Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 39 ayat untuk Uria (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Sam 11:3) (ende)

Uria adalah orang asing, jang diupah Dawud.

(0.82) (2Sam 11:3) (jerusalem: Uria orang Het itu) Uria adalah prajurit sewaan yang berbangsa asing. mengenai orang Het bdk Ula 7:1.
(0.59) (2Sam 12:1) (ende)

Dengan perumpamaan ini Natan membuat Dawud menghukum dirinja sendiri. Orang miskin dalam perumpamaan itu ialah Uria dengan isterinja Batsjeba' (anak domba); orang kaja itu adalah Dawud, jang sudah mempunjai banjak isteri, namum merampas isteri Uria.

(0.59) (2Sam 11:8) (jerusalem: basuhlah kakimu) Maksud Daud ialah: Uria harus pulang dan berseketiduran dengan isterinya. Batsyeba. Dengan jalan itu zinah Daud tetap tersembunyi dan anak yang sudah dikandung Batsyeba dianggap anak Uria.
(0.58) (2Sam 11:6) (ende)

Dengan tindakan jang berikut Dawud mau menjembunjikan djinahnja dan anaknja mau diserahkan kepada Uria sebagai anaknja sendiri.

(0.58) (Mzm 51:14) (ende: utang-njawa)

Tiada djelas maknanja: mungkin: pembalasan darah (Dawud membunuh Uria. Tuhan dapat membalas kedjahatan ini).

(0.50) (2Sam 11:14) (ende)

Dengan tindakan jang berikut Dawud mau melenjapkan Uria, hingga ia sendiri dapat kawin dengan Batsjeba' dan menjembunjikan djinahnja.

(0.42) (2Sam 15:12) (jerusalem: Ahitofel) Orang kepercayaan Daud ini adalah nenek Batsyeba, 2Sa 23:34; 11:3. Mungkin Ahitofel menaruh dendam terhadap Daud karena berzinah dengan puterinya dan membunuh suaminya, Uria.
(0.42) (Ezr 2:62) (jerusalem: mereka dinyatakan tidak tahir...) Dalam Neh 3:4,21 menjadi nyata bahwa tindakan itu tidak selalu diambil, sebab bani Hakos tetap di kalangan para imam, bdk Ezr 8:33; Uria bin Hakos.
(0.39) (2Sam 11:1) (sh: Lepas kendali (Rabu, 13 Agustus 2003))
Lepas kendali

Bacaan kita hari ini mengagetkan karena membawa kita menjumpai sebuah titik tanpa jalan kembali dalam kehidupan Daud. Dosa masuk dan hidup pun berubah. Kita akan mencoba melihat tidak hanya bagaimana Daud jatuh dalam perzinahan, namun lebih dari itu, kita akan melihat bagaimana situasi Daud bisa menjadi satu refleksi yang dalam buat kehidupan kita masing-masing.

Peristiwanya terjadi ketika bangsa Israel masih terus berada dalam ketegangan militer dengan bani Amon. Daud, yang adalah seorang raja, yang seharusnya diharapkan maju berperang untuk melindungi bangsanya, malah berada di singgasananya yang nyaman di Yerusalem. Dalam situasi santai seperti itu, Daud melihat seorang wanita yang sangat cantik. Ia menanyakan siapa namanya dan milik siapa wanita itu. Ternyata ia adalah isteri Uria, orang Het, komandan pasukannya sendiri.

Daud tidak berhenti di sana. Ia merasa memiliki kendali. Bukankah ia adalah seorang raja yang kekuasaannya memampukannya melakukan apa saja? Maka, ia meniduri Batsyeba. Tidak ada masalah, sampai ketahuan bahwa wanita itu mengandung. Kini keadaan mulai berada di luar kontrol Daud. Daud panik. Ia memanggil Uria berharap agar Uria pulang dan melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Dengan demikian peristiwa itu akan menutupi dosa Daud. Namun, Uria tetap tidak mau bersenang-senang.

Tindakan Uria ini merupakan suatu sindiran kepada Daud yang tidak punya jiwa semulia Uria. Uria adalah komandan pasukan yang senantiasa kuatir terhadap keberadaan anak buahnya dalam pertempuran. Daud makin kehilangan akal. Dosa membuatnya menjadi raja yang lepas kendali.

Renungkan: Kemenangan atau kekalahan tidak terjadi sekejap mata. Itu adalah proses dari bagaimana kita mengandalkan diri dan semua aspeknya, juga menghargai wilayah-wilayah yang harus kita hormati.

(0.37) (2Sam 11:1) (sh: Awasi mata Anda. (Rabu, 24 Juni 1998))
Awasi mata Anda.

Saat sedang santai sehabis tidur siang. mata Daud melihat seorang perempuan yang sedang mandi. Sekejap Daud tergoda oleh kecantikan tubuh perempuan itu. Perempuan itu, Betsyeba, istri Uria, tidak merayunya, juga tidak menggoda Daud. Tetapi karena diri dan mata Daud tidak terkendali, membuatnya jatuh dalam keinginan jahat, yaitu menginginkan istri orang lain. Godaan mata membuat Daud tanpa pikir panjang berbuat yang tidak senonoh terhadap Betsyeba. Mata memang perlu ada. Mata diberikan Tuhan. Tetapi mata yang disalahgunakan membawa petaka.

Awas akal licik. Perbuatan Daud tidak senonoh terhadap Betsyeba membuatnya harus mencari akal agar perbuatan jahat itu tidak terungkap.

Muncullah akal licik Daud. Dia berusaha agar Uria meniduri istrinya. Kalau Uria meniduri istrinya, dan istrinya hamil, tentulah orang menduga kehamilan itu karena Uria. Tapi kalau Uria tidak tidur dengan istrinya, dan istrinya hamil, maka akan terungkap perbuatan jahat Daud. Begitulah, kejahatan selalu ditutupi dengan akal licik. Dan, akal licik ini adalah kejahatan yang lebih berbahaya.

Renungkan: Kejahatan yang diselesaikan dengan kejahatan menjadi kejahatan yang lebih besar. Kejahatan yang disesali menuju keselamatan.

Doakan: Orang yang menderita karena kelicikan orang lain.

(0.37) (2Sam 11:14) (sh: Hati-hati dengan kuasa. (Kamis, 25 Juni 1998))
Hati-hati dengan kuasa.

Sebagai raja yang berkuasa, Daud merasa dapat melakukan apa saja. Ia memerintahkan Yoab untuk menempatkan Uria di tempat yang berbahaya di medan perang. Tujuannya adalah agar Uria terbunuh. Ini dilakukan Daud karena siasat liciknya tidak berjalan sesuai rencananya. Tetapi karena Daud sudah berbuat salah menggauli Betsyeba, maka apapun caranya Uria harus mati. Kemudian Daud menggunakan kuasanya sebagai raja, bukan untuk melindungi rakyatnya, tetapi untuk melindungi kejahatannya dengan membunuh rakyatnya.

Hati-hati dengan rekayasa. Uria sudah mati terbunuh, karena persekongkolan Daud dengan panglimanya, Yoab. Tetapi persekongkolan ini harus tidak boleh terbongkar. Maka dibuatlah rekayasa, yaitu dengan membuat cerita seolah-olah Uria mati dengan wajar karena musuh begitu hebatnya. Kematian yang direncanakan manusia ingin dibuat seolah-olah kehendak Tuhan. Bahaya rekayasa adalah manusia ingin menjadi sama dengan Tuhan, yang menentukan hidup mati seseorang. Daud kini terjerembab ke dalam dosa lebih besar: bertindak seolah Allah merekayasa dengan jalan menipu.

Renungkan: Kita dianugerahi potensi yang dapat digunakan untuk merekayasa. Ingatlah bahwa Tuhan akan menghakimi penggunaannya.

Doakan: Agar kuasa tidak dipakai untuk rekayasa pembunuhan.

(0.36) (1Taw 11:41) (full: URIA, ORANG HET. )

Nas : 1Taw 11:41

Uria terdaftar sebagai salah satu orang perkasa yang dengan setia memberikan dukungan kuat kepada Daud (ayat 1Taw 11:10). Namun Daud mengambil istri orang ini untuk dirinya sendiri dan menyebabkan Uria dibunuh (pasal 2Sam 11:1-27). Dosa Daud dipandang demikian dahsyat sehingga ia hidup di bawah hukuman Allah sepanjang sisa hidupnya. Dosa ini disinggung dalam pasal pertama PB (Mat 1:6;

lihat cat. --> 2Sam 12:9;

lihat cat. --> 2Sam 12:10;

lihat cat. --> 2Sam 12:11-12;

lihat cat. --> 2Sam 12:12;

lihat cat. --> 2Sam 12:13;

lihat cat. --> 2Sam 12:15;

lihat cat. --> 2Sam 12:24;

[atau ref. 2Sam 12:1-25]

mengenai dosa Daud).

(0.35) (Yer 26:23) (full: URIA ... MEMBUNUH DIA. )

Nas : Yer 26:23

Yeremia dilepaskan dari kematian, sedangkan nabi benar lainnya, Uria, tidak. Mengapa Allah membiarkan beberapa orang umat-Nya mati syahid dan yang lain mati biasa tidak dijelaskan dalam Alkitab (bd. Kis 12:1-17). Tetapi kita mengetahui bahwa Allah mempunyi rencana abadi dalam apa yang diizinkan-Nya terjadi kepada para pengikut setia-Nya dan bahwa di dalam segala hal Dia bekerja untuk kebaikan mereka

(lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

(0.35) (2Sam 12:1) (jerusalem) Turun tangan nabi Natan ini agaknya tidak terdapat dalam ceritera asli. Dalam 2Sa 12:22 nampaknya Daud tidak tahu bahwa anaknya harus mati, meskipun jelas dikatakan Natan, 2Sa 12:14. Tetapi ceritera asli dan tambahan ini sama tua usianya. Dua-duanya mengungkapkan pengajaran yang sama: kejahatan Daud sungguh terkutuk, tetapi karena menyesal dan bertobat raja diampuni oleh Allah. Dengan perumpamaannya.
(0.33) (1Taw 18:1) (ende)

Peperangan2 Dawud dimuat disini (untuk sebagian diambil dari tambahan2 Kitab Sjemuel), oleh sebab menurut si pengarang peperangan2 itu satu2nja sebabnja, maka Dawud tidak membangun Bait-Allah. Apa jang kurang baik untuk Dawud ditinggalkannja sadja, chususnja djinah Dawud dan pembunuhan atas diri Uria.

(0.33) (2Sam 11:11) (full: TABUT SERTA ORANG ISRAEL. )

Nas : 2Sam 11:11

Ternyata Uria seorang yang lebih baik daripada Daud. Tindakan-tindakannya berlandaskan pengabdiannya kepada Allah dan kesetiakawanannya terhadap orang-orang yang ada di medan pertempuran demi Tuhan. Ia membayar pengabdiannya ini dengan nyawanya.

(0.33) (Ams 17:13) (full: KEJAHATAN TIDAK AKAN MENGHINDAR DARI RUMAHNYA. )

Nas : Ams 17:13

Kebenaran ini dilukiskan dalam kehidupan Daud. Ia "membalas" kesetiaan dan kejujuran Uria dengan kejahatan. Sejak saat itu, kejahatan tidak pernah meninggalkan rumah Daud sendiri (2Sam 12:10-12).

(0.33) (2Sam 11:11) (jerusalem: tidur dengan isteriku) Uria tidak mau berseketiduran dengan isterinya oleh karena sedang berperang (perang suci: tabut perjanjian ikut ke medan perang, bdk 1Sa 4:3 dst). Orang yang berperang harus tahir, padahal persetubuhan menajiskan, bdk 1Sa 21:5.
(0.33) (2Sam 23:39) (jerusalem: Uria) Bdk 2Sa 11:3 dst


TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA