Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 184 ayat untuk menerima terang AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.22) (1Kor 12:1) (sh: Dari mana asal percaya? (Jumat, 5 September 1997))
Dari mana asal percaya?

Kadang kita dengar komentar angkuh warga gereja tertentu bahwa gereja lainnya tidak ada Roh Kudus. Benarkah pernyataan tersebut? Seperti komentar Tuhan Yesus kepada Petrus (">Mat. 16:17), Paulus pun menegaskan bahwa Roh Kuduslah yang memungkinkan orang beriman dan mengakui Yesus sebagai Tuhan (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16:3" context="true">3b). Roh Kudus bukan saja menghidupkan orang beriman, tapi juga menghidupkan Gereja dengan memberikan berbagai karunia rohani. Gereja yang di dalamnya Yesus dijunjung sebagai Tuhan dan karunia rohani dilayankan, di sanalah Roh hadir dan bekerja.

Paham tentang karunia Roh. Penghayatan tentang karunia rohani seringkali tidak jelas. Ada yang ekstrim, ada yang anti, ada yang bingung. Hal pertama yang rasul inginkan dari kita ialah tahu ajaran yang benar tentang karunia rohani. Kita harus berpegang kepada ajaran firman dan mengukur semua pengalaman atas terang ajaran itu. Hal kedua, harus ada perbedaan mencolok antara tata ibadah di dalam mana karunia rohani dipraktekkan daripada suasana ibadah kepada berhala. Hal ketiga, pasti karunia rohani dalam kita berbeda-beda namun sumber dan tujuannya sama.

Renungkan: Ibadah tak dapat dipisahkan daripada kebenaran dan pengertian.

(0.22) (2Kor 4:1) (sh: Menyampaikan firman secara murni. (Senin, 07 September 1998))
Menyampaikan firman secara murni.

Kerap kali hal itu amat sulit dilaksanakan. Kita sering merasakan adanya kesenjangan antara si pembawa firman dengan dunia. Ada yang membawakan firman dari bagian yang telah dipilihnya, agar menyenangkan pendengarnya. Bagian yang menyorot dosa, misalnya, disampaikan secara samar-samar. Rasul Paulus tidak mau berbuat demikian (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2), sebab ia telah merasakan kemurahan Allah untuk dirinya dan dilayakkan untuk melayani (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Karena ia sangat bergantung pada kemurahan Allah (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1), menolak motivasi dan perilaku tidak murni (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2), dan jernih menyampaikan firman (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3), maka ia memiliki keberanian nurani.

Mengapa terjadi pengerasan hati? Injil keselamatan yang disampaikan Paulus ternyata tidak selalu mendapat sambutan, karena hati sebagian pendengarnya dibekukan oleh ilah zaman (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4 = Iblis). Cengkeraman Iblis makin kuat dan dalam, sebab orang itu tak mau percaya pada Injil. Dalam zaman kemajuan ini banyak hati yang dibekukan oleh kesenangan dunia, kekayaan, persaingan bisnis, kekuasaan dan lain-lain. Hanya terang Kristuslah yang mampu menembus hati yang demikian sampai relung terdalam.

Renungkan: Manusia buta dan terpuruk, duduk dalam gelap dan tak mampu melihat cahaya surga kecuali anugerah dengan keadilan datang menjadi penolongnya (Bonaventura).

Doakan: Tuhan bukakanlah bagi yang telah beku hati terhadap Firman.

(0.22) (Ef 1:15) (sh: Kekayaan rohani di dalam Kristus (Minggu, 2 November 2003))
Kekayaan rohani di dalam Kristus

Dalam doa Paulus ini kita menemukan berkat-berkat atau kekayaan ilahi yang Paulus inginkan agar dinikmati oleh orang-orang yang bertobat, yang beriman dan yang sudah berada di dalam Kristus. Akan tetapi, berkat-berkat atau kekayaan ilahi tersebut tidak dapat dipahami secara alamiah. Artinya, setiap orang memerlukan Roh yang menyatakan kebenaran firman dan yang kemudian memberi hikmat untuk memahaminya dan menerapkannya. Roh juga memberikan kuasa, kesanggupan, untuk mempraktikkan kebenaran. Paulus juga meminta dalam doanya agar Allah menjadikan mata hati jemaat terang dan terbuka untuk melihat empat kenyataan rohani yaitu agar jemaat dapat mengenal Allah (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17b); agar jemaat mengenal panggilan Allah (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18a); agar jemaat mengetahui kekayaan Allah (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18b); agar jemaat dapat mengenal kuasa Allah (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19-23). Mata hati di sini berarti batin manusia yang meliputi perasaan, pikiran, dan kemauan. Kepada kita ahli-ahli waris-Nya, Allah menunjukkan kasih-Nya, menjanjikan suatu masa depan yang indah. Allah memberikan dorongan kepada kita untuk hidup dengan penuh pengharapan (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19). Paulus ingin agar jemaat mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya. Itulah yang kini menjadi pusat perhatian doa Paulus.

Renungkan: Apakah Anda mau mengenal Allah, panggilan Allah, kekayaan Allah dan kuasa Allah melalui pengalaman hidup Anda? Terapkanlah fungsi Anda sebagai tubuh Kristus.

(0.22) (1Yoh 2:7) (sh: Perintah Baru (Minggu, 30 November 2003))
Perintah Baru

Hal pokok dalam upaya menghidupkan Kristus adalah dengan meneladani perkataan dan perbuatan-Nya. Semua perkataan dan perbuatan Kristus mendemonstrasikan kasih. Inilah yang diingatkan Yohanes kepada jemaat. Menghidupkan kasih adalah perintah baru. Perintah untuk saling mengasihi telah mereka dengar sejak mereka percaya pada Yesus (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7). Sejak mendengar Injil mereka telah didorong untuk mengasihi. Jika demikian, ini bukan perintah baru. Yohanes menyadari bahwa perintah mengasihi adalah perintah lama, namun disebut sebagai perintah baru dalam arti sebelumnya belum pernah terlihat. Yesus Kristus menunjukkan kasih kepada manusia. Demonstrasi kasih yang Yesus lakukan ketika Dia disalibkan belum pernah dilihat manusia. Demonstrasi kasih seperti ini benar-benar baru bagi manusia. Perintah kasih adalah baru karena terus menerus dihidupkan dalam setiap pengikut-Nya (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8).

Kasih menjadi kenyataan hidup yang belum pernah diwujudkan manusia sebelumnya. Oleh karena itu sepatutnyalah orang Kristen menghidupkan kasih Yesus di dalam perkataan dan perbuatannya setiap hari (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9-11). Hidup dalam kasih berakibat semakin pudarnya kegelapan karena terang semakin bercahaya. Kasih Kristus tidak pernah terbatas pada tembok-tembok gereja. Kasih Kristus diarahkan kepada semua manusia.

Renungkan: Orang Kristen harus memperluas jangkauan kasih kepada semua manusia. Jika kita tidak mengasihi berarti kita sedang membenci. Tidak ada pilihan lain.

(0.20) (Mat 16:14) (jerusalem: salah seorang dari para nabi) Yesus sendiri hanya secara tak langsung dan samar-samar menyebut diriNya seorang nabi, Mat 13:57 dsj; Luk 13:33. Tetapi oleh rakyat dengan terus terang Yesus disebut seorang nabi, Mat 16:14 dsj; Mat 21:11,46; Mar 6:15 dsj; Luk 7:16,39; Luk 24:19; Yoh 4:19; Yoh 9:17. dan sebutan itu memang bersangkutan dengan Mesias. Roh kenabian itu sudah padam sejak nabi Maleakhi, tetapi menurut harapan Yahudi roh itu akan tampil lagi sebagai tanda zaman Mesias. Roh kenabian itu akan tampil lagi dalam diri nabi Elia, Mat 17:10-11 dsj; atau berupa pencurahan umum roh itu, Kis 2:17-18,33. Pada kenyataannya di zaman Yesus sudah tampak banyak nabi palsu, Mat 24:11,24 dsj, dll. Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi sejati, Mat 11:9 dsj; Mat 14:5; Mat 21:26 dsj; Luk 1:76, tetapi hanya sebagai seorang perintis yang dijiwai semangat Elia, Mat 11:10 dsj, Mat 11:14; Mat 17:12 dsj. Yohanes telah menyangkal bahwa dia itu "sang Nabi", yang dinubuatkan Musa (Ula 18:15), Yoh 1:21+. Kepercayaan Kristen hanya mengakui sang Nabi itu dalam diri Yesus, Kis 3:22-26+; Yoh 6:14; Yoh 7:40. Namun demikian karunia kenabian tersebar luas dalam jemaat Kristen purba sejak Pentakosta, Kis 11:27+. Gelar Yesus sebagai nabi tidak lama kemudian hilang dari jemaat dan diganti beberapa sebutan lain yang lebih tegas mengungkapkan siapa diri Yesus Kristus.
(0.20) (Mat 5:27) (sh: Kristen dan kemerosotan moral masyarakat (Jumat, 5 Januari 2001))
Kristen dan kemerosotan moral masyarakat

Sehari- harinya masyarakat Indonesia disuguhi sinetron- sinetron yang bertemakan perselingkuhan, seks bebas, pengagungan harta, dan kekerasan, demi tercapainya suatu tujuan; perempuan muda dengan pakaian super ketat di jalanan dan situs pornografi di internet; fakta pelecehan hukum demi melindungi kepentingan penguasa dan orang kaya: orang yang salah menjadi benar; dan penindasan rakyat kecil demi keuntungan bisnis. Semua itu membuat hal-hal yang tabu menjadi halal. Tindakan main hakim sendiri dan demonstrasi yang destruktif dipilih sebagai sarana pelampiasan hidup yang tertindas. Kemerosotan moral telah melanda masyarakat.

Kristen sebagai garam dan terang dunia harus mempunyai kualitas moral sesuai standar Allah, karena itu Kristen harus menolak segala bentuk dosa secara radikal (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29-30). Dalam hukum masyarakat, berzinah adalah dosa sebab ia menggunakan orang lain hanya sebagai obyek seks. Bagi Allah imajinasi seksual pun termasuk zinah sebab ia memandang orang hanya sebagai obyek seksual. Padahal Kristen harus memandang manusia sebagai pribadi yang berharga. Perceraian yang disahkan secara hukum sebenarnya adalah penyimpangan terhadap ketetapan Allah dan pengkhianatan janji kesetiaan antara suami istri. Dalam masyarakat dimana hukum dilecehkan dan penguasa sulit dipercaya, kejujuran Kristen dalam perkataan harus tetap ditegakkan. Bagi Kristen, perkataan adalah hutang yang harus dibayar. Walaupun prinsip mata ganti mata dalam PL menetapkan batas pembalasan sebagai peraturan yang adil. Namun standar Yesus adalah tidak memperlakukan orang lain berdasarkan apa yang adil namun berdasarkan apa yang baik. Bahkan Kristen harus mengasihi musuhnya dan berdoa bagi mereka yang menganiaya, seperti Allah juga memberikan berkat kepada orang jahat (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">45). Dengan kata lain Kristen harus meneladani Allah.

Renungkan: Kemerosotan moral dalam masyarakat bukan merupakan peluang bagi Kristen untuk berkompromi ataupun merendahkan standar moralnya. Sebaliknya Kristen harus semakin giat memperlihatkan kepada masyarakat standar moral yang sesuai dengan kehendak Allah melalui kehidupan Kristennya, agar masyarakat sadar bahwa apa yang disuguhkan kepada mereka bukan sesuatu yang wajar dan biasa, namun suatu dosa yang dibenci Allah.

(0.20) (Mat 11:2) (sh: Siapakah Mesias itu? (Senin, 29 Januari 2001))
Siapakah Mesias itu?

Kekecewaan dan oposisi terhadap Kerajaan Allah yang diberitakan oleh Yesus melalui pelayanan-Nya semakin meningkat sebab Yesus menampilkan Diri sebagai Mesias yang berbeda dengan yang diharapkan oleh masyarakat.

Yohanes Pembaptis sendiri sebagai perintis jalan bagi Kristus sudah mulai putus asa dan meragukan Kemesiasan Yesus. Mengapa? Dalam khotbahnya, Yohanes selalu menekankan kesegeraan dari berkat dan penghakiman yang dibawa oleh Mesias (ayat 3:11- 12). Yesus memang mencurahkan berbagai berkat melalui mukjizat dan pengajaran-Nya. Namun dimanakah penghakiman-Nya atas orang-orang jahat, seperti Herodes yang memenjarakannya. Penghakiman oleh Yesus atas orang berdosa belum dilaksanakan. Yohanes melihat adanya perbedaan antara yang ia harapkan dengan pelayanan Yesus (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4-5). Inilah yang membuat Yohanes ragu dan putus asa. Karena itu Yesus menantang (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6) baik Yohanes maupun orang percaya setelah zamannya, untuk mengevaluasi ulang pengharapan mereka tentang Mesias, dalam terang pelayanan Yesus dan penggenapan firman Tuhan yang Ia kerjakan dan kemudian menyelaraskan pengharapan dan iman mereka kepada Dia.

Meskipun demikian, Yesus masih memuji Yohanes sebagai nabi terbesar sebab dari semua nabi yang pernah ada, khotbah Yohaneslah yang paling jelas berbicara tentang Mesias. Lalu banyak nabi berbicara tentang pelayanan Yesus. Yohanes tidak hanya mewartakan tentang kedatangan-Nya, namun juga melihat dan menunjuk secara langsung (Yoh. 1:34). Lalu mengapa Yohanes masih kalah besar dengan mereka yang terkecil dalam Kerajaan Allah (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11)? Sebab setelah kebangkitan Kristus, orang percaya yang paling sederhana dapat memahami lebih jelas daripada Yohanes tentang makna kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya bagi manusia.

Renungkan: Pernahkah Anda kecewa kepada Yesus dan putus asa karena Anda senantiasa dirundung duka? Siapa pun Mesias bagi Anda; apa yang Anda harapkan dari Dia haruslah diterangi oleh Yesus dan pelayanan-Nya, sehingga kita tidak seperti generasi yang ditegur oleh Yesus karena ketidakpuasan mereka (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16-19). Mereka tidak pernah puas karena mereka selalu menggunakan standar pengharapan mereka sendiri, pengharapan yang diwarnai dosa dan nafsu.

(0.20) (Mat 16:13) (sh: Antara pendapat dan sikap. (Minggu, 15 Maret 1998))
Antara pendapat dan sikap.

Selama perjalanan pelayanan yang Yesus lakukan, pasti muncul dan berkembang berbagai pendapat dan sikap tentang diri dan ajaran-Nya. Bagi-Nya itu wajar. Karena itu untuk lebih jelasnya, Yesus terlebih dahulu menanyakan pendapat dan sikap masyarakat tentang diri-Nya. Tujuan Yesus sebenarnya adalah ingin mengetahui pasti pendapat para murid tentang diri-Nya. Pendapat yang muncul bukan karena pengaruh luar, melainkan pendapat yang keluar karena pengenalan yang benar akan Dia. =F4Menurutmu sendiri, siapakah Aku ini? Mungkinkah Anda Kristen karena mewarisi sikap iman orang tua, kekasih, suami atau isteri. Kini sudah saatnya Anda mengenal Dia secara lebih dekat dan pribadi.

Siapakah Anak Manusia itu? Petrus mengakui dengan sejujurnya bahwa Tuhan Yesus, Mesias, Anak Allah yang hidup=F6! Petrus telah memanfaatkan waktu-waktu bersama Yesus untuk untuk mengenal Tuhan. Tidak semua orang dapat tiba pada kesimpulan yang Petrus ucapkan. Petrus yang keras, punya banyak pengalaman oleh karena usianya, adalah Petrus yang mata hatinya dibukakan oleh Roh Kudus. Roh Kudus melembutkan hati dan mengokohkan pengalaman rohani dan materinya pada satu kesimpulan bahwa Mesias itu sudah datang dan berada bersama-sama manusia (bdk. menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:14">Yoh. 1:14). Roh Kudus adalah harapan banyak Kristen agar setiap manusia di bumi ini dibukakan hatinya untuk melihat terang di dalam Kristus.

Mengikuti teladan Tuhan. Yesus datang kedunia ini untuk menebus kita dengan jalan kematian-Nya di kayu salib. Ketika itu diberitakan-Nya, Petrus menentang. Tidak dapat diterima oleh akal Petrus bahwa Mesias, Anak Allah yang hidup, akan mati. Petrus tidak menangkap bahwa kematian untuk Tuhan bukan berarti kekalahan atau kegagalan. Kematian-Nya justru menalahkan maut dan dosa.

Renungkan: ikut serta dalam kematian-Nya berarti pula ikut ambil bagian dalam kehidupan-Nya.

(0.20) (Mat 24:29) (sh: Semesta gonjang-ganjing (Rabu, 9 Maret 2005))
Semesta gonjang-ganjing


Dampak kedatangan Yesus kelak sangat dahsyat. Seluruh kekuatan semesta akan tergoncangkan ke fondasinya (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29). Selain melukiskan apa yang akan terjadi secara fisik, segala sesuatu yang `di atas' sangat boleh jadi adalah objek ibadah manusia yang salah yang pada hari terakhir itu akan dihancurluluhkan karena satu-satunya yang boleh disem-bah, yaitu Tuhan Yesus menyatakan diri (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">30). Di zaman kita banyak orang mengembangkan spiritualitas yang digali dari `kuasa alam', `energi matahari, bulan, bumi', dsb. Ini bukan hal yang baru. Sudah sejak zaman dahulu manusia di luar Tuhan jatuh dalam penyembahan ciptaan yang dianggap sebagai sumber berlangsungnya kehidupan. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa alam bukanlah Tuhan.

Yesus Kristus akan datang kembali pada hari terakhir, bukan lagi sebagai bayi mungil yang serba terbatas, melainkan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan. Dia tidak lagi datang untuk mengampuni manusia berdosa melainkan datang untuk menghakimi. Semua bangsa di bumi akan meratap (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">30). Hari penghakiman sudah datang! Tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat! Namun, mereka yang percaya dalam nama-Nya, yaitu orang-orang pilihan-Nya akan dikumpulkan dari segala tempat untuk masuk ke dalam sukacita kekal bersama Dia (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">31).

Tuhan Yesus mengajarkan agar kita peka untuk membaca tanda zaman. Kita bukan hanya harus membaca Kitab Suci, melainkan perlu juga membaca situasi zaman yang sedang terjadi di sekeliling kita berdasarkan terang firman Tuhan. Waktu yang singkat menyadarkan kita untuk hidup bijaksana. Perkataan Tuhan Yesus adalah lebih pasti daripada eksistensi alam semesta. Justru karena tak seorang pun tahu saat kedatangan-Nya (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">36), maka kita patut semakin waspada dan semakin mendalami kebenaran Alkitab.

Renungkan: Bila Anda ingin siap menyambut kedatangan-Nya, berhentilah menjadi praktisi penyembah segala manifestasi berhala!

(0.20) (Luk 16:1) (sh: Hikmat dalam menggunakan harta duniawi (Senin, 8 Maret 2004))
Hikmat dalam menggunakan harta duniawi

Salah satu kesulitan mengerti perumpamaan ini adalah bagaimana mungkin bendahara yang licik ini bisa menjadi teladan bagi anak-anak Tuhan dalam berbisnis? Apakah kita harus pintar untuk mendapatkan hati pelanggan kita dengan cara merugikan atasan kita, seperti yang dilakukan oleh bendahara tersebut terhadap majikannya?

Ada hal yang menarik untuk kita simak di sini. Majikan si bendahara tidak memujinya oleh karena ketidakjujurannya, melainkan oleh karena kecerdikannya (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8a). Bendahara ini cerdik karena ia membuat orang menjadi berterimakasih kepada dirinya dengan cara memberikan pengurangan utang kepada orang itu (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5-7).

Yesus sendiri berkomentar bahwa anak-anak dunia ini lebih cerdik daripada anak-anak terang (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8b), oleh karena itu Ia menasihati para murid-Nya agar dengan cerdik memanfaatkan kekayaan dunia yang dimilikinya untuk mengikat persahabatan di dalam dunia ini (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9). Lepas dari dunia ini, kekayaan tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Apakah orang Kristen dianjurkan untuk bersikap licik, memanfaatkan harta dunia agar diterima oleh orang dunia? Tentu saja tidak! Orang Kristen memiliki motivasi kasih untuk menjadi berkat bagi dunia berdosa yang membutuhkan keselamatan. Orang Kristen justru akan diterima oleh dunia ini bila kasihnya mewujud tidak hanya dalam panggilan pertobatan tetapi kepada kepedulian sosial yang tinggi. Jadi orang Kristen dipanggil untuk cerdik menggunakan harta dunia 'di dalam ketulusan kasihnya' menjangkau orang dunia ini. Orang dunia akan bisa melihat ketulusan Kristen ketika memberi, menolong, dengan menggunakan harta dunia. Demikianlah anak-anak Tuhan harus tulus dan cerdik di dunia ini untuk memenangkan dunia ini bagi Tuhan.

Renungkan: Sudahkah Anda dengan hikmat Allah menjadi berkat untuk orang-orang yang belum mengenal kekristenan?

(0.20) (Yoh 19:38) (sh: Tanda iman dan kasih (Sabtu, 30 Maret 2002))
Tanda iman dan kasih

Kisah penguburan Yesus oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus ini sungguh menyejukkan hati kita. Bila dalam hari-hari sebelum ini kita diperhadapkan pada hingar-bingar suara-suara penuh kebencian dan angkara, kini dalam keteduhan sesudah kematian Yesus, kita menyaksikan ungkapan iman dan kasih tak terperikan. Apabila kematian-Nya adalah dengan cara teramat keji dan nista, kini penguburan-Nya adalah dengan cara teramat mulia dan terpuji. Ia dikuburkan di dalam kubur yang baru di sebuah taman. Sebelum dikuburkan, mayat Yesus dibalut dengan kain kafan dan diurapi dengan rempah-rempah. Itulah penghormatan yang Yesus terima sesudah Ia mati.

Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang melakukan penghormatan tersebut. Keduanya, menurut catatan Yohanes, adalah murid-murid yang diam-diam menyembunyikan identitas mereka (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">38). Ketika Yesus masih hidup tidak pernah mereka memiliki keberanian menyatakan kepercayaan mereka. Keduanya mungkin adalah tokoh agama atau tokoh masyarakat yang kedudukannya membuat mereka sulit untuk mengaku secara terbuka sebagai pengikut Yesus. Hal ini diisyaratkan oleh kisah Nikodemus yang diam-diam di malam hari datang menjumpai Yesus (ps. 3). Tetapi, iman dan kasih tak akan pernah seterusnya dapat disembunyikan dan bersifat rahasia. Justru ketika para murid Yesus yang semasa hidup Yesus berterus terang mengikuti Dia kini bersembunyi dalam ketakutan, kini kedua murid rahasia ini dengan berani meminta kepada Pilatus agar diizinkan menguburkan mayat Yesus. Mereka tidak lagi peduli bahwa kedudukan mereka menjadi taruhan. Mereka tidak merasa bahwa dengan menunjukkan kasih mereka, nyawa mereka terancam. Sekian lama mungkin mereka diam-diam menjadi pengamat dan orang percaya yang mengambil jarak. Kini sesudah kematian Yesus terjadi, hidup Yesus yang telah dicurahkan bagi mereka juga yang akhirnya membangunkan iman dan kasih itu dari persembunyiannya.

Renungkan: Menjadi murid secara diam-diam tidak sama dengan berpura-pura bukan murid Yesus. Kekhawatiran dan ketakutan yang menyebabkan orang tidak berani terbuka menyaksikan imannya akhirnya akan dikalahkan oleh kesadaran akan besarnya pengorbanan Kristus untuknya.

(0.20) (1Kor 14:26) (sh: Tertib dan sopan (Senin, 29 September 2003))
Tertib dan sopan

Apa tujuan diadakannya aturan-aturan dalam hidup manusia? Ketertiban, keteraturan, kesopanan, dan seterusnya. Jelas bahwa aturan diadakan agar segala sesuatunya berjalan tertib dan teratur, tidak serampangan. Tetapi dalam kenyataannya kita sering menjumpai peristiwa-peristiwa yang "mengenaskan" yang terjadi karena aturan yang ada tidak diberlakukan semestinya. Misalnya, para wakil rakyat di MPR dan DPR yang bersikap brutal selama persidangan (seperti baku pukul). Dari contoh ini kita dapat menilai bahwa aturan diadakan untuk dilanggar!

Friksi yang terjadi di jemaat Korintus sudah tidak dapat disembunyikan. Karena persaingan itu dinyatakan secara terang- terangan dalam pertemuan ibadah jemaat. Semua kelompok ingin sekali menonjol dengan cara yang meremehkan serta mengganggu kelompok lainnya. Kelompok yang satu ingin mendominasi sementara kelompok yang lain juga tidak mau mengalah. Orang berbahasa roh tidak lagi memedulikan apakah orang lain mengerti atau tidak (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27). Kelompok yang memiliki karunia bernubuat juga tidak bisa menahan diri. Semua ingin memperoleh kesempatan dan waktu yang sama untuk menyampaikan kehendak Tuhan (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29-33). Ditambah lagi dengan kehadiran kelompok perempuan -- yang rupanya di masyarakat Yunani-Romawi tidak pernah mendapat peran, perhatian serta menjadi kelompok yang harus selalu bungkam. Mereka juga menuntut kesempatan untuk tampil di pertemuan jemaat (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">34,35).

Pertemuan jemaat yang mestinya berpusat kepada Allah, dan seharusnya orang hadir dengan sikap takzim, sekarang sudah berubah menjadi ajang manusia menampilkan diri. Bukan kesejahteraan dan berkat yang mereka terima tetapi sikap bermusuhan yang menyakitkan.

Renungkan: Sikap beribadah yang tertib dan sopan menjadi salah satu petunjuk bahwa kita sungguh-sungguh menghormati Tuhan kita.

(0.20) (1Kor 15:1) (sh: Yang sangat penting. (Minggu, 26 Oktober 1997))
Yang sangat penting.

Apa hal penting yang menduduki peringkat pertama dalam hidup kita pribadi, menentukan jatuh bangunnya gereja, bahkan menentukan nasib kekal manusia? Yang sangat penting itu ialah Injil Yesus Kristus. Banyak hal mendesak yang orang anggap penting untuk segera dibereskan dalam dunia masa kini. Ambillah contoh berikut ini: soal lingkungan hidup, soal perdamaian dunia, kerukunan, pengadaan perumahan rakyat, peningkatan pendidikan, pengadaan lapangan kerja, dlsb. Semuanya itu memang mendesak bahkan penting, namun bukan sangat penting. Hanya Injil Yesus Kristus yang sangat penting sebab Injil menentukan hidup kekal manusia yang akan mempengaruhi total radikal kehidupan setiap manusia baik kelak maupun kini di dunia ini. Gereja yang berdiri teguh ialah gereja yang tidak melupakan fondasinya yaitu Injil Yesus Kristus. Gereja ada karena Injil Yesus diberitakan dan disambut dalam iman. Bila hal yang sangat penting itu dilupakan, gereja dan kehidupan Kristen kita terancam bahaya. Oleh Injil itulah kita diselamatkan. Kematian dan kebangkitan-Nya telah melepaskan kita dari kuasa dosa dan dari murka Allah. Hal-hal mendesak yang tiap hari harus kita hadapi seharusnya kita perhadapkan di bawah terang Injil dan bukan membuat keyakinan kita akan Injil menjadi goyah!

Kasih karunia Allah. Banyak orang meragukan kebenaran Injil. Rupanya hal itu sudah terjadi bahkan sejak zaman Paulus. Benarkah Yesus saja satu-satunya jalan? Benarkah Dia bangkit dari kematian? Banyak lagi pertanyaan orang ajukan terhadap kebenaran Injil, namun yang terutama ialah kebenaran tentang kebangkitan-Nya. Paulus sebenarnya tidak pernah berjumpa Yesus sewaktu Yesus hidup. Untuk apa ia mati-matian menjadi penganjur dari Orang yang tidak pernah dikenalnya bahkan pernah dimusuhinya, bila ia tidak benar-benar pernah mengalami sesuatu dari Yesus ini?

Renungkan: Bersaksi adalah akibat dari fakta bahwa Yesus sungguh hidup dalam diri seseorang.

(0.20) (Why 22:6) (sh: Kekudusan (Jumat, 22 November 2002))
Kekudusan

Sampailah kita ke epilog dari kitab Wahyu (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22:6-21). Sebagaimana dalam pendahuluan kitab ini, di sini kita menemukan pernyataan bahwa Yohanes adalah saksi yang mendapatkan penglihatan dari Allah. Namun, dalam bagian penutup ini lebih ditekankan kutuk yang akan menimpa semua orang yang tidak menaati pesan-pesan wahyu. Kekudusan adalah unsur yang terus- menerus ditekankan dalam bagian ini.Pertama, dalam ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6-7 ada penegasan mengenai perkataan yang dapat dipercaya dan sahih. Allah dinyatakan sebagai yang memberikan roh pewahyuan, sama seperti Ia memberikan kata-kata-Nya kepada para nabi. Allah yang sama itu pula yang memberikan penglihatan kepada Yohanes bahwa kedatangan Kristus akan segera tiba.

Kedua, Yohanes menyatakan bahwa dirinya adalah saksi, yang mendengar dan melihat penglihatan-penglihatan dalam kitab Wahyu (ayat 8- 10). Ia tidak boleh menyimpan wahyu itu untuk dirinya sendiri, tidak boleh menyembah malaikat yang ada di hadapannya (bdk. menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19:10). Yohanes hanya boleh menyembah Allah.

Ketiga, mereka yang tidak kudus akan dihukum (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11-12). Perkataan "siapa yang cemar, biarlah ia terus cemar" tidak dimaksudkan bahwa kecemaran diperbolehkan, namun di sini menunjukkan bahwa jikalau seseorang terus keras hati dan tidak mau mendengarkan kebenaran, biarlah ia terus berada dalam keadaannya itu sesuai dengan keputusannya—ini adalah hukuman dari Allah. Kristus akan datang segera, bahkan mungkin tiba-tiba. Ia akan membalaskan kebenaran dengan keselamatan dan kejahatan dengan hukuman. Ini tidak berarti bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan perbuatan baik. Tidak ada perbuatan baik di luar Kristus—keselamatan adalah anugerah semata.

Keempat, Kristus akan menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13-17). Sedangkan bagi mereka yang sesat muncul peringatan akan hukuman (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15). Kristus adalah tunas dan terang fajar yang sejati—Dialah pengharapan umat manusia.

Renungkan:
Pertahankan jubah pembaruan hidup Anda bersih dan beresponslah terhadap panggilan-Nya untuk senantiasa murni.

(0.20) (1Kor 8:1) (ende: Daging pudjaan)

ialah jang dimakan dalam upatjara penjembahan dewa-dewa atau sisa dari padanja jang didjual dipasar dan dimakan dalam rumah tangga. Turut makan sebagai mengambil bagian dalam penjembahan tentu sadja terlarang. Tetapi orang-orang serani terpaksa makan apa sadja, jang disadjikan dalam rumah tangga atau pada perdjamuan-perdjamuan biasa, dan sering sekali daging jang disadjikan adalah daging bekas pudjaan, ataupun berasal dari binatang jang disembelih dengan upatjara kafir. Hal itu menimbulkan banjak kesulitan dalam umat dan mereka bertanja kepada Paulus, bagaimana seharusnja sikap mereka terhadap itu. Ada jang terlalu bebas, dan ada jang ragu-ragu hati-nuraninja. Jang terlalu bebas, ialah agaknja golongan-golongan jang dimaksudkan dalam 1Ko 4:8; 4:18-21; dan 1Ko 6:9-12. Dengan sombongnja mereka itu berdalih-dalih: "kami berpengetahuan, tidak pertjaja akan dewa-dewa dan makan sadja daging itu sebagai makanan biasa".

(0.20) (Luk 12:1) (full: KEMUNAFIKAN. )

Nas : Luk 12:1

Yesus mencela kemunafikan orang Farisi, dan memperingatkan murid-Nya untuk berhati-hati agar dosa ini tidak memasuki kehidupan dan pelayanan mereka.

  1. 1) Kemunafikan berarti memperlihatkan sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan perbuatannya -- misalnya: bertindak di hadapan umum sebagai seorang percaya yang saleh dan setia, padahal sedang menaruh dosa yang tersembunyi, kedursilaan, ketamakan, nafsu, atau ketidakadilan lainnya. Orang munafik adalah seorang penipu dalam hal kebenaran yang dapat dilihat

    (lihat art. GURU-GURU PALSU).

  2. 2) Karena kemunafikan menyangkut hidup dalam dusta, maka itu membuat seseorang menjadi rekan kerja dan sekutu Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44).
  3. 3) Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa segala kemunafikan dan dosa yang tersembunyi akan dibuka, jika tidak dalam hidup sekarang, pastilah pada hari penghakiman (lih. Rom 2:16; 1Kor 3:13; 4:5; Wahy 20:12). Apa yang dilakukan secara rahasia di balik pintu yang tertutup pada suatu saat akan disingkapkan secara terang-terangan (ayat Luk 12:2-3).
  4. 4) Kemunafikan adalah suatu tanda bahwa seseorang tidak takut akan Allah (ayat Luk 12:5) dan tidak memiliki Roh Kudus dengan kasih karunia pembaharuannya (lih. Rom 8:5-14; 1Kor 6:9-10; Gal 5:19-21; Ef 5:5). Sementara tinggal dalam kondisi demikian, seseorang tidak dapat "meluputkan diri dari hukuman neraka" (Mat 23:33).
(0.20) (Why 2:18) (sh: Memerintah bersama Kristus (Kamis, 18 Desember 2003))
Memerintah bersama Kristus

Di Tiatira, Yesus Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Allah, yang matanya bagaikan nyala api; kaki-Nya bagaikan tembaga, yaitu kaki yang siap meremukkan musuh-musuh-Nya. Jemaat ini dipuji karena mereka adalah jemaat yang mengasihi dan beriman, suka melayani, memiliki ketekunan, dan setia. Dalam melaksanakan pelayanan yang dipercayakan kepada mereka, terus mengalami kemajuan. Namun, lagi-lagi Tuhan masih mencela mereka. Kali ini Tuhan melihat bahwa mereka membiarkan diri mereka disesatkan oleh pengajaran Izebel.

Di Tiatira berdiri beberapa asosiasi perdagangan yang masing-masing memiliki dewa pelindung. Setiap orang yang tergabung dalam salah satu asosiasi tersebut, selain menjadi anggota tetap, juga diharuskan menyembah dewa dari asosiasi tersebut, termasuk melakukan ritual-ritual yang biasanya disertai perzinahan. Nabiah Izebel memutarbalikkan fakta dengan mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh ingin mengalahkan setan, harus mengenal perbuatan setan itu. Ajaran sesat ini mendapat peringatan yang keras dari Tuhan. Tuhan akan membalaskan kepada setiap orang hukuman setimpal perbuatannya.

Tuhan Yesus menjanjikan kepada yang menang, dan yang melakukan pekerjaan-Nya sampai kesudahan, kuasa atas bangsa-bangsa. Musuh-musuh akan dihancurkan dan Tuhan akan mengaruniakan bintang timur. Bintang adalah lambang kerajaan, dikaitkan dengan tongkat besi yang melambangkan pemerintahan. Sebagaimana bintang timur dimengerti sebagai bintang yang memerintah langit, demikian pula orang percaya akan memerintah bersama dengan Kristus. Ini patut mendorong Kristen mulai kini hidup dalam terang.

Renungkan: Apakah kita lebih sering menghabiskan waktu kita untuk merenungkan kuasa Iblis dengan keinginan untuk mengalahkannya, atau kita lebih merenungkan kuasa dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita?

(0.20) (Why 7:1) (sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002))
Allah memberikan jaminan

Sebelum meterai ketujuh dibuka, suatu sisipan penglihatan dibentangkan. Disebut sisipan, karena sangat mungkin itu merupakan kontras bagi apa yang dialami oleh mereka yang memusuhi Kristus dan para pengikut setia-Nya. Sementara bagi para penganiaya, kengerian murka Anak Dombalah yang bakal mereka terima. Pasal menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7 ini menerangkan tentang kedudukan orang Kristen selama pelaksanaan penghakiman. Penglihatan Yohanes yang penuh penghiburan mengenai gereja ini merupakan penglihatan yang disisipkan di antara penglihatan-penglihatan tentang hukuman Allah. Pertama, orang Kristen, umat Allah, tetap akan mengalami berbagai penderitaan, namun persekutuan umat dengan Kristus yang terjalin dalam iman menjadi jaminan keselamatan kekal mereka. Kedua, Allah mengenal siapa umat-Nya. Pengenalan inilah yang membuat Allah memberikan perlindungan kepada umat-Nya (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2-3; bdk. Ef. 1:13; 2Ptr. 2:9).

Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.

Renungkan:
Sebagaimana kita kelak di surga akan cemerlang dalam hadirat- Nya, kini di bumi kita patut hidup dalam terang.

(0.20) (Why 21:5) (sh: Kota yang mulia (Kamis, 21 November 2002))
Kota yang mulia

Banyak orang Kristen yang ingin menjadikan dunia ini sebagai "Kota Allah". Mereka berusaha mempengaruhi kebudayaan dan politik, membuat kehidupan dalam masyarakat menjadi lebih mulia. Itu adalah sesuatu yang baik. Namun, tidak boleh diabaikan pula bahwa gambaran tentang kota yang mulia dalam kitab Wahyu bukanlah sesuatu yang eksternal, namun internal. Kota yang mulia adalah orang-orang Kristen itu sendiri. Warisan-warisan agung keselamatan dan persekutuan dengan Allah (bdk. pasal menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2-3: keamanan, tempat tinggal, kuasa, makanan, pakai-an, dan sebuah nama baru), hanya akan diberikan kepada mereka yang menjadi penakluk-penakluk ujian iman. Allah akan menjadi Bapa mereka (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:7). Sebaliknya, mereka yang berkompromi dengan dosa akan dilempar ke dalam penghukuman kekal.

Orang-orang yang menang bagaikan sebuah kota mulia yang turun dari surga, selain gemilang dengan batu-batuan yang mahal (ayat 21:9- 14), bersinar secerlang kristal karena tetap setia kepada Anak Domba Allah. Jumlah mereka pun tetap (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:15-17). Ukuran kota itu tak meleset sedikit pun. Kehadiran Allah yang permanen menjamin kekalnya keamanan mereka. Lebih dari itu, keadaan ini diperindah dengan kemuliaan yang terpancar dari komunitas surgawi tersebut (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:18-21). Batu-batu mulia itu melambangkan kedua belas suku Israel (lih. Kel. 28:17-20), dan di sini mengacu ke Israel rohani (gereja), semua orang percaya dari berbagai suku bangsa.

Kehadiran Allah dan Kristus akan menjadi sempurna dalam kota itu, dan Bait Allah secara jasmani tidak diperlukan (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:22-27). Di dalamnya kemuliaan Allah terpancar penuh dalam terang abadi. Semua umat pilihan Allah yang tercatat dalam buku kehidupan akan mempersembahkan diri mereka. Mereka akan disembuhkan, dipulihkan secara penuh (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22:1-5). Kesempurnaan, kemuliaan, keindahan, kegemilangan akan menjadi bagian mereka selamanya.

Renungkan:
Seiring dengan mewujudkan kota Allah dalam dunia ini, Anda perlu mengingat bahwa Anda pun harus hidup dalam kemuliaan. Bertekunlah dalam kebenaran sampai kemuliaan abadi tiba!

(0.18) (Mat 28:19) (full: PERGILAH ... JADIKANLAH ... MURID-KU DAN BAPTISLAH. )

Nas : Mat 28:19

Kata-kata ini merupakan Amanat Agung Kristus kepada semua pengikut-Nya dari setiap angkatan. Amanat ini menyatakan sasaran, tanggung jawab, dan penugasan gereja dalam tugas misionernya.

  1. 1) Gereja harus pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil kepada semua orang sesuai dengan penyataan PB tentang Kristus dan ajaran para rasul-Nya

    (lihat cat. --> Ef 2:20).

    [atau ref. Ef 2:20]

    Tugas ini termasuk kewajiban utama yaitu mengirim utusan gerejani ke setiap bangsa (Kis 13:1-4).
  2. 2) Injil yang diberitakan berpusat pada "pertobatan dan pengampunan dosa" (Luk 24:47), janji penerimaan "karunia Roh Kudus" (Kis 2:38) dan nasihat untuk memisahkan diri dari angkatan yang jahat ini (Kis 2:40) sambil menantikan kedatangan Kristus dari sorga (Kis 3:19-20; 1Tes 1:10).
  3. 3) Tujuan pemberitaan Injil ini adalah untuk memuridkan mereka yang akan menaati semua perintah Kristus. Inilah satu-satunya perintah langsung dalam ayat ini. Kristus tidak bermaksud bahwa penginjilan dan kesaksian para utusan gerejani hanya menghasilkan keputusan untuk bertobat. Tenaga rohani jangan diarahkan hanya untuk memperbanyak jumlah anggota gereja, tetapi untuk memuridkan mereka yang bersedia memisahkan diri dari dunia ini, menaati perintah-perintah Kristus serta mengikut Dia dengan segenap hati, pikiran, dan kehendak mereka (bd. Yoh 8:31).
  4. 4) Selanjutnya, perlu diperhatikan bahwa Kristus memerintahkan kita untuk memusatkan perhatian pada menjangkau pria dan wanita yang terhilang dan bukan untuk mengkristenkan masyarakat atau menguasai dunia ini. Orang yang percaya harus meninggalkan sistem dunia yang jahat ini serta memisahkan diri dari kebejatannya (Rom 13:12; 2Kor 6:14;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA),

    sambil menyingkapkan kejahatannya (Ef 5:11).
  5. 5) Mereka yang percaya kepada Kristus dan Injil-Nya harus "dibaptis" dalam air. Upacara ini menyatakan bahwa mereka berikrar untuk meninggalkan semua kedursilaan, dunia, dan perangai yang berdosa, dan dengan terang-terangan mengabdi kepada Kristus dan maksud kerajaan-Nya

    (lihat cat. --> Kis 22:16).

    [atau ref. Kis 22:16]

  6. 6) Kristus akan senantiasa mendampingi para pengikut-Nya yang taat melalui kehadiran dan kuasa Roh Kudus (bd. ayat Mat 28:20; 1:23; Mat 18:20). Setelah mereka "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" barulah mereka harus pergi kepada semua bangsa dan bersaksi (Luk 24:49;

    lihat cat. --> Kis 1:8).

    [atau ref. Kis 1:8]



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA