Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 101 ayat untuk aku dapat bersaksi AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.41) (Kis 2:2) (full: TIUPAN ANGIN KERAS ... DAN ... LIDAH-LIDAH SEPERTI NYALA API. )

Nas : Kis 2:2-3

Penyataan-penyataan lahiriah ini mempertunjukkan bahwa Allah hadir dan bertindak dengan suatu cara yang luar biasa (bd. Kel 3:1-6; 1Raj 18:38-39). "Api" mungkin sekali melambangkan penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan memuliakan Kristus (Yoh 16:13-14) dan bersaksi bagi Dia (Kis 1:8). Kedua penyataan ini mendahului baptisan dalam Roh dan tidak diulang lagi di Kisah Para Rasul.

(0.41) (1Ptr 3:15) (full: KUDUSKANLAH KRISTUS DI DALAM HATIMU SEBAGAI TUHAN. )

Nas : 1Pet 3:15

Petrus meminta suatu penghormatan batiniah dan pengabdian kepada Kristus sebagai Tuhan yang selalu siap-sedia untuk berbicara bagi-Nya dan menjelaskan Injil kepada orang lain (bd. Yes 8:13). Demikianlah, kita harus mengenal Firman Allah dan kebenaran-Nya untuk bersaksi dengan benar bagi Kristus dan menuntun orang lain kepada-Nya (bd. Yoh 4:4-26).

(0.41) (1Yoh 5:6) (full: DENGAN AIR DAN DARAH. )

Nas : 1Yoh 5:6

Frasa ini mungkin menunjuk kepada baptisan Yesus pada awal pelayanan-Nya dan pada kematian-Nya di salib. Yohanes mungkin menulis hal ini karena ada orang yang mengajarkan bahwa Kristus yang ilahi tidak mengalami kematian. Yohanes menegaskan bahwa Yesus Kristus mati sebagai Allah-manusia dan oleh karena itu sangat mampu mengadakan pendamaian untuk dosa kita. Roh Kudus juga bersaksi tentang kebenaran ini (ayat 1Yoh 5:7-8).

(0.36) (Kis 13:31) (full: MENJADI SAKSI-NYA BAGI UMAT INI. )

Nas : Kis 13:31

Seorang saksi (Yun. _martus_) adalah "seseorang yang bersaksi melalui tindakan atau ucapan bagi kebenaran." Saksi-saksi Kristen adalah mereka yang menegaskan dan bersaksi tentang karya penyelamatan Yesus Kristus melalui ucapan, tindakan, hidup, dan jikalau perlu, kematian. Kesaksian itu menyangkut tujuh prinsip:

  1. 1) Memberi kesaksian Kristen menjadi kewajiban semua orang percaya (Kis 1:8; Mat 4:19; 28:19-20).
  2. 2) Saksi-saksi Kristen harus bersikap misioner, yaitu pergi kepada semua bangsa dan menyampaikan Injil keselamatan Allah sampai ke ujung bumi (Kis 11:18; 13:2-4; 26:16-18; Mat 28:19-20; Luk 24:47).
  3. 3) Saksi-saksi Kristen terutama berbicara tentang arti kehidupan, kematian, kebangkitan Kristus, kuasa penyelamatan dan janji Roh Kudus (Kis 2:32,38-39; 3:15; 10:39-41,43; 18:5; 26:16; 1Kor 15:1-8).
  4. 4) Saksi-saksi Kristen harus menimbulkan keinsafan akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Kis 2:37-40; 7:51-54; 24:24-25;

    lihat cat. --> Yoh 16:8).

    [atau ref. Yoh 16:8]

    Lewat kesaksian semacam itu orang akan dituntun kepada iman yang menyelamatkan (Kis 2:41; 4:33; 6:7; 11:21).
  5. 5) Saksi-saksi Kristen kadang-kadang akan menderita (Kis 7:57-60; Kis 22:20; 2Kor 11:23-29). Kata "martir" berasal dari kata Yunani untuk bersaksi. Pemuridan melibatkan komitmen yang tanpa pamrih.
  6. 6) Memberi kesaksian Kristen harus disertai pemisahan dari dunia (Kis 2:40), hidup dalam kebenaran (Rom 14:17), serta ketergantungan mutlak kepada Roh Kudus (Kis 4:29-33) yang menghasilkan penyataan Roh dan kuasa Allah (1Kor 2:4).
  7. 7) Memberi kesaksian Kristen bersifat nubuat (Kis 2:17) dan diberi kuasa (Kis 1:8) dan pengurapan Roh Kudus (Kis 2:4; 4:8).
(0.35) (Kis 23:11) (full: TUHAN DATANG BERDIRI DI SISINYA. )

Nas : Kis 23:11

Paulus cemas dan gelisah mengenai apa yang akan terjadi atas dirinya. Tampaknya dia akan dibunuh di Yerusalem sehingga rencananya untuk membawa Injil ke Roma dan ke bagian barat yang lebih jauh mungkin tidak akan terwujud. Pada saat genting ini Allah menampakkan diri kepadanya, menguatkan hatinya serta meyakinkan Paulus bahwa dia akan bersaksi bagi Allah di Roma. Alkitab mencatat bahwa Tuhan menampakkan diri tiga kali kepada Paulus untuk meyakinkan dia (Kis 18:9-10; 22:17-18; 23:11; bd. Kis 27:23-24;

lihat cat. --> Kis 18:10).

[atau ref. Kis 18:10]

(0.35) (Rm 8:16) (full: ROH ITU BERSAKSI BERSAMA-SAMA DENGAN ROH KITA. )

Nas : Rom 8:16

Roh Kudus memberikan kepada kita kepastian bahwa melalui Kristus dan dengan Kristus kita kini menjadi anak-anak Allah (ayat Rom 8:15). Dia menjadikan nyata kebenaran bahwa Kristus mengasihi kita, tetap mengasihi kita dan hidup bagi kita di sorga sebagai Pengantara kita (bd. Ibr 7:25). Roh Kudus juga menunjukkan kepada kita bahwa kasih Bapa kepada kita sebagai anak angkat-Nya tidak kurang dari kasih-Nya bagi Anak-Nya yang tunggal (Yoh 14:21,23; 17:23). Akhirnya, Roh Kudus menciptakan di dalam kita kasih dan keyakinan yang membuat kita berseru kepada-Nya, "Ya Abba, ya Bapa" (ayat Rom 8:15).

(0.35) (2Tim 4:8) (full: MAHKOTA KEBENARAN. )

Nas : 2Tim 4:8

Karena Paulus tetap setia kepada Tuhannya dan Injil yang dipercayakan kepadanya, maka Roh Kudus bersaksi kepadanya bahwa persetujuan Allah dan "mahkota kebenaran" tersedia bagi dia di sorga. Di sorga Allah sudah menyiapkan pahala bagi semua orang yang setia pada kebenaran (bd. Mat 19:27-29; 2Kor 5:10).

(0.35) (Why 1:5) (jerusalem: Saksi) Kristus adalah "Saksi" baik dengan pribadiNya maupun dengan karyaNya. Ia bersaksi tentang janji yang diberikan kepada Daud, 2Sa 7:1-17; Maz 89:1 dst; Yes 55:3-4; Zak 12:8. Justru di dalam Kristus janji itu terlaksana Ia adalah firman yang berdaya, "ya" yang diucapkan Allah, Wah 1:2; 3:14; 19:11,13; 2Ko 1:20. Ia adalah waris Daud, Wah 5:5; 22:16, dan melalui kebangkitanNya dijadikan "Anak Sulung", Kol 1:18; bdk Rom 1:4+. Setelah semua musuh dibasmi, Kristus akan menguasai segala-galanya, Dan 7:14; 1Ko 15:28; Wah 19:16
(0.35) (Luk 2:8) (sh: Menjadi pemberita karena Natal (Kamis, 26 Desember 2002))
Menjadi pemberita karena Natal

Natal perdana Allah yang low-budget dan tidak glamor ini pun terus berlanjut. Kembali Allah melakukan sesuatu yang mengejutkan dan ironis. Berita tentang telah dipenuhinya janji akbar PL akan kedatangan sang Mesias, yang sebenarnya adalah sukacita nasional Israel (ayat 10-11), disampaikan kepada para gembala. Bahkan, kemuliaan Allah pun meliputi mereka pada saat itu (ayat 9)! Bagi masyarakat Yahudi waktu itu, menjadi gembala upahan (orang yang menggembalakan ternak hewan milik orang lain) sebenarnya adalah salah satu pekerjaan terendah. Tanda yang menjadi pembukti kebenaran berita itu pun unik karena bersifat sangat biasa; bukan suatu mukjizat, bukan pula tanda kemegahan dan kebesaran, tetapi sebuah palungan (ayat 12, 16). Barang inilah yang dipakai Allah untuk menjadi bukti bagi para gembala akan kebenaran dari berita yang disampaikan sang malaikat sebelumnya.

Para gembala upahan ini tidak hanya mendapatkan hak istimewa untuk menjadi saksi kelahiran Tuhan Yesus, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan teladan yang indah: pertama, antusiasme mereka dalam memberikan respons terhadap berita para malaikat (ayat 16). Kedua, mereka menjadi saksi-saksi yang efektif akan kelahiran Kristus (ayat 17). Ketiga, mereka memuji serta memuliakan Allah atas semuanya (ayat 20).

Apa yang dilakukan oleh para gembala upahan (baca= rendahan) ini paralel dengan apa yang dilakukan oleh para malaikat. Mereka pun memuliakan Allah dan bersaksi tentang damai sejahtera yang terjadi di antara umat Tuhan (ayat 14), setelah sebelumnya, salah satu dari malaikat tersebut menjadi pemberita kepada para gembala (ayat 9). Perbedaan status bukanlah hambatan bagi kita untuk merayakan kelahiran Kristus.

Renungkan:
Semangat Natal sejati adalah semangat yang berupaya untuk mengangkat harkat mereka yang secara sosio-ekonomi berada "di bawah", dan membuat tiap Kristen tidak bisa tidak memuji dan memuliakan Tuhan serta bersaksi kepada tiap orang di sekitarnya tentang kabar baik keselamatan dalam Kristus.

(0.35) (Yoh 5:19) (sh: Aksi kesaksian (Minggu, 6 Januari 2002))
Aksi kesaksian

Kepada pemimpin-pemimpin agama yang ingin menganiaya (ayat 16) bahkan membunuh-Nya, Yesus tidak membalas dengan perbuatan yang sama. Ia mendorong mereka untuk menyelidiki kesaksian Yohanes, pekerjaan-pekerjaan-Nya, dan Kitab Suci. Semuanya itu bersaksi tentang-Nya. Dengan perkataan lain, Tuhan Yesus membalas kejahatan dengan kesaksian akan kebenaran. Di sini Tuhan Yesus memberikan sebuah teladan. Satukan kasih dan kesaksian akan kebenaran dalam reaksi kita terhadap aksi-aksi kejahatan orang.

Yesus mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya merupakan kesaksian bahwa Ia diutus Bapa. Bagaimanakah bentuk pekerjaan-Nya? Pekerjaan-Nya tidak hanya bersumber dari Bapa, melainkan juga pekerjaan yang dilakukan Bapa (ayat 19). Pekerjaan-Nya didorong oleh dan dilingkupi dalam suasana kasih (ayat 20). Sama seperti Bapa adalah pemberi hidup demikian juga pekerjaan Tuhan Yesus (ayat 21,24-26). Penghakiman juga adalah pekerjaan-Nya (ayat 22,27). Secara khusus Tuhan Yesus menyebutkan dua bentuk pekerjaan-Nya yang menimbulkan keheranan pemimpin-pemimpin agama. Pekerjaan tersebut adalah membangkitkan orang mati dan menghakimi seluruh manusia. Kedua bentuk pekerjaan ini adalah pekerjaan yang hanya berhak dan mungkin dilakukan Allah. Pemimpin-pemimpin agama terkejut karena dengan menyatakan bahwa Ia melakukan kedua pekerjaan ini, Yesus bersaksi bahwa Ia adalah Allah. Kedua bentuk pekerjaan ini pun sedang terjadi saat ini (ayat 21,24-25,27) dan juga akan terjadi pada masa akan datang (ayat 28-30) sebab Yesus Allah fungsinya dan adanya.

Renungkan: Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Balaslah kejahatan dengan kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias.

(0.35) (Kis 2:22) (sh: Alasan yang terutama (Selasa, 10 Juni 2003))
Alasan yang terutama

Yesus dari Nazaret adalah Tuhan dan Kristus/Mesias (ayat 22, 36). Bagi telinga Yahudi, tidak ada lagi yang lebih vulgar dan kurang ajar dari pada kata-kata Petrus ini. Rabi Yeshua (bahasa Ibrani/Aram untuk Yesus) disamakan dengan Tuhan. Memang ia berkuasa membuat mukjizat-mukjizat (ayat 22), tetapi Tuhan? Satu lagi, apa mungkin daerah kampungan seperti Nazaret di Galilea memunculkan dari Sang Kristus atau Mesias yang lama dinantikan Israel? Namun mereka juga telah melihat apa yang terjadi kepada para murid yang percaya kepada Yesus, dan mendengar apa yang diberitakan mereka.

Inilah yang ingin diberitakan Petrus, yaitu bahwa Yesus yang telah disalibkan oleh orang-orang Yahudi sendiri itulah yang kini menggenapi janji Allah tentang seorang Mesias dari keturunan Daud (ayat 30-31). Ia yang telah mereka salibkan itu telah bangkit, dan para murid adalah saksinya (ayat 32). Allah meninggikan Dia begitu rupa, sehingga karena Yesus sang Mesias yang telah bangkit itulah Roh Kudus dicurahkan (ayat 33). Para murid mampu berkata-kata di dalam berbagai bahasa (xenolalia) karena Yesus adalah Tuhan dan Mesias.

Pemberitaan Petrus menempatkan Yesus Kristus sebagai alasan yang terutama mengapa Roh Kudus dicurahkan. Karya Roh Kudus, pemberitaan yang dilakukan oleh para murid termasuk Petrus, semuanya berujung kepada memuliakan Yesus yang telah ditinggikan oleh Allah Bapa. Karena itu, tugas Kristen sebagai murid Yesus dan penerima Roh Kudus dalam dirinya adalah bersaksi dan memuliakan nama Yesus melalui kesaksiannya. Resapi nas ini, karena ia memberi contoh bagaimana bersaksi tentang Yesus, Tuhan dan Sang Kristus.

Renungkan: Mereka yang mengasihi Kristus adalah mereka yang mengerti siapa Dia dan pengajaran-Nya, dan yang memberitakan kabar baik tentang-Nya.

(0.35) (Kis 16:25) (sh: Penderitaan yang tidak sia-sia (Sabtu, 28 Mei 2005))
Penderitaan yang tidak sia-sia


Ada dua penyebab derita dalam pelayanan yaitu diri sendiri dan akibat bersaksi. Menderita karena bersaksi berarti Tuhan mengizinkan Iblis menghambat pelayanan. Dalam kendali Tuhan, penderitaan itu justru memajukan pekabaran Injil karena menghasilkan pertumbuhan iman pewarta Injil dan membuka hati pendengar Injil.

Sikap Paulus dan Silas ketika menghadapi penderitaan dalam pelayanan bukan bersungut-sungut dan menyesali panggilan Tuhan. Sebaliknya, mereka memuliakan Tuhan dengan puji-pujian (ayat 25). Kita tidak tahu pasti apa pujian yang mereka nyanyikan. Ada dua bagian surat Paulus yang bercerita tentang Kristus dengan makna teologis yang dalam, yaitu Kolose 1:15-20 dan Filipi 2:6-11. Keduanya merupakan kutipan nyanyian Kristen purba. Mungkin nyanyian inilah yang dipujikan Paulus dan Silas. Melalui nyanyian, Paulus dan Silas menyaksikan iman mereka bahwa Tuhan berdaulat atas apa pun yang terjadi dalam hidup mereka.

Iman ini terbukti ketika Tuhan mengirimkan gempa bumi yang membongkar semua belenggu para tahanan dan membuka seluruh pintu penjara, mereka tidak memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk melarikan diri (ayat 28). Sikap mereka itu menjadi kesaksian yang membuat kepala penjara dan seisi rumahnya bertobat (ayat 30-34). Sebaliknya Paulus memanfaatkan peristiwa pemenjaraan mereka untuk melindungi jemaat Filipi agar tidak mengalami hal serupa. Mereka menuntut permintaan maaf dari para pejabat kota yang sudah menganiayanya. Hal ini dimungkinkan sebab sebagai warga negara Roma, mereka berhak memperoleh perlakuan adil dalam hukum (ayat 35-40).

Saat Anda sedang menderita karena melayani Tuhan, ingatlah bahwa ketekunan dan kesetiaan Anda merupakan kesaksian bagi orang lain. Upah dari kesaksian penderitaan Anda adalah jiwa-jiwa yang bertobat.

Renungkan: Orang yang menabur firman dengan cucuran air mata akan menuai jiwa-jiwa baru dengan sukacita.

(0.31) (Yoh 8:12) (sh: Status Yesus dan Bapa (Kamis, 17 Januari 2002))
Status Yesus dan Bapa

Tuhan Yesus melanjutkan kesaksian-Nya dengan menyatakan bahwa Ia adalah terang dunia (ayat 12). Ia tidak hanya terang Israel. Artinya Yesus datang bukan hanya untuk bangsa Yahudi, melainkan untuk seluruh suku bangsa yang ada di dunia ini. Tanpa Yesus manusia hidup dalam kegelapan, tanpa terang. Namun, orang-orang Farisi menolak kesaksian Yesus. Mereka memprotes bahwa kesaksian Yesus tidak benar karena Ia hanya bersaksi tentang diri-Nya sendiri (ayat 13). Terlihat bahwa yang dipersoalkan oleh orang Farisi bukanlah arti terang itu, melainkan diri Yesus. Bagaimana Tuhan Yesus menanggapi keberatan orang-orang Farisi? Dalam Yohanes 7:29, Tuhan Yesus telah menyatakan kehadiran Bapa dalam diri-Nya. Kemudian dalam bagian ini Tuhan Yesus menjelaskan kesatuan-Nya dan juga keterpisahan-Nya dengan Bapa. Sulit sekali bagi kita untuk memahami bagaimana kesatuan dan keterpisahan serentak terjadi. Ia dan Bapa adalah satu, namun Ia bukanlah Bapa itu. Begitulah kesaksian Yesus tentang status diri-Nya.

Kita mulai dengan gagasan keterpisahan. Yesus mengatakan bahwa Ia diutus oleh Bapa. Pengutusan oleh Bapa ditegaskan berulang kali (ayat 7:16,18,28,33; 8:16,18,26,29). Hubungan Yesus yang unik dengan Bapa terungkap melalui tema pengutusan. Keterutusan Yesus berbeda dari yang diemban para nabi Perjanjian Lama. Ada kesatuan sempurna dalam kehendak dan tindakan Bapa dan Yesus yang tidak terdapat dalam para utusan Allah yang lain.

Kesatuan Tuhan Yesus dengan Bapa juga dijelaskan dalam hal penghakiman. Ia dan Bapa bersama-sama menghakimi (ayat 16). Orang Farisi menghakimi menurut ukuran manusia (ayat 15), namun tidak demikian dengan Yesus. Kesatuan-Nya dengan Bapa menjadi dasar bahwa penghakiman-Nya tidak menurut ukuran manusia. Juga Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Bapa pun bersaksi tentang-Nya (ayat 18). Jika orang Farisi mengenal Yesus, maka mereka akan melihat kesaksian Bapa. Semua penjelasan ini berpuncak pada pernyataan yang tertuang dalam ayat 19. Dalam ayat ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang yang melihat dan mengenal-Nya berarti juga melihat dan mengenal Allah. Ia dan Bapa adalah satu.

Renungkan: Melihat dan mengenal Yesus berarti melihat dan mengenal Allah.

(0.30) (Yoh 14:17) (full: ROH KEBENARAN. )

Nas : Yoh 14:17

Roh Kudus juga disebut "Roh Kebenaran" (Yoh 15:26; 16:13; bd. 1Yoh 4:6; 5:6), karena Dia adalah Roh Yesus, yang adalah kebenaran itu. Dengan demikian Dia bersaksi tentang kebenaran itu (Yoh 18:37), menerangkan tentang kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tidak benar (Yoh 16:8), dan menuntun orang percaya ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13). Mereka yang bersedia mengorbankan kebenaran demi kesatuan, kasih atau alasan lainnya menyangkal Roh Kebenaran, yang katanya tinggal di dalam diri mereka. Gereja yang meninggalkan kebenaran adalah gereja yang telah meninggalkan Tuhan. Roh Kudus tidak akan menjadi Penolong orang-orang yang acuh tak acuh terhadap iman atau hanya setengah-setengah dalam komitmen kepada kebenaran. Roh Kudus hanya mendatangi mereka yang menyembah Tuhan dalam "roh dan kebenaran" (Yoh 4:24).

(0.30) (2Kor 1:22) (full: ROH KUDUS DI DALAM HATI KITA SEBAGAI JAMINAN. )

Nas : 2Kor 1:22

Paulus menguraikan empat aspek karya Allah dalam diri orang percaya melalui Roh Kudus.

  1. 1) Roh Kudus menetapkan orang percaya dan menolong mereka bertekun dalam kehidupan iman mereka

    (lihat cat. --> 1Pet 1:5).

    [atau ref. 1Pet 1:5]

  2. 2) Roh mengurapi orang percaya supaya memberikan mereka kuasa untuk bersaksi

    (lihat cat. --> Kis 1:8),

    [atau ref. Kis 1:8]

    untuk melakukan pekerjaan Kristus (Yes 61:1; Mat 10:19-20; Yoh 14:12; Kis 10:38) dan untuk mengetahui kebenaran (1Yoh 2:20).
  3. 3) Roh adalah meterai yang resmi dari kemilikan Allah, yang menandakan orang percaya sebagai milik-Nya sendiri dan menghasilkan sifat yang saleh dalam kepribadian manusiawi mereka (bd. 2Kor 3:18; Gal 5:22; Ef 1:13).
  4. 4) Roh adalah suatu "jaminan" yang tinggal di dalam, yaitu jaminan dan "angsuran pertama" bagi orang percaya yang menyatakan bahwa suatu kehidupan yang lebih mulia bersama Kristus akan datang pada masa depan (2Kor 5:5; Rom 8:23;

    lihat cat. --> Ef 1:13-14).

    [atau ref. Ef 1:13-14]

(0.30) (1Ptr 4:7) (full: KESUDAHAN SEGALA SESUATU SUDAH DEKAT. )

Nas : 1Pet 4:7

Kita harus memandang kehidupan kita dari sudut kedatangan Kristus dan akhir dunia yang sudah dekat (bd. Ibr 10:25; Yak 5:8-9; 1Yoh 2:18). Bagi Petrus, kenyataan ini menuntut komitmen sebagai berikut:

  1. (1) berdoa kepada Allah dengan giat setiap hari

    (lihat cat. --> Kis 10:9;

    lihat cat. --> Kis 12:5;

    lihat cat. --> Kol 4:2;

    lihat cat. --> Kol 4:12);

    [atau ref. Kis 10:9; 12:5; Kol 4:2; 4:12]

  2. (2) saling mengasihi dengan sungguh-sungguh dari hati (ayat 1Pet 4:8; bd. 1Pet 1:22; Mat 22:37-39; 1Tes 4:9-10; 2Pet 1:7);
  3. (3) memberi tumpangan dan bersikap ramah terhadap mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 1Pet 4:9);
  4. (4) melayani sesama orang percaya dengan menggunakan karunia rohani yang diberikan Roh (ayat 1Pet 4:10;

    lihat art. KARUNIA ROHANI BAGI ORANG PERCAYA);

  5. (5) bersaksi tentang Kristus dan melayani Allah dengan kuasa Roh (ayat 1Pet 4:11; Kis 1:5-8);
  6. (6) memuji Tuhan (ayat 1Pet 4:11); dan
  7. (7) tetap setia kepada Kristus di tengah-tengah pencobaan (ayat 1Pet 4:12-19).
(0.30) (Mat 5:13) (sh: Peran positif pengikut Kristus. (Kamis, 1 Januari 1998))
Peran positif pengikut Kristus.

Tinggalkan yang lama dari tahun lama, masuki tahun baru ini dengan kebaruan dari Allah, maka kita akan berperan baru. Peran itu adalah peran pembaharu yaitu dengan aktif kita menjadi instrumen Tuhan menaklukkan dan mengubahkan proses perusakan dan kegelapan dunia ini. Garam yang tidak asin tidak ada gunanya, terang yang jadi gelap pun tidak ada gunanya, sebab kehilangan hakekat dan perannya. Demikianlah diri kita tidak boleh kehilangan hakekat dan peran sepanjang perjalanan hidup.

Fungsi garam dan terang. Kristen harus menjadi manusia yang dibutuhkan oleh setiap orang. Kalau tidak lagi ada beda antara Kristen dan dunia ini, Kristen menjadi tak berguna, akan dilecehkan, diacuhkan, atau disingkirkan. Inilah peringatan Tuhan. Kehadiran Kristen di tengah dunia adalah juga kehadiran Kristus. Wajarlah bila dimana pun Kristen berada, seharusnya lingkungan sekitarnya merasakan dampaknya. Dampak itu harus terpancar baik melalui pewartaan Injil maupun melalui sikap hidup dan perbuatan baik kita. Bersaksi dan berbuat baik adalah sarana untuk membahagiakan sesama kita.

Renungkan: Di dalam kesetiaan kita kepada Tuhanlah terletak kemampuan kita menjadi berkat dalam dunia ini.

Doa: Kaulah yang ingin kusaksikan, Tuhan Yesus!

(0.30) (Mat 28:16) (sh: Meyakinkan para murid Yesus. (Senin, 13 April 1998))
Meyakinkan para murid Yesus.

Bila mereka yang tidak menyukai Yesus menyebarkan saksi dusta, para pengikut Yesus sebaliknya melakukan yang Yesus perintahkan. Mereka ke Galilea. Mereka menyembah Dia. Mereka kini menyadari bahwa Dia adalah Pribadi yang Maha Kuasa karena telah mengalahkan maut. Namun di antara mereka masih ada yang ragu. Itu sebabnya Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka berulangkali seperti yang telah dijanjikan-Nya (ayat 7), dan menegaskan bahwa nasib sejarah manusia dan kelangsungan semesta ini ada dalam tangan-Nya.

Makna komitmen kita kepada Yesus. Seseorang disebut Kristen bukan karena menerima ajaran Kristen tertentu, tetapi karena ada dalam relasi dan komitmen yang jelas terhadap dan dengan Yesus Kristus. Komitmen itu ialah menerima Ke-Tuhanan-Nya yang telah mengalahkan maut, yang menguasai seisi jagad, untuk diri kita. Hubungan sedemikian menyebabkan kita ada dalam posisi sebagai para saksi Kristus kepada sesama kita. Bila ada orang berani mengaku diri Kristen namun menolak kebangkitan dan Ketuhanan-Nya, orang itu sebenarnya mengakui bahwa ia menyangkal Tuhan Yesus.

Renungkan: Kehidupan yang bersaksi dan kesaksian kita bagi Yesus serasi dengan fakta bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup.

(0.30) (Luk 1:46) (sh: Maria yang rendah hati dan bersyukur (Kamis, 23 Desember 1999))
Maria yang rendah hati dan bersyukur

Keteladanan lain dari Maria adalah kerendahan hatinya. Dua kali dalam puisinya yang biasa disebut "Magnificat Maria" (doa Maria), menyatakan kerendahan hatinya (48, 52); meskipun dia satu-satunya di antara kaum wanita yang mendapat anugerah untuk melahirkan seorang Juruselamat. Dia meresponi dan menyerahkan seluruh hati dan jiwanya untuk bergantung kepada Allah: melalui pujian dan pengagungan kemuliaan Tuhan. Kristen harus menghargai Maria dan bersyukur kepada Allah atas dirinya. Cara terbaik untuk menghargai dia adalah dengan cara menjadikan hubungan kita dengan Allah seperti yang Maria perlihatkan - bukan dengan berdoa kepadanya.

Menjadi apakah anak ini nanti? Kelahiran Yohanes menggemparkan semua orang yang tinggal di sekitar Zakharia dan Elisabet. Peristiwa ini menjadi buah bibir di pegunungan Yehuda. Peristiwa-peristiwa luar biasa seputar kelahiran Yohanes yang membuat kegemparan di kalangan orang-orang pada waktu itu merupakan suatu sarana yang direncanakan dan dipakai Allah untuk membangkitkan kembali pengharapan akan lahirnya Mesias yang sudah lama dirindukan oleh orang Yahudi. Allah tidak hanya mempersiapkan tempat bagi anak-Nya, tapi juga orang-orang yang akan menerima berita keselamatan untuk bersaksi.

(0.27) (Mrk 8:34) (full: MEMIKUL SALIBNYA. )

Nas : Mr 8:34

Salib Kristus merupakan lambang penderitaan (1Pet 2:21; 4:13), kematian (Kis 10:39), kehinaan (Ibr 12:2), cemoohan (Mat 27:39), penolakan (1Pet 2:4) serta penyangkalan diri (Mat 16:24). Apabila kita sebagai orang percaya mengangkat salib kita dan mengikut Yesus, maka kita menyangkal diri (Luk 14:26-27) dan mengabdikan diri kepada empat macam pergumulan dan penderitaan:

  1. 1) Kita menderita dalam perjuangan seumur hidup melawan dosa (Rom 6:1-23; 1Pet 4:1-2) dengan menyalibkan semua keinginan yang berdosa (Rom 6:1-23; 8:13; Gal 2:20; 6:14; Tit 2:12; 1Pet 2:11,22-24).
  2. 2) Kita menderita dalam peperangan terhadap Iblis dan kuasa-kuasa kegelapan sewaktu kita memajukan Kerajaan Allah (2Kor 10:4-5; 6:7; Ef 6:12; 1Tim 6:12). Kita mengalami baik perseteruan dari Iblis dengan pasukan setannya (2Kor 6:3-7; 11:23-29; 1Pet 5:8-10) maupun penganiayaan yang datang dari perlawanan kita terhadap para guru palsu yang memutarbalikkan Injil yang benar (Mat 23:1-36; Gal 1:9; Fili 1:15-17).
  3. 3) Kita menanggung kebencian dan ejekan dari dunia (Yoh 15:18-25; Ibr 11:25-26) ketika bersaksi dengan kasih bahwa perbuatannya itu jahat (Yoh 7:7), dengan memisahkan diri kita dari dunia secara moral dan rohani

    (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA),

    dan dengan menolak semua norma dan falsafahnya (1Kor 1:21-27).
  4. 4) Seperti Yesus, mungkin kita juga akan menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia agama (ayat Mr 8:31;

    lihat cat. --> Mr 8:15).

    [atau ref. Mr 8:15]



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA