Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk menghapus dosa AND book:[40 TO 66] AND book:49 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 1:7) (ende: Penebusan oleh DarahNja)

Darah Jesus adalah harga jang dibajar untuk membebaskan kita dari perhambaan dosa.

(1.00) (Ef 1:7) (jerusalem: pengampunan dosa) Ini berkat yang ketiga. Berkat itu tidak lain kecuali karya penebusan dalam sejarah melalui salib Kristus.
(0.97) (Ef 2:2) (full: ORANG-ORANG DURHAKA. )

Nas : Ef 2:2

Ayat Ef 2:1-4 mengungkapkan alasan utama mengapa orang Kristen harus menaruh belas kasihan dan kemurahan besar terhadap mereka yang masih hidup dalam pelanggaran dan dosa.

  1. 1) Semua orang yang tanpa Kristus dikuasai oleh "penguasa kerajaan angkasa", yaitu Iblis (ayat Ef 2:2). Pikiran mereka dibutakan oleh Iblis terhadap kebenaran Allah (ayat Ef 2:2; 2Kor 4:3-4). Mereka diperbudak oleh dosa dan dorongan tabiat berdosa (ayat Ef 2:3; Luk 4:18).
  2. 2) Karena kondisi rohani orang yang tidak dibaharui, maka terlepas dari kasih karunia Allah, mereka tidak dapat menerima atau mengerti kebenaran (ayat Ef 2:5,8; 1Kor 1:18; Tit 2:11-14).
  3. 3) Orang Kristen harus memandang sesama manusia dari perspektif alkitabiah. Mereka yang terlibat dalam percabulan dan kesombongan patut dikasihani karena perbudakan mereka kepada dosa dan Iblis (ayat Ef 2:1-3; bd. Yoh 3:16).
  4. 4) Mereka yang hidup tanpa Kristus tetap bertanggung jawab atas dosa-dosa mereka, karena Allah memberikan setiap orang terang dan kasih karunia seperlunya agar mereka dapat mencari Allah dan meloloskan diri dari belenggu dosa oleh iman dalam Kristus (Yoh 1:9; Rom 1:18-32; Rom 2:1-16).
(0.95) (Ef 4:30) (ende: Untuk hari penebusan)

Hari itu ialah hari kiamat. "Penebusan" disini berarti: penebusan genap. Penebusan barulah genap ketika kita masuk kemuliaan abadi, dan "tubuh" djuga dibebaskan dari akibat-akibat dosa dan turut dimuliakan.

Batjalah 1Te 4:13-18 dan 1Ko 15.

(0.94) (Ef 2:1) (sh: Kedudukan rohani di dalam Kristus (Senin, 3 November 2003))
Kedudukan rohani di dalam Kristus

Kedudukan rohani di dalam Kristus. Setelah menjelaskan kekayaan rohani kita di dalam Kristus, Paulus menjelaskan dua hal: kedudukan rohani jemaat di dalam Kristus dan apa yang Allah perbuat terhadap orang-orang Yahudi dan non Yahudi. Paulus mengungkapkan apa yang telah diperbuat Allah bagi orang berdosa. Ia memaparkan status dan kondisi hidup jemaat Efesus bahkan juga dirinya sebelum menerima Kristus (ayat menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Paulus ingin agar jemaat makin memahami perbedaan tajam antara akibat dosa dan akibat anugerah. Jemaat yang hidup di luar Kristus memiliki kehidupan rohani yang kosong dan hidup dalam ketidakberdayaan menghadapi dunia. Sebaliknya, jemaat yang hidup di dalam Kristus akan dihidupkan, diperbarui dan dibangkitkan untuk hidup dalam kemuliaan kuasa pemerintahan dan kedaulatan Kristus. Pada bacaan esok,Paulus menjelaskan tentang status dan kondisi orang-orang Yahudi dan non Yahudi yang berseteru, melalui kebangkitan-Nya didamaikan dan dibangun menjadi Bait Allah (ayat 11,22). Keajaiban anugerah Allah telah mengeluarkan kita dari kubangan dosa yang dahsyat dan ditempatkan dalam ruang takhta kemuliaan-Nya. Tepat bila dikatakan bahwa orang yang hidup tanpa Kristus sebenarnya mati. Keberdosaan dan dosa perbuatan mematikan dalam arti mencemarkan hati, menggelapkan pikiran, melumpuhkan kehendak dan akhirnya menjerumuskan orang ke dalam kebinasaan. Hidup dapat berubah radikal hanya oleh dan dalam Kristus. Hanya Dialah yang mampu mengubah seluruh hidup lama kita yang cemar oleh dosa menjadi suatu ciptaan baru berciri kemuliaan ilahi (ayat 10).

Renungkan: Allah tidak dapat bekerja di dalam kita tanpa Ia terlebih dahulu bekerja bagi kita dan tanpa kita percaya kepada Anak-Nya. Melalui firman Allah, doa dan penderitaanlah Allah bekerja dalam kita.

(0.94) (Ef 4:17) (sh: Hitam — putih; di luar — di dalam Kristus (Minggu, 9 November 2003))
Hitam — putih; di luar — di dalam Kristus

Hitam—putih; di luar—di dalam Kristus. Hitam bukan putih, keduanya berbeda tajam. Ilustrasi warna ini tepat untuk menggambarkan kehidupan orang Kristen yang jelas, sebagai manusia baru yang hidup di dalam Kristus. Artinya, hidup kita kini jelas-jelas telah menanggalkan manusia lama yang hidup dalam dosa. Orang yang ada di dalam Kristus tidak mungkin serempak hidup di dalam dosa.Dalam bagian ini Paulus memberikan perbandingan mencolok antara kehidupan orang di dalam Kristus dengan orang yang di luar Kristus. Orang yang berada di luar Kristus adalah orang yang tidak mengenal Tuhan. Mereka hidup terpisah dari Sang Pencipta, dan menyerahkan diri kepada kecemaran hawa nafsu untuk memperoleh kenikmatan semu (ayat 17-19). Sedangkan orang yang berada di dalam Kristus adalah orang yang mengenal Kristus. Mereka adalah orang yang hidupnya telah ditebus dari dosa, dan menjadi anak-anak Allah (ayat 21-24). Hidup mereka menuju kepada kehidupan kekal bersama Allah. Apa maksud Paulus membuat dan memaparkan perbandingan ini? Maksudnya adalah agar jemaat di Efesus melakukan tanggung jawabnya hidup sebagai orang kudus di dalam Kristus. Diharapkan pula bahwa kita, orang-orang Kristen sebagai tubuh Kristus masa kini pun melakukan tanggung jawab hidup kudus di hadapan Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: Anda yang telah menanggalkan citra kemanusiaan lama untuk selama-lamanya, haruslah juga menanggalkan semua perilaku lama yang penuh kecemaran.

(0.94) (Ef 2:9) (full: BUKAN HASIL PEKERJAANMU. )

Nas : Ef 2:9

Orang tidak dapat diselamatkan oleh usahanya sendiri, perbuatan amal atau usaha sungguh-sungguh untuk menaati perintah Allah. Seorang hanya diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Sebab-sebabnya adalah sebagai berikut:

  1. 1) Semua orang yang tidak selamat mati secara rohani (ayat Ef 2:1), berada di bawah kuasa Iblis (ayat Ef 2:2), diperbudak dosa (ayat Ef 2:3), dan di bawah murka Allah (ayat Ef 2:3).
  2. 2) Agar selamat, seseorang harus menerima keselamatan yang disediakan Allah (ayat Ef 2:4-5), diampuni dosa (Rom 4:7,8), dihidupkan secara rohani (Kol 1:13), dibebaskan dari kuasa Iblis dan dosa (Kol 1:13), dijadikan ciptaan baru (ayat Ef 2:10; 2Kor 5:17), dan menerima Roh Kudus (Yoh 7:37-39; 20:22). Tidak ada usaha sendiri yang dapat mengerjakan hal-hal di atas.
  3. 3) Yang mendatangkan keselamatan adalah kasih karunia Allah oleh iman (ayat Ef 2:5,8). Pemberian kasih karunia Allah ini meliputi hal-hal berikut:
    1. (a) Pertama datanglah panggilan untuk bertobat dan beriman (Kis 2:38). Bersamaan dengan panggilan ini mulailah Roh Kudus bekerja di dalam diri orang, memberikan kepadanya kuasa dan kemampuan untuk menanggapi Allah.
    2. (b) Mereka yang menanggapi dengan iman dan pertobatan serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat menerima kasih karunia tambahan untuk dibaharui atau dilahirkan kembali oleh Roh Kudus

      (lihat art. PEMBAHARUAN)

      dan dipenuhi dengan Roh (Kis 1:8; 2:38; Ef 5:18).
    3. (c) Mereka yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus menerima kasih karunia terus-menerus untuk menjalani hidup Kristen, menolak dosa dan melayani Allah (Rom 8:13-14; 2Kor 9:8). Orang percaya berjuang untuk hidup bagi Allah oleh kasih karunia-Nya yang bekerja di dalam mereka (1Kor 15:10). Kasih karunia Allah bekerja dalam orang percaya yang sungguh-sungguh, hingga mereka rela dan bertindak menurut maksud baik Allah (Fili 2:12-13). Sejak awal hingga akhir, keselamatan terjadi karena kasih karunia Allah

      (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.94) (Ef 5:11) (full: PERBUATAN-PERBUATAN KEGELAPAN. )

Nas : Ef 5:11

Orang yang setia kepada Kristus tidak mungkin bersikap netral atau berdiam diri terhadap "perbuatan-perbuatan kegelapan dan kebejatan" (ayat Ef 5:3-6). Mereka harus selalu siap membeberkan, menegur, dan menentang semua bentuk kejahatan. Dengan sungguh-sungguh menentang ketidakbenaran berarti membenci dosa (Ibr 1:9), memihak kepada Allah dalam menentang kejahatan (Mazm 94:16), dan tetap setia kepada Kristus yang juga menyingkapkan perbuatan-perbuatan jahat (Yoh 7:7; 15:18-20; bd. Luk 22:28).

(0.94) (Ef 1:10) (jerusalem: persiapan) Kata Yunani "oikonomia" memang sukar diterjemahkan. Terjemahan lain: untuk mewujudkannya ketika waktunya sudah genap dengan mempersatukan... Mengenai "kegenapan waktu", bdk Gal 4:4+
(0.93) (Ef 5:5) (full: INGATLAH INI BAIK-BAIK. )

Nas : Ef 5:5

Rasul Paulus, seperti halnya jemaat Efesus, tahu dengan pasti bahwa semua orang (baik anggota gereja maupun tidak) yang cabul, tidak kudus, atau serakah (yaitu, lebih mengasihi materi daripada Allah) dilarang masuk Kerajaan Kristus. Hal ini diajarkan dengan keyakinan kuat oleh nabi PL

(lihat cat. --> Yer 8:7;

lihat cat. --> Yer 23:17;

lihat cat. --> Yeh 13:10)

[atau ref. Yer 8:7; 23:17; Yeh 13:10]

dan para rasul dan gereja PB

(lihat cat. --> 1Kor 6:9;

lihat cat. --> Gal 5:21).

[atau ref. 1Kor 6:9; Gal 5:21]

Orang yang melakukan dosa-dosa tersebut memberikan bukti yang jelas bahwa mereka tidak diselamatkan, tidak memiliki hidup Allah, dan terpisah dari hidup kekal

(lihat cat. --> Yoh 8:42;

lihat cat. --> 1Yoh 3:15).

[atau ref. Yoh 8:42; 1Yoh 3:15]

(0.93) (Ef 1:19) (full: KUASA-NYA. )

Nas : Ef 1:19

Agar orang percaya dapat bertumbuh dalam kasih karunia, memperoleh kemenangan atas Iblis dan dosa, bersaksi secara efektif mengenai Kristus serta memperoleh keselamatan terakhir, diperlukan kuasa Allah dalam diri mereka (bd. 1Pet 1:5). Kuasa ini merupakan suatu kegiatan, manifestasi, dan kekuatan Roh Kudus yang bekerja dalam orang percaya yang setia. Kuasa dan Roh yang sama ini telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan-Nya di sebelah kanan Allah Bapa (ayat Ef 1:20; Rom 8:11-16,26-27; Gal 5:22-25).

(0.93) (Ef 6:12) (jerusalem: perjuangan kita) Var: perjuangan kamu
(0.93) (Ef 2:1) (sh: Siapa manusia? (Senin, 7 Oktober 2002))
Siapa manusia?

Siapa manusia? Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat diberikan dari sudut biologis, sosiologis, dlsb. Alkitab menjawab pertanyaan ini dalam hubungan dengan Allah. Manusia diciptakan oleh Allah sehingga pertanyaan siapa manusia harus dilihat dari sisi penciptanya. Paulus dengan tepat dan kurat merumuskan siapa manusia. Tanpa Kristus semua manusia: mati, diperbudak dan dimurkai. Ketiga kata kerja ini melukiskan keadaan manusia.

Semua manusia tanpa kecuali sudah mati (ayat 1). Universalitas keadaan manusia ini diungkapkan Paulus melalui pronominal ‘kamu’ (ayat 1,2), dan ‘kita’ (ayat 3). Etnis Yahudi yang mengklaim diri sebagai umat Allah tidak ada bedanya dengan etnis-etnis nonYahudi. Inilah artinya mati. Berikutnya, manusia diperbudak (ayat 2). Apa atau siapakah yang memperbudak kita? Paulus menyebut tiga bentuk: [1]. Manusia mengikuti jalan dunia. Manusia diperbudak oleh system dan nilai-nilai duniawi yang menolak Allah. [2]. Manusia menaati penguasa kerajaan angkasa. Iblis dan pengikut-Nya memperbudak semua manusia dengan berbagai bentuk perhambaaan yang menindas. [3]. Manusia hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat. Perbuatan manusia mencerminkan perseteruannya dengan Allah. Berikutnya, manusia dimurkai Allah. Murka Allah tidak sama dengan emosi kemarahan manusia. Allah murka karena dosa bukan karena temperamen Allah yang tak terkendali. Murka Allah adalah respons-Nya ketika berhadapan dengan dosa.

Harus disadari bahwa gambaran ini adalah gambaran tentang keadaan manusia dalam hubungannnya dengan sesama manusia. Di hadapan sesame manusia tentu saja manusia terlihat saleh dan bermoral. Tetapi di hadapan Allah, sesaleh apa pun seseorang, tetap saja ia orang berdosa dan berada di bawah murka Allah. Kesalehan manusia seperti kain kotor di hadiran Allah.

Renungkan: Jika manusia tidak mengenal diri sendiri sulit sekali manusia menyadari betapa besar anugerah Allah. Mengenai siapa kita di hadapan Allah mengantar kita pada pengenalan akan Allah lebih dalam.

(0.92) (Ef 1:13) (full: DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS. )

Nas : Ef 1:13

Sebagai meterai, Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya sebagai tanda kemilikan Allah. Dengan mencurahkan Roh Kudus, Allah memeteraikan kita sebagai milik-Nya (lih. 2Kor 1:22). Demikianlah, kita mempunyai bukti bahwa kita adalah anak angkat Allah dan bahwa penebusan kita itu nyata jikalau Roh Kudus ada dalam hidup kita (ayat Ef 1:5). Kita dapat mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh menjadi milik Allah apabila Roh Kudus mengubah dan memperbaharui kita (Yoh 1:12-13; 3:3-6), membebaskan kita dari kuasa dosa (Rom 8:1-17; Gal 5:16-25), memberikan kesadaran bahwa Allah adalah Bapa kita (ayat Ef 1:5; Rom 8:15; Gal 4:6) dan memenuhi kita dengan kuasa untuk bersaksi bagi-Nya (Kis 1:8; 2:4).

(0.92) (Ef 1:1) (full: )

Penulis : Paulus

Tema : Kristus dan Gereja

Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M

Latar Belakang

Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7).

Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.

Tujuan

Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam Ef 1:15-17. Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus (mis. Ef 4:1-3; Ef 5:1-2). Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus"(Ef 1:3-14; Ef 3:10-12) untuk gereja (Ef 1:22-23; Ef 2:11-22; Ef 3:21; Ef 4:11-16; Ef 5:25-27) dan untuk setiap orang (Ef 1:15-21; Ef 2:1-10; Ef 3:16-20; Ef 4:1-3,17-32; Ef 5:1--6:20).

Survai

Secara paling sederhana PB terdiri atas dua tema dasar:

  1. (1) bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan
  2. (2) bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu.

Pasal menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4-6 (Ef 4:1--6:24) difokuskan pada yang kedua.

  1. (1) Pasal menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab (Ef 1:3-14). Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (Ef 1:3-6), karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (Ef 1:7-12), dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita (Ef 1:13-14). Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (Ef 2:1-10) dan dengan sesama umat tertebus (Ef 2:11-15), dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef 2:16-22). Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi," (Ef 1:10).
  2. (2) Pasal menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4-6 (Ef 4:1--6:24) pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita.

Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup, ditekankan tiga kategori luas.

  1. (1) Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan terpisah dari dunia. Mereka dipanggil untuk "kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Ef 1:4), "menjadi bait Allah yang kudus" (Ef 2:21), "hidup ... berpadanan dengan panggilan (mereka) itu" (Ef 4:1), "mencapai ... kedewasaan penuh" (Ef 4:13), hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24), "hiduplah di dalam kasih" (Ef 5:2; bd. Ef 3:17-19), dan menjadi kudus "dengan ... firman" (Ef 5:26) agar Kristus bisa memperoleh "jemaat ... tanpa cacat atau kerut ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:27).
  2. (2) Orang percaya dipanggil kepada suatu cara hidup baru dalam hubungan keluarga dan kerja (Ef 5:22--6:9). Semua hubungan ini hendaknya dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang percaya berbeda sekali dari masyarakat sekular di mana mereka hidup.
  3. (3) Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali (Ef 6:10-20).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai surat ini.

  1. (1) Penyingkapan kebenaran teologis akbar dalam pasal menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah (Ef 1:15-23); yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah (Ef 3:14-21).
  2. (2) "Di dalam Kristus", sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus".
  3. (3) Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat Efesus.
  4. (4) Beraneka segi dari peranan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen ditekankan (Ef 1:13-14,17; Ef 2:18; Ef 3:5,16,20; Ef 4:3-4,30; Ef 5:18; Ef 6:17-18).
  5. (5) Surat Efesus kadang-kadang dianggap sebagai "surat kembar" dengan Kolose, karena persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar kedua surat itu).
(0.92) (Ef 1:1) (sh: Keselamatan ajaib (Jumat, 31 Oktober 2003))
Keselamatan ajaib

Keselamatan ajaib. Ajaibnya keselamatan dari Tuhan, akan kita sadari apabila kita membandingkan keadaan kita di luar Kristus dengan berkat-berkat rohani yang kita dapat dalam keselamatan (ayat 3). Juga apabila kita merenungkan bahwa untuk mewujudkan keselamatan itu, Allah Bapa (ayat 3-6), Putra (ayat 7-12), Roh Kudus (ayat 13-14) mengerjakan karya-karya yang indah, serasi dalam kerjasama demi kita ciptaan-Nya yang telah berontak berdosa terhadap-Nya.

Kota Efesus, lazimnya kota besar, pastilah dipenuhi dengan berbagai gaya hidup yang salah. Namun, di kota itu kini keselamatan telah mewujud. Orang percaya yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam kehidupan mereka mengalami keselamatan ajaib. Mereka bukan lagi orang yang hidup sia-sia dalam kecemaran dosa. Mereka diubah Tuhan menjadi orang-orang kudus (ayat 1). Sejak itu, berkat rohani seperti kasih karunia dan damai sejahtera (ayat 2), serta seluruh kepenuhan arti keselamatan (ayat 3) menjadi pengalaman riil mereka. Itulah keajaiban keselamatan yang Tuhan kerjakan dari waktu ke waktu, termasuk yang kini Anda terima dan alami.

Bagian ini berbicara tentang sumber keselamatan dan maksud keselamatan. Bapa telah memilih kita (ayat 4), menetapkan kita menjadi anak-anak-Nya (ayat 5). Rencana itu terwujud karena Putra-Nya, Yesus Kristus melakukan karya penyelamatan bagi kita. Itu akan kita renungkan besok. Ajaran tentang rencana keselamatan dan pilihan kekal Allah Bapa ini membuat keselamatan bertumpu pada sesuatu yang pasti dan bukan pada kondisi atau pengalaman kita. Maksud keselamatan adalah agar kita hidup memuliakan Allah. Menerima anugerah Allah yang ajaib ini pasti mendorong kita menaikkan pujian syukur dan menjadikan kehidupan kita suatu kepujian yang serasi dengan kemuliaan dan anugerah-Nya itu.

Renungkan: Keajaiban rencana keselamatan Allah dan kurban penyelamatan yang ditanggung-Nya bagi kita, menolong kita agar dapat menghayati keselamatan, mensyukurinya, dan hidup kudus.

(0.92) (Ef 1:7) (sh: Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah (Sabtu, 1 November 2003))
Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah

Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah. Diangkatnya kita menjadi anak-anak Allah adalah dampak dari keputusan Allah memilih kita. Sebagai anak, ada hak yang harus kita terima dan ada kewajiban yang harus kita jalankan. Pernyataan Paulus ini, merupakan adaptasi dari hukum Romawi saat itu yang menetapkan bahwa anak yang diadopsi juga harus memiliki dan menikmati hak yang sama dengan anak kandung.Pertanyaan buat kita adalah siapa saja anak-anak Allah itu? Paulus menegaskan bahwa anak-anak Allah tidak hanya terdiri dari etnis Yahudi saja, tetapi juga etnis non Yahudi. Hal ini jelas melalui kata “kami” (ayat 11,12), dan kata “kamu juga” (ayat 13). Kedua etnis ini sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yaitu Yesus Kristus (ayat 11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan dimeteraikan dengan Roh Kudus sebagai tanda bahwa mereka adalah sah milik Kristus (ayat menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-14).

Kita adalah orang-orang Kristen yang juga anak-anak pilihan Allah di dalam Kristus. Kita sudah mengalami penebusan,pengampunan dosa oleh pengurbanan Kristus. Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan, sebagai tanggung jawab kita adalah: Pertama, hidup kudus dan tanpa cela. Dalam hal ini kita bertanggung jawab untuk meninggalkan perilaku cemar kita dan memasuki proses penyucian yang dilakukan oleh Roh Kudus. Kedua, bergandengan tangan dengan seluruh umat percaya membawa kasih Kristus yang telah kita terima dan alami kepada orang yang belum mengenal-Nya agar mereka pun dapat dipersatukan dalam karya penebusan-Nya.

Renungkan: Pancarkan kemuliaan Tuhan yang telah memilih dan memiliki kita secara utuh dan penuh melalui sikap hidup kita, sehingga dunia dapat melihat tanda bahwa kita adalah sah milik Allah.

(0.92) (Ef 2:11) (sh: Keajaiban Allah berlaku universal (Selasa, 4 November 2003))
Keajaiban Allah berlaku universal

Keajaiban Allah berlaku universal. Dosa menyebabkan orang melupakan Allah. Akibatnya egoisme, curiga, sombong, dan perseteruan antaretnis menyambangi kehidupan manusia. Dalam keadaan demikian bagaimana mungkin kita dapat bersekutu dengan Allah di dalam hadirat-Nya? Komunitas Allah di sini tidak lagi menunjuk pada etnis Yahudi saja, tetapi juga kepada etnis non Yahudi. Oleh sebab itu Paulus menempatkan etnis non Yahudi sebagai umat yang juga dapat menikmati karya Kristus (ayat 13). Paulus menjelaskan hal ini karena kebanyakan petobat baru di jemaat Efesus berasal dari etnis non Yahudi, dan mereka sungguh mengetahui dan menyadari bahwa program Allah dalam Perjanjian Lama sebagian besar memang hanya melibatkan orang-orang etnis Yahudi. Kondisi ini menimbulkan kesombongan dalam diri orang-orang Yahudi yang selalu berusaha agar orang-orang non Yahudi tidak pernah melupakan hal itu. Bangsa Israel salah besar jika menganggap Allah dan karya-Nya adalah mutlak hak mereka, sebab Allah juga berjanji bahwa Ia akan menciptakan “damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat” (bdk. Yes. 57:19); dan janji itu dipenuhi dalam Yesus Kristus. Melalui peristiwa salib, Yesus Kristus tidak hanya memperdamaikan perseteruan etnis Yahudi dengan etnis non Yahudi, tetapi memperdamaikan keduanya dengan diri-Nya dalam satu tubuh yaitu jemaat (ayat 13-18). Umat yang diperdamaikan itu dilihat sebagai Bait Allah Perjanjian Baru. Penggenap perjanjian Allah itu bukan pada bangunannya tetapi pada persekutuan yang hidup dari anggota keluarga Allah yang didasari oleh pewartaan janji Allah melalui para nabi PL dan kesaksian para rasul tentang Kristus.

Renungkan: Di dalam ibadah, pergaulan, dan karya kita, sepatutnyalah nama Tuhan ditinggikan.

(0.92) (Ef 5:3) (sh: Catatan waktu (Selasa, 11 November 2003))
Catatan waktu

Catatan waktu. “Waktu” adalah kata yang sulit untuk di definisikan. Akan tetapi, waktu adalah pencatat tercepat yang ada di dunia ini. Waktu mencatat detik demi detik setiap peristiwa sekecil apa pun yang dikerjakan oleh anak-anak terang atau anak-anak gelap. Dengan kesadaran waktu yang sangat tinggi, Paulus memberikan perbandingan kontras antara anak-anak terang dan anak-anak gelap berkaitan dengan moral dan etika mereka yaitu hidup dalam percabulan dan pencemaran dengan hidup sebagai orang kudus (ayat menghapus+dosa+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3); Hidup dalam berbagai perkataan kotor dengan hidup penuh ucapan syukur (ayat 4); Hidup seperti orang bebal dengan hidup seperti orang arif (ayat 15); Hidup dalam pengaruh anggur yang memabukkan dengan hidup yang penuh dengan Roh (ayat 18). Melalui perbandingan ini Paulus memberitahukan bahwa orang-orang durhaka atau anak-anak yang hidup dalam kegelapan mendapatkan murka Allah, dan anak-anak terang mendapatkan bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah (ayat 5-6). Apakah tujuan dari perbandingan ini? Pertama, Paulus tidak ingin jemaat di Efesus tercatat oleh waktu sebagai anak-anak terang yang hidup dalam kegelapan. Kedua, Paulus ingin agar jemaat Efesus menebus waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Yaitu, dalam pengertian menggunakan waktu dengan efisien dan efektif untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan, bukan untuk hidup dalam berbagai kecemaran dosa yang menyesatkan dan membawa kepada kebinasaan.

Waktu terus berjalan. Ingatlah bahwa apa yang telah kita perbuat pasti tercatat dalam waktu dan tidak mungkin dapat dihapus oleh siapapun juga.

Renungkan: Apa yang sedang dan akan Anda perbuat atau kerjakan dalam hidup kini? Mintalah kepada Tuhan agar Anda dibimbing-Nya ke arah hidup yang bijaksana sehingga Anda dapat mengerti kehendak Tuhan dalam kehidupan Anda.

(0.91) (Ef 6:11) (full: MELAWAN TIPU MUSLIHAT IBLIS. )

Nas : Ef 6:11

Orang Kristen terlibat di dalam suatu peperangan rohani melawan kejahatan. Peperangan rohani ini digambarkan sebagai peperangan iman (2Kor 10:4; 1Tim 1:18-19; 6:12) yang berlangsung hingga mereka memasuki hidup kekal (2Tim 4:7-8;

lihat cat. --> Gal 5:17).

[atau ref. Gal 5:17]

  1. 1) Kemenangan orang percaya telah diperoleh oleh Kristus sendiri melalui kematian-Nya di salib. Yesus telah melancarkan serangan yang berhasil terhadap Iblis, melucuti kuasa dan penguasa kejahatan (Kol 2:15; bd. Mat 12:29; Luk 10:18; Yoh 12:31), membawa tawanan-tawanan (Ef 4:8), dan menebus orang percaya dari kuasa Iblis (Ef 1:7; Kis 26:18; Rom 3:24; Kol 1:13-14).
  2. 2) Saat ini orang Kristen terlibat dalam peperangan rohani yang dilaksanakan dengan kuasa Roh Kudus (Rom 8:13):
    1. (a) terhadap keinginan berdosa di dalam diri mereka sendiri (1Pet 2:11;

      lihat cat. --> Gal 5:17),

      [atau ref. Gal 5:17]

    2. (b) terhadap kesenangan duniawi yang tidak senonoh dan berbagai pencobaan (Mat 13:22; Gal 1:4; Yak 1:14-15; 1Yoh 2:16), dan
    3. (c) terhadap Iblis dan pasukannya

      (lihat cat. --> Ef 6:12 berikut).

      [atau ref. Ef 6:12]

      Orang percaya diminta untuk memisahkan diri dari sistem dunia sekarang ini

      (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA),

      membenci kejahatannya (Ibr 1:9;

      lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA),

      mengatasi dan mati terhadap pencobaan dari dunia (Gal 6:14; 1Yoh 5:4), dan terang-terangan mengutuk dosa-dosanya (Yoh 7:7).
  3. 3) Tentara Kristus harus memerangi semua kejahatan, bukan dengan kuasa mereka sendiri (2Kor 10:3), tetapi dengan senjata-senjata rohani (ayat Ef 6:10-18; bd. 2Kor 10:4-5).
  4. 4) Dalam peperangan iman tersebut, orang Kristen diminta untuk bertahan menghadapi kesulitan sebagai tentara Kristus yang tangguh (2Tim 2:3), menderita bagi Injil (Mat 5:10-12; Rom 8:17; 2Kor 11:23; 2Tim 1:8), bertanding dalam pertandingan iman yang benar (1Tim 6:12; 2Tim 4:7), berjuang (2Kor 10:3), bertahan (ayat Ef 6:18), mengalahkan (Rom 8:37), menjadi pemenang (1Kor 15:57), berhasil mengalahkan (2Kor 2:14), mempertahankan Injil (Fili 1:16), membela iman (Fili 1:27; Yud 1:3), tidak takut menghadapi lawan (Fili 1:28), memakai perlengkapan senjata Allah (ayat Ef 6:13), menghancurkan benteng pertahanan Iblis (2Kor 10:4), menawan setiap pemikiran (2Kor 10:5) dan menjadi kuat dalam pertempuran (Ibr 11:34).


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA