allah Sang Surya kehidupan mulai mengalihkan cahaya kemuliaan-Nya.

(0.71) (Am 5:1) (sh: Hidup hanya ada pada Allah (Minggu, 20 Juli 2003))
Hidup hanya ada pada Allah

Konsekuensi hidup bersekutu dengan Allah adalah hidup menurut jalan-Nya. Sebaliknya, konsekuensi meninggalkan Allah dengan segala jalan-Nya berarti kematian dan ratapan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1-3). Sikap mereka yang meninggalkan Allah tampak dalam tingkah laku mereka sehari-hari. Mereka mengubah keadilan menjadi ipuh dan menghempaskan kebenaran ke tanah (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">7,10); menindas dan merampas hak milik orang lemah dengan uang dan memungut pajak gandum yang mestinya harus ditolong oleh negara (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11,12). Semua kejahatan itu jelas perbuatan-perbuatan yang melawan Allah sekaligus menghancurkan nilai kemanusiaan.

Tuhan sama sekali tidak menolelir sikap hidup mereka yang membunuh kehidupan dan pengharapan mereka yang lemah. Sebagaimana Allah memihak kepada Israel ketika ditindas di Mesir, demikianpun Allah akan mendengar seruan mereka yang tertindas di antara umat Allah. Para penindas akan mengalami penghukuman Allah. Kemewahan yang mereka peroleh dari hasil penindasan akan musnah. Kebun anggur yang mereka bangun dengan indah tidak akan mereka nikmati (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11).

Sesungguhnya hanya di dalam Allah ada kehidupan. Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup. Israel keliru menyamakan Tuhan dengan tempat. Semua tempat ibadah tidak menjamin Tuhan boleh didapatkan, sebab Tuhan ada bagi hati yang bertobat.

Renungkan: Tuhan tidak menginginkan ibadah status. Ia ingin agar hubungan nyata dengan-Nya terwujud di dalam kelakuan sehari-hari kita.


Bacaan untuk Minggu ke-7 sesudah Pentakosta

Zakharia 9:9-13; Roma 8:6-11; Matius 11:25-30; Mazmur 145

Lagu KJ 450

(0.71) (Am 8:11) (full: KELAPARAN ... MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN. )

Nas : Am 8:11

Israel berkali-kali menolak firman Allah yang disampaikan kepada mereka (Am 2:11-12; 7:10-13,16); kini mereka akan mengalami apa yang mereka inginkan.

  1. 1) Allah tidak akan mengutus nabi kepada mereka, dan firman Allah tidak lagi disampaikan kepada mereka; dengan kata lain, apabila mereka mungkin mencari bimbingan Allah sementara bencana yang akan datang, mereka hanya akan menemukan kesunyian.
  2. 2) Tidak ada hukuman yang lebih parah daripada Allah menyerahkan seseorang kepada keinginannya yang berdosa; orang semacam itu akan terjerumus ke dalam kebobrokan akhlak dan kesesatan serta akhirnya menjadi budak kekuatan setan (Rom 1:21-32;

    lihat cat. --> Rom 1:24).

    [atau ref. Rom 1:24]

(0.70) (Am 9:11) (sh: Dibongkar untuk ditata kembali (Sabtu, 26 Juli 2003))
Dibongkar untuk ditata kembali

Bangsa Israel berada dalam krisis hukum, krisis sosial dan berbagai krisis lain yang luar biasa. Di tengah-tengah situasi seperti itu, Tuhan menyatakan bahwa akan terjadi pergantian pemimpin (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11). Hal itu harus dilakukan karena para raja yang memerintah tidak lagi bertindak sebagai mesias yang berpegang teguh kepada kebenaran dan keadilan Allah sehingga menyebabkan hancurnya bangsa itu. Nubuat ini menyatakan bahwa Allah telah menolak para pemimpin dan seluruh kroninya, dan digantikan oleh figur baru, yaitu Daud baru. Daud baru ini adalah raja atau mesias yang akan: [1] membawa bangsa ini kepada ketenteraman, kesejahteraan, dan kemakmuran seperti pada zaman Daud dahulu kala (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11); [2] memerintah meliputi bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa akan berdamai satu sama lainnya. Semua bangsa adalah milik Allah. Wujud pemerintahan Allah bersifat universal (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Suasana kerajaan mesianis itu merupakan kebalikan dari situasi yang sedang dihadapi umat: hasil pertanian rakyat berlipat-ganda; anggur sebagai lambang kemakmuran menjadi bagian setiap orang (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">13,14); kota-kota yang hancur akan dibangun kembali. Allah akan menempatkan kembali bangsa Israel di Tanah Perjanjian (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">15).

Nubuat ini mendorong bangsa Israel untuk terus menerus melakukan pembaruan di segala bidang kehidupan. Masa mesianis akan terwujud melalui orang-orang yang Allah pilih. Partisipasi umat dalam hal ini sangat ditekankan. Siapakah pemimpin yang dimaksud? Kristus yang mati dan bangkit! Ia adalah harapan dunia sebab Ia sangat dekat dengan Allah, memahami dan menjalankan kehendak Allah seutuhnya.

Renungkan: Kita adalah mesias-mesias kecil yang berkewajiban untuk menyatakan kehendak Allah seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Kita adalah utusan Kristus yang membawa damai sejahtera bagi semua orang, sebab Yesus telah melakukan itu bagi kita.

(0.70) (Am 6:1) (sh: Jaminan semu (Selasa, 22 Juli 2003))
Jaminan semu

Teguran Allah mengaum lebih keras dan kini ditujukan kepada para pemimpin umat. Mereka biasa dikenal sebagai yang terkemuka dan utama (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1) dan yang beroleh kesempatan istimewa menikmati hal-hal terbaik (harfiah: utama) dalam hidup (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">6; bdk. ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4-5). Di tengah-tengah krisis bangsa seharusnya para pemimpin yang pertama prihatin, tetapi justru mereka larut dalam kehidupan gemerlap dan menganggap kekelaman dari Allah itu jauh dari mereka (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3,6). Mata mereka telah dibutakan oleh kekayaan hasil rampasan dan penindasan terhadap yang lemah. Bahkan mereka masih terus menyelenggarakan pemerintahan dengan tangan besi dan memutarbalikkan keadilan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3,12). Untuk semua yang mereka lakukan, Tuhan bersumpah demi diri-Nya untuk menghukum (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">8) juga memusnahkan bangsa itu (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9). Allah akan membangkitan suatu bangsa untuk menindas mereka (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">14).

Tindakan penghukuman Allah untuk bangsa Israel menjadi peringatan keras bagi kita, orang percaya masa kini. Sering kita merasa kuat dan mampu melakukan segala sesuatu tanpa Allah. Bahkan sering pula kita menutup mata terhadap berbagai krisis atau bencana yang terjadi di sekitar kita, karena kita tidak tanggap membaca tanda- tanda zaman. Kita sering bersyukur karena tidak mengalami bencana, tetapi bersikap masa bodoh terhadap orang lain yang mengalami bencana. Sikap-sikap seperti ini tidaklah patut dilakukan oleh umat Allah.

Berbagai bencana atau peristiwa pasti mempunyai hikmat tersendiri yang dapat memberi petunjuk atau tuntutan bagi langkah hidup kita. Walaupun kita memiliki kuasa dan kekuatan, harta dan kekayaan, kita tidak boleh menggantungkan hidup kita pada hal-hal itu. Karena hal-hal itu bukan allah tetapi pemberian Allah untuk diabdikan kepada Allah dan sesama.

Renungkan: Harta dan kedudukan tidak lebih adalah alat-alat agar kita mengabdi Allah dan menjadi saluran berkat-Nya bagi sesama.

(0.70) (Am 3:3) (full: BERJALANKAH DUA ORANG BERSAMA-SAMA. )

Nas : Am 3:3

Persekutuan sejati tidak dapat terjalin di antara dua orang kecuali mereka setuju akan kebenaran-kebenaran pokok; demikian, kita tidak mungkin bersekutu sungguh-sungguh dengan Allah kecuali kita menerima Firman-Nya dan menyetujuinya. Mustahil menyebut diri orang percaya dan pada saat yang sama tidak mempercayai Firman Allah.

(0.70) (Am 3:11) (full: MUSUH AKAN ADA DI SEKELILING. )

Nas : Am 3:11-12

Musuh itu adalah Asyur, bangsa yang dipakai Allah untuk membinasakan Israel. Hanya sebagian kecil Israel akan selamat untuk mengisahkan hukuman Allah (ayat Am 3:12).

(0.70) (Am 4:12) (full: BERSIAPLAH UNTUK BERTEMU DENGAN ALLAHMU. )

Nas : Am 4:12

Israel akan mengalami hukuman Allah dengan perantaraan orang Asyur, hukuman akhir yang akan mengerikan. Bagian ini mengingatkan kita bahwa semua umat Allah suatu hari akan diadili atas perbuatan-perbuatan mereka

(lihat cat. --> Yoh 5:29;

[atau ref. Yoh 5:29]

lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.70) (Am 2:11) (bis: Nazir)

Nazir: Orang Israel yang mengabdi kepada Allah dan berkaul untuk tidak minum anggur, atau minuman keras, tidak memotong rambutnya dan tidak menyentuh mayat (lih. Bil 6:1-8).

(0.70) (Am 6:1) (full: CELAKA ... ORANG-ORANG YANG MERASA AMAN. )

Nas : Am 6:1-7

Umat Allah baik di Israel (Samaria) maupun Yehuda (Sion) ditegur di sini.

  1. 1) Mereka mempunyai kuasa dan kemakmuran, tetapi sudah menjadi puas dengan dosa mereka. Mereka percaya bahwa keberhasilan materiel mereka membuktikan bahwa mereka hidup di bawah berkat Allah; mereka merasa yakin bahwa hukuman Allah takkan pernah datang.
  2. 2) Demikian pula, kemakmuran dan gaya hidup yang menyenangkan dapat membuat kita hanyut dalam gaya hidup duniawi di mana kerinduan yang mendalam dan tetap akan Allah tidak ada lagi

    (lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

(0.70) (Am 7:12) (full: PELIHAT, PERGILAH! )

Nas : Am 7:12-17

Ayat-ayat ini menyatakan salah satu alasan utama Tuhan tidak akan menyayangkan umat itu lagi. Imam Amazia yang mewakili umat itu dan khususnya para pemimpinnya, secara terang-terangan menolak nabi Allah dan beritanya. Orang yang dengan sadar menolak firman Allah menyebabkan dirinya kena hukuman kematian kekal; akan tiba saatnya ketika permohonan syafaat tidak berguna lagi.

(0.70) (Am 2:10) (full: AKULAH YANG MENUNTUN KAMU KE LUAR. )

Nas : Am 2:10

Meskipun mereka telah menerima kasih dan berkat-berkat perjanjian Allah, orang Israel berpaling dari perjanjian itu dan melupakan segala yang dilakukan Allah bagi mereka; penolakan ini membuat dosa mereka makin parah dan kesalahan mereka lebih besar. Demikian pula, kita sebagai orang percaya PB tidak boleh melupakan kasih Allah kepada kita melalui Kristus. Mengingat berkat-berkat-Nya seharusnya membuat kita tetap setia kepada Dia sepanjang hidup ini.

(0.70) (Am 2:4) (sh: Hukuman juga atas umat Allah sendiri (Kamis, 17 Juli 2003))
Hukuman juga atas umat Allah sendiri

Bayangkan bagaimana perasaan orang Israel ketika mendengar nubuat Amos menuding kejahatan bangsa-bangsa sekitar mereka yang jahat (ps. 1), juga kemudian menelanjangi kejahatan Yehuda saudaranya sendiri (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">2:4-5). Pasti senang dan mendukung penuh. Namun betapa terperangah mereka ketika panjang lebar teguran keras Tuhan pun ditujukan kepada mereka. Memang mereka adalah umat Allah, namun itu tidak berarti mereka beroleh perkecualian untuk segala kejahatan mereka.

Dosa pertama yang Allah bongkar menyangkut ketidakadilan para elit terhadap orang lemah (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">6-7a). Pemimpin dan orang yang berlebih harta atau kuasa tidak memperlihatkan kesadaran bahwa mereka adalah pelayan Tuhan. Kedua, percabulan dibiarkan merajalela bahkan sampai merasuki upacara keagamaan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">7b-8). Hal ini membuat Israel sama melakukan dosa bangsa kafir yang menjadikan kesuburan menjadi objek ibadah. Ketiga, menyembah kekuatan alam berarti melupakan Allah sumber hidup dan segala keberhasilan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9-10). Keempat, semua dosa itu memuncak dalam kebebalan rohani. Tidak lagi ada keinginan untuk mendengarkan firman. Para nabi disuruh bungkam (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11).

Allah tidak akan membuat perkecualian apabila umat-Nya sendiri berbuat dosa. Allah tidak menggunakan standar ganda. Justru keberadaan sebagai umat harus membuat Israel berjuang agar sifat- sifat dan kehadiran Allah tampak dalam seluruh kehidupan mereka. Begitu pun kini, justru di tengah kondisi masyarakat yang semakin anarkis dan bebal rohani orang Kristen harus memiliki cap kehadiran dan kemuliaan Allah di dalam tingkah lakunya sehari- hari.

Renungkan: Apa istimewanya berbagai kebangunan dan penyegaran rohani, apabila Kekristenan tidak gigih menegakkan kebenaran dan kekudusan dalam masyarakat mulai dari diri sendiri?

(0.70) (Am 7:1) (sh: Indikator kesungguhan kenabian (Rabu, 23 Juli 2003))
Indikator kesungguhan kenabian

Nabi Amos memperoleh inspirasi ilahi lewat berbagai penglihatan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1:2,4,7,8). Berulang kali Amos beroleh penglihatan akan datangnya hukuman Allah yang dahsyat. Berulangkali pula Amos menempatkan diri di tempat umat-Nya. Ia mengajukan permohonan agar Allah mengasihani dan tidak menjatuhkan hukuman sedahsyat itu. Inilah indikator pertama kesungguhan kenabian. Seorang nabi sejati tidak mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Nabi sejati peka terhadap suara dan kehendak Tuhan tetapi juga prihatin akan keadaan umat.

Sesudah dua kali berturut-turut Amos bersyafaat di hadapan Allah, pada penglihatan ketiga dan selanjutnya (ps. 8), Allah tidak lagi memberi kesempatan kepada umat-Nya untuk luput dari hukuman. Kesabaran Allah ada batasnya. Masa penghukuman itu pasti akan datang. Tidak ada waktu berbalik. Amos pun tidak lagi memohon kepada Allah untuk mengubah rencana-Nya. Amos adalah hamba Allah, maka ia tidak boleh membela umat yang berdosa lebih dari ia "membela" kebenaran Allah. Penghukuman akan terjadi, tragedi peperangan akan menghancurkan: [1] ibadah Israel yang penuh dengan kemunafikan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9; bdk. yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4:4,5); [2] para penguasa dan keluarga mereka yang berlaku lalim terhadap rakyat (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9,11).

Lain halnya dari Amos adalah Amazia, imam palsu yang melayani Yerobeam. Yang imam ini lakukan adalah ciri nabi palsu. Untuknya kenabian atau keimaman adalah soal "cari makan" (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Urusannya bukanlah membela umat dan menaati Tuhan tetapi memberi keyakinan-keyakinan palsu kepada raja (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Kepalsuan membuatnya siap mengusir Amos sebab pemberitaan Amos tentang kematian Raja Yerobeam dan pembuangan Israel membahayakan (ayat yang+dikehendaki+Allah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11). Semua nabi profesional hanya menubuatkan hal-hal yang menyenangkan.

Renungkan: Kita pun dipanggil untuk menyatakan dan mempraktikkan kebenaran kepada keluarga dan orang-orang sekitar kita.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA