Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 108 ayat untuk Ia yang memelihara AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 13:18) (bis: Ia bersabar terhadap tingkah laku mereka)

Ia bersabar terhadap tingkah laku mereka: beberapa naskah kuno: Ia memelihara mereka.

(1.00) (Kis 13:18) (jerusalem: Ia sabar terhadap tingkah laku mereka) Var: Ia memelihara/merawat mereka.
(0.72) (2Tim 1:9) (sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002))
Apa sih rahasianya?

Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa.

Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12b).

Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14). Ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus.

Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah.

(0.68) (Kis 18:1) (sh: Pemeliharaan Tuhan bagi Misi Injil (Rabu, 1 Juni 2005))
Pemeliharaan Tuhan bagi Misi Injil


Pengabaran Injil bisa dihalangi dengan keras. Pengabar Injil bisa ditentang dan ditolak. Akan tetapi, rencana Allah tidak bisa gagal. Ia akan memakai berbagai cara untuk memelihara misi penyelamatan tak terhenti.

Allah memelihara misi pengabaran Injil yang dilakukan Paulus melalui beberapa cara. Pertama, Allah memberikan Paulus kepekaan untuk mengetahui kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Kepekaan Paulus juga terlihat saat ia sendiri yang menanggung biaya pelayanannya. Ia tidak membebankannya kepada orang-orang percaya yang pernah ia layani. Sungguh teladan yang luar biasa! Untuk itu, ia bekerja sebagai tukang kemah yang juga dilakukan oleh Akwila dan Priskila (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2-3). Kedua, Roh Kudus menguatkan Paulus dengan visi adanya umat pilihan yang harus diselamatkan di kota Korintus. Visi ini membuat ia tidak meninggalkan kota tersebut, walaupun Injil Kristus ditentang oleh orang-orang Yahudi yang ada di Korintus (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6-8,12-17). Ketiga, Allah melindungi Paulus dari ancaman para musuhnya sehingga ia dapat tinggal delapan belas bulan lamanya untuk mengajar umat dan melayani pekerjaan Tuhan (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10-11).

Ada dua teladan Paulus yang dapat kita ikuti. Pertama, bergantung penuh kepada pemeliharaan Tuhan untuk mencukupi kebutuhan pelayanan, bukan kepada manusia. Akibatnya, pelayanan kita tidak dikendalikan orang lain. Kedua, kita perlu belajar peka akan kebutuhan orang lain. Jangan sampai pelayanan kita dikendalikan oleh rasa suka atau tidak suka terhadap sikap atau jenis orang tertentu. Hal yang paling penting adalah senantiasa meminta pimpinan Tuhan yang jelas melalui firman dan doa untuk visi pelayanan. Kalau Tuhan sudah menetapkan pimpinan-Nya, kita boleh meyakini bahwa rintangan apa pun akan dapat kita atasi.

Renungkan: Hati yang tulus untuk dipakai Tuhan, kepekaan akan kebutuhan di sekitar kita, dan ketaatan pada pimpinan Roh Kudus adalah kunci kesuksesan pelayanan kita.

(0.67) (Rm 16:25) (sh: Doxologi. (Kamis, 06 Agustus 1998))
Doxologi.

Doxologi ialah pujian keagungan bagi Tuhan. Nyanyian pujian yang biasa kita naikkan di akhir kebaktian itu kita warisi dan susun dalam model doxologi ini. Paulus mengagungkan dan mendengungkan kuasa Allah yang Maha Besar dan yang penuh hikmat (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25, 27). Kuasa Allah melahirkan kita baru di dalam Kristus, memelihara dan memantapkan kita dalam proses pengudusan. Keyakinan inilah yang menyemaraki doxologi Paulus. Bila Anda ragu tatkala pencobaan besar melanda, dapatkan kekuatan dengan menyanyikan pujian berisikan kebenaran firman-Nya (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26). Anda akan menjumpai Tuhan yang setia, yang berkuasa menguatkan menurut kekuatan dan kelimpahan kasih karunia-Nya.

Konsistensi Rohani. Allah menghendaki konsistensi atau kesetiaan kita. Roh-Nya telah diam dalam anak-anak-Nya. Allah menyediakan kuasa dan hikmat-Nya untuk menuntun kita. Mengapa dalam realita begitu banyak Kristen tidak konsisten dalam imannya? Karena banyak orang menjadi Kristen tidak berjumpa pribadi dengan Tuhan! Mungkinkah yang sungguh beriman setia sampai akhir? Ya, sebab Allah setia, dan karena itu ia pasti memelihara iman anak-anak-Nya. Untuk itu Ia telah menyediakan segala fasilitas dan kemungkinan untuk kita bertahan di dalam dunia ini, yakni Firman dan Roh-Nya.

(0.67) (1Ptr 5:7) (full: IA YANG MEMELIHARA KAMU. )

Nas : 1Pet 5:7

Pemeliharaan Allah di tengah-tengah kesulitan setiap anak-Nya adalah suatu kebenaran yang ditekankan sepanjang Firman Allah (lih. Mazm 27:10; Mazm 37:5; 40:18; 55:23; Mat 6:25-34; 10:29-31; 11:28-30;

lihat cat. --> Fili 4:6).

[atau ref. Fili 4:6]

Semua ketakutan, kekuatiran, dan keprihatinan harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah (bd. Mazm 55:23; Luk 12:11-12;

lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.65) (Kis 27:33) (sh: Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup (Senin, 21 Agustus 2000))
Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup

Karena Paulus, seluruh penumpang kapal yang berjumlah 276 jiwa selamat mencapai daratan tanpa cacat sedikit pun (34). Pengharapan yang disuarakan Paulus menjadi kenyataan. Yang menjadi pusat dari peristiwa itu adalah bagaimana Allah bekerja melalui Paulus dan bagaimana Allah bekerja bagi Paulus sehingga banyak orang diberkati.

Setelah berhasil meyakinkan dan menenangkan para penumpang kapal yang panik, Paulus melanjutkan pelayanannya kepada mereka dengan memperhatikan kebutuhan fisik mereka. 14 hari puasa (terpaksa karena badai) membuat fisik mereka sangat lemah. Fisik yang lemah akan melemahkan hati dan semangat. Padahal kekuatan fisik sangat diperlukan untuk membawa kapal ke daratan terdekat. Walau Paulus sengaja tidak mendahulukan masalah rohani, namun ia tetap memperlihatkan kepada mereka tentang iman dan keyakinannya kepada Allah (35). Dan ini memberikan dampak yang besar bagi hati dan semangat mereka (36).

Di samping itu, Allah juga bekerja secara tidak kentara bagi Paulus sehingga tidak hanya Paulus yang selamat dan dapat melanjutkan perjalanannya ke Roma, namun orang-orang lain pun mendapatkan berkat (42-43). Paulus adalah teladan yang indah tentang kehidupan yang dipakai Allah tidak hanya untuk memelihara kehidupan dan keselamatan fisik bagi sesama manusia namun juga menyelamatkan jiwa-jiwa terlepas dari kuasa dosa karena Injil Yesus Kristus yang ia wartakan. Hidupnya mempunyai kuasa dan makna bagi masa kini dan masa depan serta bagi kesejahteraan fisik dan rohani bagi umat manusia.

Renungkan: Gereja-gereja yang berada di tengah masyarakat Indonesia yang masih terpuruk dalam kemelut ekonomi yang berkepanjangan, seharusnya mempunyai kuasa dan makna seperti Paulus. Karena itu sangat ironis jika gereja yang dimampukan untuk membangun gedung yang megah, mendirikan sekolah bergengsi, menyelenggarakan perayaan gerejawi secara mewah, dan jemaatnya hidup dalam kelimpahan berkat, sementara itu masyarakat di sekitarnya masih harus bergumul untuk sesuap nasi dan pendidikan dasar bagi anak- anaknya. Adalah sangat egois jika gereja hanya datang dengan sebuah ayat emas penginjilan kepada masyarakat yang berteriak dan menangis karena kemiskinan yang menghimpit. Hai Gereja, jadilah perpanjangan tangan Allah!

(0.65) (Luk 8:32) (ende: Kelompok babi)

Bagi orang Jahudi haram memelihara babi, tetapi daerah Gerasa sebagian besar diduduki orang kafir.

(0.63) (1Yoh 5:12) (full: BARANGSIAPA MEMILIKI ANAK, IA MEMILIKI HIDUP. )

Nas : 1Yoh 5:12

Semua orang harus mendengarkan Injil karena hidup kekal ada di dalam Anak Allah dan tidak dapat diterima atau dimiliki dengan cara lain. Dialah satu-satunya "jalan ... dan hidup" (Yoh 14:6). Hidup kekal adalah hidup Kristus di dalam kita. Kita memilikinya selama kita memelihara hubungan iman yang vital dengan Dia (Yoh 15:4; Kol 3:4;

lihat cat. --> Yoh 17:3).

[atau ref. Yoh 17:3]

(0.63) (2Tim 1:15) (full: SEMUA MEREKA ... BERPALING DARIPADAKU. )

Nas : 2Tim 1:15

Inilah salah satu saat yang paling menyedihkan dalam kehidupan Paulus. Dia berada dalam penjara di Roma tanpa harapan akan bebas lagi. Dia sedang menderita karena Injil yang begitu dicintainya dan yang untuknya dia sebentar lagi akan mati (2Tim 4:6-7). Pada saat ini juga dia dan Injilnya ditinggalkan oleh begitu banyak orang sehingga ia berkata, "semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling daripadaku".

  1. 1) Namun, sekalipun menghadapi pencobaan berat ini, Paulus tetap beriman kepada Allah. Dia tetap yakin bahwa Kristus akan memelihara Injil dan pelayanannya (ayat 2Tim 1:12), bahwa senantiasa akan ada orang seperti Timotius yang akan memelihara dan memberitakannya (ayat 2Tim 1:14; 2:2) dan bahwa ketika mati Allah akan membawanya ke dalam Kerajaan-Nya di sorga (2Tim 4:6,8,18).
  2. 2) Keadaan Paulus yang menyedihkan akan dialami banyak orang yang setia pada akhir zaman. Mereka yang setia kepada Injil PB akan menderita kesedihan yang sama apabila melihat banyak meninggalkan iman alkitabiah yang sejati (lih. Mat 24:10;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1)

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    dan bila pelayanan mereka ditolak oleh orang yang ingin menyesuaikan diri dengan suasana yang umum pada zaman jahat ini

    (lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. 2Tim 4:3-4]

    Seperti yang dialami Paulus, banyak orang akan meninggalkan seorang anak Tuhan yang tinggal setia kepada Injil PB.
(0.62) (Yak 5:13) (full: KALAU ADA SEORANG DI ANTARA KAMU YANG MENDERITA ... YANG BERGEMBIRA. )

Nas : Yak 5:13

Pada saat saudara mengalami kesulitan, kemiskinan atau kesusahan, Alkitab mengajak saudara untuk mencari kekuatan dari Allah melalui doa. Dekatilah pengantaramu, Yesus Kristus. Dia akan mewakili saudara di hadapan Allah, memohon syafaat bagimu (Ibr 7:25), dan memberikan kemurahan dan kasih karunia untuk menolong pada saat-saat yang perlu (Ibr 4:16). Terimalah Firman Allah dengan sungguh-sungguh, "Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1Pet 5:7). Jikalau kita berbahagia di dalam Tuhan, kita harus menyanyikan kidung pujian yang indah kepada-Nya (bd. Mazm 33:2-3; 81:2-3; 92:2-4; 98:4-6; Mazm 144:9; 149:1-5; 150:1-6).

(0.62) (Kis 14:21) (sh: Menabur kemudian memelihara (Rabu, 23 Juni 1999))
Menabur kemudian memelihara

Penderitaan dan penganiayaan tak dapat dielakkan oleh Paulus dan Barnabas dalam perjuangan memberitakan Injil. Namun, perjuangan tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan. Penganiayaan dan penderitaan itu justru berakibat pada perkembangan jumlah penerima Injil di daerah-daerah yang dijangkau. Allah tetap berkarya di balik pelayanan Paulus dan Barnabas. Satu hal penting yang dilakukan Paulus dan Barnabas adalah tetap memelihara pertumbuhan Injil dalam kehidupan jemaat. Untuk itu mereka menetapkan penatua-penatua dan bagi jemaat yang masih muda mereka terus memberikan kekuatan dan nasihat agar dapat memahami dan berani menghadapi risiko hidup sebagai murid Kristus.

Penatua, jabatan anugerah Tuhan. Paulus dan Barnabas menetapkan tugas para penatua di tengah jemaat. Di antaranya, memelihara, memimpin, mengatur jemaat, dan menjaga kemurnian ajaran Injil. Tugas ini memang berat, karena itu dibutuhkan kematangan dan kedewasaan iman untuk memegang jabatan ini. Tidaklah tepat apabila tugas ini menjadi ajang menaikkan gengsi atau kedudukan di tengah jemaat. Bila Allah memilih kita berarti Allah mempercayakan pemeliharaan dan keutuhan kesatuan umat di tangan kita. Pertanggungjawabkanlah tugas itu sebaik-baiknya demi kemuliaan dan kesatuan jemaat-Nya.

(0.62) (Luk 17:3) (full: JIKALAU IA MENYESAL, AMPUNILAH DIA. )

Nas : Luk 17:3

Perhatikan hal-hal berikut berkenaan dengan pernyataan Yesus mengenai pengampunan:

  1. 1) Yesus menginginkan agar kita memiliki sikap yang suka mengampuni dan menolong mereka yang bersalah kepada kita, daripada sikap yang membalas dendam atau benci.
  2. 2) Pengampunan dan kerukunan kembali tidak dapat benar-benar terjadi sebelum orang yang bersalah itu mengakui tindakannya yang keliru dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Selanjutnya, Yesus tidak menunjuk kepada kesalahan yang sama yang dilakukan berulang-ulang.
  3. 3) Kita harus rela untuk terus memberi pengampunan jikalau orang yang bersalah itu benar-benar bertobat. Pernyataan Yesus mengenai mengampuni "tujuh kali sehari" tidak dimaksudkan untuk membiarkan dosa yang terbiasa dilakukan. Ia juga tidak bermaksud bahwa orang percaya harus membiarkan seseorang untuk menganiaya atau berlaku kejam kepadanya selama waktu yang tidak terbatas. Sebaliknya, Ia mengajarkan bahwa kita harus memelihara suatu sikap yang selalu siap untuk menolong dan mengampuni orang yang bersalah.
(0.61) (Yoh 20:16) (full: YESUS MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MARIA. )

Nas : Yoh 20:16

Orang pertama yang dijumpai Yesus setelah kebangkitan-Nya adalah Maria. Maria bukan seorang tokoh yang menonjol dalam narasi Injil, namun Yesus menampakkan diri kepada Maria dahulu sebelum kepada pemimpin-pemimpin yang lebih terkenal antara murid-Nya. Selamanya demikian, Yesus menyatakan diri-Nya dan kasih-Nya khusus kepada mereka yang "paling hina". Umat Allah yang khusus adalah mereka yang tidak terkenal -- yaitu mereka yang, seperti Maria dalam kesusahannya, memelihara kasih yang tetap untuk Tuhan mereka.

(0.58) (Luk 2:25) (sh: Yang dekat Allah, mengerti rencana Allah (Rabu, 31 Desember 2003))
Yang dekat Allah, mengerti rencana Allah

Kehadiran Yesus di Bait Allah, saat masih berusia sangat muda, ternyata sudah menimbulkan pengaruh besar. Ada dua orang tua bernama Simeon dan Hana, yang dihormati dan dikenal masyarakat Israel saat itu sebagai orang benar dan saleh, mengenali bayi Yesus sebagai Juruselamat Israel. Masing-masing dengan caranya sendiri merespons terhadap kehadiran bayi Yesus.

Simeon, seorang yang selain dikenal sebagai orang yang benar dan saleh juga disebut penuh Roh Kudus. Ia mendapatkan janji bahwa dirinya tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Maka setelah ia melihat bayi Yesus, ia memuji Tuhan yang intinya adalah sukacita kepuasan karena diizinkan melihat dan mengenali Yesus. Ia juga menubuatkan bahwa Yesus bukan hanya Juruselamat bagi Israel tetapi bagi semua bangsa. Bahkan secara khusus ia mengatakan kepada Maria bahwa Yesus akan menimbulkan perpecahan di Israel. Hana, seorang nabiah, yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk beribadah, doa dan puasa, juga membicarakan akan karya Yesus sebagai Penyelamat umat.

Timbul pertanyaan menarik bagi kita: “Mengapa mereka bisa mengenali Yesus yang masih bayi itu sebagai Mesias dan pengharapan Israel? Kita menemukan jawaban yang menarik pula. Ada dua alasan yang secara jelas dipaparkan dalam bacaan kita: (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Karena Roh Kudus menyatakan kebenaran ilahi itu kepada mereka (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26); (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2). Karena mereka memelihara kehidupan saleh dan dekat dengan Tuhan (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25,37). Kedekatan mereka dengan Allah inilah yang menyebabkan mereka peka mendengar suara Roh Kudus yang menyatakan rencana Allah bagi bangsa mereka.

Renungkan: Zaman sekarang ini gereja Tuhan membutuhkan anak-anak Tuhan yang hidup dekat dengan Allah sehingga memiliki kepekaan terhadap isi hati Allah yang ingin diungkapkan-Nya lewat firman Tuhan. Andakah orangnya?

(0.57) (Yak 5:11) (full: KETEKUNAN AYUB. )

Nas : Yak 5:11

Kata "ketekunan" (Yun. _hupomone_) menunjuk kepada ketabahan dalam situasi pencobaan apa pun yang kita hadapi tanpa kehilangan kepercayaan kepada Allah. Ketekunan ini lahir dari iman yang berkemenangan hingga akhir di tengah-tengah penderitaan (Ayub 13:15). Hasil dari tindakan-tindakan Allah terhadap Ayub menyatakan bahwa di dalam segala kesulitan Ayub, Allah sangat memperhatikannya dan dengan penuh kemurahan menyokong dia. Yakobus ingin kita tahu bahwa Allah memperhatikan seluruh umat-Nya dan bahwa di dalam penderitaan mereka Ia akan memelihara mereka dengan kasih dan kemurahan

(lihat cat. --> Ayub 6:4;

lihat cat. --> Ayub 42:10).

[atau ref. Ayub 6:4; 42:10]

(0.57) (Kis 21:27) (sh: Paulus satu tingkat di bawah Yesus (Jumat, 30 Juni 2000))
Paulus satu tingkat di bawah Yesus

Pernyataan ini bukan dimaksudkan untuk merendahkan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, atau untuk mentuhankan manusia Paulus, melainkan untuk mengungkapkan bahwa Paulus telah meneladani Kristus dengan setia, hingga melalui saat-saat yang paling sulit dalam hidupnya yaitu peristiwa penangkapannya di Bait Allah. Karena itulah pernyataan ini hendaknya dilihat dari peristiwa penangkapan Paulus di Bait Allah. Mulai dari peristiwa penangkapan Paulus, tuduhan yang dijatuhkan atasnya, sikap orang banyak terhadap dirinya, hingga sikap Paulus terhadap orang-orang yang telah menganiaya dan apa yang dialami, mengingatkan kita tentang Kristus. Di dalam tubuh dan hidupnya, Paulus telah berhasil mencerminkan pribadi Yesus yang adalah Manusia sejati, manusia yang sesuai dengan gambar dan citra Allah.

Permintaannya untuk berbicara kepada orang banyak yang telah menangkap, menganiaya, bahkan akan melenyapkannya, mengungkap-kan kematangan pribadi seorang hamba Tuhan dan kesiapannya untuk taat dan setia hingga mati (23-24). Betapa tidak, tuduhan maut yang dijatuhkan atasnya sangat ironis. Paulus yang pergi ke Bait Allah untuk mentahirkan diri sebagai bukti bahwa ia menghargai tradisi dan kepercayaan Yahudi, malah dituduh menghina bangsa Yahudi dan kepercayaan mereka. Padahal hukuman atas dakwaan itu adalah mati tanpa perlu pengadilan. Itulah sebabnya mereka langsung memukuli Paulus, sehingga jika tidak diselamatkan oleh pasukan Romawi, ia pasti mati. Dari tuduhan mereka Paulus mengetahui secara pasti bahwa jiwa mereka berada dalam bahaya besar. Mereka menganggap bahwa merekalah umat Allah karena mereka memelihara hukum Taurat dan beribadah di Bait Allah di Yerusalem (28). Padahal sebenarnya mereka bukan umat Allah yang akan diselamatkan Allah. Paulus tidak hanya merisaukan jiwa mereka namun Paulus juga mengidentifikasikan dirinya dengan mereka dengan mengatakan 'Aku adalah orang Yahudi' (39).

Renungkan: Inilah Paulus yang penuh dengan kasih Ilahi. Seperti Kristus ketika di kayu salib Ia memikirkan pengampunan bagi orang-orang yang menyiksanya dan Ia juga mengidentifikasikan diri-Nya dengan penjahat yang akan dibawa ke Firdaus. Sudah sedekat manakah Anda meneladani Kristus?

(0.56) (Luk 10:38) (sh: Hanya satu yang perlu! (Selasa, 17 Februari 2004))
Hanya satu yang perlu!

Kenal dan memiliki hubungan cukup dekat dengan Yesus tidak dengan sendirinya membuat orang tahu apa yang harus dilakukan terhadap Yesus. Kecenderungan kodrati pun tidak cukup dapat diandalkan untuk orang menunjukkan sesuatu yang berkenan di hati Yesus. Itu yang terjadi dalam kisah ini dengan Marta. Ketika Yesus singgah di rumah Marta dan Maria, segera saja Marta mengungkapkan perhatiannya kepada Yesus dengan menyibukkan diri melayani Yesus (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">40). Karena hanya ia seorang yang sibuk sedang Maria tidak, Marta menegur Yesus yang tidak menganjurkan Maria membantu Marta (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">40).

Salahkah perbuatan Marta? Apa sebab Yesus tidak menegur Maria, sebaliknya malah menegur Marta? Apabila keduanya adalah perbuatan yang ditujukan terhadap Yesus, apa kelebihan perbuatan Maria sehingga mendapat penilaian lebih dari Yesus? Pertanyaan-pertanyaan ini mau tidak mau muncul dari merenungkan bagian ini. Sebenarnya Tuhan Yesus tidak menyalahkan Marta dan menganggap kesibukan melayaninya salah. Pelayanan Marta dapat dianggap baik juga, namun dalam penilaian Yesus tindakan Maria adalah yang terbaik sebab ia memperhatikan hal yang ia perlu.

Kisah ini mendesak kita untuk memeriksa apa yang kita utamakan dalam kita mengikut Yesus. Baik melakukan perbuatan baik demi Yesus maupun memelihara hubungan intim dengan Yesus dalam doa dan perenungan firman, keduanya baik dan penting. Prioritas kita orang modern adalah seperti Marta yang mengutamakan kegiatan. Yesus menginginkan prioritas sebaliknya. Mengapa? Sebab dengan duduk di kaki Yesus dan mendengarkan Yesus, kita sedang berpesta rohani bersama Yesus. Hanya apabila kita selalu lebih dulu mendengarkan suara Yesus kita akan memiliki prioritas hidup yang benar dan mengerti tindakan-tindakan apa harus kita ambil.

Renungkan: Ingatlah: Kita sungguh tidak tahu apa yang menyenangkan hati Tuhan kecuali kita selalu memberi telinga bagi suara-Nya.

(0.56) (1Tim 3:14) (sh: Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran (Kamis, 13 Juni 2002))
Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran

Dari apa yang Paulus tuliskan pada bagian ini, jelaslah bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana para anggota jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Keluarga Allah itu juga digambarkan sebagai tiang penopang dan kebenaran. Penggambaran ini sebenarnya lazim digunakan oleh Paulus. Dalam surat yang lain, ia sering menggunakan kata "saudara-saudariku." Juga dalam pengajarannya, ia menyatakan Allah sebagai Bapa, dan mereka yang telah ditebus oleh Yesus Kristus sebagai anak-anak Allah (mis. Gal. 4:1-7). Juga bahwa Yesus Kristus adalah "yang sulung di antara banyak saudara" (Rm. 8:29).

Kata-kata "keluarga Allah" menyiratkan bentuk hubungan yang seharusnya terjadi di dalam jemaat. Tiap anggota jemaat seharusnya memperlakukan anggota lainnya sama seperti ia mengasihi kaum keluarga kandungnya. Inilah salah satu alasan mengapa Paulus mensyaratkan keadaan keluarga yang baik bagi para calon penilik jemaat dan diaken.

Jemaat, sebagai keluarga, adalah tiang penopang dan dasar kebenaran (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15). Penggambaran ini menunjukkan tugas gereja untuk menyatakan kebenaran melalui tindakan-tindakan, kehidupan, dan pelayanan anggota-anggotanya. Gereja adalah keluarga yang menyediakan tempat bagi para anggotanya untuk melaksanakan tugas tersebut. Inilah yang dimaksudkan Paulus dengan kesalehan (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:2) dan "memelihara rahasia iman dengan hati nurani yang suci" (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:9). Yang dipentingkan oleh Paulus di sini bukanlah sekadar perbuatan baik yang dilakukan Kristen, tetapi bahwa ibadah itu dilakukan berdasarkan keyakinan iman atas karya Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16).

Renungkan: Kini sudah jarang Kristen yang menghubungkan suasana kekeluargaan dengan gereja/jemaat. Banyak Kristen yang secara tidak sadar sudah terbiasa dengan tidak adanya suasana kekeluargaan di dalam gerejanya. Semestinya, suasana kekeluargaan itu diwujudkan supaya suasana saling membangun dan melayani karena kasih karunia Allah dapat ditampilkan untuk menjadi kesaksian bagi dunia sekitar.

(0.56) (1Tes 3:1) (sh: Kekristenan dan penderitaan (Minggu, 26 Oktober 2003))
Kekristenan dan penderitaan

Nampaknya ada hubungan antara kekristenan dan penderitaan. Inilah sebuah kebenaran yang paling tidak disukai oleh orang Kristen. Tetapi, meskipun demikian iman Kristiani dan penderitaan akan sering kali berjalan bergandengan tangan.

Paulus telah mengingatkan jemaat Tesalonika bahwa kesusahan akan datang (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3). Sekarang kesusahan sudah datang. Kini, Paulus mencemaskan iman jemaatnya, itu sebabnya ia mengirim Timotius untuk menguatkan dan menasihati mereka (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1-5). Puji Tuhan, Timotius pulang membawa kabar yang sangat menggembirakan, yaitu bahwa iman dan kasih jemaat Tesalonika tidak tergoyahkan oleh penderitaan yang mereka alami (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6). Berita ini sangat menghibur Paulus, yang saat itu sedang mengalami kesulitannya sendiri (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7). Karena itu Paulus memanjatkan doa syukur (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9) dan doa permohonan (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10), agar Tuhan sendiri memelihara mereka dan menambahkan kasih serta iman mereka (ayat Ia+yang+memelihara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12-13).

Seperti jemaat Tesalonika, kita pun akan diterpa penderitaan. Tetapi, ketika penderitaan itu datang menerpa kehidupan anak-anak Tuhan, jangan kita goyah apalagi jatuh. Karena kita memiliki teladan, bukan hanya rasul besar seperti Paulus, tetapi juga jemaat Tesalonika, yang tidak beda jauh daripada kita. Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk goyah dan jatuh!

Renungkan: Waktu penderitaan melanda hidup kita, ingatlah bahwa Tuhan berdaulat untuk memelihara dan menjaga kita. Kita perlu berdoa untuk iman dan kasih agar bertahan dan menang.


Bacaan untuk minggu ke-21 sesudah Pentakosta

Amsal 3:13-18; Ibrani 4:12-16; Markus 10:17-27; Mazmur 90:1-8,12-17

Lagu: KJ 277



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA