Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 179 dari 179 ayat untuk tidak sabar lagi AND book:19 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.31) (Mzm 98:1) (ende)

Sekali lagi suatu keradjaan Allah. Ia menjelamatkan umatNja, mungkin suatu kemenangan dalam perang (Maz 98:1-3b). Demikian Ia menjatakan diriNja kepada kaum kafir, seluruh bumi karena itu harus memudji dan memuliakan Jahwe Israil (Maz 98:3-6). Waktu Jahwe datang mengadili kelak, maka bahkan semesta alam akan ikut serta dalam pudjian itu (Maz 98:7-9). Lagu ini sangat menjerupai Maz 96.

(0.31) (Mzm 147:1) (ende)

Beberapa terdjemahan kuno, seperti terdjemahan Latin, membagikan mazmur ini atas dua, walaupun satu sadja.

Tiga kali ber-turut2 Allah dipudji dan diluhurkan: Sebagai Pentjipta jang memulangkan kaum buangan dan mendirikan Jerusjalem pula (Maz 147:1-6), sekali lagi sebagai Tuhan alam, jang menjajangi orang2 jang takut kepadaNja (kaum buangan?) (Maz 147:7-11), dan untuk ketiga kalinja sebagai Pengurus alam jang memulihkan nasib Jerusjalem dan memberi TauratNja kepada bangsa terpilih (Maz 147:12-20).

(0.31) (Mzm 65:8) (jerusalem: takut kepada...) Terjemahan lain: .... takut. Dengan tanda-tanda mujizatMu Kaubuat tempat terbitnya pagi dan petang bersorak-sorai
(0.31) (Mzm 6:4) (jerusalem: jiwaku) Bdk Maz 4+.
(0.30) (Mzm 119:1) (ende)

Mazmur kebidjaksanaan ini, lagu pudjian atas Taurat, adalah jang lebih pandjang dalam Kitab Mazmur. Ia tersusun menurut abdjad Hibrani, hingga tiap2 bagian (22 djumlahnja) mulai dengan huruf jang berikut. Lagi pula setiap ajat bagian masing2 mulai dengan huruf jang sama, hingga delapan kali huruf jang sama diulangi. Tambahan dalam tiap2 ajat terdapat suatu perkataan jang berarti: Taurat (ketjuali ajat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="ende">122(Maz 119:122) dalam naskah Hibrani, jang agaknja harus diperbaiki). akibat semuanja itu ialah: Mazmur ini sangat buat2an

Taurat disini (dan kata2 jang sama artinja) bukan artinja perintah2 dan hukum2 sadja, melainkan semua djandji, adjaran dan antjaman allah, hingga Taurat hampir sama dengan agama, seperti itu patut dilakukan oleh manusia. Mazmur 110 (Maz 110) menjerupai Maz 19:7-14.

(0.30) (Mzm 135:1) (ende)

Mazmur ini ditjiptakan dengan kutipan dari Kitab Sutji sendiri. Chususnja ajat2 8-12(Maz 135:8-12) serupa dengan Maz 136:10,17-22 dan ajat2 15-20(Maz 135:15-20) dengan Maz 115:4-11. Isinjapun menjerupai Maz 115 dan Maz 136.

Agaknja ia dinjanjikan oleh beberapa golongan penjanji ber-turut2 dan ajat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="ende">5 oleh seorang diri sadja.

Imam2 dan umat diundang memudji Allah (Maz 135:1-3), oleh karena Ia baik dan memilih Israil mendjadi umatNja (Maz 135:3-4). Ia djuga Pentjipta (Maz 135:5-7) dan Pelindung Israil (Maz 135:8-14). Lagi pula Ia melebihi segala dewa-dewi kafir (Maz 135:15-18). Maka itu Jahwe patut dipudji oleh segala golongan umat Israil (Maz 135:19-20).

(0.30) (Mzm 95:7) (full: PADA HARI INI, SEKIRANYA KAMU MENDENGAR SUARA-NYA. )

Nas : Mazm 95:7-11

PB menerapkan ayat-ayat ini kepada orang percaya di dalam Kristus; "perhentian" yang disebutkan dalam ayat Mazm 95:11 bukan lagi Kanaan, tetapi keselamatan kita di dalam Dia

(lihat cat. --> Ibr 3:7-11;

lihat cat. --> Ibr 3:8;

lihat cat. --> Ibr 3:12;

lihat cat. --> Ibr 3:13;

lihat cat. --> Ibr 3:18;

lihat cat. --> Ibr 4:1;

lihat cat. --> Ibr 4:3;

lihat cat. --> Ibr 4:9;

lihat cat. --> Ibr 4:11;

lihat cat. --> Ibr 4:12).

[atau ref. Ibr 3:7-4:12]

(0.30) (Mzm 97:10) (full: HAI ORANG-ORANG YANG MENGASIHI TUHAN, BENCILAH KEJAHATAN. )

Nas : Mazm 97:10

Mereka yang mengaku bahwa mereka mengasihi Tuhan akan diuji sampai sejauh mana mereka membenci kejahatan selama hidup di dunia. Orang percaya yang sungguh-sungguh dibaharui, dipersatukan dengan Kristus dan didiami oleh Roh Kudus akan mengasihi apa yang dikasihi Allah dan membenci apa yang dibenci Allah. Kita seharusnya jengkel dengan kejahatan, kekejaman, dan kefasikan dunia ini, dan bersedih hati melihat kehidupan yang dihancurkan oleh kejahatannya; lagi pula, kita seharusnya sangat sedih apabila dosa dan kebejatan dibiarkan di rumah Allah

(lihat cat. --> 1Kor 5:2;

lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. 1Kor 5:2; Ibr 1:9]

(0.30) (Mzm 144:5) (full: YA TUHAN ... TURUNLAH. )

Nas : Mazm 144:5

Allah telah melatih pemazmur untuk mengandalkan Dia dalam pertempuran dan segala waktu krisis (ayat Mazm 144:1-2). Lagi pula, pemazmur harus terus percaya Allah bagi peperangan itu, karena masih ada banyak bahaya yang harus dihadapi (ayat Mazm 144:7). Setelah mengalami keselamatan di dalam Kristus dan baptisan di dalam Roh Kudus, orang percaya juga terus memerlukan kekuatan dan kasih karunia Allah setiap hari untuk menghadapi perjuangan melawan pencobaan dan peperangan rohani yang dijumpai selama mengikut Kristus. Mencari wajah Allah untuk pertolongan dari sorga terus-menerus dibutuhkan oleh semua anggota kerajaan Allah (Mat 6:33; Ibr 7:25; 11:6).

(0.30) (Mzm 79:1) (jerusalem: Doa umat yang terancam) Ratapan umat ini jelas diciptakan setelah kota Yerusalem direbut dan bait Allah dihancurkan. Lagu ini dikutip dalam 1Ma 7:17. Maka kira-kira ratapan ini mengenai pemusnahan bait Allah oleh orang Babel dalam th 586 seb Mas. bagian pertama, Maz 79:1-9, berupa keluhan dan permohonan, supaya Tuhan mengasihi umatNya dan membalas keganasan musuh. Kemudian menyusul sebuah doa lagi, Maz 79:10-12, agar Tuhan membalas juga bangsa Moab dan Edom yang mencedera, bdk Maz 44:14; 80:7; 137:7; 2Ra 25:9. Kalau permohonan dikabulkan, maka umat akan bersyukur kepada Tuhan dan turun-temurun memujiNya, Maz 79:13.
(0.30) (Mzm 62:1) (sh: Menaruh harapan pada Allah (Rabu, 16 Juni 2004))
Menaruh harapan pada Allah

Tahu kisah klasik Yunani Kuda Troya? Kisah mengenai penaklukan kota Troya yang berbenteng teguh dan pasukan pertahanan yang kuat melalui tipu muslihat. Musuh membuat sebuah patung kuda yang sangat besar dan dihadiahkan kepada kota Troya. Ternyata di dalamnya bersembunyi pasukan musuh, yang menyerang Troya ketika patung kuda itu dibawa masuk ke dalam kota. Sekokoh apapun benteng buatan manusia, dan setangguh apapun penjaganya, tipu muslihat manusia masih bisa menghancurkannya.

Mazmur 62 menyatakan keyakinan yang berbeda sama sekali. Pemazmur sadar upaya dan tipu daya para musuh yang berkedok sahabat itu memang begitu dahsyat berupaya untuk menghancurkan dia (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-5). Namun, ia lebih percaya kepada keperkasaan Allah untuk membentengi hidupnya dari ancaman musuh tersebut. Hal itu diungkapkan sampai dua kali (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3 diulangtegaskan lagi di ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6-9) .

Pemazmur menggunakan kata "hanya" sebanyak 6 kali (ayat 2, 3, 5,6,7,10). "Hanya" bisa dimengerti sebagai penegasan "sesungguhnya" bisa juga "hanya satu/satu-satunya." Dikaitkan pada Allah merupakan suatu konfirmasi bahwa Allahlah satu-satunya penyelamat dan perlindungan si pemazmur (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2, 3, 6, 7). Dikenakan pada musuh, menunjukkan keseriusan mereka hendak menghancurkan si pemazmur (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5), namun mereka "hanya/sesungguhnya" angin semata, bahkan lebih ringan dari angin (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10).

Sedahsyat apapun ancaman mengintai hidup orang beriman dalam kesehariannya, lebih dahsyat lagi topangan dan perlindungan Allah memungkinkan orang beriman hidup kokoh kuat bagaikan bangunan berdasarkan batu karang teguh.

Renungkan: Musuh sekuat dan sehebat apapun, serta seserius apapun mencoba menghancurkan anak-anak Tuhan, bila Tuhan menjadi pelindung mereka, siapa takut!

(0.30) (Mzm 76:1) (sh: Genapi nazar Anda (Sabtu, 23 April 2005))
Genapi nazar Anda


Apakah yang layak Allah terima dari umat tebusan-Nya? Bukan saja iman dan harap, tetapi juga hormat, syukur, dan pujian. Lebih daripada itu, Allah patut menerima diri kita seutuhnya, kita adalah milik yang sudah ditebus-Nya.

Selangkah lebih maju lagi dari pasal tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">75, Mazmur ini kini melukiskan pengalaman umat Allah. Penyelamatan bukan lagi janji melainkan fakta. Fakta itu sudah menjadi gunjingan sehari-hari seisi kota Allah, bahkan kehadiran-Nya merupakan pengalaman nyata. Wilayah umat yang sempat diduduki kekuatan kebatilan congkak yang mengacungkan kepalnya ke surga, kini telah direbut dan diduduki Allah. Allah telah menjadikan wilayah umat-Nya menjadi pondok-Nya (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3; Ibr.: gua singa). Gambaran ini menegaskan salah satu penyataan diri Allah bahwa Ia adalah Singa dari Yehuda, kini kembali bertakhta sebagai Raja di antara umat-Nya (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5). Salem atau Sion sungguh adalah rumah tempat Allah bertakhta dan memerintah! Dari sanalah pancaran kemuliaan Allah keluar. Ketika kedahsyatan Allah memancar meujudkan keadilan, penghakiman, dan pemerintahan-Nya, tak ada kekuatan sehebat apa pun dapat bertahan (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6-10), tak ada kondisi terlalu pelik dari umat- Nya yang tak terubahkan (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">11).

Nazar atau ucapan syukur seperti apakah yang patut umat Tuhan sepanjang masa panjatkan? Respons tepat bagaimanakah patut kita tunjukkan kepada Dia yang telah menebus kita dari dosa dan yang setia menopang kita dalam segala macam kegelapan hidup? Pertama, pernyataan kesetiaan tunggal kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua, kesetiaan melayani yang diujudkan dengan hidup yang memuliakan Tuhan, meninggalkan dosa, serta rajin menyaksikan penyelamatan-Nya seiring dengan perbuatan baik kita kepada banyak orang.

Tekadku: Hatiku, tubuhku, potensiku, segenap waktu kehidupanku adalah untuk-Mu, Tuhan, sebab Engkau telah menebusku dengan hidup Yesus Kristus yang tak ternilai harganya.

(0.29) (Mzm 109:1) (ende)

Dengan sangat hebat seorang (mungkin sakit Maz 109:22-24), jang dianiaja musuh2 jang tjedera (Maz 109:2-5), mengutuk mereka, meminta Jahwe, agar Ia menghukumnja (Maz 109:6-20). Hukuman ini dilukiskan dengan bahasa penghebat dan berdasarkan hukum pembalasan Perdjandjian Lama. Si pemohon tahu,bahwasanja se-mata2 Allah sanggup melaksanakannja (Maz 109:21,26-29) dan bila demikian djadinja, maka ia akan bersjukur dan memudji Jahwe (Maz 109:30-31). Lagu ini merupakan "mazmur pengutuk" jang paling hebat, paling kedjam dan jang paling pandjang dalam seluruh Kitab Mazmur (lih. Maz 95; 38:7-11; 69:23-29). Memang sikap sedemikian tiadalah sesuai dengan hukum tjinta Perdjandjian Baru. Tetapi pada masa sebelum Kristus mengadjar, kutuk2 sematjam ini dapat dimengerti. Dan lagu inipun menjatakan kepertjajaan orang kepada Allah dan keadilanNja, hingga toh penuh dengan rasa keigamaan jang sedjati. patut diperhatikan lagi, bahwa kutuk2 ini merupakan suatu kesusasteraan tertentu, jang pakai bahasa penghebat dan rumus2 jang kurang biasa.

(0.29) (Mzm 66:1) (jerusalem: Nyanyian syukur karena orang Israel tertolong) Nyanyian syukur umat ini (mulai Maz 66:13 dibawakan oleh seorang pemimpin atau pembawa acara) nampaknya iringan korban yang dipersembahkan untuk melunasi sebuah nazar, Maz 66:13-15. Dalam bagian pertama, Maz 66:2-9, umat memuji Tuhan dengan mengenangkan karyaNya dalam sejarah dahulu. Karya itu kini masih diteruskan juga, sebab Allah sekali lagi membebaskan umat dari kesusahan dan penindasan, Maz 66:10-15. Karya ajaib Tuhan itu kini diwartakan kepada semua orang yang turut serta dalam ibadat (perjamuan korban?) ini, Maz 66:16-20. Tetapi pemazmur mengajak semua bangsa untuk menggabungkan diri dalam memuji Allah karena karyaNya yang besar bagi umat Israel, Maz 66:8. Dalam gaya bahasa dan pandangannya Maz 66 ini berdekatan dengan Deutero-yesaya.
(0.29) (Mzm 67:1) (sh: Mazmur Mesias. (Rabu, 29 April 1998))
Mazmur Mesias.

Bacalah Mazmur ini sekali lagi. Singkat tapi padat. Mata kita semakin tercelik. Ini merupakan Mazmur Mesias atau Mazmur Milenium. Bukankah Doksologi dan ucapan Berkat Iman ada di dalamnya? (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">67:1" context="true" vsf="TB">2, bdk. Bil. 6:24-25). Siapakah "jalan-Mu" itu, kalau bukan Kristus yang berkata "Akulah jalan" (tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14:6">Yoh. 14:6)? Siapakah yang memungkinkan kita beroleh keselamatan? Siapakah yang akan memerintah suku-suku bangsa sehingga mereka bersorak? (Bdk. tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7:9">Why. 7:9). Bukankah Dia yang memegang pemerintahan atas dunia? (tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">11:15">Why. 11:15).

Segala ujung Bumi. Setiap manusia tinggal di ujung bumi. Pemazmur berharap kiranya setiap orang di segala ujung bumi takut akan Allah. Cocokkah ini dengan Amanat Agung Sang Mesias dalam Mat. 28:19-20? Memang ada fakta, kondisi dan kekacauan di planet bumi. Semakin maju dunia modern ini, justru semakin tercabik-cabik dalam masa globalisasi. Tetapi Kristen harus merindukan agar seluruh ujung bumi diberkati Allah melalui iman percaya mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Biarlah ujung bumi mendengar suara-Nya.

Renungkan: Jangan terpedaya oleh janji persatuan yang di luar Kristus. Hanya Dia yang memulihkan utuh dan mendamaikan kita, yang berporoskan damai dengan Allah.

(0.29) (Mzm 72:1) (sh: Konsep tentang kepemimpinan. (Rabu, 6 Mei 1998))
Konsep tentang kepemimpinan.

Raja (kini para pemimpin politik dari presiden sampai ke semua staf pemerintahan) adalah hamba Allah. Kuasa yang mereka pikul bukan berasal dari diri mereka sendiri, juga bukan dipercayakan oleh rakyat. Kuasa itu adalah karunia yang Tuhan percayakan. Oleh karena itu tugas mereka bukanlah melanggengkan kuasa yang mereka miliki, bukan juga mementingkan segolongan orang, tetapi memberlakukan kehendak Allah terutama prinsip moral dari berbagai bidang kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.

Mendoakan para pemimpin. Melihat arti pemerintahan tadi, kita sadar betapa beratnya tanggungjawab yang dipikul para pemimpin bangsa kita. Lebih lagi bila diingat bahwa tak seorang pun manusia yang sempurna sebab masing-masing punya keterbatasan, kelemahan bahkan keberdosaan. Itulah sebabnya kita dipanggil bukan saja untuk menjalankan fungsi kritik tetapi juga untuk mendoakan. Keduanya harus dijalankan berimbang oleh orang beriman supaya bangsa dan negara kita ini berjalan serasi dengan kehendak Allah sendiri.

Renungkan: Banyak pihak harus terlibat untuk mencapai bangsa yang adil dan makmur. Terlibat penuhkah kita dalam usaha dan doa dalam proses pencapaian tersebut?

Doa: Ya Allah, Pemerintah yang sejati. Berikanlah hukumMu dalam hati dan pertimbangan para pemimpin kami.

(0.29) (Mzm 149:1) (sh: Pujian dan sukacita (Selasa, 28 September 1999))
Pujian dan sukacita

adalah ciri kehidupan umat percaya. Sukacita dan pujian seharusnya menjadi ciri yang memenuhi seluruh sendi kehidupan umat. Karena itu sukacita dan pujian merupakan unsur yang hakiki dalam kehidupan orang percaya. Dengan demikian sukacita dan pujian itu harus tampak dalam kehidupan yang konkret dalam setiap peristiwa. Sukacita dan pujian itu dapat diucapkan atau dinyatakan melalui nyanyian baru dan tari-tarian (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1-3). Yang dimaksud nyanyian baru dan tarian itu adalah perbuatan-perbuatan baru yang indah, bagaikan sebuah tarian lahir dari pribadi yang mengalami pembaruan Allah.

Sukacita dan pujian itu berlangsung terus. Sukacita dan pujian adalah ciri kehidupan, itu berarti bahwa sukacita dan pujian harus mengisi dan memenuhi seluruh keberadaan hidup orang percaya. Lebih-lebih lagi ditekankan bahwa pujian dan sukacita juga harus berlangsung dalam seluruh putaran waktu dan dalam segala peristiwa yang terjadi di dalam hidup orang percaya. Mengapa kehidupan orang percaya harus diisi dengan sukacita dan pujian? Karena pujian dan sukacita memberikan kekuatan kepada umat Tuhan untuk "berperang" dan mengalami kemenangan melawan kuasa-kuasa kegelapan.

(0.29) (Mzm 6:1) (sh: Beriman dalam pergumulan (Sabtu, 15 Februari 2003))
Beriman dalam pergumulan

Frasa bahasa Inggris berikut meringkaskan pandangan umum tentang bagaimana beriman di tengah pergumulan yang berat: "to keep a stiff upper lip". Arti bebasnya, menjaga bagian atas bibir tetap kaku pada saat apa pun, karena bibir bagian atas kita selalu bergerak dan berubah bentuk, bila sang empunya bibir atas sedang ada dalam keadaan emosional, senang atau sedih. Pendeknya, jika dalam pergumulan, tetaplah tegar, kendalikan diri, dan jangan salahkan Allah.

Pemazmur gagal total untuk melakukan itu. Jangankan menjaga bibir atasnya tetap kaku, ranjangnya pun digenangi oleh air matanya (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">7b). Tulang-tulangnya gemetar (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4) dan matanya sembab (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">8). Ia mengeluh merana (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3a,7a) dan bertanya, "berapa lama lagi?" (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4b). Setelah itu semua, baru kemudian pemazmur menyambungnya dengan pernyataan keyakinan bahwa Allah akan menolong dan membelanya (ayat tidak+sabar+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">9-11).

Mazmur ini memberikan wawasan yang sehat tentang bagaimana beriman dalam pergumulan. Darinya kita menyimpulkan suatu sikap iman terhadap pergumulan yang seimbang. Pengalaman iman kita mengizinkan kita untuk berduka, meratap, dan bahkan mengeluh. Bahkan, seperti teladan pemazmur, semua ratap dan keluhan itu ditujukan langsung kepada Allah. Ini bukan kekurang-ajaran, bukan pula ketidakpercayaan, tetapi hak dari seorang anak untuk mengeluh kepada Bapanya. Ini juga berarti memberikan kesempatan bagi Allah untuk menjawab keluhan kita dan menolong kita. Kita belajar bahwa dasar yang teguh bagi Kristen untuk menghadapi pergumulan bukanlah iman terhadap konsep, tetapi kepada Allah yang hidup, yang mendengarkan dan menjawab doa-doa kita.

Renungkan: Doa bukanlah topeng religius untuk menutupi kelemahan kita dengan tindakan rohani, tetapi ekspresi atas hubungan yang akrab dengan Allah dalam kejujuran dan penyerahan diri.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA