Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 34 ayat untuk mengikuti Dia AND book:[40 TO 66] AND book:62 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Yoh 2:4) (full: TIDAK MENURUTI PERINTAH-NYA. )

Nas : 1Yoh 2:4

Yohanes sedang berjuang melawan suatu salah pengertian tentang doktrin kasih karunia dan keselamatan. Dia menentang guru aliran antinomisme, yang mengajarkan bahwa meninggalkan kehidupan yang berdosa menjadi sesuatu yang tidak diwajibkan bagi orang percaya.

  1. 1) Mereka menyatakan bahwa seorang dapat "mengenal" Allah dalam hubungan penyelamatan yang sah, tetapi pada saat yang sama mengabaikan kehendak dan perintah Allah sehingga tidak menaati-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 17:3).

    [atau ref. Yoh 17:3]

  2. 2) Mereka yang menuntut hal semacam ini dinyatakan pendusta oleh Yohanes dan kebenaran Allah tidak ada di dalam diri mereka. Usaha untuk dibenarkan oleh iman pada Kristus tanpa suatu komitmen untuk mengikuti Dia pasti gagal.
(0.99) (1Yoh 2:10) (bis: orang lain)

orang lain: atau dia.

(0.96) (1Yoh 3:3) (jerusalem: seperti Dia) Ialah seperti Yesus.
(0.96) (1Yoh 2:1) (sh: Wajib hidup seperti Kristus hidup (Selasa, 5 Desember 2000))
Wajib hidup seperti Kristus hidup

Adalah seorang pemuda yang telah mengalami banyak kepahitan hidup karena perlakuan orang-tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Sejak itu ia menyadari bahwa ia harus belajar mengasihi kedua orang-tuanya. Tak mudah baginya untuk mengubah kebencian yang ada dalam hatinya menjadi kasih sejati. Namun kasih Kristus dalam dirinya terus menguatkan dia untuk belajar mengasihi. Delapan tahun berselang, akhirnya kedua orang-tuanya juga menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya karena mereka mengalami betapa besar kasih putranya kepada mereka. Hanya kasih Kristus yang mampu mengubah kebencian menjadi kasih.

Kristen wajib hidup seperti Kristus hidup, yakni mencirikan kasih. Mengapa mengasihi saudara sebagai tanda seseorang telah hidup dalam Kristus (10)? Seorang yang hidup dalam Kristus berarti telah mengalami terlebih dahulu kasih Kristus yang mati di salib sebagai wujud kasih-Nya kepada manusia berdosa. Kasih yang telah dialaminya ini akan memampukannya mengasihi orang lain: keluarga, sahabat, teman, dan siapa saja. Mengasihi orang dekat - keluarga - jauh lebih sulit dibandingkan mengasihi orang lain, karena mereka dapat melihat bagaimana kualitas hidup kita sehari-hari. Oleh karena itu mengasihi tidak dapat dipisahkan dengan menaati perintah-Nya. Setiap orang yang mengasihi Allah, baik bapa-bapa, orang muda, dan anak-anak akan melakukan perintah-Nya yang intinya adalah kasih. Tetapi seorang yang tidak mengenal, menerima, dan melakukan kasih adalah seorang yang masih hidup dalam kegelapan dan ia tidak tahu kemana arah hidupnya (11).

Hidup dalam terang tidak berarti terpisah dari dunia, namun tidak mengikuti arus dunia yang akan lenyap (17). Segala yang dari dunia: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup harus ditanggalkan, semuanya ini bukan lagi merupakan tujuan hidup karena akan menghambat kasih kita kepada Bapa.

Renungkan: Hanya ada dua pilihan: mengikut dunia atau mengikut Tuhan, tidak ada pilihan lain. Tetap mengikuti dunia akan lenyap bersama dunia yang fana. Tetapi menjadi pengikut Tuhan yang setia, yang hidup seperti Kristus hidup, yang melakukan kehendak Allah, akan hidup selama-lamanya.

(0.95) (1Yoh 3:11) (sh: Dibenci namun mengasihi (Jumat, 8 Desember 2000))
Dibenci namun mengasihi

Seorang kakak yang menyayangi adiknya akan berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan jiwa adiknya yang juga menyayanginya, sekalipun harus mengorbankan jiwanya sendiri. Seorang kakak yang telah mengenal Kristus selalu ditentang adiknya yang belum percaya Kristus, tetap membuat sang kakak menyatakan kasih Kristus demi keselamatan jiwa adiknya di dalam Kristus. Inilah perbedaannya, kasih anak-anak Allah adalah kasih yang terpancar karena bersumber kasih sejati Yesus Kristus.

Seorang yang tetap di dalam maut dan tetap menolak Kristus tidak mungkin memiliki kasih sejati, karena ia belum pernah menyadari, menghayati, dan mengalami kasih Kristus. Ia hanya mengasihi selama orang tersebut mengasihinya atau mau mengikuti kehendaknya. Kasihnya hanya merupakan respons dari kebaikan,

perhatian, kemurahan, dan kasih orang lain. Sebaliknya, anak-anak Allah memiliki kasih proaktif, senantiasa memancarkan kasih kepada siapa saja, baik kepada yang akan memberikan respons kasih maupun kepada yang akan memberikan respons kebencian. Baginya objek kasih tidak menentukan apakah dia bisa mengasihi atau tidak, tetapi Subjek yang ada di dalam dirinya, yakni Yesus Kristus. Itulah sebabnya kasih Kristus yang menjadi `motivator' dalam dirinya untuk terus memancarkan kasih kepada siapa saja, termasuk kepada orang-orang yang membenci kita karena belum mengenal Kristus.

Seperti Kristus, kita pun dibenci dunia. Namun karena kasih-Nya, Ia mati bagi dunia, bagi kita yang berdosa. Ia pantas membenci kita karena kita memusuhi-Nya, namun justru Ia mengasihi dan menyelamatkan kita dari dosa. Meneladani Kristus, kita harus mengasihi sesama, mulai dari saudara. Artinya, kita siap dihina, ditolak, dihindari, diasingkan, dianiaya, dll, asalkan mereka percaya kepada Kristus. Tidak cukup dengan perkataan, tetapi wujudkan kasih melalui tindakan nyata dalam kebenaran, sehingga mereka melihat bukti kasih kita secara konkrit. Dengan demikian kita berani tampil di hadapan Allah sebagai pelaku perintah-Nya karena kita hidup dalam kebenaran-Nya.

Renungkan: Tidak mudah mengasihi orang yang membenci dan menolak kita, namun itulah panggilan kita sebagai Kristen di tengah dunia: melaksanakan perintah-Nya, yakni mengasihi saudara sekalipun ia tak akan memberikan respons kasih. Bersediakah Anda?

(0.85) (1Yoh 2:6) (jerusalem: di dalam Dia) Ungkapan "ada di dalam" atau, "tinggal" di dalam sangat digemari Yohanes, lih. Yoh 6:56+
(0.85) (1Yoh 5:18) (jerusalem) Tiga kalimat ini semua dibuka dengan: Kita tahu. Tersimpul di dalamnya semua kepastian dan pengharapan Kristen yang diutarakan dalam surat ini.
(0.84) (1Yoh 3:6) (full: BERADA DI DALAM DIA. )

Nas : 1Yoh 3:6

Kata-kata "berada di dalam Dia" dan "lahir dari Allah" (ayat 1Yoh 3:9) adalah ungkapan sepadan. Hanya mereka yang tetap berada di dalam Allah akan tetap lahir dari Allah

(lihat cat. --> Yoh 15:4;

[atau ref. Yoh 15:4]

lihat art. PEMBAHARUAN).

(0.84) (1Yoh 1:6) (full: PERSEKUTUAN DENGAN DIA. )

Nas : 1Yoh 1:6

"Hidup dalam kegelapan" artinya hidup di dalam dosa dan kesenangan yang amoral. Orang semacam itu tidak "beroleh persekutuan dengan Dia" yaitu mereka tidak dilahirkan oleh Allah (bd. 1Yoh 3:7-9; Yoh 3:19; 2Kor 6:14). Mereka yang mempunyai persekutuan dengan Allah mengalami kasih karunia dan hidup kudus di hadapan-Nya (ayat 1Yoh 1:7; 2:4; 1Yoh 3:10).

(0.83) (1Yoh 3:15) (ende: Kebentjian)

adalah djenis/matjam pembunuhan, jang diachiri kematian.

Ingatlah sadja, setan karena membentji Jesus, lalu merasuki Judas, dan Judas jang mengchianati Jesus, hingga mati. Kebentjian bertentangan dengan kasih. Siapa membentji berarti dia tidak mengasihi. Dan jang tidak mengasihi, mati terhadap hidup rohani, berarti tak memiliki hidup abadi.

(0.83) (1Yoh 3:20) (ende)

Suara hati adalah hakim bagi setiap orang jang menundjukkan baik-buruknja perbuatan seseorang. Dia tetap menjertai tiap orang, dan dialah jang pertama-tama menjatakan baik-buruknja perbuatan.

Namun suara hati diberi oleh Tuhan kepada tiap manusia. Djadi Tuhan lebih besar dari suara hati.

(0.83) (1Yoh 1:2) (full: HIDUP KEKAL. )

Nas : 1Yoh 1:2

Yohanes mendefinisikan hidup kekal yang berkenaan dengan Kristus. Hidup kekal hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Kristus dan persekutuan dengan Dia (ayat 1Yoh 1:2,6,7; 2:22-25; 5:20).

(0.83) (1Yoh 2:22) (jerusalem: yang menyangkal) Sukar dipastikan bidaat manakah yang dimaksudkan. Mungkin Kerintus yang ajarannya melebur dalam Gnosis. Gelar "Kristus" di sini bukan hanya terjemahan dari gelar "Mesias". Terungkap di dalamnya iman "Kristen" penuh akan Dia "yang telah datang sebagai manusia" (harafiah: yang telah datang dalam daging), 2Yo 7.
(0.83) (1Yoh 1:1) (jerusalem: Firman hidup) Firman Allah adalah sumber hidup, Ula 4:1; 32:47, dll; Mat 4:4; 5:20; Fili 2:16. Di sini kata "firman" menjadikan nama diri Anak Allah. Para rasul hidup bersama dengan Dia. Dan oleh karena Firman itu tetap hidup, maka Yohanes dapat mengungkapkan keinginan yang tercantum dalam 1Yo 1:3; 5:11-13; bdk Yoh 1:1+, Yoh 1:14+.
(0.83) (1Yoh 2:20) (jerusalem: pengurapan dari Yang Kudus) Ialah roh yang dianugerahkan kepada Mesias, Yes 11:2; 61:1, dan melalui Dia kepada orang yang percaya, 1Yo 3:24; 4:13; bdk 2Ko 1:21. Roh itu mengajar mereka tentang segala sesuatu, 1Yo 2:27; Yoh 16:13+; bdk 1Ko 2:10,15. Oleh karena Dialah, firman Yesus adalah "roh dan hidup", Yoh 6:63.
(0.83) (1Yoh 3:8) (jerusalem: berasal dari Iblis) Dengan ungkapan berasal dari Allah, dari kebenaran, anak-anak Allah sebagai sebutan orang Kristen yang hidup terpengaruh oleh Allah yang ada di dalam dia, diperlawankan ungkapan: berasal dari Iblis, 1Yo 3:8, dari si Jahat, 1Yo 3:12, dari dunia, 1Yo 2:16; 4:5, anak-anak Iblis, sebagai sebutan mereka yang hidup terpengaruh oleh Iblis, sehingga membiarkan dirinya "disesatkan" olehnya.
(0.82) (1Yoh 4:7) (sh: Kasih tanda kehadiran Allah (Minggu, 10 Desember 2000))
Kasih tanda kehadiran Allah

Allah adalah sumber kasih. Dialah kasih itu sendiri, tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yang memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih.

Apakah tidak ada tanda lain selain kasih? Memang benar bahwa kita tidak dapat mengatakan dengan mutlak bahwa tidak ada tanda lain selain kasih, namun adakah yang lebih dari pada kasih? Tidak ada! Kebaikan, kemurahan, kesabaran, kesediaan menolong, kepedulian, dan kejujuran; semuanya ini tak akan berarti tanpa kasih. Seorang dapat berbuat baik kepada orang lain sebatas respons balik dari orang tersebut sesuai dengan harapannya. Berbeda halnya dengan seorang yang melakukannya karena kasih, apa pun respons objek kasihnya tidak akan mengubah kasihnya. Ia dapat mengasihi karena ia telah hidup dalam sumber kasih, yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Demikianlah kasihnya akan terus mengalir menjadi berkat bagi orang lain, karena kasihnya tidak bergantung kepada dirinya sendiri yang terbatas, namun kepada Allah yang tidak terbatas.

Menghadirkan kasih Allah dalam hidup sehari-hari memang membutuhkan proses yang panjang. Dalam proses ini kita seringkali mengalami kekecewaan karena mendapatkan respons yang tidak seimbang. Tetapi bila kasih Allah ada dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang membentuk karakter dan kepribadian kita, tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana menyatakan kasih Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. Kasih-Nya menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapan-Nya. Karena kita telah menjaga kehidupan kita benar, kita pun tidak takut menghadapi penghakiman- Nya.

Renungkan: Kita sungguh-sungguh anak-anak Allah bila kita mau mengasihi walau tanpa respons seimbang.

Bacaan untuk Minggu Advent 2

Yesaya 40:1-5, 9-11

2Petrus 3:8-14

Markus 1:1-8

Mazmur 85

Lagu: Kidung Jemaat 434

(0.82) (1Yoh 5:12) (full: BARANGSIAPA MEMILIKI ANAK, IA MEMILIKI HIDUP. )

Nas : 1Yoh 5:12

Semua orang harus mendengarkan Injil karena hidup kekal ada di dalam Anak Allah dan tidak dapat diterima atau dimiliki dengan cara lain. Dialah satu-satunya "jalan ... dan hidup" (Yoh 14:6). Hidup kekal adalah hidup Kristus di dalam kita. Kita memilikinya selama kita memelihara hubungan iman yang vital dengan Dia (Yoh 15:4; Kol 3:4;

lihat cat. --> Yoh 17:3).

[atau ref. Yoh 17:3]

(0.82) (1Yoh 5:1) (jerusalem: dia yang lahir dari padaNya) Barangsiapa mengasihi Allah, mengasihi anak-anakNya. Maka kasih kepada Allah berwujud kasih kepada sesama manusia. Kasih kepada sesama itu membuktikan kesungguhan kasih kepada Allah, 1Yo 5:2-3; bdk 1Yo 2:3-5; 3:22-24; Yoh 13:34+; Yoh 15:10-14; Mat 22:36-40 dsj; Rom 13:9; Gal 4:14. Jadi pada pokoknya ikanlah yang menjadi hakim kasih, sebab melalui iman orang lahir dari Allah, 1Yo 3:1; Yoh 1:12+.
(0.82) (1Yoh 2:1) (full: SUPAYA KAMU JANGAN BERBUAT DOSA. )

Nas : 1Yoh 2:1

Yohanes percaya bahwa orang Kristen yang telah lahir kembali masih dapat berbuat dosa. Akan tetapi, dia tidak mengajarkan bahwa orang Kristen harus berbuat dosa; dia malah menasihati para pembacanya untuk hidup tanpa dosa (bd.

lihat cat. --> Rom 6:15;

lihat cat. --> 1Tes 2:10).

[atau ref. Rom 6:15; 1Tes 2:10]

Bagi mereka yang memang jatuh ke dalam dosa, jawabannya ialah mengaku dan meninggalkan dosa itu

(lihat cat. --> 1Yoh 1:9).

[atau ref. 1Yoh 1:9]

Jaminan akan pengampunan terdapat dalam darah Yesus Kristus (ayat 1Yoh 2:2; 1:7) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai "pengantara kepada Bapa" (Yun. _parakletos_). Yesus mengadakan syafaat bagi kita kepada Bapa berdasarkan kematian-Nya yang mendamaikan, pertobatan kita dan iman kita kepada-Nya (bd. Rom 8:34;

lihat cat. --> Ibr 7:25;

lihat cat. --> 1Yoh 3:15;

[atau ref. Ibr 7:25; 1Yoh 3:15]

lihat art. DOA SYAFAAT).



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA