(0.99222537037037) | (1Raj 11:25) | (endetn) |
(0.85047892592593) | (2Sam 23:20) |
(endetn: gagah-perkasa) diperbaiki menurut terdjemahan Syriah dan 1Ta 11,22 dan tjatatan naskah Hibrani Kere. Tertulis: "anak orang hidup". |
(0.85047892592593) | (Mzm 63:8) | (jerusalem: melekat kepadaMu) Ini ungkapan banyak di pakai kitab Ula 10:20; 11:22; 13:4; 30:20 |
(0.49611268518519) | (Kej 47:30) |
(full: ANGKUTLAH AKU DARI MESIR.
) Nas : Kej 47:30 Yakub akan mati tanpa menerima janji itu, tetapi dengan iman kepada Allah ia melihat ke depan ketika Allah akan menuntun umat itu kembali ke Kanaan (lihat cat. --> Kej 46:3). [atau ref. Kej 46:3] Dengan berpikir demikian, ia meminta untuk dikuburkan di tempat penguburan keluarganya (bd. Ibr 11:22). |
(0.49611268518519) | (Nah 1:3) |
(full: TUHAN ITU PANJANG SABAR.
) Nas : Nah 1:3 Allah ingin memberikan kesempatan pada orang berdosa untuk bertobat (2Pet 3:9), tetapi kemurahan dan kesabaran-Nya itu ada batasnya; orang yang terus saja berbuat kejahatan akhirnya akan mengalami murka-Nya (bd. Rom 11:22). |
(0.49611268518519) | (Neh 11:17) | (jerusalem: bin Asaf) Ternyata para penyanyi sudah termasuk kaum Lewi, bdk Neh 11:22, tetapi para penunggu pintu gerbang belum, Neh 11:19. Dari para penyanyi hanya bani Asaf kembali dari pembuangan, Ezr 2:41=Neh 7:44. Mungkin kedua kelompok lain, yang bani Heman dan bani Yedutun, keturunan para penyanyi bait Allah dahulu, tidak masuk pembuangan, bdk 1Ta 16:41-43. |
(0.49611268518519) | (2Kor 11:21) | (jerusalem: Dengan sangat malu aku harus mengakui) Terjemahan lain: Aku berkata demikian untuk memalukan kamu; seolah-olah kami menyatakan diri kami lemah |
(0.49102422222222) | (Rm 11:22) |
(full: KAMUPUN AKAN DIPOTONG JUGA.
) Nas : Rom 11:22 Paulus memberikan suatu peringatan yang penting kepada semua orang percaya bukan Israel, yaitu kepada semua gereja, persekutuan atau organisasi Kristen.
|
(0.42523946296296) | (Kel 1:1) |
(full:
) Penulis : Musa Tema : Penebusan Tanggal Penulisan: Sekitar 1445-1405 SM Latar Belakang Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah. Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.
Tujuan Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB. Survai Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.
Ciri-ciri Khas Lima ciri utama menandai Keluaran.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah
Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru. |
(0.42523946296296) | (Rat 1:1) |
(full:
) Penulis : Yeremia Tema : Kesusahan yang Sekarang dan Harapan Masa Depan Tanggal Penulisan: 586 - 585 SM Latar Belakang Judul kitab ini diambil dari judul tambahannya dalam naskah PL terjemahan Yunani dan Latin -- "Ratapan Yeremia." PL Ibrani memasukkan kitab ini sebagai salah satu di antara lima kitab gulungan (bersama Rut, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung) dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu bagian _Hagiographa_ ("Tulisan-tulisan Kudus"); masing-masing dari kelima kitab ini secara tradisional dibacakan pada saat tertentu dalam tahun liturgi Yahudi. Ratapan ini ditetapkan untuk dibaca pada hari kesembilan dari bulan Ab (sekitar pertengahan Juli), bilamana orang Yahudi memperingati penghancuran kota Yerusalem. Versi Septuaginta menempatkan Ratapan langsung setelah kitab Yeremia, tempatnya dalam kebanyakan Alkitab masa kini. Sudah lama para pakar Yahudi dan Kristen menyetujui bahwa Yeremia adalah penulis kitab ini. Di antara berbagai bukti yang mendukung kesimpulan ini terdapat yang berikut:
Ketandusan Yerusalem digambarkan demikian jelas dan hidup dalam Ratapan sehingga menunjukkan bahwa peristiwa itu baru saja dialami penulisnya. Yeremia sendiri berusia 50-an ketika kota itu jatuh; dia mengalami sepenuhnya traumanya dan dipaksa ke Mesir pada tahun 585 SM (lih Yer 41:1--44:30), di mana dia wafat (mungkin sebagai orang syahid) dalam dasawarsa kemudian. Jadi, kitab ini mungkin sekali ditulis segera setelah pembinasaan Yerusalem (586-585 SM). Tujuan Yeremia menulis serangkaian lima ratapan untuk mengungkapkan kesedihan yang sangat dan penderitaan emosionalnya atas kerusakan Yerusalem yang tragis, termasuk
atas Yerusalem," bunyi sebuah super skripsi pada kitab ini dalam versi Septuaginta dan Vulgata Latin. Dalam kitab ini, kesedihan sang nabi menyembur keluar bagaikan kesedihan seorang peratap pada saat penguburan kerabat dekat yang mati secara tragis. Semua ratapan ini mengakui bahwa tragedi tersebut merupakan hukuman Allah atas Yehuda karena pemberontakan berabad-abad para pemimpin dan penduduknya terhadap Dia; kini hari perhitungan telah tiba dan hari itu amat dahsyat. Dalam Ratapan, Yeremia bukan hanya mengakui bahwa Allah benar dan adil dalam segala jalan-Nya, tetapi juga bahwa Dia itu murah hati dan berbelas kasihan kepada mereka yang berharap kepada-Nya (Rat 3:22-23,32). Jadi, Kitab Ratapan memungkinkan umat itu memiliki pengharapan di tengah-tengah keputusasaan mereka dan memandang lebih jauh dari hukuman pada saat itu, kepada saat Allah akan memulihkan umat-Nya kelak. Survai Kitab ini merupakan serangkaian lima ratapan, tiap ratapan itu dalam sendirinya lengkap. Ratapan pertama (pasal 1; Rat 1:1-22) menggambarkan kerusakan Yerusalem dan ratapan sang nabi atas kota itu ketika ia berseru kepada Allah dalam penderitaan jiwanya; kadang-kadang ratapannya melambangkan ratapan Yerusalem (Rat 1:12-22). Dalam ratapan kedua (pasal 2; Rat 2:1-22), Yeremia melukiskan penyebab kerusakan ini sebagai murka Allah atas umat pemberontak yang menolak untuk bertobat. Musuh Yehuda menjadi sarana penghukuman Allah. Syair berikutnya (pasal 3; Rat 3:1-66) mendesak bangsa itu untuk ingat kembali bahwa Allah sungguh-sungguh pemurah dan setia, dan bahwa Dia itu baik kepada mereka yang mengandalkan diri-Nya. Yang keempat (pasal 4; Rat 4:1-22) mengulang kembali tema ketiga syair sebelumnya. Di dalam syair yang terakhir (pasal 5; Rat 5:1-22), setelah pengakuan dosa dan kebutuhan Yehuda untuk pengampunan, Yeremia berdoa kepada Allah untuk mengembalikan umat itu kepada perkenan-Nya lagi. Kelima ratapan di dalam kitab ini, yang sama dengan jumlah pasalnya, masing-masing terdiri atas 22 ayat (kecuali pasal 3; Rat 3:1-66 yang memiliki 22 kali 3, yaitu 66 ayat); nomor 22 adalah jumlah huruf dalam abjad bahasa Ibrani. Empat syair pertama merupakan akrostik abjad, yaitu setiap ayat (atau dalam pasal 3; Rat 3:1-66 setiap perangkat dari tiga ayat) dimulai dengan huruf Ibrani yang berbeda dari _Alef_ hingga _Taw_. Susunan menurut abjad ini, di samping mempermudah penghafalan, juga melaksanakan mencapai dua hal.
Ciri-ciri Khas Lima ciri utama menandai kitab Ratapan.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Sekalipun Ratapan tidak dikutip sama sekali dalam PB, kitab ini memiliki relevansi langsung bagi mereka yang percaya pada Kristus. Seperti halnya Rom 1:18--3:20, kelima pasal ini meminta orang percaya untuk merenungkan kehebatan dosa dan kepastian hukuman ilahi. Pada saat yang sama, kitab itu mengingatkan bahwa oleh karena belas kasihan dan kemurahan Tuhan, keselamatan tersedia bagi orang-orang yang bertobat dari dosa mereka dan berbalik kepada-Nya. Selanjutnya, air mata sang nabi mengingatkan kita tentang air mata Yesus Kristus, yang menangisi dosa-dosa Yerusalem karena mengetahui kebinasaannya yang akan datang oleh tentara Romawi (Mat 23:37-38; Luk 13:34-35; Luk 19:41-44). |
(0.42523946296296) | (1Raj 11:25) | (jerusalem) Ayat ini dalam naskah Ibrani nampaknya kacau sedikit dan kurang jelas. Terjemahan dibuat sebaik-baiknya. Agaknya 1Ra 11:25 tidak mengenai Rezon, 1Ra 11:23-24, tetapi Hadad, 1Ra 11:14-22. menurut terjemahan Yunani dalam 1Ra 11:25 (yang ditempatkan sesudah 1Ra 11:22) ia menjadi raja atas Edom dan tidak atas Aram, seperti dikatakan naskah Ibrani. Catatan dalam 1Ra 11:23-24 (yang berupa sisipan) berkata tentang kerajaan Aram yang dahulu ditaklukkan Daud, 2Sa 8:6, tetapi sekarang ditegakkan kembali. Selanjutnya Aram menjadi musuh Israel yang terus mengganggu. |
(0.42523946296296) | (Dan 9:26) | (jerusalem: seorang yang telah diurapi) Menurut Teodotion "orang yang diurapi" (mesias) ini ialah imam besar Onias III, bdk 2Ma 4:30-38, yang sekitar th 175 seb Mas dipecat, lalu mati terbunuh oleh anak buah raja Antiokhus Epifanes. Onias itupun "raja Perjanjian" yang disebut dalam Dan 11:22 |
(0.3543662037037) | (Kej 50:25) |
(full: MEMBAWA TULANG-TULANGKU DARI SINI.
) Nas : Kej 50:25 Iman Yusuf yang bertahan adalah dalam janji Allah bahwa Kanaan akan menjadi tanah air umatnya (Kej 13:12-15; 26:3; 28:13). Oleh karena itu ia meminta agar tulang-tulangnya dibawa ke tanah yang dijanjikan itu. Empat ratus tahun kemudian, ketika orang Israel meninggalkan Mesir untuk pergi ke Kanaan mereka membawa tulang-tulang Yusuf (Kel 13:19; Yos 24:32; bd. Ibr 11:22). Demikian pula, semua orang percaya tahu bahwa masa depan mereka tidak terdapat di dunia ini, tetapi di tempat yang lain, tanah air sorgawi, di mana mereka akan tinggal selama-lamanya dengan Allah dan menikmati kehadiran dan berkat-berkat-Nya untuk selama-lamanya (Ibr 11:8-16; Wahy 21:1-4). |
(0.3543662037037) | (Rut 1:1) |
(full:
) Penulis : Tidak Diketahui Tema : Kasih yang Menebus Tanggal Penulisan: Abad ke-10 SM Latar Belakang Secara historis, kitab ini menguraikan berbagai peristiwa dalam kehidupan suatu keluarga Israel pada zaman para hakim (Rut 1:1; sekitar 1375-1050 SM). Secara geografis, latar belakang 18 ayat pertama kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa kitab ini terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda. Secara liturgis, kitab ini menjadi salah satu dari lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Tiap-tiap tulisan ini dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi tahunan. Karena drama inti dalam kitab ini terjadi pada waktu panen, kitab ini biasanya dibaca pada Hari Raya Panen (Pentakosta). Karena kitab ini hanya merunut keturunan Rut sampai Raja Daud (Rut 4:21-22), mungkin sekali kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Penulis kitab ini tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, sekalipun tradisi Yahudi (mis. Talmud) menyebutkan Samuel sebagai penulisnya. Tujuan Rut ditulis untuk menguraikan bagaimana melalui kasih yang berkorban dan pelaksanaan hukum Allah yang benar, seorang wanita muda Moab yang saleh menjadi buyut raja Israel, Daud. Kitab ini juga ditulis untuk melestarikan sebuah kisah indah dari zaman hakim-hakim mengenai sebuah keluarga saleh yang kesetiaannya dalam penderitaan sangat kontras dengan kemerosotan rohani dan moral yang umum di Israel pada masa itu (Lihat "PENDAHULUAN HAKIM-HAKIM" 08029). Survai Kisah kasih yang menebus ini dibuka dengan Elimelekh yang meninggalkan Yehuda dan menetap di Moab karena bencana kelaparan (Rut 1:1-2). Kesengsaraan terus mendampingi Elimelekh ketika ia dan kedua putranya wafat di Moab (Rut 1:3-5), serta meninggalkan istri mereka sebagai janda. Kemudian kisah ini dilanjutkan dengan empat periode utama.
Ciri-ciri Khas Enam ciri utama menandai kitab Rut.
Penggenapan dalam Perjanjian Baru Ada empat kebenaran PB yang dijelaskan dalam kitab ini.
|
(0.3543662037037) | (Est 1:1) |
(full:
) Penulis : Tidak Diketahui Tema : Kepedulian Allah yang Memelihara Tanggal Penulisan: 460-400 SM Latar Belakang Setelah kerajaan Babel direbut dan diganti oleh kerajaan Persia pada tahun 539 SM, pusat pemerintahan bagi orang Yahudi buangan berpindah ke Persia. Ibu kotanya, Susan menjadi latar belakang kisah Ester, pada masa pemerintahan _Ahasyweros_ (nama Ibrani) atau _Khshayarshan_ (nama Persia) atau _Xerxes I_ (nama Yunani) -- yang memerintah pada tahun 486-465 SM. Kitab ini meliput tahun-tahun 483-473 SM dari pemerintahannya (Est 1:3; Est 3:7), dengan sebagian besar peristiwa terjadi pada tahun 473 SM. Ester menjadi ratu Persia pada tahun 478 SM (Est 2:16). Secara kronologis, peristiwa Ester terjadi di Persia antara Ezra 6 dan 7, yaitu di antara kembalinya rombongan Yahudi pertama ke Yerusalem pada tahun 538 SM di bawah pimpinan Zerubabel (Ezr 1:1--6:22) dan rombongan kedua pada tahun 457 SM di bawah pimpinan Ezra (Ezr 7:1--10:44; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061). Sekalipun kitab ini ditempatkan setelah Nehemia dalam PL kita, peristiwa yang tercatat di dalamnya terjadi 30 tahun sebelum Nehemia kembali ke Yerusalem (444 SM) untuk membangun kembali tembok Yerusalem (Lihat "PENDAHULUAN NEHEMIA" 08065). Sedangkan kitab-kitab Ezra dan Nehemia dari masa pascapembuangan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi sisa yang kembali ke Yerusalem, kitab Ester mencatat suatu peristiwa yang sangat penting bagi orang Yahudi yang tinggal di Persia. Pentingnya Ratu Ester bukan saja tampak dalam penyelamatan bangsanya dari kebinasaan, tetapi juga dalam menjamin keamanan dan kehormatan mereka di negeri asing (bd. Est 8:17; Est 10:3); tindakan pemeliharaan ini memungkinkan pelayanan Nehemia di istana raja beberapa dasawarsa kemudian dan pengangkatannya untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Jikalau Ester dan orang Yahudi (termasuk Nehemia) telah musnah di Persia, kaum sisa yang tertekan di Yerusalem mungkin tidak pernah membangun kembali kota mereka; akibat sejarah Yahudi pascapembuangan pasti akan sangat berbeda. Sekalipun penulis kitab ini tidak dikenal, jelas dari kitab ini sendiri bahwa penulisnya mengetahui adat-istiadat Persia, istana Susan, serta hal-ihwal Raja Ahasyweros, yang menunjukkan bahwa penulis mungkin hidup di Persia dalam masa yang diuraikan dalam kitab ini. Apalagi, dukungannya kepada orang Yahudi serta pemahamannya mengenai kebiasaan Yahudi memberi kesan bahwa dia seorang Yahudi. Sangat mungkin penulis ini seorang yang lebih muda dari Mordekhai yang hidup sezaman dengannya, dan Mordekhailah yang merupakan sumber kebanyakan informasi dalam kitab ini. Kitab Ester memperoleh bentuknya yang sekarang setelah Mordekhai wafat (bd. Est 10:1-3). Hal ihwal sejarah dan linguistiknya tidak mendukung tanggal yang kemudian daripada 400 SM. Kitab "Tambahan-Tambahan pada Kitab Ester" yang tergolong kitab apokrifa ditulis lama sekali setelah kitab Ester yang kanonik. Tujuan Kitab ini mempunyai maksud ganda.
Survai Kitab Ester menyajikan suatu penelitian watak dari lima tokoh utama yang terlibat dalam kisah ini:
Tentu saja, Ester adalah pahlawan wanita kisah ini, Haman penjahatnya, sedangkan Mordekhai menjadi pahlawan, yang sebagai sasaran utama kebencian Haman, pada akhirnya dibenarkan dan ditinggikan. Oknum penting di belakang semua peristiwa ini ialah Mordekhai karena dia mempengaruhi dan memberikan nasihat yang benar kepada Ratu Ester. Pemeliharaan Allah tampak di seluruh kitab ini. Hal ini kelihatan pertama kali dalam pemilihan seorang perawan cantik bernama _Hadasa_ (nama Ibrani) atau _Ester_ (Persia, Yunani) untuk menjadi Ratu Persia pada saat yang kritis dalam sejarah Yahudi (pasal 1-2, 4; Est 1:1--2:23; Est 4:4). Pemeliharaan Allah tampak lagi ketika Mordekhai, saudara sepupu Ester yang membesarkan dia sebagai putrinya (Est 2:7), mendengar suatu komplotan untuk membunuh raja, menyingkapkan hal itu, menyelamatkan hidup raja dan perbuatannya dicatat dalam dokumen kerajaan (Est 2:19-34), suatu kenyataan yang karena pemeliharaan Allah dijumpai lagi oleh raja ketika ia tidak bisa tidur (Est 6:1-14). Kebencian Haman kepada Mordekhai meluas ke semua orang Yahudi. Ia merancangkan komplotan kejam dan dengan liciknya meyakinkan Raja Ahasyweros agar mengeluarkan perintah untuk memusnahkan semua orang Yahudi pada tanggal 13 bulan Adar (Est 3:13). Mordekhai mendorong Ester untuk menjadi penengah bagi umat itu kepada raja. Setelah semua orang Yahudi berpuasa selama tiga hari, Ester mempertaruhkan nyawanya dengan menghampiri raja tanpa diundang (pasal 4; Est 4:1-17), mendapat perkenan raja (Est 5:1-4) dan menyingkapkan komplotan Haman. Setelah itu, raja menggantung Haman pada tiang gantungan yang disediakan Haman bagi Mordekhai (Est 7:1-10). Perintah raja yang kedua memungkinkan orang Yahudi menang atas musuh-musuh mereka (Est 8:1--9:16); kemenangan ini menjadi kesempatan untuk perayaan besar dan permulaan dari Hari Raya Purim (Est 9:17-32). Kitab ini kemudian diakhiri dengan suatu catatan mengenai kemasyhuran Mordekhai (Est 10:1-3). Ciri-ciri Khas Lima ciri khas menandai kitab Ester.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru PB sama sekali tidak mengacu atau menunjuk kepada kitab ini. Akan tetapi, kebencian Haman kepada orang Yahudi serta komplotannya untuk membunuh dan memusnahkan semua orang Yahudi di kerajaan Persia (pasal 3, 7; Est 3:1-15; Est 7:4) merupakan lambang PL dari antikristus di PB, yang akan berusaha untuk membinasakan semua orang Yahudi dan orang Kristen pada akhir sejarah (Lihat "KITAB WAHYU" 08265). |
(0.3543662037037) | (Dan 11:21) |
(full: SEORANG YANG HINA.
) Nas : Dan 11:21 Pasal ini telah menuju pada naiknya "seorang yang hina," Antiokhus IV Epifanes (175-164 SM), saudara Seleukus IV. Ia merebut takhta yang sebenarnya menjadi hak Demetrius, putra Seleukus IV yang masih muda. Antiokhus (tanduk kecil yang membesar dari Dan 8:9-14,23-25) mengadakan beberapa aksi militer terhadap Mesir. Ia membunuh "raja Perjanjian" (sebuah nubuat tentang pembunuhan imam besar Onias pada tahun 170 SM, ayat Dan 11:22). Perjanjiannya dengan negeri-negeri lain penuh dengan persekongkolan rahasia dan tipu daya. Ia mendukung Ptolemeus Filometor melawan Ptolemeus Euergetes karena alasan-alasan yang mementingkan diri dan menyerang kota-kota kaya pada masa damai (ayat Dan 11:24). Serangan-serangannya terhadap Mesir berhasil karena mereka yang seharusnya membantu Mesir tidak membantu, dan Antiokhus bisa pulang dengan kekayaan besar (ayat Dan 11:25-28). |
(0.3543662037037) | (Ams 5:15) | (jerusalem: kulahmu sendiri) Bahasa kiasan (kulah, sumur) berarti: isteri yang sah. Dengan zinah yang terkutuk, Ams 2:16+, diperlawankan kesetiaan dalam perkawinan dan isteri sah yang dipuji, Ams 5:15-18,18-19. Ada berbagai pepatah yang memuji isteri yang baik, sebuah karunia dari Tuhan dan penghiburan suami, Ams 18:22; 19:14 (sebaliknya: Ams 11:22; 19:13; 21:9; 25:24; 27:15; 31:3); khususnya perlu disebut "Puji-pujian untuk isteri yang cakap", Ams 31:10-31. Boleh jadi dalam Ams 5:15 dan Ams 31:10 dst isteri yang sah melambangkan hikmat-kebijaksanaan yang diperorangkan. Kalau demikian mala dalam bab 1-9 zinah dan kesetiaan suami-isteri mengibaratkan (sesuai dengan tradisi kenabian, bdk Hos 1:2+) ketidaksetiaan dan kesetiaan terhadap Tuhan serta hukum Taurat yang menjadi pangkal hikmat-kebijaksanaan. |
(0.3543662037037) | (Kis 20:28) | (jerusalem: jemaat Allah) Var: jemaat Tuhan. 1Pe 2:9-10 berkata tentang "umat kepunyaan Allah sendiri" (menurut Yes 43:21; bdk Kis 15:14+); ia dijadikan "jemaat Allah", Kis 5:11+, sebuah ungkapan yang disukai Paulus, bdk 1Ko 1:2; 10:32; 11:22, dll |
(0.28349296296296) | (Kis 5:11) | (jerusalem: jemaat) Istilah (ekklesia/gereja) itu diambil dari peristilahan perjanjian dahulu, bdk Kis 7:38, dan diterapkan pada jemaat Mesias, Mat 16:18+. Dengan berkembangnya agama Kristen maka arti istilah itu semakin diperluas: mula-mula jemaat ialah jemaat di Yerusalem, Kis 8:1; 11:22, dll lalu semua jemaat di daerah Yudea, Gal 1:22; 1Te 2:14; bdk Kis 9:31, dan yang di antara orang-orang bukan Yahudi, Kis 13:1; 14:23; 15:41; 16:5; Rom 16:1,4; 1Ko 1:2+, dll; Yak 5:14; 3Yo 9; Wah 1:4; 2:1 dll, sidang jemaat-jemaat itu, 1Ko 11:18; 14:23,34, dll, bdk Kis 19:32, dan tempat mereka berkumpul, Rom 16:5; Kol 4:15; File 2, dan akhirnya Gereja dengan arti teologis, Kis 20:28; 1Ko 10:32; 12:28, dll, sebagai Tubuh dan Mempelai Kristus, Kol 1:18+; Efe 5:23-32, serta kepenuhanNya yang bersifat kosmis, Efe 1:23+. |
(0.28349296296296) | (2Kor 11:16) | (jerusalem: Kuulangi lagi) Belum pernah Paulus mengatakannya. Sebaliknya, bdk 2Ko 11:1. Ungkapan semacam itu menyatakan bahwa Paulus tidak terlalu memperhatikan apa persis dikatakannya kalau menulis dengan hati yang bergelora. "Kebodohannya", 2Ko 11:1,17,19,21,23; 12:11 (yang sesungguhnya bukan kebodohan, 2Ko 11:16; 12:6) ialah: bermegah-megah "menurut daging" (terjemahan secara duniawi), 2Ko 11:18, artinya: atas kebangsaannya, 2Ko 11:22, atas karya dan penderitaannya, 2Ko 11:23-26, dan atas penglihatan-penglihatan serta penyataan-penyataan yang diterimanya, 2Ko 12:1-5. Hanya Paulus dapat berbuat demikian dengan tidak menjadi "bodoh", oleh karena berkata benar, 2Ko 12:6. Ia berbuat demikian dengan maksud membandingkan diri dengan lawan-lawannya di bidang mereka sendiri, 2Ko 11:21-23, dan menanggulangi mereka yang mencemoohkannya, 2Ko 11:5-12; 12:11-15. Tetapi hanya terpaku ia membanggakan semuanya itu, 2Ko 12:11. Dasar kebanggaan yang sesungguhnya ialah kelemahan Paulus, 2Ko 11:30; 12:5,9, sebab justru kelemahan itulah yang menyatakan kekuasaan Kristus, 2Ko 12:9. Memanglah kelemahan Paulus jelas membuktikan bahwa kekuatannya yang luar biasa tidak berasal dari dirinya, melainkan dari Allah, 2Ko 4:7+. |