(1.00) | (1Ptr 1:22) |
(bis: dengan sepenuh hati) dengan sepenuh hati: beberapa naskah kuno: dengan hati yang murni. |
(0.97) | (1Ptr 1:22) | (jerusalem: dengan segenap hatimu) Var: dengan hati bersih. |
(0.94) | (1Ptr 3:4) | (jerusalem: manusia batiniah yang tersembunyi) Harafiah: manusia tersembunyi ialah hati. |
(0.92) | (1Ptr 5:6) |
(ende: Tundukkanlah....) Orang kristen hendaknja taat dengan rendah hati kepada perintah-perintah Allah. Dan djika tiba waktunja, kerendahan hati itu akan dibalas oleh Tuhan. |
(0.92) | (1Ptr 3:21) |
(ende: Air bah itu....) Permandian itu bukan sadja membersihkan badan, tetapi djuga memurnikan hati untuk mengabdi Tuhan. |
(0.92) | (1Ptr 5:3) |
(ende: Djangan....) Memerintah berarti melajani bawahan dengan rendah hati, dan tidak memperlakukan mereka sebagai hambanja. |
(0.90) | (1Ptr 2:12) |
(ende: Berkat teladanmu) Teladan orang kristen dan membuka hati kaum kafir untuk menerima rahmat Tuhan pada suatu saat. |
(0.87) | (1Ptr 3:21) | (jerusalem: kiasannya) kata Yunani (anti-tipos) yang diterjemahkan dengan "kiasan" berarti: kenyataan atau realitas yang dilambangkan oleh "tipos" (bdk 1Ko 10:6) "Tipos" atau "lambang" itu ialah bahtera yang mengarungi air bah |
(0.86) | (1Ptr 5:5) |
(full: RENDAHKANLAH DIRIMU.
) Nas : 1Pet 5:5 Kerendahan hati harus merupakan ciri semua orang percaya. Kerendahan berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan kelemahan diri, dan sikap mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah dan sedang dicapai (bd. Mat 11:29; Fili 2:3-4; Kol 3:12). (Versi Inggris NIV -- "kenakanlah kerendahan hati".) "Kenakanlah" (Yun. _egkomboomai_) berarti mengikatkan sepotong kain pada diri kita. Dalam zaman PB para budak mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk mengikat kain kerendahan hati pada diri supaya
|
(0.85) | (1Ptr 1:22) |
(sh: Mempertahankan hidup kudus (Jumat, 15 Oktober 2004)) Mempertahankan hidup kudusMempertahankan hidup kudus. Sejak Sutinah dibaptis, ia dengan setia bersaat teduh, berdoa dan membaca Alkitab setiap hari. Menurutnya firman Tuhan memberinya petunjuk tentang apa yang harus dilakukannya setiap hari. Sutinah diubahkan Tuhan dalam kebiasaan jelek mengumpat dan merajuk. Ia tidak lagi berbohong dan memfitnah. Hidupnya berubah menjadi kudus! Hidup kudus adalah anugerah Tuhan. Hidup kudus merupakan akibat perubahan status dari orang belum percaya menjadi anak Tuhan dan menjadi dasar hidup orang percaya. Orang percaya ialah orang yang sudah dilahirkan baru dengan benih kekal, yaitu firman Tuhan yang menguduskannya (ayat Panas+hati+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">1:23). Namun, kekudusan ini bisa dinodai dengan perbuatan dosa yang sewaktu-waktu dilakukan! Setelah seseorang menjadi anak Tuhan, ia masih bisa jatuh ke dalam dosa karena tidak taat atau tidak waspada. Itu sebabnya, Petrus menasihati umat Tuhan agar mereka lebih bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan sepenuh hati. Kasih Tuhan akan mencegah kita untuk memanfaatkan orang lain demi kepentingan, kepuasan, dan egosentrisme. Kasih Tuhan seharusnya mendorong kita untuk dengan tegas membuang segala dosa yang menyakiti hati Tuhan maupun sesama (ayat Panas+hati+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">2:1). Sumber kekuatan untuk dapat tetap hidup kudus adalah firman Tuhan. Firman Tuhan itu kekal sampai selama-lamanya, tidak berubah dan sekaligus menjadi sumber yang tidak habis-habisnya mengisi kehidupan orang-orang percaya (ayat Panas+hati+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">24-25). Menjadikan firman Tuhan sebagai "minuman rohani" seperti bayi yang membutuhkan susu adalah cara untuk tetap memelihara kemurnian iman dan menumbuhkan kekuatan rohani kita (ayat Panas+hati+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">2:2). Dengan cara demikian, kita mampu menghadapi segala kejahatan, tipu muslihat, kedengkian dan fitnah (ayat 1). Anak Tuhan yang telah mengecap kebaikan Tuhan pasti memiliki dorongan kuat untuk terus menikmati dan melakukan firman Tuhan sepanjang hidupnya (ayat 3). Ingat: Jika kasih Yesus dan firman kebenaran Tuhan sungguh mendiami hati kita, kita akan bertumbuh menyerupai Yesus. |
(0.84) | (1Ptr 3:3) |
(full: PERHIASANMU IALAH MANUSIA BATINIAH.
) Nas : 1Pet 3:3-4 Perhiasan yang terlalu mencolok atau mahal bertentangan dengan sikap kesederhanaan yang diinginkan Allah dari seorang istri Kristen (lihat cat. --> 1Tim 2:9). [atau ref. 1Tim 2:9]
|
(0.84) | (1Ptr 4:7) |
(full: KESUDAHAN SEGALA SESUATU SUDAH DEKAT.
) Nas : 1Pet 4:7 Kita harus memandang kehidupan kita dari sudut kedatangan Kristus dan akhir dunia yang sudah dekat (bd. Ibr 10:25; Yak 5:8-9; 1Yoh 2:18). Bagi Petrus, kenyataan ini menuntut komitmen sebagai berikut:
|
(0.84) | (1Ptr 5:2) |
(full: GEMBALAKANLAH KAWANAN DOMBA ALLAH.
) Nas : 1Pet 5:2 Para penatua (penilik atau gembala) bertanggung jawab untuk memelihara orang percaya, mendisiplin mereka, memberi makanan Firman Allah dan melindungi mereka (lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA; dan lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA). |
(0.84) | (1Ptr 1:13) |
(sh: Hidup dalam kekudusan (Jumat, 9 Juli 1999)) Hidup dalam kekudusanHidup dalam kekudusan. Inilah perintah Allah yang mengatakan: "kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Kristen adalah umat tebusan Allah yang telah dilahirkan kembali karena pengorbanan Kristus yang telah mati di kayu salib. Inilah penebusan yang mahal, yang tidak mungkin dibayar dengan apa pun juga, selain dengan darah Yesus, Sang Putra Allah. Setelah ditebus, Kristen terpanggil menjadi umat-Nya yang kudus, yang menjaga hidupnya berkenan kepada-Nya. Kecenderungan berbuat dosa dan menyukakan diri ditinggalkan dan termotivasi untuk hidup sesuai dengan firman-Nya, hari demi hari menikmati pengudusan-Nya, semakin serupa dengan Kristus. Kasih persaudaraan. Suatu bentuk manifestasi (perwujudan) dari orang yang telah dipanggil adalah kasih persaudaraan. Orang yang sudah dipanggil menjadi Gereja harus memanifestasikan komunitas (persekutuan) ilahi, yakni komunitas Allah yang lahir dari Firman yang hidup. Kasih Kristus yang telah mengalir dalam hidupnya akan mengalir pula dalam manifestasi yang nyata sehari-hari, saling mengasihi satu dengan yang lain dengan kasih yang tulus ikhlas dan segenap hati. Kasih persaudaraan sebagai pengikat komunitas ilahi walau berbeda latar belakang, suku bangsa, tingkat sosial, tingkat pendidikan, dll. Doa: Tuhan, jadikan kami komunitas ilahi yang memiliki kasih persaudaraan. |
(0.84) | (1Ptr 3:13) |
(sh: Menderita karena melakukan kebenaran (Jumat, 16 Juli 1999)) Menderita karena melakukan kebenaranMenderita karena melakukan kebenaran. Pada umumnya orang tidak berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik dan benar kepadanya. Tetapi tidak selalu demikian. Bisa terjadi sebaliknya. Perbuatan baik yang kita lakukan dibalas dengan perbuatan jahat sampai kita menderita. Petrus menegaskan, bila hal seperti ini kita alami, kita harus tetap melakukan yang benar. Penderitaan meski membuat fisik kita sakit, tetap akan membuat kita berbahagia; karena kita sedang melakukan kehendak Allah. Memandang kepada Kristus. Petrus menekankan, apabila kita mengalami penderitaan karena kebenaran, kita harus memandang kepada Yesus Kristus. Ia sangat menderita karena dosa kita. Ia menderita meski Ia benar. Ia diperlakukan tidak adil meski Ia berlaku adil. Karena itu, kesediaan menderita ini pun seharusnya menjadi karakteristik Kristen. Dengan meneladani Kristus, kita lebih siap meninggalkan cara hidup lama yang dikuasai hawa nafsu dan siap menanggung derita karena berbuat baik. Pula kita siap berlaku benar meski kita harus menderita. Menguduskan Kristus di dalam hati sebagai Tuhan, adalah nasihat Petrus agar kita memiliki komitmen yang sungguh kepada Kristus. Siap sedia kapan pun dan di mana pun mempertanggungjawabkan iman kita di hadapan siapa saja. |
(0.83) | (1Ptr 2:5) |
(full: IMAMAT KUDUS.
) Nas : 1Pet 2:5 Dalam PL keimaman terbatas pada suatu golongan minoritas tertentu. Kegiatan mereka yang khusus ialah mempersembahkan kurban kepada Allah, mewakili umat-Nya dan berbicara langsung dengan Allah (Kel 28:1; 2Taw 29:11). Kini melalui Yesus Kristus, setiap orang Kristen sudah menjadi imam di hadapan Allah (Wahy 1:6; 5:10; 20:6). Keimaman semua orang percaya berarti sebagai berikut:
|