Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk ke antara AND book:[1 TO 39] AND book:16 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Neh 2:4) (full: MAKA AKU BERDOA. )

Nas : Neh 2:4

Desakan hati pertama yang selalu terbit dalam diri Nehemia ialah berdoa. Sebelum menjawab pertanyaan raja, ia memanjatkan doa kepada Allah memohon pertolongan dan hikmat -- salah satu di antara sekian peristiwa di kitab itu ketika Nehemia berdoa secara spontan kepada Allah (bd. Neh 4:4-5,9; 5:19; 6:9,14; 13:14,22,29,31).

  1. 1) Dalam kasus ini, Nehemia berdiri di hadapan raja dan hanya memiliki waktu singkat untuk berseru kepada Allah di dalam hatinya. Dalam keadaan darurat kita tidak ada waktu untuk doa yang panjang. Doa singkat Nehemia menyentuh hati Allah karena telah didahului oleh empat bulan berdoa dan puasa dengan tekun. Sangat menguntungkan untuk berada di "wilayah doa".
  2. 2) Kebiasaan untuk berdoa secara berkala sepanjang hari akan membuka saluran kasih karunia, pertolongan, dan hikmat Allah yang lebih besar ke dalam hidup kita. Melupakan ketergantungan kita kepada Allah dan kebutuhan akan kehadiran-Nya sepanjang hari akan membatasi pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita (lih. Ef 6:18; 1Tes 5:17).
(0.99) (Neh 2:1) (sh: Berdoa dan bersiap untuk bekerja (Minggu, 12 November 2000))
Berdoa dan bersiap untuk bekerja

Komunikasi Nehemia dengan Tuhan mendorong dia untuk melibatkan diri secara aktif dalam penyelesaian masalah di Yerusalem. Doa penuh keprihatinan bagi bangsanya diakhiri dengan suatu permohonan yang spesifik 'biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini' (ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">1:11). Melalui pergumulannya selama 3-4 bulan setelah menerima berita dari Hanani, Nehemia dipanggil dan diyakinkan oleh Tuhan bahwa ia sendiri yang harus bekerja untuk menyelesaikan masalah di Yerusalem. Nehemia yang harus memberanikan diri berbicara kepada raja yang dapat menghukum mati dirinya. Ia takut (2b) tetapi sadar bahwa Tuhan berdaulat dan sanggup mempengaruhi hati orang yang tidak beriman sekalipun dan mengabulkan doa Nehemia agar ia mendapat belas kasihan (ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">1:11).

Setelah mendapat perhatian raja karena mukanya yang muram, Nehemia membeberkan masalahnya. Ia tetap sadar bahwa ia sangat membutuhkan Tuhan, terbukti dalam doanya yang kilat (4) yang dipanjatkannya dalam detik-detik antara: pertanyaan raja 'jadi, apa yang kau inginkan' dan jawaban Nehemia. Yang sangat mengesankan adalah persiapan Nehemia yang matang seperti keamanan dalam perjalanan, kebutuhan akan kayu untuk pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, tembok kota, dan rumahnya sendiri. Kebutuhan-kebutuhan yang telah digumuli dalam doa selama beberapa bulan disampaikan Nehemia kepada raja yang dapat dipakai sebagai alat Tuhan semesta langit untuk memenuhi kebutuhannya. Nehemia memang mengandalkan kedaulatan dan kekuasaan Tuhan. Namun ini tidak membuat dia tidak menggunakan akal dan pikirannya. Kedaulatan Allah tidak dipakai sebagai alasan untuk bersikap malas dan lalai dalam mengadakan persiapan yang teliti.

Renungkan: Teladan indah dari Nehemia: berdoa dan siap bekerja, Allah pasti membukakan pintu-pintu yang tertutup.

Bacaan untuk Minggu ke-22 sesudah Pentakosta

Yesaya 45:1-6

1Tesalonika 1:1-5

Matius 22:15-22

Mazmur 96

Lagu: Kidung Jemaat 457

(0.92) (Neh 12:7) (jerusalem: Pada zaman Yesua) Daftar keturunan imam-imam besar ini mencakup jangka waktu antara th 520 dan 405 seb Mas (Darius).
(0.90) (Neh 13:24) (ende)

Bahasa Asjdod agaknja suatu logat bahasa Aram, jang pada masa itu adalah bahasa umum. Nehemia mau mempertahankan bahasa Hibrani, djuga sebagai alat dan tanda perpisahan antara orang2 Jahudi dan orang kafir. Usahanja itu achirnja tak berhasil.

(0.87) (Neh 5:1) (full: KELUHAN YANG KERAS. )

Nas : Neh 5:1

Pasal Neh 5:1-19 berbicara tentang ketidakadilan ekonomi di antara orang Yahudi.

  1. 1) Golongan kaya, yaitu bangsawan dan pejabat (ayat Neh 5:7), menindas kaum miskin dengan memaksa mereka menggadaikan tanah dan rumah mereka serta meminjam uang untuk membeli makanan. Dalam beberapa kasus tertentu golongan miskin dipaksa untuk menyerahkan anak-anak mereka sebagai budak agar mereka tidak mati kelaparan (ayat Neh 5:1-5). Dengan marah Nehemia menentang ketidakadilan ini (ayat Neh 5:6) dan memaksa para pelanggar untuk bertobat dan memperbaiki diri (ayat Neh 5:12-13).
  2. 2) Dosa keserakahan, yang membuat orang memeras sesamanya pada masa kesulitan, menyatakan keburukan tabiat manusia yang mendalam. Allah akan menghukum ketidakadilan demikian yang dilakukan di antara rakyat (bd. Ams 28:27;

    lihat cat. --> Kol 3:25;

    [atau ref. Kol 3:25]

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.86) (Neh 13:4) (ende: Sebelum itu)

adalah tambahan dari si penjusun, hingga keadaan sempurna tadi merupakan hasil tindakan Nehemia. Demikianpun keadaan itu mendjadi penutup untuk seluruh kisah kitab Nehemia. Imam Eljasjib itu bukan imam agung dari Neh 3:1; 12:10 (Lihat aj. ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="ende">28)(Neh 13:28)

(0.85) (Neh 2:19) (full: MENGOLOK-OLOKKAN DAN MENGHINA KAMI. )

Nas : Neh 2:19

Olokan dan cemoohan sering kali dialami anak-anak Allah yang setia yang hari demi hari berusaha hidup benar di antara orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dunia sering kali membenci standar-standar moral orang Kristen dan mencemooh pengabdian mereka kepada Kristus. Keyakinan dan jawaban kita hendaknya sama dengan yang diberikan oleh Nehemia -- Allah di sorga akan menolong kita dan pada akhirnya membenarkan orang benar (ayat Neh 2:20;

lihat cat. --> Wahy 2:7;

lihat cat. --> Wahy 21:1;

lihat cat. --> Wahy 21:2;

lihat cat. --> Wahy 21:4;

lihat cat. --> Wahy 21:7).

[atau ref. Wahy 2:7; 21:1-7]

(0.85) (Neh 13:3) (full: MEMISAHKAN SEMUA PERANAKAN. )

Nas : Neh 13:3

Orang asing kafir dipisahkan dari Israel supaya mendirikan rintangan di antara umat Allah dan kebiasaan jahat orang yang tidak percaya.

  1. 1) Kunci untuk memahami mengapa Allah menginginkan hal ini dijumpai di dalam kecenderungan hati umat-Nya untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan, kesenangan, dan gaya hidup dunia.
  2. 2) Oleh karena itu, tuntutan penting bagi umat Allah agar tetap kudus, ialah tetap terpisah dari cara-cara, nilai, dan kebiasaan fasik masyarakat kita dan melawan ungkapan-ungkapan populer dari roh dunia ini. Mengabaikan hal ini akan mengakibatkan hilangnya kehadiran Allah dan semua hal baik yang ditentukan-Nya bagi kita

    (lihat cat. --> Rom 12:2;

    [atau ref. Rom 12:2]

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.84) (Neh 7:4) (sh: Harus dimulai oleh gerakan Allah (Selasa, 21 November 2000))
Harus dimulai oleh gerakan Allah

Dalam masa-masa pemulihan kota Yerusalem yang sudah hancur berantakan, sangat penting bagi Nehemia untuk mempunyai rencana yang tepat dan matang. Setelah tembok selesai dibangun, pintu- pintu gerbang telah didirikan, dan orang-orang yang berkompeten dan berintegritas sudah diangkat untuk tugas-tugas selanjutnya, Nehemia tidak tergesa-gesa melakukan tindakan selanjutnya. Ia masih melihat ada masalah internal di Yerusalem yang harus segera diselesaikan yaitu kota yang luas dan besar itu ternyata hanya berpenduduk sedikit dan masih banyak dari antara mereka yang belum mempunyai rumah, namun Nehemia menunggu sampai Allah menyatakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Maka Allah memberitahukan kepada Nehemia rencana selanjutnya yaitu mengumpulkan para pemuka, para penguasa, dan rakyat untuk mencatat silsilah mereka. Tindakan Nehemia ini bukan suatu kesombongan ataupun kepongahan seperti yang pernah dilakukan Daud dahulu, sebab Allahlah yang memberikan petunjuk untuk melakukan pencatatan silsilah orang-orang yang kembali dari pembuangan.

Hal ini memperlihatkan kualitas kepemimpinan Nehemia yaitu ia selalu memulai dari gerakan Allah terlebih dahulu, kemudian bertindak berdasarkan rencana dan gerakan Allah tersebut. Hasilnya sungguh luar biasa. Daftar silsilah orang yang pulang dari pembuangan ini memberikan informasi kepada Nehemia tentang tempat tinggal para keluarga yang pulang dari pembuangan itu. Informasi ini berguna bagi Nehemia untuk menempatkan beberapa dari mereka di Yerusalem kelak (ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">11:1-36). Misi yang dimulai dari gerakan Allah ini memperlihatkan kepada kita pelajaran yang indah dalam karya Allah. Tembok memang penting bagi perlindungan, pertahanan, dan martabat sebuah bangsa, namun aspek yang lebih mendasar adalah penempatan kembali bangsa Israel di Yerusalem. Prinsip ini memperlihatkan bahwa manusia tetap menjadi fokus utama dalam kelanjutan karya Allah di dunia.

Renungkan: Inilah teladan bagi gereja-gereja masa kini dalam menjalankan misinya. Ada 2 hal mendasar yang harus selalu kita ingat ketika menjalankan suatu pelayanan Kristen. Pertama apakah pelayanan ini dimulai oleh gerakan Allah? Kedua, apakah pelayanan ini mempunyai fokus kepada manusia?

(0.83) (Neh 4:10) (sh: Ancaman dari luar dan dalam (Kamis, 16 November 2000))
Ancaman dari luar dan dalam

Serangan terhadap jalannya pembangunan tembok Yerusalem seakan tiada habisnya. Melihat ejekan tidak berhasil mematahkan semangat bangsa Yehuda, Sanbalat dan sekutunya merencanakan serangan dengan kekerasan fisik secara langsung (11). Belum sepenuhnya ancaman dari luar ini dapat ditangani, datang juga ancaman dari dalam. Perasaan manusia cenderung naik-turun seperti gelombang laut, begitu pula emosi para pembangun tembok. Dari bekerja penuh semangat, tiba-tiba muncul sikap lesu dan malas karena puing sangat banyak sedangkan tenaga yang tersedia sangat terbatas. Menyingkirkan yang lama agar terbuka jalan untuk yang baru bukan suatu tantangan yang enteng. Bagaimana Nehemia mengatasi ancaman dari dua arah ini?

Strategi Nehemia sejalan dengan nasihat Tuhan Yesus `berjaga-jaga dan berdoalah' (Mat. 26:41). Nehemia memakai akal pemberian Tuhan untuk menyusun strategi pertahanan kota (13). Ia memberi semangat kepada para pembangun tembok yang terancam jiwa dan hasil keringatnya dengan mengajak mereka mengandalkan Tuhan yang Maha Besar dan Maha Dahsyat (14). Nehemia juga selalu mengimani pertolongan Tuhan `Allah telah menggagalkan rencana musuh'. Meskipun lawan sudah mundur, ia tetap waspada dan berjaga-jaga dengan tetap mengatur penjagaan dan kesiapan berperang sambil tetap bekerja (16-18). Nehemia menyadari betapa pentingnya komunikasi antara para pekerja agar mereka dapat saling mendukung (18-20). Sejauh manakah kita memanfaatkan kecanggihan teknologi telekomunikasi sebagai sarana untuk mendukung sesama kita yang sedang bergumul? Nehemia tidak hanya sebagai pengatur namun juga sebagai pelaku pekerjaan itu. Ia turut bekerja keras dan berkorban (23). Kesediaan seorang pemimpin untuk turut merasakan penderitaan bawahannya akan menjadi sumber semangat yang tak akan habis bagi orang-orang yang bekerja dengannya.

Renungkan: Ancaman bagi pelayanan, pekerjaan, ataupun kehidupan kita, yang datang dari luar maupun dari dalam tidak akan pernah dapat kita hindari. Dengan prinsip berjaga dan berdoa, kita pasti dapat mengatasi setiap ancaman yang sudah maupun yang akan timbul. Sekalipun kemenangan telah diraih, kita tetap perlu terus merencanakan tindakan-tindakan untuk menangkal serangan-serangan yang akan muncul.

(0.83) (Neh 5:1) (sh: Ancaman dari dalam lebih serius (Jumat, 17 November 2000))
Ancaman dari dalam lebih serius

Pembangunan tembok Yerusalem juga mendapat ancaman dari praktik ketidakadilan yang merajalela dalam masyarakat Yahudi. Mereka yang berkuasa dan kaya menindas saudara-saudara sebangsa yang miskin. Mereka meminjamkan uang dengan mengambil bunga yang tinggi. Lalu mereka juga merampas tanah dan harta benda sebagai pembayaran hutang kaum miskin. Bukan itu saja, mereka tidak segan- segan menjadikan anak-anak orang miskin sebagai budak untuk membayar hutang. Mereka yang miskin akan semakin miskin sebab mereka masih harus membayar pajak yang tinggi kepada raja Persia.

Kemarahan Nehemia menunjukkan bahwa ancaman yang sedang terjadi ini sangat serius dan dapat menimbulkan kehancuran yang fatal dalam masyarakat Yahudi. Akar permasalahannya adalah pertama, mereka tidak lagi takut akan Allah sebab firman Tuhan dengan jelas melarang menarik bunga uang atau riba dari saudara sebangsanya (Im. 25:35-37; Ul. 23:19-20). Kedua, tidak adanya kasih yang nyata di antara mereka yang menyebut diri sebagai umat Allah, telah mencemarkan nama Allah (9). Padahal saat ini sebagai umat Allah mereka tidak hanya sedang membangun tembok kota tetapi sedang membangun spiritual dan moralnya. Ancaman itu akan menghambat pembangunan. Permasalahan yang serius ini ditangani secara serius, hati-hati, dan tegas. Nehemia tidak bertindak pada saat amarahnya menyala-nyala tapi memikirkan masak-masak sebelum mengambil tindakan. Ia melakukan pendekatan terhadap para pelaku penindasan sebelum masalah ini diumumkan. Keseriusan dan ketegasan Nehemia dalam menghentikan praktik penindasan ini nampak jelas dari usulan dan tindakan yang ia ambil (11-13). Hasilnya, ia berhasil mendapatkan persetujuan dari para penindas untuk segera menghentikan praktik penindasan (9-12). Maka pembangunan bangsa Yehuda dapat kembali berjalan dengan lancar.

Ancaman yang besar bagi pelayanan dan misi gereja bukan datang dari luar tapi justru dari dalam. Nehemia dapat dengan mudah mengatasi ancaman yang datang dari kerajaan tetangga tetapi ancaman yang serius terhadap misinya justru datang dari bangsanya sendiri.

Renungkan: Apakah potensi ancaman dari dalam yang dapat menghancurkan misi dan pelayanan Kristen di Indonesia saat ini?

(0.83) (Neh 9:16) (sh: Keadilan Allah (Sabtu, 25 November 2000))
Keadilan Allah

Neh. 9:6-37 memuat doa bangsa Israel setelah mengalami kebangunan rohani yang sejati. Bila kita amati secara saksama, doa mereka mengungkapkan 20 fakta tentang dosa bangsa Israel dan 76 fakta tentang Allah dan apa yang telah Ia lakukan kepada umat-Nya. Perbedaan jumlah yang mencolok antara dosa dan tindakan Allah menyatakan bahwa bangsa Israel sungguh menyadari dan meyakini bahwa anugerah Allah yang ajaib jauh lebih besar dari dosa-dosa mereka. Ini tidak menyatakan bahwa karena anugerah begitu berlimpah maka mereka menganggap sepele dosa mereka. Sebaliknya menunjukkan kesadaran dan pengakuan mereka tentang Allah yang setia kepada perjanjian-Nya dengan umat-Nya.

Bukti lain bahwa mereka tidak menganggap sepele dosa mereka dinyatakan di dalam doa mereka. Doa yang memaparkan ulang sejarah kehidupan nenek moyang mereka hingga zaman mereka. Dalam kilas balik ini mereka mengakui banyak hal. Pertama, mereka senantiasa hidup di dalam dosa. Kedua, karena dosa-dosa itu Allah menghukum mereka. Ketiga, mereka mengakui bahwa sekalipun mereka berdosa, anugerah dan kemurahan Allah tetap dicurahkan dalam hidup mereka. Pengakuan ini menyatakan bahwa di balik penghukuman yang menimpa, dan pengampunan yang mereka terima, Allah adalah adil dan benar.Pemahaman tentang keadilan Allah - komitmen untuk melakukan apa yang benar - inilah yang senantiasa diberitakan oleh Perjanjian Lama dan Baru. Kedua perjanjian ini juga melihat bahwa keadilan Allah meliputi 2 aspek, (1) Keadilan Allah dalam penghukuman menunjukkan bahwa Allah sebagai Penguasa alam semesta bertanggungjawab menjaga kehidupan moral umat sesuai standar-Nya. (2) Keadilan Allah juga sebagai pernyataan kemurahan-Nya kepada umat-Nya. Ini dinyatakan dengan menghukum dan mengampuni umat- Nya. Perjanjian Baru mengharmoniskan kedua aspek ini di dalam salib Kristus. Allah tidak memandang dosa manusia sebagai perkara yang sepele.

Renungkan: Kristus menanggung semua upah dosa yang seharusnya ditimpakan kepada manusia. Upah dosa sudah dibayar lunas oleh Yesus Kristus maka Allah mempunyai kebebasan untuk menawarkan pengampunan kepada mereka yang berespons terhadap Injil Kristus. Terpujilah Allah yang Maha Adil.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA