(1.00) | (Why 10:6) |
(ende: Waktu tidak ada lagi) pelaksanaan keputusan Allah tidak ditunda lagi. |
(0.70) | (Why 21:25) |
(full: MALAM TIDAK AKAN ADA LAGI DI SANA.
) Nas : Wahy 21:25 Ini hanya menunjuk kepada Kota Kudus itu, karena Yohanes tidak mengatakan bahwa di bumi yang baru itu tidak akan ada lagi malam. Beberapa orang percaya bahwa di luar kota itu masih akan ada malam, karena Allah telah berjanji bahwa siang dan malam tidak akan pernah lenyap (bd. Mazm 148:3-6; Yes 66:22-23; Yer 33:20-21,25). |
(0.66) | (1Kor 5:9) | (jerusalem: suratku) Surat ini tidak ada lagi pada kita, bdk Pengantar surat-surat Paulus. |
(0.57) | (Why 21:25) | (jerusalem: malam tidak akan ada lagi) Sebab Kristus yang dibangkitkan dari tubuhNya itu (Wah 21:22+) memancarkan terang dan kesucianNya Wah 21:27) kepada semua bangsa yang berkumpul, Wah 22:5, bdk Yoh 8:12+; 2Ko 4:6. |
(0.56) | (Why 15:1) |
(ende) Ada pertanda bahwa tak lama lagi hukuman Allah akan dilangsungkan dengan segenapnja, maka penghuni-penghuni surga jang telah menang sebagai martir dan saksi iman bergembira memuliakan kebesaran dan keadilan Allah. |
(0.56) | (2Kor 13:2) |
(full: AKU TIDAK AKAN MENYAYANGKAN.
) Nas : 2Kor 13:2 Kasih seorang pendeta terhadap umatnya (lihat cat. --> 2Kor 12:15) [atau ref. 2Kor 12:15] menuntut baik sikap yang keras maupun kasih sayang. Akan ada saat tertentu ketika kesabaran sudah melampaui batasnya, dan demi kebaikan jemaat, para pelanggar tidak harus disayangkan lagi. |
(0.54) | (Why 16:9) |
(full: PANAS API YANG DAHSYAT.
) Nas : Wahy 16:9 Suatu gelombang panas yang besar akan menyebar ke seluruh bumi dan menjadi sedemikian parah sehingga orang akan menghujat Allah (bd. Mal 4:1). Hati mereka akan menjadi sedemikian keras sehingga mereka akan menolak untuk bertobat (lihat cat. --> Wahy 16:11). [atau ref. Wahy 16:11] Bandingkan keadaan ini dengan keadaan orang yang ada di sorga. Mengenai mereka dikatakan, "matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi" (Wahy 7:16). |
(0.54) | (Mat 24:15) |
(sh: "Gaya hidup waktu singkat" (Selasa, 8 Maret 2005)) "Gaya hidup waktu singkat"
Bagaimana orang percaya seharusnya bersikap? Yang digambarkan di situ adalah keadaan darurat. Tidak ada lagi waktu untuk pulang, mengambil barang-barang di rumah, melakukan kegiatan sehari-hari seolah masih ada banyak waktu. Semangat inilah yang harus kita tangkap jika kita ingin sungguh-sungguh menghayati apa arti hidup dalam zaman yang terakhir yaitu tidak ada waktu lagi. Orang yang berpikir seperti itu mengerti urgensi, kepentingan, dan prioritas dalam hidup bersama dengan Tuhan. Dia tidak akan memboroskan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting. Dia akan mengerjakan hal-hal yang memiliki makna dalam kekekalan, bukan kesementaraan. Sulit membayangkan hal ini terjadi dalam kehidupan kita sekarang. Kita bisa sedikit mencicipinya ketika mengalami keadaan darurat. Alkitab juga mengatakan bahwa siksaan yang dahsyat akan terjadi dan bahwa orang-orang percaya akan mengalami semuanya itu. Orang percaya dipanggil untuk menderita bagi Kristus. Ajaran yang mengajarkan bahwa orang percaya akan dihindarkan dari penderitaan tidak sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Namun, Tuhan akan memelihara anak-anak-Nya (ayat 22). Renungkan: Latihlah diri Anda hidup dalam suasana darurat agar Anda tak terlena oleh dunia yang akan binasa ini. |
(0.53) | (Why 6:11) |
(full: SAUDARA-SAUDARA ... YANG AKAN DIBUNUH.
) Nas : Wahy 6:11 Beberapa orang akan diberikan peluang untuk diselamatkan selama masa kesengsaraan itu, yaitu mereka yang ada di bumi yang tidak pernah mendengar atau mengerti Injil secukupnya. Tetapi, mereka yang telah mendengar Injil sebelum keangkatan gereja, namun tetap hidup dalam dosa tidak akan diberikan kesempatan lagi untuk menerima keselamatan setelah gereja diangkat dari dunia (lihat art. KEANGKATAN GEREJA). Allah akan mendatangkan kesesatan atas mereka, sehingga mereka tidak akan pernah bisa percaya lagi (lihat cat. --> 2Tes 2:10; lihat cat. --> 2Tes 2:11; lihat cat. --> 2Tes 2:12). [atau ref. 2Tes 2:10-12] |
(0.53) | (Yoh 4:35) |
(ende: Lagi empat bulan....) Sebagai kiasan ungkapan itu berarti bahwa tidak lama lagi, usaha Jesus akan berhasil. Mengenai Samaria perhatikan Yoh 4:41-42 dan lagi Kis 8:5-17. |
(0.53) | (Mrk 4:3) |
(full: SEORANG PENABUR KELUAR UNTUK MENABUR.
) Nas : Mr 4:3 Yesus memakai perumpamaan ini untuk menceritakan bagaimana Injil akan diterima di dunia ini. Tiga kebenaran dapat kita pelajari:
|
(0.52) | (Why 12:7) |
(full: PEPERANGAN DI SORGA.
) Nas : Wahy 12:7-9 Masa kesengsaraan itu tidak hanya akan meliputi permusuhan rohani yang besar di bumi, tetapi juga peperangan di sorga. Iblis dan malaikat-malaikatnya akan berusaha mati-matian untuk mengalahkan Allah dan malaikat-malaikat-Nya di sorga.
|
(0.52) | (Rm 2:25) |
(ende: Ada manfaatnja) Sunat itu dimaksudkan sebagai meterai jang mensahkan "perdjandjian" Allah dengan kaum Israel, lagipun sebagai bukti, bahwa mereka termasuk kaum terpilih. Tanda itu pula harus senantiasa memperingatkan mereka, bahwa mereka berwajib tetap setia akan "djandjian" itu. Tetapi kalau mereka sudah tidak setia lagi, maka tanda sunat tak ada nilainja. Orang-orang Jahudi beranggapan atau berlagak seolah-olah djandji-djandji Allah kepada para leluhur, dengan sendirinja mendjamin keselamatan Keradjaan Allah bagi mereka dan tak mungkin dosa-dosa mereka membatalkannja. Salah-paham itu disini disentuh sadja, tetapi akan dibitjarakan lebih landjut dalam bab 9-11 (Rom 9-11) nanti. |
(0.51) | (Luk 13:25) |
(ende: Pintu tertutup) jaitu pada hari achir zaman. Pada hari itu tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat. Perlu segera bertobat dan mendjadi murid Jesus. |
(0.51) | (Rm 15:23) |
(ende: Tidak ada lagi tempat bagiku) Sebab umat-umat disitu sudah tjukup teguh berdiri dan mempunjai pimpinan jang teratur, maka tugas Paulus selesai, selain masih memegang pimpinan umum. |
(0.49) | (1Yoh 4:7) |
(sh: Kasih tanda kehadiran Allah (Minggu, 10 Desember 2000)) Kasih tanda kehadiran AllahAllah adalah sumber kasih. Dialah kasih itu sendiri, tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yang memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih. Apakah tidak ada tanda lain selain kasih? Memang benar bahwa kita tidak dapat mengatakan dengan mutlak bahwa tidak ada tanda lain selain kasih, namun adakah yang lebih dari pada kasih? Tidak ada! Kebaikan, kemurahan, kesabaran, kesediaan menolong, kepedulian, dan kejujuran; semuanya ini tak akan berarti tanpa kasih. Seorang dapat berbuat baik kepada orang lain sebatas respons balik dari orang tersebut sesuai dengan harapannya. Berbeda halnya dengan seorang yang melakukannya karena kasih, apa pun respons objek kasihnya tidak akan mengubah kasihnya. Ia dapat mengasihi karena ia telah hidup dalam sumber kasih, yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Demikianlah kasihnya akan terus mengalir menjadi berkat bagi orang lain, karena kasihnya tidak bergantung kepada dirinya sendiri yang terbatas, namun kepada Allah yang tidak terbatas. Menghadirkan kasih Allah dalam hidup sehari-hari memang membutuhkan proses yang panjang. Dalam proses ini kita seringkali mengalami kekecewaan karena mendapatkan respons yang tidak seimbang. Tetapi bila kasih Allah ada dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang membentuk karakter dan kepribadian kita, tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana menyatakan kasih Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. Kasih-Nya menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapan-Nya. Karena kita telah menjaga kehidupan kita benar, kita pun tidak takut menghadapi penghakiman- Nya. Renungkan: Kita sungguh-sungguh anak-anak Allah bila kita mau mengasihi walau tanpa respons seimbang. Bacaan untuk Minggu Advent 2 Lagu: Kidung Jemaat 434 |
(0.48) | (2Tes 2:11) |
(full: MENDATANGKAN KESESATAN ATAS MEREKA.
) Nas : 2Tes 2:11 Setelah sang penahan disingkirkan (lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS) dan manusia durhaka dinyatakan, tidak akan ada lagi kesempatan untuk selamat bagi suatu kelompok tertentu:
|
(0.48) | (Mrk 16:1) |
(sh: Kematian bukan akhir kehidupan (Minggu, 20 April 2003)) Kematian bukan akhir kehidupanKematian Yesus meninggalkan kesedihan mendalam di hati para pengikut-Nya. Sebagai wujud kasih dan kesetiaan kepada Yesus, para wanita pergi ke kubur untuk meminyaki dan merempah-rempahi jenazah Yesus. Mereka sama sekali tidak menduga apalagi berharap bahwa Yesus akan bangkit. Namun ketika mereka tiba, batu di pintu kubur itu telah terguling, dan kubur Yesus telah terbuka. Mereka tidak menjumpai mayat Yesus di dalamnya, melainkan menjumpai seorang muda yang memberitahukan bahwa Yesus tidak ada lagi sebab Ia telah bangkit. Selanjutnya ia berpesan agar mereka memberitahukan kepada murid-murid bahwa Yesus telah bangkit dan Ia mendahului mereka ke Galilea. "Ia telah bangkit, Ia tidak ada di sini". Perkataan ini mengandung dua pengertian. Pertama, bahwa Yesus tidak mati. Ia hidup kembali, karena Ia adalah sumber hidup itu. Ia telah menang atas maut. Karena itu Ia tidak lagi berbaring di tempat kematian itu. Kedua, hati yang tadinya dirundung duka mendalam, berganti sukacita. Sinar paskah mulai bercahaya, kegelapan mulai sirna. Patutlah kiranya bila sekarang ini kita pun menyambut berita tentang kebangkitan Yesus dengan takut dan iman. Renungkan: Kebangkitan Yesus memberikan kepada kita pengharapan akan masa depan yang gemilang. Semua tantangan dan pergumulan tidak lagi dihadapi dengan perasaan putus asa melainkan dengan keyakinan dan harapan bahwa Yesus telah menang atas dosa. |
(0.48) | (Luk 21:20) |
(sh: Segala sesuatu ada waktunya. (Kamis, 13 April 2000)) Segala sesuatu ada waktunya.Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk bertumbuh, ada waktu untuk menjadi tua, dan ada waktu untuk mati. Dari ungkapan-ungkapan itu terbesit suatu fakta bahwa semua manusia diberi waktu yang terbatas. Bila waktu itu berlalu maka sirna pula segala kesempatan yang terkandung di dalam waktu itu. Tidak ada satu alat pun yang mampu memutarbalikkan waktu. Prinsip ini juga berlaku bagi Yerusalem. Kristus sudah memberikan tanda bahwa waktu yang diberikan kepada Yerusalem untuk bertobat sudah habis dan tempatnya akan hancur, tinggal reruntuhan (ayat 20). Tidak akan ada lagi mukjizat yang akan dibuat Allah untuk menyelamatkannya. Kesempatan sudah sirna, sekarang waktunya Allah menjatuhkan hukuman atasnya melalui penindasan bangsa-bangsa lain. Masa itu ditandai dengan terbukanya kesempatan bagi bangsa-bangsa lain untuk mendengarkan Injil Yesus Kristus. Berjuta-juta orang akan menerima Injil keselamatan. Namun kesempatan untuk mendengarkan Injil keselamatan juga ada batas waktu-nya. Habisnya waktu itu akan terjadi ketika Kristus datang untuk kedua kalinya dengan penuh kekuasaan dan kemuliaan. Kedatangan-Nya ini akan ditandai dengan bencana, malapetaka, dan kekacauan. Pada puncaknya bumi beserta segala isinya akan musnah dan diganti dengan langit dan bumi yang baru (ayat 33). Pada waktu itulah kesempatan manusia untuk mendengar Injil sudah tertutup dan penghakiman dimulai. Di balik ketegasan dan keadilan Allah ada kemurahan dan belas kasih-Nya. Ia memberikan dua resep untuk menghadapi masa-masa akhir ini, agar umat-Nya tidak terhempas dalam kekacauan. Pertama, menjaga diri agar tidak ikut arus dunia ini (ayat 34); kedua, berjaga-jaga dan berdoa. Menjaga hati dan berdoa saling berhubungan satu dengan yang lain. Menjaga hati penting, karena hati adalah pusat dari seluruh kehendak manusia. Dari sanalah terpancar seluruh pribadi manusia. Ingatlah, karena hati bangsa Israel bengkok, maka Bait Allah dihancurkan. Oleh sebab itu hati harus dijaga. Menjaga hati tidaklah mudah, hal itu membutuhkan kekuatan besar, karena kita harus melawan arus zaman dan kekuatan setan yang besar. Renungkan: Waktu kita sangat terbatas, maka dalam daftar kebutuhan bagi kehidupan Kristen yang harus menempati urutan pertama adalah menjaga hati dan berdoa. |
(0.47) | (Yoh 8:11) |
(bis) Dalam banyak naskah dan terjemahan kuno, tidak ada bagian ini (Yoh 7:53--Yoh 8:11); ada yang menempatkannya sesudah Yoh 21:24; ada lagi yang sesudah Luk 21:38; dan ada satu naskah yang menempatkannya sesudah Yoh 7:36. |