(1.00) | (2Sam 23:6) | (jerusalem: orang-orang yang dursila) Harafiah: Belial; bdk Ula 13:3+. |
(0.69) | (Ul 13:13) | (jerusalem: orang-orang dursila) Harafiah: orang-orang anak Belial. Ungkapan itu agaknya berarti: orang hampa, tak berguna, jahat, dursila. Lama kelamaan kata belial dianggap nama diri yang berhubungan dengan kuasa jahat, bdk Maz 18:5+(dalam Perjanjian Baru: Belial atau Beliar, 2Ko 6:15; ia juga terdapat dalam buku-buku apokrip). |
(0.56) | (2Taw 13:7) | (jerusalem: orang-orang dursila) Harafiah: anak-anak Belial. Bdk Ula 13:13+. |
(0.41) | (Zef 1:5) |
(full: BERSUMPAH SETIA KEPADA TUHAN.
) Nas : Zef 1:5 Banyak orang Yehuda ikut dalam berbagai bentuk agama lain sedangkan pada saat yang sama menyembah Tuhan yang Mahatinggi; perbuatan ini adalah penyembahan berhala dan jelas sekali jahat. Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang mengaku menjadi pengikut-Nya, namun pada saat yang sama ikut dalam kegiatan penyembahan berhala, penuh dosa dan dursila. Hukuman menanti semua orang yang tidak memisahkan diri sebagai orang kudus bagi Tuhan (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA). |
(0.40) | (1Sam 25:25) | (jerusalem: Nabal) Kata Ibrani nabal berarti: orang bebal;, ialah orang yang berlaku jahat baik terhadap Allah maupun terhadap manusia; orang tolol, fasik dan dursila, bdk Yes 32:5 dst. |
(0.40) | (Nah 1:11) | (jerusalem) Ayat ini ditujukan kepada Asyur |
(0.40) | (1Sam 2:23) |
(full: KUDENGAR ... PERBUATAN-PERBUATANMU YANG JAHAT ITU.
) Nas : 1Sam 2:23 Eli memprotes tindakan jahat kedua putranya, namun dia tidak mengucilkan mereka dari jabatan imam (bd. Bil 15:30-31). Kegagalan Eli dipandang sebagai setara dengan menghina Allah (yaitu, tabiat Allah yang kudus dan standar-Nya bagi jabatan imam, ayat 1Sam 2:30). Firman Allah menyatakan bahwa seorang imam yang dursila tidak dapat bertugas sebagai pemimpin umat Allah; orang-orang semacam itu harus diberhentikan dari jabatan mereka selaku pemimpin (lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT). |
(0.37) | (1Sam 2:12) |
(full: ORANG-ORANG DURSILA.
) Nas : 1Sam 2:12 Para putra Eli menjadi imam yang jahat di rumah Allah. Mereka menggunakan kedudukan mereka sebagai kesempatan untuk memuaskan keserakahan dan kebejatan seksual mereka (ayat 1Sam 2:13-17,22; bd. Fili 3:17-18). Ayah mereka, Eli, imam besar, menolak untuk mendisiplin mereka atau memecat mereka dari jabatan sebagai imam (lihat cat. --> 1Sam 2:29). [atau ref. 1Sam 2:29] |
(0.35) | (1Raj 21:1) |
(sh: Ahab, si anak manja (Kamis, 26 Agustus 2004)) Ahab, si anak manjaKisah Ahab adalah kisah seorang yang memiliki jabatan tertinggi di dalam pemerintahan, namun bertingkah bagaikan anak kecil yang manja karena terbiasa mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya. Kisah ini menarik untuk dikaji secara kejiwaan. Namun dalam renungan kita hari ini, mari kita mengkaji kisah ini secara teologis. Pertama, Ahab serakah. Ia tidak mengendalikan hawa nafsu keserakahannya. Ia tidak mau menyadari bahwa Tuhan sudah memberikan hak dan "berkat" kepada setiap orang sesuai dengan kasih karunia-Nya. Keinginan yang serakah adalah dosa di mata Tuhan (ayat orang-orang%20yang%20dursila&tab=notes&exact=on" ver="">1-4). Kedua, Izebel licik. Ratu jahat ini menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jelas ini bukan sikap iman! Orang yang merasa bahwa ia bisa dan harus mendapatkan apapun dengan memakai cara apapun, bukan anak Tuhan (ayat orang-orang%20yang%20dursila&tab=notes&exact=on" ver="">5-10)! Ketiga, para tua-tua dan pemuka Kota Samaria adalah masyarakat kelas atas yang memiliki moral rusak dan hati nurani yang busuk. Buktinya mereka mau saja mengikuti perintah Izebel yang jelas-jelas bermotivasikan kejahatan. Masyarakat seperti ini adalah masyarakat yang sakit (ayat orang-orang%20yang%20dursila&tab=notes&exact=on" ver="">11-12)! Keempat, dua orang dursila adalah orang-orang yang mau melakukan apa saja demi sedikit keuntungan. Ini adalah produk dari masyarakat yang sakit (ayat orang-orang%20yang%20dursila&tab=notes&exact=on" ver="">13-14). Betapa mengerikannya kalau keserakahan Ahab, kelicikan Izebel, dan kerusakan moral dan hati nurani masyarakat Samaria adalah gambaran kehidupan pemimpin-pemimpin dan kelompok elit negeri ini. Pastilah produk yang muncul adalah orang-orang dursila. Siapa yang bisa mengatasi semua ini? Syukur kepada Allah. Allah sendiri, melalui anak-anak-Nya yang mau dipakai-Nya untuk menyuarakan kebenaran dan menegakkan keadilan. Doaku: Tuhan, tolong agar aku dapat menjadi terang, agen kebenaran dan keadilan Allah di tengah masyarakat yang berdosa ini. Mohon kemurahan-Mu agar jangan bangsaku musnah oleh dosa-dosanya. |
(0.33) | (Yos 23:12) |
(full: BERPAUT KEPADA SISA BANGSA-BANGSA INI.
) Nas : Yos 23:12 Dengan Baal sebagai salah satu dewa tertinggi, agama orang Kanaan sangat merendahkan martabat.
|
(0.31) | (Rm 1:32) |
(full: MEREKA JUGA SETUJU DENGAN MEREKA YANG MELAKUKANNYA.
) Nas : Rom 1:32 Kata akhir rasul Paulus mengenai dosa manusia adalah kecaman Allah atas keadaan yang lebih terkutuk dari tindakan dosa itu sendiri, yaitu mendukungnya dan mendorongnya dengan merasa senang akan perbuatan dursila orang lain. Inilah puncak kemerosotan akhlak -- menikmati seolah mengalami sendiri dosa dan kejahatan yang dilakukan orang lain. Dosa kini menjadi hiburan.
|
(0.30) | (Ibr 11:38) |
(full: MEREKA MENGEMBARA DI PADANG GURUN DAN DI PEGUNUNGAN.
) Nas : Ibr 11:38 Orang-orang kudus yang setia kepada Allah menolak untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia yang rendah atau menikmati berbagai kesenangan yang dursila, dan sebagai gantinya mereka menerima cemoohan dan penderitaan dari dunia. Karena mereka menolak dunia, mereka juga ditolak oleh dunia. Sekalipun berkat-berkat dijanjikan bagi mereka yang setia di dalam PL (Ul 29:9; Yos 1:8), mereka harus menderita penganiayaan dan kemiskinan (ayat Ibr 11:35-39). Dalam PB orang-orang yang setia diajar untuk bersiap-siap menantikan kesengsaraan (lihat cat. --> 2Tim 3:12), [atau ref. 2Tim 3:12] dikenali sebagai orang yang berhubungan dengan salib (lihat cat. --> Mat 10:38; lihat cat. --> Gal 2:20) [atau ref. Mat 10:38; Gal 2:20] dan mengikuti "seorang yang penuh kesengsaraan" (Yes 53:3; bd. Ibr 12:2). |
(0.29) | (Nah 1:15) | (jerusalem) Ayat ini kembali ditujukan kepada penduduk negeri Yehuda |
(0.28) | (Yun 1:2) |
(full: PERGILAH KE NINIWE.
) Nas : Yun 1:2 Yunus dipanggil Allah untuk mengingatkan Niniwe tentang hukuman-Nya atas kota itu karena dosa-dosa mereka. Niniwe adalah ibu kota Asyur, suatu bangsa yang amat fasik, kejam dan dursila (lih. Nah 1:11; 2:12-13; Nah 3:1,4,16,19). Israel membenci orang Asyur dan memandang mereka sebagai ancaman besar. |
(0.25) | (Nah 3:4) |
(full: PERSUNDALAN ... SIHIR.
) Nas : Nah 3:4 Orang Asyur bukan saja amat kejam, mereka juga sangat dursila.
|
(0.24) | (Yl 2:32) | (jerusalem: keselamatan) Artinya: orang-orang yang selamat. |
(0.23) | (1Sam 8:7) |
(full: AKULAH YANG MEREKA TOLAK.
) Nas : 1Sam 8:7 Hingga saat ini, pemerintahan Israel bersifat teokrasi, yaitu Allah sendiri yang memerintah Israel sebagai Raja. Ia memerintah melalui bimbingan langsung, melalui wahyu khusus dan Firman-Nya yang tertulis, dan melalui para pemimpin yang terpilih dan diurapi. Ketika Israel meminta pemerintahan monarki, raja-rajanya naik takhta karena keturunan dan bukan oleh pilihan Allah yang langsung; hal ini mengakibatkan pemerintahan oleh raja-raja yang jahat dan dursila sehingga menghalangi kepemimpinan Allah atas umat-Nya. Pada akhir sejarah, Allah kembali akan mengambil alih kepemimpinan langsung atas umat-Nya melalui Yesus Kristus dan "kerajaan-Nya itu untuk selama-lamanya" (Luk 1:33; bd. 1Tim 1:17; Wahy 20:4-6; Wahy 21:1-8). |
(0.23) | (Kej 34:2) |
(full: DILARIKANNYA DAN DIPERKOSANYA.
) Nas : Kej 34:2 Baik Dina maupun orang-tuanya salah.
|
(0.22) | (Mzm 101:3) |
(full: TIADA KUTARUH DI DEPAN MATAKU PERKARA DURSILA.
) Nas : Mazm 101:3 Dewasa ini orang fasik menggunakan mata mereka untuk melihat kedursilaan, kefasikan, kekerasan, kekejaman, pornografi, dan bermacam-macam kejahatan lainnya sebagai sarana memuaskan hawa nafsu dan keinginan akan kesenangan yang tak wajar. Melalui televisi, film, video, buku dan majalah, orang dapat memandang bermacam-macam kejahatan. Akan tetapi, orang yang mengabdi kepada Allah dan kebenaran-Nya akan membenci dan menjauhi kejahatan (lihat cat. --> Mazm 97:10) [atau ref. Mazm 97:10] dan menjaga kehidupan pribadi dan keluarga mereka dengan tidak menyuguhkan hal-hal yang tidak menyenangkan atau yang mendukakan Roh Kudus (lihat cat. --> Mazm 101:2 sebelumnya; lihat cat. --> Rom 1:32). [atau ref. Mazm 101:2; Rom 1:32] |