Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 90 ayat untuk perbuatan kebenaran AND book:[40 TO 66] AND book:43 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 15:18) (sh: Kebenaran: miliki dan nyatakan! (Minggu, 07 Maret 1999))
Kebenaran: miliki dan nyatakan!

"Jika seekor ayam betina dengan tanda-tanda yang berbeda, ditempatkan di antara ayam-ayam lainnya, maka ia akan dipatuk sampai mati". Ada kekuatiran, ancaman bagi dunia yang melihat sesuatu yang berbeda dengannya. Begitulah, kehadiran terang bagi dunia yang gelap, hanya akan memperjelas kegelapan dan kebobrokannya. Oleh sebab itu dunia sangat membenci terang. Padahal Terang yang berbeda dengan dirinya, adalah Terang yang memaparkan pada dunia tentang kebenaran. Kebenaran yang harus dimiliki dan dinyatakan dalam dunia.

Benar menurut dunia. Perbedaan pendapat di sekitar kita, merupakan hal wajar dan sering dijumpai. Kunci perbedaan pendapat ini umumnya bersumber pada kecenderungan dalam diri tiap orang yang merasa diri paling benar. Banyak hal negatif tercipta karena kecenderungan ini. Bahkan dalam keadaan lain, uang mampu menjatuhkan palu untuk membenarkan dan membebaskan koruptor kelas kakap, pemerkosa, pembunuh, dlsb. karena uang bukan karena fakta. "Yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan". Dunia telah memberlakukan: "Yang salah dibenarkan, dan yang benar disalahkan!" Sungguh suatu keadaan nyata yang sangat menyedihkan. Standar kebenaran apakah yang kita pakai? Sudahkah standar kebenaran itu teruji keandalannya?

Kebenaran yang sejati. Bapa mengutus Tuhan Yesus untuk menyatakan kebenaran-Nya (21). Semua firman yang diucapkan-Nya dan semua perbuatan yang dilakukan-Nya, adalah bukti kebenaran-Nya (22, 24). Kebenaran kekal yang telah teruji keandalannya dan diberlakukan kekal sepanjang zaman. Kristuslah satu-satunya kebenaran sejati. Memberlakukan kebenaran yang dunia nyatakan pada akhirnya hanya akan mendatangkan malapetaka bagi orang lain maupun bagi diri sendiri. Alkitab telah membuktikannya melalui peristiwa Adam dan Hawa ketika memakan buah kehidupan, Daud ketika memperisteri Batsyeba, Ahab ketika merebut kebun anggur Nabot, dlsb. Sebaliknya, memberlakukan kebenaran sejati dalam Tuhan pasti mendatangkan kelimpahan berkat dan damai sejahtera bagi banyak orang dan diri sendiri. Sebagai orang percaya, kita bertanggungjawab untuk menyatakan kebenaran Allah itu setiap hari dalam setiap perkara.

(0.98) (Yoh 14:6) (ende: Aku ini djalan)

Jesus dengan sikap hidup, perkataan dan perbuatan-perbuatanNja menundjukkan djalan jang menudju keselamatan abadi. Boleh dikatakan pula, bahwa kepertjajaan akan Jesus adalah satu-satunja djalan untuk mentjapai kehidupan abadi.

(0.97) (Yoh 16:13) (full: IA AKAN MEMIMPIN KAMU KE DALAM SELURUH KEBENARAN. )

Nas : Yoh 16:13

Pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan bukan saja ditujukan kepada orang yang belum selamat (ayat Yoh 16:7-8), tetapi juga bekerja dalam orang percaya dan gereja untuk mengajar, membetulkan kesalahan dan menuntun mereka kepada kebenaran (Mat 18:15; 1Tim 5:20; Wahy 3:19).

  1. 1) Roh Kudus akan meyakinkan orang percaya tentang dosa, kebenaran Kristus serta penghukuman kejahatan supaya
    1. (a) mereka menjadi seperti Kristus dan hidup sesuai dengan patokan kebenaran (bd. 2Kor 3:18),
    2. (b) memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran, dan
    3. (c) memuliakan Kristus (ayat Yoh 16:14). Demikianlah, Roh Kudus bekerja di dalam orang percaya untuk menghasilkan kehidupan Kristus yang kudus di dalam kehidupan mereka.
  2. 2) Apabila orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus menolak pimpinan dan karya penginsafan-Nya dan jikalau mereka tidak "oleh Roh ... mematikan perbuatan-perbuatan tubuh" (Rom 8:13), maka mereka akan dijatuhi hukuman. Hanya mereka yang menerima kebenaran dan "dipimpin Roh Allah" adalah "anak-anak Allah" (Rom 8:14) dan dengan demikian sanggup hidup terus dalam kepenuhan Roh

    (lihat cat. --> Ef 5:18).

    [atau ref. Ef 5:18]

    Dosa membinasakan kehidupan dan kepenuhan Roh Kudus di dalam orang percaya (Rom 6:23; 8:13; Gal 5:17; bd. Ef 5:18; 1Tes 5:19).
(0.91) (Yoh 9:8) (sh: Si lemah menjadi kuat (Minggu, 24 Januari 1999))
Si lemah menjadi kuat

Kedudukan seorang buta di tengah masyarakat saat itu, dinilai sangat rendah, hina, tak berdaya, tak berharga. Namun penilaian ini tidak berlaku dalam diri Tuhan Yesus. Justru Ia mengubah keberadaan orang buta itu secara drastis. Harga diri dibangkitkan. Ia menjadi berani menjawab bertubi-tubi pertanyaan yang diarahkan kepadanya. Mula-mula dari para tetangganya, kemudian berhadapan dengan orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi itu akhirnya menegaskan bahwa Yesus bertindak salah dan tidak tahu adat karena melakukan mukjizat pada hari Sabat. Menurut mereka perbuatan itu bertentangan dengan Hukum Taurat. Keputusan orang-orang Farisi itu mendadak menimbulkan keberanian pada diri si pengemis yang dengan tegas dan lugu mengatakan bahwa: "Ia adalah seorang nabi!" Jawaban ini sangat mengejutkan para tetangga maupun orang-orang terhormat di sekitarnya. Si lemah telah menjadi kuat, berani berkata benar, dan menyatakan keyakinannya.

Berani karena benar. Kata-kata ini sangat populer di masa-masa perjuangan dahulu. Tetapi karena ambisi tidak sehat, makna kalimat menjadi kabur dan luntur. Banyak orang tidak lagi berani berkata hal yang benar. Masyarakat lebih cenderung memanipulasi kebenaran daripada harus menderita karena berkata benar, bertindak benar. Saat ini umat Kristiani dihadapkan pada pelbagai tantangan dan kesulitan. Kondisi ini bisa saja memaksa Kristen bertindak tidak setia pada kebenaran. Karena itu kesetiaan pada keyakinan terhadap Kristus harus tetap terjaga, berani berkata benar dan mempertahankan kebenaran sekalipun harus tetap menanggung resikonya.

Renungkan: Demi kepentingan dan keinginan tertentu, kesetiaan pada kebenaran yaitu Yesus Kristus mungkin akan mengalami penurunan. Karena itu tetaplah berpegang teguh pada-Nya dan jangan goyah.

Doa: Ya Bapa, bimbinglah kami agar tetap memiliki keberanian untuk berkata benar di tengah kebohongan yang dianggap biasa. Mampukan kami untuk tetap setia kepada-Mu walau berat tantangan yang harus kami hadapi.

(0.89) (Yoh 14:26) (jerusalem) Setelah Yesus pergi maka Roh Kudus akan menggantinya pada kaum beriman, Yoh 14:16,17; 16:7; bdk Yoh 1:33+. Ia adalah Parakletos, pengacara yang menjadi pengantara mereka di hadapan Bapa, bdk 1Yo 2:1, pembela mereka di hadapan pengadilan manusiawi, Yoh 15:26,27; bdk Luk 12:11-12; Mat 10:19-20 dsj; Wah 5:14. Dia itulah "Roh Kebenaran" Yoh 8:32+, yang memimpin mereka kepada seluruh kebenaran, Yoh 16:13, oleh karena Ia membuat mereka memahami diri Kristus yang begitu rahasia: bagaimana Kristus menggenapi Kitab Suci, Yoh 5:39+; manakah makna perbuatan serta "tanda-tandanya", Yoh 14:16; 16:13; 1Yo 2:20 dst, 27, Rom 8:16 pendeknya segala sesuatunya yang dahulu belum mereka mengerti, Yoh 2:22; 12:16; 13:7; 20:9. Dengan jalan itu Roh Kudus memberi kesaksian tentang Kristus, Yoh 15:26; 1Yo 5:6-7, dan mendatangkan malu kepada dunia yang tidak percaya, Yoh 16:8-11. Bdk Luk 24:49+; Rom 5:5+.
(0.89) (Yoh 3:19) (full: LEBIH MENYUKAI KEGELAPAN DARIPADA TERANG. )

Nas : Yoh 3:19

Salah satu ciri dasar dari orang fasik adalah bahwa mereka mengasihi kegelapan, yaitu mereka menikmati dosa dan imoralitas (Rom 1:18-32; Fili 3:19; 2Tim 3:2-5; 2Pet 2:12-15). Sebaliknya, orang yang benar-benar sudah dilahirkan baru mengasihi kebenaran dan membenci kefasikan

(lihat cat. --> Ibr 1:9),

[atau ref. Ibr 1:9]

dan merasa sedih apabila menyaksikan perbuatan jahat yang dilakukan orang fasik (1Kor 13:6). Mereka tidak senang dengan hiburan sensual atau kelakuan berdosa yang dewasa ini begitu populer di kalangan masyarakat (Mazm 97:10; Ams 8:13; Rom 12:9;

lihat cat. --> 2Pet 2:8 dan

lihat cat. --> Wahy 2:6).

[atau ref. 2Pet 2:8; Wahy 2:6]

(0.88) (Yoh 5:19) (sh: Aksi kesaksian (Minggu, 6 Januari 2002))
Aksi kesaksian

Kepada pemimpin-pemimpin agama yang ingin menganiaya (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">16) bahkan membunuh-Nya, Yesus tidak membalas dengan perbuatan yang sama. Ia mendorong mereka untuk menyelidiki kesaksian Yohanes, pekerjaan-pekerjaan-Nya, dan Kitab Suci. Semuanya itu bersaksi tentang-Nya. Dengan perkataan lain, Tuhan Yesus membalas kejahatan dengan kesaksian akan kebenaran. Di sini Tuhan Yesus memberikan sebuah teladan. Satukan kasih dan kesaksian akan kebenaran dalam reaksi kita terhadap aksi-aksi kejahatan orang.

Yesus mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya merupakan kesaksian bahwa Ia diutus Bapa. Bagaimanakah bentuk pekerjaan-Nya? Pekerjaan-Nya tidak hanya bersumber dari Bapa, melainkan juga pekerjaan yang dilakukan Bapa (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19). Pekerjaan-Nya didorong oleh dan dilingkupi dalam suasana kasih (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20). Sama seperti Bapa adalah pemberi hidup demikian juga pekerjaan Tuhan Yesus (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">21,24-26). Penghakiman juga adalah pekerjaan-Nya (ayat 22,27). Secara khusus Tuhan Yesus menyebutkan dua bentuk pekerjaan-Nya yang menimbulkan keheranan pemimpin-pemimpin agama. Pekerjaan tersebut adalah membangkitkan orang mati dan menghakimi seluruh manusia. Kedua bentuk pekerjaan ini adalah pekerjaan yang hanya berhak dan mungkin dilakukan Allah. Pemimpin-pemimpin agama terkejut karena dengan menyatakan bahwa Ia melakukan kedua pekerjaan ini, Yesus bersaksi bahwa Ia adalah Allah. Kedua bentuk pekerjaan ini pun sedang terjadi saat ini (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">21,24-25,27) dan juga akan terjadi pada masa akan datang (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">28-30) sebab Yesus Allah fungsinya dan adanya.

Renungkan: Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Balaslah kejahatan dengan kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias.

(0.87) (Yoh 10:19) (sh: Tergolong domba sang Gembala baikkah? (Jumat, 1 Maret 2002))
Tergolong domba sang Gembala baikkah?

Bagian ini sangat penting dalam catatan Yohanes tentang pelayanan Yesus. Bagian ini mencatat bagaimana Yesus mendesak orang banyak agar menentukan sikap apakah mereka memihak atau menentang-Nya. Dengan sabar dan penuh kasih Yesus berusaha meyakinkan mereka bahwa Ia benar datang dari Allah. Tetapi, karena mereka menolak kesaksian-Nya, pasal ini merupakan bagian terakhir Yesus memberikan pengajaran dan menyatakan mukjizat secara publik. Sesudah ini, di pasal perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11 perbuatan dan pengajaran Yesus hanya ditujukan bagi mereka yang mau percaya kepada-Nya. Bahkan dalam bagian ini sudah terlihat isyarat bahwa Yesus tidak bersedia lagi mengajar di bait Allah, tetapi hanya di dekat bait Allah (ayat 23).

Bahwa Yesus dan Bapa satu adanya dan bahwa mukjizat-Nya menunjukkan bahwa Ia mampu memberi mereka hidup, ditolak dan dicap berasal dari orang gila (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20). Gila dan kerasukan setan, pada zaman itu, dianggap sama. Yesus banyak mengajar menggunakan perumpamaan sementara mereka ingin pernyataan yang terus terang. Masih menggunakan perumpamaan gembala dan domba, Yesus menegaskan bahwa sebenarnya kata dan perbuatan-Nya sudah jelas menunjukkan identitas-Nya (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">25). Maka, masalahnya bukan pada ketidakjelasan Yesus, tetapi pada kedegilan hati mereka (ayat 26). Meski demikian, kini dengan jelas Yesus menandaskan bahwa Ia dan Bapa satu adanya. Kesatuan-Nya dengan Bapa itulah yang menjadi dasar mengapa orang dapat beroleh bagian dalam hidup kekal dan juga ada dalam kesatuan dengan Bapa (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">27-30). Dari kesatuan-Nya dengan Bapa jugalah orang percaya boleh menikmati berbagai jaminan dalam hidup di dunia ini karena telah memiliki jaminan kekal Allah. Yesus kemudian memberikan alasan lain. Jika mereka percaya bahwa Musa dan para nabi yang menerima firman adalah “allah”, maka lebih lagi mereka harus menerima Yesus yang memberi firman sebagai pemberian Allah yang setingkat Allah sendiri (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">34-36). Sayangnya semakin jelas penyataan kebenaran dari Yesus, semakin sebagian dari mereka yang memang sudah mengeraskan hati menjauh dari kebenaran.

Renungkan: Kesempatan yang Tuhan berikan agar orang percaya bertobat memang tidak akan selalu terbuka bila orang terus menutup diri dan mengeraskan hati.

(0.87) (Yoh 8:37) (sh: Keturunan atau hubungan iman? (Sabtu, 19 Januari 2002))
Keturunan atau hubungan iman?

Percaya kepada Yesus tidak berarti perjalanan hidup sudah berhenti. Apakah manusia sekarang bebas berbuat apa saja? Tidak. Iman kepada Yesus harus diperlihatkan. Bagi yang telah percaya kepada-Nya, Tuhan Yesus mengajarkan agar mereka tetap tinggal dalam firman-Nya (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31). Hanya dengan tinggal dalam firman-Nya iman dapat bertumbuh. Tanpa firman Yesus iman tidak dapat bertumbuh dan berkembang. Tinggal dalam firman-Nya berarti bersekutu dengan-Nya. Jika tidak tinggal dalam firman-Nya, ini sama dengan membunuh Yesus, tanpa persekutuan dengan-Nya (ayat 37).

Tuhan Yesus mengatakan bahwa tinggal di dalam firman-Nya membawa beberapa akibat. Pertama, tinggal dalam firman-Nya berarti menjadi murid sejati (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31). Orang percaya bukan lagi budak atau hamba, melainkan anak-anak merdeka (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">36). Pemimpin-pemimpin agama merasa bahwa mereka adalah anak-anak Abraham (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33). Tetapi, Yesus mengungkapkan bahwa mereka adalah hamba-hamba dosa (ayat 34). Hanya Yesus, Anak Allah, yang dapat memberikan kemerdekaan. Kedua, orang percaya akan mengetahui kebenaran yang membebaskan (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">32). Merdeka dari apa? Jawabannya terdapat dalam ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41,44. Kemerdekaan dari perbudakan iblis dan dosa. Orang percaya tidak lagi berada di bawah cengkeraman iblis. Mereka tidak lagi melakukan keinginan dan kehendak iblis. Mereka tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Mereka tidak lagi mendengarkan suara iblis. Iblis tidak lagi menjadi bapanya (ayat 44). Sekarang mereka melakukan kehendak Allah. Mereka mendengarkan suara Allah (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Allah sekarang adalah Bapanya. Mereka sekarang mengasihi Allah Bapanya (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42).

Ketiga, orang percaya yang tinggal dalam firman-Nya tidak lagi melihat kematian (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">51). Apakah ini berarti orang percaya tidak lagi mengalami kematian fisik? Tidak. Kematian masih tetap dialami, namun persekutuan dengan Yesus tidak akan berhenti. Inilah artinya tidak melihat kematian. Persekutuan dengan Tuhan Yesus yang diciptakan oleh iman kepada-Nya tidak dapat berakhir dan berhenti.

Renungkan: Iman kepada Yesus harus melahirkan perbuatan-perbuatan iman. Apa yang dipercayai akan keluar dalam bentuk sikap dan tindakan. Dengan ringkas, teologi melahirkan etika.

(0.87) (Yoh 16:10) (ende: Tentang kebenaran)

bahwa Jesus sudah dibenarkan oleh Allah dalam kebangkitanNja.

(0.87) (Yoh 3:21) (jerusalem: melakukan yang benar) Harafiah: melakukan kebenaran, bdk 1Yo 3:19+.
(0.87) (Yoh 8:43) (jerusalem: tidak dapat menangkap) Ialah oleh karena dikuasai oleh Iblis, musuh kebenaran. Bdk Yoh 18:37.
(0.86) (Yoh 6:60) (sh: Kebenaran menyaring iman (Sabtu, 12 Januari 2002))
Kebenaran menyaring iman

Murid-murid-Nya juga sulit menerima bahwa Yesus adalah Allah dan kematian-Nya berdampak bagi keselamatan dunia. Istilah murid-murid dalam ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">60 jelas tidak hanya terbatas pada 12 orang murid. Kedua kenyataan ini merupakan ganjalan bagi beberapa murid untuk percaya kepada Yesus (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">60). Tetapi, Yesus menegaskan bahwa Ia datang dari surga (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">62). Beberapa murid pergi meninggalkan-Nya (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">66). Namun demikian, ada murid-murid yang tetap percaya kepada-Nya. Malah iman mereka diperdalam melalui peristiwa ini. Murid-murid yang diwakili oleh Petrus menyatakan iman-Nya kepada Yesus.

Dalam masa yang sangat kritis ketika sebagian dari murid-murid meninggalkan Yesus, Petrus dengan tegas dan terbuka menegaskan iman-Nya. Petrus menyatakan iman-Nya dalam kaitan dengan akibatnya, yakni memiliki hidup kekal. Barangsiapa yang percaya kepada Yesus memperoleh hidup kekal. Dengan demikian, pernyataan Petrus mengindikasikan bahwa ia telah percaya kepada Yesus. Maka, pernyataan Petrus dalam peristiwa ini bukanlah momen lahirnya iman, melainkan merupakan momen pendalaman iman (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">69). Petrus semakin mengenal Yesus lebih dalam lagi. Pernyataan Petrus yang mengungkapkan bahwa imannya semakin dalam terlihat dari istilah Yang Kudus dari Allah yang ditujukan Petrus kepada Yesus. Mengapa? Dalam kesaksian-Nya di sinagoge di Kapernaum, Tuhan Yesus mengutip kitab nabi Yesaya 54:13. Dalam Yesaya 54:5, istilah Yang Kudus dari Israel muncul. Mungkin inilah yang menjadi dasar yang dipakai Petrus. Istilah Yang Kudus dari Israel merupakan tema dominan dalam kitab Yesaya (misalnya terdapat pada 1:4; 5:19,24; 10:20; 12:6; 17:7; 55:5). Istilah ini dalam kitab Yesaya jelas sekali dipakai untuk menunjuk kepada Allah. Jika Petrus mengenakan istilah ini kepada Yesus, maka dapat dikatakan karena Petrus menyadari Yesus adalah Allah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa berbagai kesaksian Yesus melalui perkataan dan perbuatan telah membawa Petrus sampai ke satu titik puncak iman bahwa Yesus adalah Allah.

Renungkan: Ketika Yesus dinyatakan sebagai manusia akan banyak manusia yang setuju. Tetapi, ketika Yesus menuntut bahwa Ia adalah Allah maka akan sedikit manusia yang setuju.

(0.86) (Yoh 14:1) (sh: Jalan ke rumah Bapa (Sabtu, 16 Maret 2002))
Jalan ke rumah Bapa

Kepada orang banyak Yesus berkata bahwa mereka tidak dapat ikut bersama-Nya ke rumah Bapa-Nya (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13:33). Kepada Petrus, Ia mengatakan hal yang sama, namun dengan arti dan alasan berbeda. Tuhan menyatakan bahwa keadaan hatinya tidak menjamin bahwa ia dapat setia mengasihi Tuhan. Orang banyak yang tidak menerima Dia tidak dapat bersama Dia. Sekarang Yesus menegaskan bahwa sebenarnya para murid telah mengetahui jalan ke sana, ke rumah Sang Bapa, dan mereka pasti akan bersama Dia sesudah Ia selesai menyiapkan tempat di rumah Bapa bagi mereka (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">3-4). Meski benar bahwa mereka tidak dapat mengandalkan kondisi hati mereka agar setia dan kelak sampai ke tujuan kekal, namun mereka sudah percaya dan dengan terus mempercayai karya-karya Yesus mereka pasti akan sampai di tujuan. Tuhan memerintahkan mereka untuk percaya. Kenyataan janji-janji Allah tidak tergantung pada perasaan dan kondisi hati kita, tetapi pada Dia yang setia pada janji-janji-Nya. Bertekun dalam iman adalah cara untuk memiliki keteguhan hati (bdk. dengan yang Yesus lakukan, perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12:27).

Kebenaran tentang jaminan kekal tersebut lebih jelas dalam jawaban- Nya kepada Tomas. Ungkapan “Akulah …” menggemakan kembali ungkapan-ungkapan yang sama dalam Injil Yohanes yang menegaskan kesetaraan Yesus dengan Yahwe dalam Perjanjian Lama. Karena itulah Dia dapat mengklaim bahwa diri-Nya sendirilah jalan, kebenaran, dan hidup (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">6). Akibatnya, Dia dan hubungan dengan-Nya menentukan apakah orang yang mengenal Bapa akan sampai ke rumah Bapa kelak atau tidak. “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku" (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7). Sang Bapa telah berkemah di dalam Yesus, sehingga siapa mengenal Dia, mengenal Bapa (bdk. perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:14, 14:10). Firman Bapa ada di dalam-Nya dan itulah yang disampaikan kepada mereka (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">10-11).

Tidak saja mengenal Bapa dan beroleh jaminan kekal di dalam Yesus, para pengikut-Nya akan pula melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah bahkan yang lebih besar dari yang Yesus telah buat. Pekerjaan- pekerjaan besar itu adalah juga pekerjaan Yesus di dalam mereka, dan dapat terus dilakukan karena mereka mengandalkan Dia di dalam doa (ayat perbuatan+kebenaran+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12-13).

Renungkan: Perbuatan kita mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan.

(0.84) (Yoh 17:17) (ende: Kuduskanlah mereka)

Menguduskan disini berarti: mementjilkan mereka dari dunia untuk dan bekerdja semata-mata bagi Allah sebagai milikNja, "Dalam kebenaran": supaja mereka sendiri tetap kudus dan berpegang pada kebenaran.

(0.84) (Yoh 6:2) (full: MUJIZAT-MUJIZAT. )

Nas : Yoh 6:2

Teks :
  1. 1) Apa yang dimaksud dengan mukjizat?
    1. (a) Mukjizat adalah perbuatan yang mempunyai asal adikodrati dan dilakukan dengan kuasa adikodrati (Yun. _dunamis_; lih. Kis 8:13; Kis 19:11).
    2. (b) Mukjizat berfungsi sebagai tanda (Yun. _semeion_) kekuasaan ilahi (Luk 23:8; Kis 4:16,30,33). Mukjizat terbesar yang merupakan inti dari PB adalah kebangkitan Kristus (pasal 1Kor 15:1-58).
  2. 2) Mukjizat setidak-tidaknya bermanfaat untuk tiga maksud dalam Kerajaan Allah.
    1. (a) Mukjizat bersaksi tentang Yesus Kristus, membuktikan kebenaran dari pesan-Nya dan identitas-Nya sebagai Kristus dari Allah (Yoh 2:23; 5:1-21; 10:25; 11:42).
    2. (b) Mukjizat mengungkapkan kasih Kristus yang penuh belas kasihan (Mr 8:2; Luk 7:12-15; Kis 10:38).
    3. (c) Mukjizat menandai zaman keselamatan (Mat 11:2 dst.), kedatangan Kerajaan Allah

      (lihat art. KERAJAAN ALLAH)

      dan penyerbuan Allah ke dalam wilayah kekuasaan Iblis

      (lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

  3. 3) Alkitab mempertahankan bahwa mukjizat harus bekerja sepanjang zaman gereja.
    1. (a) Yesus mengutus pengikut-Nya untuk menyampaikan Injil serta mengadakan mukjizat (Mat 10:7-8; Mr 3:14-15;

      lihat cat. --> Luk 9:2).

      [atau ref. Luk 9:2]

    2. (b) Yesus menyatakan bahwa mereka yang percaya kepada-Nya melalui pekabaran Injil juga akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya, dan bahkan pekerjaan yang lebih besar daripada itu (Yoh 14:12; Mr 16:15-20).
    3. (c) Kitab Kisah Para Rasul berbicara tentang pengadaan mukjizat dalam kehidupan orang percaya (Kis 3:1 dst.; Kis 5:12; 6:8; Kis 8:6 dst.; Kis 9:32 dst.; Kis 15:12; 20:7 dst.); di bagian yang lain PB, mukjizat disebutkan "tanda" yang mengokohkan pemberitaan Injil (Kis 4:29-30; 14:3; Rom 15:18-19; 2Kor 12:12; Ibr 2:3-4).
    4. (d) Roh Kudus ingin memberikan tanda ini kepada gereja sepanjang zaman sekarang ini (1Kor 12:8-12,28; Yak 5:14-15;

      lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

  4. 4) PB juga mengajarkan bahwa tanda-tanda dan mukjizat akan dilakukan oleh kuasa Iblis melalui guru dan pengkhotbah palsu, khususnya oleh antikristus dan nabi palsu

    (lihat art. KESENGSARAAN BESAR; dan

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.84) (Yoh 12:37) (sh: Lebih suka kehormatan manusia daripada kehormatan Allah (Sabtu, 9 Maret 2002))
Lebih suka kehormatan manusia daripada kehormatan Allah

Perikop yang kita baca kali ini seluruhnya mengutip dari PL, nubuatan nabi Yesaya tentang kedegilan hati baik pemimpin Yahudi maupun orang Yahudi secara umum. Mereka memilih mendapatkan kehormatan dari manusia alih-alih percaya pada perkataan Yesus sebagai sabda Allah. Rasul Yohanes mengungkapkan kembali kebenaran nubuatan itu tatkala situasi makin memanas, mendekati hari raya Paskah.

Walau Yesus sudah membuat banyak mukjizat di depan mata mereka, tetap mereka tidak bisa percaya kepada Yesus bahwa Dia adalah Mesias bagi mereka. Ini membuat penolakan dan kedegilan mereka tragis dan tidak dapat dimaafkan. Kita melihat pola yang sama tentang kekerasan hati manusia, dari zaman Musa, zaman itu, sampai sekarang (Ul. 29:3-4). Yesaya bicara tentang kesulitan beriman kepada Kristus sebab kekuatan Allah dinyatakan di dalam Mesias yang ditolak, disiksa, dibunuh. Peringatan keras diberikan di sini. Allah membutakan dan mengeraskan orang atau bangsa yang terus mengeraskan hati (ayat 40). Kristen di Indonesia akhir- akhir ini diperhadapkan dengan situasi yang sulit: disalahmengerti, dituduh dengan tuduhan yang tidak benar. Kebaikan apa pun selalu dicurigai. Bahkan, lebih jauh, sudah sangat banyak korban berjatuhan, entah materiil bahkan sampai ke nyawa. Mengapa banyak orang tidak bisa melihat kasih Tuhan Yesus melalui hidup dan perbuatan kita? Apakah mereka sudah ditulikan dan dibutakan oleh Tuhan supaya mereka tidak mendengar dan melihat kebaikan Tuhan kepada mereka? Pertanyaan-pertanyaan itu akan terus mengiang di benak kita semua. Sampai kapan Tuhan menjawab doa-doa kita? Dari perikop ini kita belajar juga bahwa ada kelompok yang percaya kepada Yesus, tetapi takut kepada para penguasa (orang-orang Farisi) supaya mereka tidak dikucilkan. Inilah golongan orang yang lebih memilih kehormatan dari manusia daripada kehormatan dari Allah. Jangan-jangan ada di antara kita, Kristen di Indonesia ini, yang berperilaku seperti itu. Mungkin kita lebih memilih kompromi dengan dosa daripada melakukan yang benar karena merasa bahwa dalam keadaan terjepit, lebih baik menyangkali iman daripada harus menderita.

Renungkan: Akar segala keguncangan iman adalah sikap ingin lebih menyukakan manusia daripada Allah.

(0.83) (Yoh 8:44) (jerusalem: tidak hidup dalam kebenaran) Var: tidak mempertahankan diri dalam kebenaran
(0.83) (Yoh 16:1) (sh: Saksi kebenaran (Senin, 08 Maret 1999))
Saksi kebenaran

Sesuai fungsinya, seorang saksi dituntut untuk jujur dalam menyatakan apa yang diketahui sesuai kebenarannya. Menjalani tugas sebagai saksi bukanlah hal mudah, karena, pertama, saksi harus mempertanggungjawabkan kebenaran yang disaksikan; kedua, saksi harus siap menanggung risiko ditentang dan dibenci. Namun, demi keselamatan diri, sering orang menolak menjadi saksi kebenaran. Akibatnya, banyak saksi-saksi palsu yang muncul menyatakan kebenaran palsu pula. Sebagai orang percaya sebenarnya yang kita lakukan setiap hari haruslah menyaksikan kebenaran itu. Roh Kudus, yakni Roh Kebenaran itu akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran.

Tidak sendiri. Dalam menjalankan tugas sebagai saksi-Nya, kita tidak sendiri. Roh kudus memimpin kita dalam pengenalan akan kebenaran yang perlu kita miliki (13) dan bekerja serta mencelikkan mata rohani setiap orang yang belum mengenal kebenaran (8-11). Untuk itu, bukan hanya semangat dan keberanian saja yang kita butuhkan untuk menjadi saksi-Nya, tetapi juga disiplin belajar firman Tuhan dan terus berusaha meningkatkannya dalam kehidupan setiap hari merupakan hal yang mutlak bagi setiap saksi-Nya

Doa: Ku rindu hidupku Kau pakai untuk memuliakan-Mu, karena Roh Kebenaran-Mu yang memampukanku.

(0.83) (Yoh 14:17) (full: ROH KEBENARAN. )

Nas : Yoh 14:17

Roh Kudus juga disebut "Roh Kebenaran" (Yoh 15:26; 16:13; bd. 1Yoh 4:6; 5:6), karena Dia adalah Roh Yesus, yang adalah kebenaran itu. Dengan demikian Dia bersaksi tentang kebenaran itu (Yoh 18:37), menerangkan tentang kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tidak benar (Yoh 16:8), dan menuntun orang percaya ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13). Mereka yang bersedia mengorbankan kebenaran demi kesatuan, kasih atau alasan lainnya menyangkal Roh Kebenaran, yang katanya tinggal di dalam diri mereka. Gereja yang meninggalkan kebenaran adalah gereja yang telah meninggalkan Tuhan. Roh Kudus tidak akan menjadi Penolong orang-orang yang acuh tak acuh terhadap iman atau hanya setengah-setengah dalam komitmen kepada kebenaran. Roh Kudus hanya mendatangi mereka yang menyembah Tuhan dalam "roh dan kebenaran" (Yoh 4:24).



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA