(1.00) | (2Tim 1:9) |
(sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002)) Apa sih rahasianya?Apa sih rahasianya? Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa. Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat muncul+sebagai+kuasa+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">12b). Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat muncul+sebagai+kuasa+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus. Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah. |
(0.69) | (2Tim 1:6) |
(full: MENGOBARKAN KARUNIA ALLAH.
) Nas : 2Tim 1:6 "Karunia" (Yun. _charisma_) yang diberikan kepada Timotius diumpamakan seperti api (bd. 1Tes 5:19) yang harus dikobarkan olehnya. Karunia itu mungkin merupakan karunia khusus dan kuasa dari Roh Kudus untuk menjalankan pelayanannya. Perhatikan bahwa karunia dan kuasa yang dicurahkan atas kita oleh Roh Kudus tidak dengan otomatis tetap kuat. Karunia dan kuasa tersebut harus dinyalakan oleh kasih karunia Allah melalui doa, iman, ketaatan, dan ketekunan kita. |
(0.66) | (2Tim 3:5) |
(full: SECARA LAHIRIAH MEREKA MENJALANKAN IBADAH MEREKA.
) Nas : 2Tim 3:5 Paulus berbicara mengenai mereka yang mengaku diri orang Kristen dan kelihatan saleh tetapi tidak menyatakan kuasa Allah yang dapat menyelamatkan dari dosa, sifat mementingkan diri dan sifat dursila. Mereka membiarkan dosa dalam gereja mereka dan mengajarkan bahwa seseorang dapat melakukan dosa-dosa yang terdapat di ayat 2Tim 2-4 dan tetap mewarisi keselamatan dan kerajaan Allah (bd. ayat 2Tim 3:5-9; 4:3-4; 2Pet 2:12-19; lihat cat. --> 1Kor 6:9). [atau ref. 1Kor 6:9] |
(0.65) | (2Tim 3:1) |
(full: PADA HARI-HARI TERAKHIR AKAN DATANG MASA YANG SUKAR.
) Nas : 2Tim 3:1 Hari-hari terakhir termasuk seluruh zaman Kristen. Namun, oleh Roh Kudus Paulus bernubuat (bd. 1Tim 4:1) bahwa situasi akan makin buruk dengan makin mendekatnya akhir zaman (bd. 2Pet 3:3; 1Yoh 2:18; Yud 1:17-18).
|
(0.65) | (2Tim 3:1) |
(sh: Religiositas semu (Jumat, 30 Agustus 2002)) Religiositas semuReligiositas semu. Kini Paulus menempatkan nasihatnya kepada Timotius dalam perspektif sejarah. Zaman ketika Timotius melayani sudah merupakan zaman akhir. Meskipun dalam perikop sebelumnya ada harapan agar mereka yang tersesat bisa bertobat, Paulus menyatakan bahwa Timotius seyogyanya mengerti situasi yang terjadi: manusia akan menjadi tambah jahat dan pelayanan akan menjadi jauh lebih sulit. Manusia akan menjadi makin cinta diri, sombong, pemberontak, tidak tahu berterima kasih, tidak bisa mengendalikan diri, tidak menyukai yang baik, dst. Mereka tidak mengutamakan mengasihi Allah (Ul. 6:4-5), tetapi lebih mencintai kenikmatan pribadi. Ciri-ciri tersebut di atas memang sebenarnya berlaku untuk manusia secara umum, tetapi secara khusus sangat mengena terhadap para lawan Timotius di Efesus. Paulus memperingatkan Timotius terhadap orang-orang yang memiliki religiositas atau kebaikan agamawi secara lahiriah belaka. Orang-orang macam ini mungkin dapat mengajar dengan baik, hidup rela menderita, tetapi sombong dan tidak mau hidupnya dikendalikan oleh Injil. Religiositas mereka yang palsu dengan demikian merupakan penyangkalan akan kuasa Allah yang sebetulnya merupakan sumber satu-satunya dari kesalehan. Kesalehan mereka adalah kesalahan karena terjadi bukan karena anugerah Allah! Timotius harus menghindari mereka. Paulus meneruskan dengan memberikan contoh konkret tentang apa yang mereka lakukan. Mereka mempengaruhi wanita-wanita yang lemah imannya, yang kemungkinan kaya dan berpengaruh. Wanita-wanita ini mungkin memiliki dosa di masa lampau, dan mereka bisa membayar ajaran sesat tersebut untuk memberikan jalan keluar yang semu. Namun, kemudian wanita-wanita ini terjerat kembali dalam nafsu mereka dan akhirnya mereka tidak pernah berubah meskipun belajar banyak. Pikiran orang-orang yang menyesatkan dan disesatkan ini telah korup dan akan nyatalah kebodohan mereka. Renungkan: Cermatilah hidup batiniah Anda. Kesalehan lahiriah, pelayanan, dan niat belajar tidak menjamin iman Anda! |
(0.65) | (2Tim 4:3) |
(full: ORANG TIDAK DAPAT LAGI MENERIMA AJARAN SEHAT.
) Nas : 2Tim 4:3-4 Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang tidak mau mengasihi ajaran sehat, namun ketika akhir zaman makin dekat, keadaan akan makin parah (bd. 2Tim 3:1-5; 1Tim 4:1).
|