Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 78 ayat untuk telah percaya AND book:[40 TO 66] AND book:46 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Kor 2:12) (full: SUPAYA KITA TAHU. )

Nas : 1Kor 2:12

Hal-hal yang telah dipersiapkan Allah bagi mereka yang mengasihi Dia (ayat 1Kor 2:9) dapat dimengerti oleh orang percaya melalui penyataan dan pencerahan Roh (ayat 1Kor 2:10-16). Sementara orang percaya membaca dan mempelajari Alkitab, Roh itu mencerahkan pengertian mereka akan kebenaran. Kepada orang percaya yang setia, Roh itu juga mengaruniakan suatu keyakinan yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah (Yoh 16:13; Ef 1:17).

(0.99) (1Kor 12:13) (full: DALAM SATU ROH KITA SEMUA ... TELAH DIBAPTIS. )

Nas : 1Kor 12:13

Baptisan "dalam satu Roh" tidak menunjuk kepada baptisan air ataupun baptisan orang percaya dalam Roh Kudus, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (lih. Mr 1:8;

lihat cat. --> Kis 2:4).

[atau ref. Kis 2:4]

Sebaliknya, itu menunjuk kepada tindakan Roh membaptis orang percaya ke dalam tubuh Kristus, yang menyatukan mereka ke dalam tubuh itu dan menjadikan mereka satu secara rohani dengan orang percaya lainnya. Ini suatu perubahan rohani (yaitu, pembaharuan/kelahiran kembali) yang terjadi pada waktu pertobatan dan menempatkan orang percaya itu "dalam Kristus"

(lihat art. PEMBAHARUAN).

(0.98) (1Kor 4:8) (full: KAMU TELAH KENYANG, KAMU TELAH MENJADI KAYA. )

Nas : 1Kor 4:8

Beberapa anggota jemaat Korintus bermegah karena hikmat mereka, pengetahuan yang lebih tinggi, dan karunia rohani. Paulus menunjukkan kepada mereka bahwa kehidupan yang sesungguhnya dari seorang percaya yang setia adalah jalan salib dan bahwa penderitaan harus mendahului kemuliaan (bd. Rom 8:17).

(0.98) (1Kor 14:3) (full: YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN. )

Nas : 1Kor 14:3

Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun jemaat

(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.96) (1Kor 10:14) (sh: Tidak bisa ikut menyembah berhala. (Selasa, 2 September 1997))
Tidak bisa ikut menyembah berhala.

Salah satu masalah yang dihadapi Gereja di Korintus ialah penyembahan berhala. Waktu itu kota Korintus terkenal dengan kuil-kuil penyembahan berhala. Untuk orang bukan Kristen, menyembah berhala adalah lumrah. Tetapi tidak untuk pengikut Kristus. Allah yang hidup itu dulu telah menyatakan "Jangan ada padamu ilah lain di hadapan-Ku" (Kel. 20:3). Allah yang hidup itu kini telah sepenuhnya nyata dalam Kristus. Orang Kristen bukan saja percaya tentang Kristus, tetapi dalam Kristus. Bagaimana mungkin yang telah satu dengan Kristus, ikut lagi menyembah hal yang bukan Allah?

Sikap Kristen dalam masyarakat kafir. Dengan melarang Kristen menyembah berhala, Paulus bukan sedang mengakui bahwa berhala sungguh hidup. Percaya kepada berhala adalah sia-sia dan mengundang murka Allah sebab berhala hanya patung yang mati yang diperalat roh-roh jahat untuk mengalihkan iman manusia yang seharusnya ditujukan kepada Allah. Itu sebabnya, Kristen boleh membeli daging bekas persembahan yang dijual di pasar. Hal itu lain dari ikut serta menyembah berhala. Tetapi bila orang lain terganggu nuraninya, lebih baik tidak.

Renungkan: Lakukan apa saja asal membangun iman.

(0.96) (1Kor 8:12) (full: ENGKAU PADA HAKEKATNYA BERDOSA TERHADAP KRISTUS. )

Nas : 1Kor 8:12

Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri

(lihat cat. --> Mat 18:7).

[atau ref. Mat 18:7]

(0.96) (1Kor 10:13) (full: ALLAH SETIA. )

Nas : 1Kor 10:13

Orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya tidak boleh memaafkan dosa dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna, atau bahwa dalam hidup ini semua orang percaya yang telah lahir baru terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan (bd. Rom 6:1). Pada saat yang sama, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya tidak perlu jatuh dari kasih karunia Allah.

  1. 1) Dengan tegas Roh Kudus menyatakan bahwa Allah menyediakan bagi anak-anak-Nya kasih karunia yang memadai untuk mengatasi setiap pencobaan dan dengan demikian melawan dosa (bd. Wahy 2:7,17,26). Kesetiaan Allah terungkap dalam dua cara:
    1. (a) Dia tidak akan mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan
    2. (b) bersama dengan setiap pencobaan Dia akan menyediakan suatu jalan bagi kita agar dapat bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa (bd. 2Tes 3:3).
  2. 2) Kasih karunia Allah (Ef 2:8-10; Tit 2:11-14), darah Yesus Kristus (Ef 2:13; 1Pet 2:24), Firman Allah (Ef 6:17; 2Tim 3:16-17); kuasa Roh yang di dalam kita (Tit 3:5-6; 1Pet 1:5) dan doa syafaat Kristus di sorga memberikan kuasa yang cukup untuk peperangan orang percaya melawan dosa dan kuasa roh yang jahat (Ef 6:10-18; Ibr 7:25).
  3. 3) Jikalau orang Kristen menyerah kepada dosa, itu bukan karena persediaan kasih karunia Kristus tidak memadai, tetapi karena orang percaya gagal melawan keinginan berdosa mereka dengan kuasa Roh (Rom 8:13-14; Gal 5:16,24; Yak 1:13-15). "Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh" (2Pet 1:3), dan melalui keselamatan yang disediakan oleh Kristus kita dapat "hidup layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan ... memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik ... dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar" (Kol 1:10-11;

    lihat cat. --> Mat 4:1

    [atau ref. Mat 4:1]

    tentang cara mengatasi pencobaan). Kita dapat menanggung segala pencobaan dan menemukan jalan keluar jika kita benar-benar menginginkannya dan bergantung kepada kuasa dan kesetiaan Allah.
(0.96) (1Kor 10:14) (sh: Satu atau dua Tuan? (Kamis, 18 September 2003))
Satu atau dua Tuan?

Penyembahan berhala menjadi ekspresi utama dari agama di Korintus. Ada beberapa kuil di kota tersebut yang sangat terkenal. Orang-orang yang terlibat dalam penyembahan itu percaya bahwa dewa-dewa yang mereka sembah mampu memberikan cuaca yang baik, panen berlimpah dan anak. Kegiatan penyembahan berhala seperti ini wajar jika dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Kristus. Penyembahan berhala menjadi tidak wajar jika dilakukan oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus.

Paulus mengajak jemaat Tuhan untuk menyikapi masalah ini dengan serius. Sejak pertama kali Allah yang hidup itu memberikan sepuluh hukum kepada umat Israel, Allah melarang umat menyembah allah lain (Kel. 20:3). Allah yang hidup dan konsisten pada perintah-Nya itu telah berinkarnasi dalam diri Yesus Kristus. Melalui Dialah umat masa kini bergantung, dan berserah penuh.

Sebagai orang-orang Kristen masa kini, kita tidak hanya percaya kepada Yesus Kristus, tetapi kita hidup di dalam Kristus; kita satu dengan Kristus. Hal ini mengingatkan bahwa tidak mungkin kita yang sudah menyembah, hidup dan satu dalam Kristus, mempersilakan allah lain menggerecoki kesatuan yang harmonis ini!

Penyembahan berhala harus disikapi dengan serius. Sebab kegiatan ini masih terus terjadi di kalangan orang-orang percaya. Hanya saja tampil dalam bentuk yang berbeda-beda. Berhala-berhala itu dikemas dalam situasi modern, dan membaur dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Bahkan seringkali berhala-berhala tersebut dikemas dalam simbol-simbol kekuasaan, kesenangan, kemewahan yang kita junjung tinggi. Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi hal-hal tersebut.

Renungkan: Allah kita adalah Allah yang pencemburu. Sudahkah kita menjadikan Kristus sebagai satu-satunya Tuan dalam seluruh hidup kita?

(0.95) (1Kor 10:5) (full: MEREKA DITEWASKAN DI PADANG GURUN. )

Nas : 1Kor 10:5

Orang Israel telah mengalami kasih karunia Allah dalam peristiwa keluaran. Mereka telah dibebaskan dari perbudakan (ayat 1Kor 10:1), dibaptis (ayat 1Kor 10:2) dan dipelihara oleh Allah di padang gurun, mengalami persekutuan yang erat dengan Kristus (ayat 1Kor 10:3-4). Kendatipun berkat-berkat rohani ini, mereka gagal untuk menyenangkan Allah, sehingga mereka dibinasakan oleh-Nya di padang gurun. Mereka kehilangan hak sebagai umat pilihan, dan tidak dapat memasuki tanah perjanjian (bd. Bil 14:30;

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

Maksud Paulus inilah: sama seperti Allah tidak membiarkan penyembahan berhala, dosa, dan kebejatan Israel, demikianlah Ia tidak akan membiarkan dosa orang percaya yang hidup di bawah perjanjian yang baru.

(0.95) (1Kor 12:29) (full: ADAKAH MEREKA SEMUA ... BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH? )

Nas : 1Kor 12:29-30

Dalam pertanyaan retoris Paulus ini tersirat suatu jawaban negatif. Konteks dari pasal 1Kor 12:1-31 menunjukkan bahwa Paulus sedang menunjuk kepada penggunaan karunia berkata-kata dalam bahasa roh dan pasangannya, yaitu karunia menafsirkan bahasa roh, dalam kebaktian ibadah. Dia tidak berusaha membatasi pemakaian bahasa roh dalam doa dan pujian yang ditujukan kepada Allah secara pribadi (bd. 1Kor 14:5). Kebanyakan orang percaya yang telah dibaptis dalam Roh Kudus merasa mudah untuk berdoa dalam bahasa roh waktu mereka menyerahkan diri kepada Roh. Pada hari Pentakosta (Kis 2:4), di Kaisarea (Kis 10:44-46) dan di Efesus (Kis 19:2-6), semua orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus berkata-kata dalam bahasa roh sebagai suatu tanda bahwa mereka telah menerima kepenuhan Roh itu

(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).

(0.95) (1Kor 2:4) (full: KEYAKINAN AKAN KEKUATAN ROH. )

Nas : 1Kor 2:4

Teks :
  1. 1) Sebagai suatu keyakinan (pertunjukan) akan kekuatan Roh Kudus (1Kor 1:18,24), pemberitaan Paulus meliputi:
    1. (a) tindakan Roh dalam menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman, dan membawa kesaksian tentang kuasa penyelamatan dari Kristus yang sudah bangkit (bd. pasal 1Kor 5:1-6:20;

      lihat cat. --> Yoh 16:8;

      [atau ref. Yoh 16:8]

      Kis 2:36-41);
    2. (b) kuasa untuk mengubah kehidupan (1Kor 1:26-27; bd. Kis 4:13);
    3. (c) kuasa yang mengerjakan kekudusan dalam hidup orang percaya (1Kor 5:3-5); dan
    4. (d) kuasa Allah yang dinyatakan dengan tanda ajaib dan mukjizat (Kis 2:29-33; 4:29-30; 5:12; 14:3; 2Kor 12:12).
  2. 2) Beberapa bagian lain di PB menekankan bahwa pemberitaan Injil telah disertai kuasa khusus dari Roh Kudus: Mr 16:17-18; Luk 10:19; Kis 28:3-6; Rom 15:19; 1Kor 4:20; 1Tes 1:5; Ibr 2:4.
  3. 3) Semua pelayan Injil harus berdoa agar melalui pelayanannya
    1. (a) orang akan diselamatkan (Kis 2:41; 11:21,24; 14:1),
    2. (b) orang yang baru percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus (Kis 2:4; 4:31; 8:17; 19:6),
    3. (c) roh-roh jahat akan diusir (Kis 5:16; 8:7; 16:18),
    4. (d) orang sakit akan disembuhkan (Kis 3:6; 4:29-30; 14:10), dan
    5. (e) pengikut akan belajar menaati standar dan pengajaran yang benar dari Kristus (Mat 28:18-20; Kis 11:23,26;

      lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

(0.95) (1Kor 6:1) (full: ORANG-ORANG YANG TIDAK BENAR. )

Nas : 1Kor 6:1

Ketika perselisihan sepele (ayat 1Kor 6:2) terjadi di antara dua orang Kristen, hal itu harus dibereskan di dalam gereja dan tidak dibawa ke pengadilan. Gereja harus menghakimi kebenaran dan kesalahan yang terlibat dalam hal itu, menjatuhkan keputusan dan menjalankan disiplin apabila diperlukan

(lihat cat. --> Mat 18:15).

[atau ref. Mat 18:15]

  1. 1) Hal ini tidak berarti bahwa seorang percaya tidak diperbolehkan untuk maju ke pengadilan dalam kasus yang serius dengan orang yang belum percaya. Paulus sendiri naik banding kepada sistem pengadilan pemerintah lebih dari sekali (lih. Kis 16:37-39; 25:10-12).
  2. 2) Paulus juga tidak mengatakan bahwa gereja harus mengizinkan anggotanya untuk berlaku kejam terhadap orang yang tidak bersalah, seperti para janda, anak, dan orang yang lemah. Sebaliknya, Paulus sedang membicarakan persoalan-persoalan di mana tidak ada benar dan salah yang jelas. Tindakan berdosa yang mencolok tidak boleh dibiarkan saja, melainkan harus ditangani sesuai dengan petunjuk Kristus dalam Mat 18:15-17.
  3. 3) Lagi pula, dalam kasus di mana orang yang disebut "saudara" telah menceraikan dan meninggalkan keluarganya dan tidak mau memenuhi tunjangan kebutuhan bagi istri dan anak-anaknya, maka ibu rumah tangga itu dengan maksud yang benar dan perhatiannya terhadap anaknya diperkenankan untuk mengadukan perkaranya ke pengadilan. Paulus tidak menganjurkan agar mereka yang melanggar hukum diizinkan untuk merugikan dan mengancam hidup atau kesejahteraan orang lain. Pernyataannya dalam ayat 1Kor 6:8 menunjukkan bahwa ia sedang berbicara mengenai perselisihan kecil di mana kesalahan dapat diterima dan dibiarkan saja.
(0.95) (1Kor 15:12) (sh: Pengharapan yang akan datang (Rabu, 1 Oktober 2003))
Pengharapan yang akan datang

Perbedaan pandangan tentang kebangkitan orang mati dalam masyarakat pluralis di Korintus bisa saja mempengaruhi lunturnya iman percaya jemaat Tuhan. Namun, Paulus jeli dalam mengantisipasi masuknya pandangan yang tidak sesuai dengan iman Kristen ke dalam kehidupan jemaat. Paulus menegaskan penolakannya terhadap dua pandangan yang berbeda. Jemaat harus menyimak dengan saksama, jika tidak ingin menjadi orang yang paling malang dari segala manusia (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">19).

Pertama, Paulus menolak pandangan orang Saduki dan orang Yahudi yang sangat dipengaruhi konsep Yunani bahwa tidak ada kebangkitan orang mati. Jemaat Korintus pun seharusnya menolak pandangan itu. Dengan gaya retoris, Paulus berargumen bagaimana mungkin ada di antara jemaat yang mengatakan tidak ada kebangkitan orang mati (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">12). Pertanyaan Paulus jelas mendorong mereka untuk menerima kebangkitan orang-orang percaya karena mereka sudah setuju dengan Paulus bahwa Yesus telah dibangkitkan (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">12-16).

Kedua, Paulus menolak pandangan Yunani tentang imortalitas jiwa tanpa kebangkitan tubuh, sebagaimana orang Farisi. Kebangkitan Kristus tidak hanya mencakup aspek kehidupan iman percaya masa kini tetapi juga pengharapan akan kehidupan masa yang akan datang; pada kehidupan yang akan datang kita akan dibangkitkan bersama Kristus dengan tubuh sorgawi (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">18-19; bdk. telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">15:35-49; Dan. 12:2). Jemaat Korintus seharusnya tidak hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus (ayat 19).

Pandangan-pandangan yang bertentangan dengan kebangkitan Yesus patut ditolak demi menjamin kepercayaan yang tidak sia-sia, hidup dalam pengampunan dosa dan hidup dalam pengharapan yang akan datang.

Renungkan: Iman yang berlandaskan pada kebangkitan Yesus menjamin pengharapan akan kehidupan yang akan datang.

(0.95) (1Kor 8:1) (full: DAGING PERSEMBAHAN BERHALA. )

Nas : 1Kor 8:1

Dalam pasal 1Kor 8:1-10:33 Paulus menangani pertanyaan jemaat Korintus mengenai daging persembahan berhala dan apakah dibenarkan untuk membeli atau makan daging itu dan ikut serta dalam pesta pora di kuil berhala (ayat 1Kor 8:10).

  1. 1) Dalam menangani pokok ini ia menyingkapkan suatu prinsip penting yang harus dipraktikkan oleh orang Kristen pada segala zaman. Prinsip ini berlaku untuk kegiatan yang diragukan, yang dapat mencobai beberapa orang percaya untuk berdosa dan membawa mereka kepada kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11). Roh Kudus, melalui Paulus, telah mengarahkan orang Kristen untuk selalu bertindak dengan kasih bagi orang percaya lain yang mungkin menuntut penyangkalan diri.
  2. 2) Penyangkalan diri berarti membatasi kebebasan diri dan menyingkirkan segala kegiatan yang meragukan agar tidak mengganggu pikiran atau melemahkan keyakinan tulus orang Kristen lain, yang mereka yakini didasarkan pada prinsip-prinsip alkitabiah. Lawan dari penyangkalan diri adalah mempertahankan hak pribadi untuk tetap terlibat dalam kegiatan yang meragukan, tindakan yang mungkin akan mengajak orang lain untuk ikut serta dan merugikan diri mereka sendiri (bd. Rom 14:1-15:3;

    lihat cat. --> Kis 15:29;

    lihat cat. --> 1Kor 9:19).

    [atau ref. Kis 15:29; 1Kor 9:19]

(0.94) (1Kor 1:30) (full: KRISTUS YESUS ... TELAH MENJADI HIKMAT BAGI KITA. )

Nas : 1Kor 1:30

Hanya oleh Kristus, dalam Kristus, dan dengan Kristus orang percaya dapat menerima hikmat dari Allah dan mengalami pembenaran (bd. Rom 4:1-25), pengudusan (2Tes 2:13-15) dan penebusan (Rom 3:24; Ef 4:30). Selama seorang bergabung dengan Kristus, Kristus menjadi sumber segala berkat ini

(lihat cat. --> Yoh 15:1;

lihat cat. --> Yoh 15:2;

lihat cat. --> Yoh 15:4;

lihat cat. --> Yoh 15:6;

[atau ref. Yoh 15:1-6]

mengenai tinggal di dalam Kristus).

(0.94) (1Kor 6:15) (full: ANGGOTA KRISTUS. )

Nas : 1Kor 6:15

Sementara memberi peringatan terhadap kelemahan moral, Rasul Paulus menunjukkan akibat kebejatan seksual bagi orang percaya. Ketika ia mengikatkan dirinya dengan seorang wanita asusila, ia menjadi satu dengan wanita tersebut, berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu (ayat 1Kor 6:16; bd. Kej 2:24), menajiskan apa yang telah dikuduskan salib (ayat 1Kor 6:15), dan memisahkan dirinya dari kerajaan Allah (ayat 1Kor 6:9). Dalam kebejatan seksual, orang sebenarnya memindahkan dirinya dari kesatuannya dengan Kristus dengan menjadikan tubuhnya itu anggota dari orang yang asusila dan berdosa.

(0.94) (1Kor 14:15) (full: BERDOA DENGAN ROHKU ... BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU. )

Nas : 1Kor 14:15

Paulus menunjuk kepada pengalaman pribadinya, kepada penggunaan bahasa roh secara pribadi. "Aku berdoa dengan rohku" berarti berdoa dengan bahasa roh, dengan menggunakan rohnya sendiri oleh dorongan Roh Kudus. Roh orang percaya berdoa sementara Roh Kudus memberikan apa yang harus dikatakannya (bd. 1Kor 12:7,11; Kis 2:4). Di sini Paulus membicarakan tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah. Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah (ayat 1Kor 14:14-16). "Berdoa dengan akal budiku" berarti berdoa dan memuji dengan akal budinya sendiri dalam bahasa yang telah dipelajarinya, juga oleh dorongan Roh Kudus.

(0.94) (1Kor 15:20) (sh: Faedah buah sulung (Kamis, 2 Oktober 2003))
Faedah buah sulung

Kristus telah bangkit sebagai yang sulung menurut urutan kebangkitan orang-orang yang telah meninggal. Hal ini mengindikasikan bahwa orang-orang yang telah meninggal namun telah menjadi milik-Nya akan dibangkitkan kemudian. Yang dimaksud adalah waktu kedatangan Kristus yang kedua kali, Kristus datang sebagai Raja dalam pemerintahan-Nya. Ia adalah Raja yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya. Ia menjadi Raja hingga musuh terakhir dibinasakan yaitu maut. Kristus juga adalah Anak yang menaklukkan diri-Nya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah, Sang Pencipta dan Penguasa menjadi semua di dalam semua (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">20-28). Demikianlah Paulus menguraikan arti kebangkitan yang benar kepada jemaat.

Ada dua alasan bagi Paulus yang menganggap penting baginya memberikan pemahaman yang benar tentang kebangkitan. Pertama, tujuan dan manfaat baptisan bagi orang mati merujuk pada penggunaan simbol partisipasi Kristen dalam kehidupan kekal. Kedua, menjadi martir tiap-tiap hari dalam menghadapi bahaya maut demi pemberitaan injil. Pengharapan yang mendalam tentang apa yang kita percaya dan beritakan, akan menjadikan baptisan berfaedah dan menjadi martir tidak sia-sia. (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">29-32)

Demi mempertahankan kepercayaan pada kebangkitan Kristus yang membawa faedah itu, maka tugas orang-orang Kristen pada masa kini adalah bijak dalam menikmati kehidupan sekarang. Hedonisme dan pergaulan buruk yang mencakup pergaulan bebas dan perbuatan-perbuatan dosa harus segera dibuang dan ditinggalkan. Sebaliknya, nantikan kehidupan kekal yang kita harapkan dengan mawas diri terhadap dosa dan berusaha terus untuk hidup dalam pengenalan yang benar tentang Allah (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">33-34).

Renungkan: Memberi diri dibaptis dan menjadi martir demi faedah buah sulung tidak akan sia-sia.

(0.94) (1Kor 2:13) (full: PERKATAAN YANG ... DIAJARKAN ... OLEH ROH. )

Nas : 1Kor 2:13

Walaupun Paulus sedang menulis mengenai asal mula ilahi dari pemberitaannya, ayat 1Kor 2:9-13 menunjukkan langkah-langkah yang dengannya Roh Kudus juga mengilhamkan penulisan Alkitab.

Langkah 1: Allah berhasrat untuk menyampaikan hikmat-Nya kepada umat manusia (ayat 1Kor 2:7-9). Hikmat ini menyangkut keselamatan kita, sambil berpusat pada Kristus sebagai hikmat Allah (bd. 1Kor 1:30; 1Kor 2:2,5).

Langkah 2: Hanya melalui Roh Kudus kebenaran dan hikmat Allah dapat dinyatakan kepada umat manusia (ayat 1Kor 2:10). Roh Kudus mengetahui sepenuhnya pikiran Allah (ayat 1Kor 2:11).

Langkah 3: Penyataan Allah telah dikaruniakan kepada orang-orang percaya yang terpilih melalui kehadiran Roh Kudus yang mendiami dirinya (ayat 1Kor 2:12; bd. Rom 8:11,15).

Langkah 4: Para penulis Alkitab menulis dengan perkataan yang diajarkan oleh Roh Kudus (ayat 1Kor 2:13); Roh menuntun para penulis dalam pemilihan kata-kata yang mereka pakai (bd. Kel 24:4; Yes 51:16; Yer 1:9; 36:28,32; Yeh 2:7; Mat 4:4). Pada saat yang sama, bimbingan Roh dalam mengungkapkan kebenaran ilahi itu tidak bersifat mekanis; melainkan Roh itu menggunakan kosa kata dan gaya penulisan setiap penulis.

Langkah 5: Alkitab yang diilhami secara ilahi bisa dipahami oleh orang percaya yang rohani sementara mereka menyelidiki isinya melalui penerangan Roh Kudus (ayat 1Kor 2:14-16).

Demikian, baik pikiran maupun bahasa Alkitab telah diilhamkan oleh Roh Allah. Tak ada seorang penulis pun yang mengucapkan perkataan atau kalimat yang salah. Firman Allah dilindungi oleh Roh Kudus dari segala kesalahan dan kebohongan (bd. Yes 55:10-11;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.94) (1Kor 6:9) (sh: Tubuh untuk kemuliaan Tuhan (Selasa, 9 September 2003))
Tubuh untuk kemuliaan Tuhan

Paulus mengingatkan jemaat Korintus, bahwa dahulu mereka memang berdosa, tetapi sekarang mereka telah dikuduskan dan dibenarkan dalam Yesus Kristus melalui baptisan. Konsekuensi dari perubahan status itu adalah: [1] mereka harus meninggalkan dosa-dosanya yang dahulu; [2] mereka tidak lagi bebas melakukan segala hal yang dilakukan oleh komunitas di luar kekristenan. Standar yang baru ini bukan mempermasalahkan halal atau haram, tetapi apakah yang mereka lakukan itu berguna bagi dirinya dan memuliakan Tuhan (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">20)? Peringatan ini diberikan agar kita tidak memberikan diri untuk diperhamba oleh apa pun.

Yesus Kristus telah mati untuk menebus orang-orang yang percaya kepada-Nya secara utuh. Itu sebabnya orang percaya tidak dapat menyerahkan tubuh -- yang sudah menjadi milik Kristus -- kepada percabulan. Ada kecenderungan dalam pemikiran jemaat bahwa dorongan seksual itu dapat disamakan dengan keinginan untuk makan. Jadi jika dorongan untuk makan dituruti, seperti itu pulalah aktivitas seks. Masalahnya, jika dorongan seksual itu dituruti, kemungkinan bisa diikuti oleh percabulan. Percabulan bukanlah semata-mata hubungan fisik, namun juga melibatkan penyerahan diri secara total. Seluruh tubuh dan jiwa yang sudah menjadi milik Kristus menjadi milik dosa karena sudah diikat atau dijadikan satu dengan pelacur.

Ketaatan kepada peraturan seringkali dianggap sebagai "belenggu" yang membatasi dan mengekang gerak langkah kita. Namun sebenarnya dengan mengekang tubuh dari dosa percabulan, kita justru dibebaskan dari perhambaan seks. Hasilnya adalah pembebasan tubuh dari perbudakan dosa. Dengan tubuh yang bebas, kita dapat menggunakannya untuk memuliakan Tuhan.

Renungkan: Tubuh kita ini adalah bait Roh Kudus. Selayaknya kita mengabdikan seluruh tubuh kita untuk memuliakan Tuhan.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA