Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk kamu berdosa AND book:24 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 2:5) (full: MENJAUH DARIPADA-KU. )

Nas : Yer 2:5

Israel telah berbalik dari Tuhan, sekalipun Dia tetap setia kepada mereka. Semua orang percaya diperhadapkan dengan pencobaan yang sama, yaitu melupakan kebaikan dan penebusan Allah sementara menuruti keinginan mereka sendiri dan kenikmatan berdosa dari dunia ini.

(1.00) (Yer 6:16) (jerusalem: jalan-jalan yang dahulu kala) Ungkapan itu berarti: cara hidup dan kelakuan nenek moyang yang berdosa. Ayu 22:15, atau (seperti di sini dan dalam Yer 18:15; Maz 139:14) cara hidup dan kelakuan nenek moyang yang setia.
(0.97) (Yer 7:12) (full: SILO. )

Nas : Yer 7:12

Silo, sekitar 29 km di utara Yerusalem, menjadi tempat kemah pertemuan sepanjang masa hakim-hakim (Yos 18:1). Yeremia menyatakan bahwa Silo dibinasakan karena dosa-dosa umat itu (Yer 7:12,14; 26:6); nasib sama menanti Yerusalem dan Bait Sucinya jikalau umat itu tidak mengubah jalan hidup berdosa mereka.

(0.97) (Yer 17:1) (full: DOSA YEHUDA. )

Nas : Yer 17:1

Yeremia menuduh bangsa itu karena kefasikan mereka yang besar. Dosa mereka terukir sedemikian rupa di dalam tabiat mereka sehingga penyembahan berhala dan kejahatan merupakan bagian integral dari hidup mereka; karena ketidaksetiaan maka mereka akan kehilangan negeri mereka dan menjadi budak (ayat Yer 17:4).

(0.97) (Yer 26:12) (full: TETAPI YEREMIA BERKATA. )

Nas : Yer 26:12-15

Yeremia menolak untuk menarik kembali beritanya tentang malapetaka ketika diancam dengan kematian; ia justru menekankan bahwa kekuasaannya berasal dari Allah, dan kemudian dia memanggil bangsa yang berdosa itu untuk bertobat. Ia tetap setia kepada Allah dan firman-Nya kendatipun akibat yang bisa membahayakan dirinya.

(0.95) (Yer 14:7) (full: KESALAHAN-KESALAHAN KAMI BERSAKSI MELAWAN KAMI. )

Nas : Yer 14:7-12

Bangsa itu berseru kepada Allah mohon hujan, tetapi Allah menolak untuk menjawab doa-doa ini selaku suatu kesaksian tentang hukuman yang tak terelakkan yang harus mereka tanggung karena dosa mereka. Semua orang yang terus berdosa harus sadar bahwa akan tiba saatnya ketika Allah menolak untuk menjawab doa mereka dan mengirimkan hukuman yang patut mereka terima.

(0.95) (Yer 44:5) (full: MEREKA TIDAK MAU MENDENGARKAN. )

Nas : Yer 44:5

Yehuda berdosa dalam hal lalai mendengarkan firman Allah dan memperhatikan sungguh-sungguh apa yang dikatakan-Nya. Banyak orang tetap berbuat dosa dan hidup mementingkan diri sendiri karena mengabaikan firman Allah atau menganggapnya remeh; mereka sama sekali tidak mempercayai bahwa Allah benar-benar bermaksud melakukan apa yang dikatakan-Nya. Bahkan gereja mempunyai anggota yang tidak takut akan peringatan Allah dan tidak menghormati perintah-perintah-Nya

(lihat cat. --> Yer 44:11).

[atau ref. Yer 44:11]

(0.92) (Yer 15:16) (full: FIRMAN-MU ... KEGIRANGAN BAGIKU DAN ... KESUKAAN HATIKU. )

Nas : Yer 15:16

Yeremia berbeda dengan bangsanya dalam dua hal mendasar.

  1. 1) Dia mengasihi firman Tuhan; firman itu menjadi sukacita dan kegembiraan baginya. Salah satu tanda yang pasti bahwa kita ini anak-anak Allah ialah kasih yang kuat akan Firman Allah yang dilhamkan

    (lihat cat. --> Mazm 119:1 dst. catatan-catatan s/d 119:176

    lihat cat. --> Mazm 119:176;

    [atau ref. Mazm 119:1-176]

    lihat art. FIRMAN ALLAH).

  2. 2) Ia tetap terpisah dari tindakan berdosa orang fasik (ayat Yer 15:17); pengalaman pengasingan dan kesepian yang terjadi menjadi harga yang harus dibayar untuk kesetiaan kepada Allah dan kebenaran-Nya (bd. Mazm 26:3-5).
(0.92) (Yer 25:3) (full: DUA PULUH TIGA TAHUN. )

Nas : Yer 25:3

Yeremia telah berkhotbah dengan sungguh-sungguh selama 23 tahun, tetapi umat itu tidak mendengarkannya; ia telah menasihati mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala dan cara hidup berdosa mereka, tetapi mereka tetap membandel. Allah bahkan telah mengutus nabi-nabi lain untuk memperingatkan Yehuda (ayat Yer 25:4), di antaranya Uria, Zefanya, dan Habakuk. Pengalaman Yeremia menggarisbawahi kebenaran bahwa bagaimanapun setianya kita dalam bersaksi tentang Injil Kristus yang menyelamatkan, ada orang yang akan menolak untuk mendengar dan menaati firman Allah sehingga terus menuju kebinasaan mereka sendiri. Lagi pula, pada hari-hari terakhir ini, mereka di dalam gereja yang tetap setia kepada Allah dan firman-Nya akan bersedih ketika melihat banyak orang meninggalkan iman alkitabiah dan standar-standar kebenaran Allah

(lihat cat. --> 1Tim 4:1).

[atau ref. 1Tim 4:1]

(0.88) (Yer 30:1) (sh: Pembaharuan sebuah bangsa (Minggu, 22 April 2001))
Pembaharuan sebuah bangsa

Firman Tuhan yang terdapat dalam perikop ini merupakan bagian dari kesatuan pasal 30-33 yang mempunyai tema tunggal yaitu pembaharuan bangsa Yehuda. Kita akan merenungkan pembaharuan yang dijanjikan Allah kepada Yehuda.

Kesengsaraan yang dialami oleh bangsa Yehuda sangat mengerikan. Bangsa itu telah menjadi lumpuh dan terpuruk total sebab para pahlawannya seperti wanita yang akan melahirkan dan ditimpa kegentaran yang luar biasa sehingga hanya dapat menjerit-jerit (5-6). Apakah mungkin membangun negara tanpa pahlawan-pahlawan? Apakah mungkin membangun sebuah negara jika negara itu sedang dalam jajahan negara lain (8-9)? Tidak mungkin! Bangsa ini tidak mungkin bangkit dengan kekuatannya sendiri. Allah dengan jelas mengatakan bahwa 'akan datang waktunya' (3). Penderitaan dan kegentaran akan berakhir jika Allah sendiri yang mengadakan pembaharuan. Artinya pembaharuan itu adalah anugerah Allah sebab mereka adalah bangsa yang berdosa (11). Pembaharuan yang dilakukan Allah adalah pembaharuan yang sejati sebab tujuan utama pembaharuan-Nya bukanlah sekadar membebaskan bangsa Yehuda dari jajahan bangsa lain (8, 9) ataupun memberikan kehidupan yang tenang dan aman (10). Tujuan utama pembaharuan Allah adalah agar Yehuda kembali beribadah kepada Allah (9). Arah pembaharuan sejati adalah mengembalikan manusia ke dalam hubungan yang benar dengan Allah yaitu manusia yang menyembah, memuliakan dan mentaati kehendak-Nya.

Renungkan: Melihat kondisi dan situasi bangsa Indonesia yang nampak sulit untuk diperbaharui, janganlah pesimis. Bangsa kita sebenarnya membutuhkan anugerah Allah agar dapat mengalami pembaharuan menuju arah yang benar. Hal pertama dapat kita lakukan adalah berdoa agar Allah sudi mencurahkan anugerah-Nya.

Bacaan untuk Minggu Paskah 2

Kisah Para Rasul 4:32-35

1Yohanes 5:1-6

Matius 28:11-20

Mazmur 148

Lagu: Kidung Jemaat 40

(0.86) (Yer 13:1) (sh: Jangan bermain-main dengan dosa (Selasa, 19 September 2000))
Jangan bermain-main dengan dosa

Dua peringatan yang diberikan oleh Allah ini, walaupun menggunakan 2 cara, mempunyai tujuan yang sama yaitu jangan bermain-main dengan dosa.Peringatan pertama menggunakan aksi simbolik yang diperagakan oleh Yeremia: yaitu membeli ikat pinggang, memakainya, dan menjaganya supaya tidak tercelup air. Kemudian ikat pinggang tadi dibawa ke sungai Efrat dan disembunyikan di celah-celah batu (1-11). Beberapa bulan kemudian ikat pinggang itu diambil dan ternyata telah lapuk serta tidak berguna. Ikat pinggang itu melambangkan bangsa Yehuda yang kudus dan tak bercacat ketika pertama kali dipanggil oleh Allah (bdk. 2:2, 3). Seperti ikat pinggang dekat dengan pemakainya, segenap bangsa Yehuda dulu juga bergaul akrab dengan Allah sehingga mereka menjadi umat-Nya yang memuji dan memuliakan Dia di hadapan bangsa-bangsa. Namun kini mereka menjadi tercela karena persekongkolan dengan Asyur untuk meminum sungai Efrat (2:18) dan menjadi penyembah berhala kafir (10). Mereka menjadi seperti ikat pinggang yang menjadi lapuk dan tidak berguna. Mereka tidak lagi ternama, terpuji, dan terhormat bagi Allah (11).

Peringatan kedua berdasarkan pepatah yang mengatakan bahwa setiap buyung harus dipenuhi dengan anggur (12-13). Bangsa Yehuda yang dilambangkan sebagai buyung anggur telah kehilangan fungsinya (lihat ayat 11). Mereka sekarang tidak berguna dan hanya pantas dihancurkan. Penghukuman Allah tidak memandang orang, siapa pun yang berdosa akan tertimpa penghukuman (13-14). Ketika kemuliaan sebagai umat Allah sudah berlalu dari bangsa Yehuda, mereka hanya seperti buyung anggur yang kosong, yang tidak berguna. Mereka tidak dapat menuntut kepada Allah bahwa dulu Allah sudah memilih mereka. Hak istimewa sebagai umat Allah selalu disertai dengan tanggung jawab. Bangsa Yehuda yang tidak bertanggungjawab tidak dapat berharap bahwa Allah akan meluputkan mereka dari hukuman.

Renungkan: Kita boleh bangga menjadi umat pilihan Allah. Namun peringatan di atas juga menjadi peringatan bagi kita. Jangan biarkan kita dilapukkan oleh dosa dan menjadi buyung anggur kosong, sehingga kita menjadi Kristen yang tidak berguna bagi Allah dan sesama. Renungkanlah apa yang dapat membuat kita menjadi lapuk dan menjadi buyung anggur kosong!

(0.86) (Yer 23:1) (sh: Tanggung jawab (Jumat, 6 Oktober 2000))
Tanggung jawab

Walaupun semua bencana dan malapetaka didatangkan Tuhan sebagai hukuman atas umat-Nya yang berdosa, para gembala Yehuda yaitu para raja, imam, dan nabi harus bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa ini (1-2). Sebab penghukuman itu datang karena mereka gagal menjadi gembala yang baik. Mereka tidak hanya membiarkan kambing dombanya tersesat, tetapi menggiring mereka untuk menjalani hidup yang sesat dan tercela di hadapan Allah. Mereka harus bertanggung jawab atas hancurnya negara Yehuda. Allah tidak dapat lagi mempercayai para pemimpin yang tidak bertanggung jawab (3-4). Ia akan mengambil alih peran para pemimpin yang korup dan yang tak bertanggung jawab tadi. Ia sendiri yang akan turun tangan untuk mengumpulkan kambing domba yang sudah tercerai-berai dan memimpin mereka kembali ke padang. Kemudian Allah juga akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang baru demi pembaharuan hidup kambing domba-Nya.

Tindakan Allah tidak berhenti sampai di sini. Suatu hari Ia akan mengganti para pemimpin yang korup tadi dengan seseorang yang berasal dari keturunan Daud, seorang raja yang bijaksana yang akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri dan akan memberikan keselamatan dan ketentraman kepada Yehuda yang sudah dipulihkan dan diperbaharui (5-7). Juruselamat itu adalah Yesus Kristus. Sebagai Raja, Imam, dan Nabi, Ia sangat berbeda dengan para pemimpin Yehuda. Untuk menyelamatkan umat manusia, sebagai Pemimpin Yesus rela menderita dan mati sebagai seorang manusia yang terkutuk oleh Allah maupun manusia. Melalui kematian-Nya, Ia memperlihatkan, sekali untuk selamanya, kualitas yang dituntut dari seseorang yang akan menjadi pemimpin - sebuah ciri dari seorang pemimpin sejati, yaitu selalu siap untuk melayani yang lain walaupun harus mengalami kerugian maupun penderitaan.

Renungkan: Jika Anda mempunyai kedudukan sebagai seorang pemimpin baik di tempat usaha, di gereja, maupun di dalam persekutuan, jadikanlah selalu kepemimpin Yesus sebagai teladan dalam memimpin dan membawa anggota jemaat Anda kepada tujuan yang sudah Allah tentukan. Ingatlah juga bahwa Allah dapat dan akan mengambil alih peran kepemimpinan kita, jika kita tidak melakukan tugas dan tanggung jawab kita sebagai seorang pemimpin.

(0.86) (Yer 52:1) (sh: Kasih setia Allah (Jumat, 1 Juni 2001))
Kasih setia Allah

Kitab Yeremia ditutup dengan kisah runtuhnya Kerajaan Yehuda. Ini merupakan pengulangan dari II Raja-raja 24:18-25:30 dan Yeremia pasal 40 dan 41. Mengapa ada pengulangan?

Pasal 52 terdiri dari 4 bagian: kejatuhan Yerusalem dan penangkapan Zedekia (1-16), penghancuran Bait Allah (17-23), jumlah rakyat Yehuda yang ikut dalam pembuangan (24-30), dan pembebasan Yoyakhin (31-34). Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam pasal-pasal sebelumnya, Yeremia menulis tentang dosa Yehuda dan penghukuman yang akan menimpa dengan kata-kata yang menyatakan emosinya. Namun dalam penutupan yang singkat ini, Yeremia memaparkan kisah kejatuhan Yerusalem, penghancuran Bait Allah, dan penangkapan Zedekia secara lugas dan terus terang. Nampaknya emosi dan perasaan Yeremia sudah kering, tidak ada lagi kesan mengerikan ketika membaca kisah ini. Tragedi dan penderitaan bangsa Yehuda seakan-akan sudah menjadi hal biasa. Tragedi dan penderitaan mereka sudah menjadi sejarah yang harus dipelajari oleh generasi Yehuda selanjutnya agar mereka tidak mengulangi kesalahan dan penderitaan yang sama. Jadi pemaparan kembali kehancuran Yehuda mempunyai tujuan untuk menyatakan kepada generasi muda Yehuda bahwa penghukuman Allah atas umat-Nya yang berdosa itu mengerikan dan menghancurkan kondisi sosial, ekonomi, maupun rohani mereka. Kengerian itu bukan suatu dongeng tapi kenyataan dan kepastian yang akan dialami jika mereka mengulangi kesalahan nenek moyangnya.

Namun mengapa pelepasan Yoyakhin dikisahkan setelah kisah kehancuran ini? Yoyakhin adalah raja Yehuda terakhir bukan Zedekia, sebab Zedekia menjadi raja karena diangkat oleh Yehuda. Kisah pelepasan Yoyakhin karena belaskasihan raja Babel memaparkan bahwa belaskasihan Allah atas umat-Nya adalah kenyataan dan kepastian juga.

Renungkan: Bagi umat Allah penghukuman Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan belaskasihan Allah kepada mereka sama-sama pasti. Dua hal itu merupakan 2 sisi mata uang logam yang akan selalu membayangi umat-Nya. Namun karena anugerah dan kasih setia-Nya begitu besar maka kata terakhir bagi umat-Nya adalah belaskasihan Allah atas mereka untuk selama-lamanya. Terpujilah Allah yang kita kenal dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita.



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA