Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 4023 ayat untuk kamu harus berusaha (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Kej 12:10) (full: KELAPARAN TIMBUL DI NEGERI ITU. )

Nas : Kej 12:10

Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan pencobaan yang serius.

  1. 1) Abram baru saja sampai di tempat tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul (Kej 11:30), perpisahan dengan keluarganya (Kej 12:1), dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu.
  2. 2) Sebagaimana diteladani Abram, orang percaya yang berusaha untuk melayani Tuhan dan menaati Firman-Nya hendaknya jangan merasa aneh apabila menghadapi halangan-halangan besar, kesukaran, dan persoalan. Iniliah cara yang sering kali dipakai Allah untuk orang yang dipanggil untuk menaati-Nya. Dalam kasus semacam itu kita harus tetap maju dengan taat dan keyakinan bahwa Allah masih bekerja demi kepentingan kita dalam mencapai maksud-Nya

    (lihat cat. --> Mat 2:13).

    [atau ref. Mat 2:13]

(0.25) (Kel 19:1) (full: PADANG GURUN SINAI. )

Nas : Kel 19:1

Pasal Kel 19:1-25 mencatat penetapan perjanjian Allah dengan bangsa Israel di Gunung Sinai. Perjanjian itu adalah perluasan dari perjanjian dengan Abraham dan keturunannya

(lihat cat. --> Kej 15:6;

lihat cat. --> Kej 15:18;

lihat cat. --> Kej 17:7;

lihat cat. --> Kej 22:18).

[atau ref. Kej 15:6,18; 17:7; 22:18]

  1. 1) Perjanjian ini berlandaskan perdamaian Israel sebelumnya dengan Allah dan persekutuan yang tak henti-hentinya dengan-Nya. Perjanjian ini merumuskan syarat-syarat yang dengannya Israel akan tetap menjadi milik Allah, terus tinggal di dalam berkat-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya bagi bangsa itu (lih. Kej 12:2-3; 26:4).
  2. 2) Allah bermaksud agar Israel menjadi bangsa yang unik, terpilih, dan terpisah untuk Allah demi maksud ini. Umat itu harus menanggapi dengan ketaatan dan rasa syukur kepada Allah serta berusaha memelihara perintah-perintah yang ada dan dengan mempersembahkan korban-korban yang ditentukan oleh perjanjian Allah. Sebagai akibat, mereka akan tetap menjadi umat Allah yang khusus (bd. Am 3:2; 9:7) -- kerajaan imam-imam yang kudus dan tidak bercacat

    (lihat cat. --> Kel 19:6;

    [atau ref. Kel 19:6]

    lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

(0.25) (Kel 24:8) (full: DARAH PERJANJIAN. )

Nas : Kel 24:8

Perjanjian dengan Israel dimeteraikan dengan percikan darah, yang menunjukkan bahwa korban-korban pendamaian diperlukan untuk memelihara hubungan mereka dengan Allah.

  1. 1) Darah menandakan penyucian dan pengampunan yang dimungkinkan melalui persembahan sebuah hidup kepada Allah; korban-korban semacam itu membuka jalan untuk rujuk kembali dengan Allah dan ketaatan umat yang ditimbulkan oleh iman (bd. Rom 1:5; Ibr 9:19-20).
  2. 2) Arti utama dari "darah perjanjian" terwujud ketika Kristus mencurahkan darah-Nya di salib dan menetapkan perjanjian yang baru (bd. Mr 14:24; Ibr 9:11-18). Kematian-Nya sebagai korban menyucikan orang percaya dari dosa ketika mereka berusaha untuk berjalan dalam kesucian (1Yoh 1:7-2:2).
  3. 3) Ketaatan dan darah (ayat Kel 24:7-8) harus senantiasa berbarengan untuk mengesahkan penerimaan kembali umat Allah oleh-Nya dan penyerahan mereka kepada-Nya. Hanya setelah umat itu berikrar untuk taat kepada Allah melalui darah pendamaian, mereka dapat mengambil bagian dalam berkat-berkat perjanjian

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

    Dengan nada yang sama, rasul Petrus menyatakan bahwa kita terpilih "supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya" (1Pet 1:2).
(0.25) (Kel 33:11) (full: SEPERTI ... TEMANNYA. )

Nas : Kel 33:11

Allah memandang Musa sebagai sahabat karib-Nya yang dengannya Ia dapat berbicara berhadapan muka. Hubungan yang khusus ini sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa Musa sungguh-sungguh berserah kepada Allah, dan kepada perkara, keinginan, dan maksud-Nya. Musa begitu menyatu dengan Roh Allah sehingga ia turut merasakan perasaan Allah, menderita ketika Allah menderita dan berdukacita ketika Allah bersedih atas dosa (bd. Kel 32:19). Setiap orang percaya harus berusaha melalui doa, untuk mengetahui cara-cara Allah dan semakin menyatu dengan Dia dan maksud-maksud-Nya sehingga ia sungguh-sungguh menjadi sahabat Allah.

(0.25) (Rm 13:10) (full: KASIH TIDAK BERBUAT JAHAT TERHADAP SESAMA MANUSIA. )

Nas : Rom 13:10

"Kasih" digenapi bukan hanya melalui perintah-perintah yang positif (Rom 12:9-21; 1Kor 13:4,6-7) tetapi juga dengan perintah-perintah negatif. Semua perintah yang disebutkan di sini berbentuk negatif (ayat Rom 13:9; bd. 1Kor 13:4-6).

  1. 1) Kasih itu positif; namun kasih juga negatif karena berhubungan dengan kecenderungan manusia akan dosa, mementingkan diri sendiri, dan kekejaman. Delapan dari sepuluh Hukum bersifat negatif karena dosa terjadi dengan sendirinya, sedangkan kebaikan tidak. Bukti pertama dari kasih Kristen ialah berbalik dari dosa dan segala yang mendatangkan kerugian atau kesedihan kepada orang lain.
  2. 2) Pandangan bahwa etika Kristen harus bersifat positif saja adalah pandangan yang keliru didasarkan pada pandangan masyarakat yang berusaha meloloskan diri dari semua larangan yang mengekang kerinduan yang tak terkendalikan dari tabiat berdosa (Gal 5:19-21).
(0.25) (1Kor 13:1) (full: TETAPI ... TIDAK MEMPUNYAI KASIH. )

Nas : 1Kor 13:1

Pasal 1Kor 13:1-13 adalah lanjutan dari pembahasan Paulus tentang pertanyaan mengenai karunia rohani. Di sini ia menekankan bahwa memiliki karunia Roh tanpa mempunyai kasih tidak berguna sama sekali (ayat 1Kor 13:1-3). "Jalan yang lebih utama lagi" (1Kor 12:31) ialah menjalankan karunia rohani dalam kasih (ayat 1Kor 13:4-8). Sebagai satu-satunya keadaan di mana karunia rohani dapat memenuhi kehendak Allah, kasih haruslah menjadi prinsip yang mengendalikan semua manifestasi rohani. Karena itu, Paulus menasihati jemaat Korintus untuk "mengejar kasih itu dan berusaha memperoleh karunia Roh" (1Kor 14:1). Mereka harus dengan sungguh-sungguh menginginkan hal-hal dari Roh karena mereka dengan tulus ingin menolong, menghibur, dan memberkati orang lain dalam hidup ini.

(0.25) (1Tes 2:7) (full: SAMA SEPERTI SEORANG IBU MENGASUH DAN MERAWATI ANAKNYA. )

Nas : 1Tes 2:7

Paulus dan kerabat kerjanya menunjukkan suatu teladan sikap rohani yang harus dimiliki semua misionaris, penginjil, dan gembala ketika memberitakan Injil.

  1. 1) Sebagai misionaris, mereka mempunyai sikap ibu yang lemah lembut dan memelihara; dengan pengorbanan besar mereka berusaha khusus untuk mengasuh, melindungi, dan memenuhi keperluan rohani orang-orang yang baru percaya ini.
  2. 2) Kelembutan menunjukkan bahwa mereka tidak bertindak sebagai orang yang sok penting.
  3. 3) Para misionaris ini memiliki kerinduan dan kasih yang begitu besar bagi orang Tesalonika sehingga mereka rela membagi hidup mereka dengan jemaat itu (ayat 1Tes 2:8).
  4. 4) Mereka mengabdikan banyak waktu, bahkan sampai kelelahan, supaya dapat memberitakan Injil (ayat 1Tes 2:9).
  5. 5) Mereka hidup kudus dan tak bercacat di hadapan jemaat itu, sambil menasihati dan menguatkan hati mereka seperti seorang bapa (ayat 1Tes 2:10-12).
(0.25) (1Ptr 3:3) (full: PERHIASANMU IALAH MANUSIA BATINIAH. )

Nas : 1Pet 3:3-4

Perhiasan yang terlalu mencolok atau mahal bertentangan dengan sikap kesederhanaan yang diinginkan Allah dari seorang istri Kristen

(lihat cat. --> 1Tim 2:9).

[atau ref. 1Tim 2:9]

  1. 1) Yang dinilai tinggi oleh Allah di dalam diri seorang istri Kristen ialah sikap yang lemah lembut dan tenang (bd. Mat 11:29; 21:5) yang berusaha untuk memuliakan Dia dengan menyerahkan dirinya untuk menolong suami dan keluarganya mencapai kehendak Allah dalam hidup mereka.
    1. (a) Kata sifat "lembut" menggambarkan suatu sikap sederhana yang terungkap dalam kerendahan hati yang halus dan kepedulian terhadap orang lain (bd. Mat 5:5; 2Kor 10:1; Gal 5:23).
    2. (b) Kata sifat "tenteram" menunjuk kepada suatu sikap yang tidak riuh dan tidak menimbulkan keributan. Dengan kata lain, Allah menyatakan bahwa kecantikan yang sejati adalah soal sifat dan bukan hiasan.
  2. 2) Istri-istri Kristen harus tetap setia kepada Kristus dan Firman-Nya di dalam dunia yang dipengaruhi oleh materialisme, gaya-gaya manipulasi, pengutamaan diri, perhatian berlebihan terhadap seks, dan menganggap rendah nilai-nilai rumah tangga dan keluarga.
(0.25) (Why 6:16) (full: RUNTUHLAH MENIMPA KAMI. )

Nas : Wahy 6:16

Orang-orang berdosa yang tertinggal setelah orang percaya diangkat dari bumi untuk bertemu Tuhan di angkasa (1Tes 4:17) akan mengalami ketakutan dan keputusasaan yang hebat sementara mereka berusaha untuk lari dan bersembunyi.

(0.25) (Kej 2:17) (jerusalem: pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat) Pengetahuan itu merupakan milik khusus Allah. Dengan berbuat dosa manusia berusaha merebut hal itu bagi dirinya, Kej 3:5,22. Yang dimaksudkan dengan pengetahuan itu bukanlah pengetahuan akan segala-galanya yang tidak lagi dimiliki manusia setelah berdosa. Tidak dimaksudkan pula kemampuan membeda-bedakan baik dan jahat di bidang kesusilaan. Kemampuan itu sudah dimiliki manusia sebelum berdosa dan tidak dapat tidak diberikan kepada makhluk yang berakal. Pengetahuan itu harus diartikan sebagai kemampuan untuk sendiri menentukan apa yang baik dan apa yang jahat, lalu berlaku sesuai dengan penentuan itu. Jadi pada pokoknya pengetahuan itu berakhir bahwa manusia menuntut otonomi di bidang kesusilaan. Dengan demikian manusia ingin meniadakan kedudukannya sebagai makhluk, bdk Yes 5:20, dan merebut kedudukan Allah. Maka dosanya pada pokoknya dosa kesombongan. Pemberontakan manusia terhadap Penciptanya secara kongkrit diungkapkan sebagai pelanggaran suatu perintah Allah yang dilambangkan oleh buah yang terlarang itu
(0.25) (2Sam 11:1) (sh: Awasi mata Anda. (Rabu, 24 Juni 1998))
Awasi mata Anda.

Saat sedang santai sehabis tidur siang. mata Daud melihat seorang perempuan yang sedang mandi. Sekejap Daud tergoda oleh kecantikan tubuh perempuan itu. Perempuan itu, Betsyeba, istri Uria, tidak merayunya, juga tidak menggoda Daud. Tetapi karena diri dan mata Daud tidak terkendali, membuatnya jatuh dalam keinginan jahat, yaitu menginginkan istri orang lain. Godaan mata membuat Daud tanpa pikir panjang berbuat yang tidak senonoh terhadap Betsyeba. Mata memang perlu ada. Mata diberikan Tuhan. Tetapi mata yang disalahgunakan membawa petaka.

Awas akal licik. Perbuatan Daud tidak senonoh terhadap Betsyeba membuatnya harus mencari akal agar perbuatan jahat itu tidak terungkap.

Muncullah akal licik Daud. Dia berusaha agar Uria meniduri istrinya. Kalau Uria meniduri istrinya, dan istrinya hamil, tentulah orang menduga kehamilan itu karena Uria. Tapi kalau Uria tidak tidur dengan istrinya, dan istrinya hamil, maka akan terungkap perbuatan jahat Daud. Begitulah, kejahatan selalu ditutupi dengan akal licik. Dan, akal licik ini adalah kejahatan yang lebih berbahaya.

Renungkan: Kejahatan yang diselesaikan dengan kejahatan menjadi kejahatan yang lebih besar. Kejahatan yang disesali menuju keselamatan.

Doakan: Orang yang menderita karena kelicikan orang lain.

(0.25) (2Sam 18:19) (sh: Pilihan yang sukar. (Kamis, 09 Juli 1998))
Pilihan yang sukar.

Mengambil keputusan apalagi membuat pilihan yang paling tepat, tidaklah mudah. Tindakan Yoab membunuh Absalom di satu sisi telah mengakhiri peperangan, tetapi di sisi lain dia tidak mematuhi perintah atasan. Kini dia harus memilih utusan yang akan mengabarkan kedua hal ini, Ahimaaskah atau orang Etiopia? Pilihannya tidak pasti karena akhirnya ia membiarkan mereka berdua menyampaikan berita itu kepada Daud. Ia mendua mungkin karena bingung bagaimana menyampaikan kabar baik dan buruk akibat ketidaktaatannya itu.

Menyampaikan berita secara benar. Antara keinginan dan kenyataan itu terkadang tidak seirama. Banyak orang yang pada awalnya tersentuh hati nurani untuk menegakkan kebenaran, menjunjung tinggi kejujuran, tetapi hanya sampai pada keinginan saja tanpa berusaha untuk merealisasikannya.Itulah yang terjadi pada Ahimaas. Ketika dia berhadapan dengan Daud, semangat menyatakan yang benar menjadi luntur bahkan akhirnya dia berbohong (ayat kamu+harus+berusaha&tab=notes" ver="">29). Berbeda dengan orang Etiopia, dia menyampaikan berita apa adanya, tanpa dikurang dan tanpa diberi bumbu penyedap. Menurut kita mana yang baik?

Doa: Oh, Tuhan, jauhkan kami dari keinginan berkata dusta. Memang seringkali kami tidak tahu bagaimana menyatakan kebenaran. Jangan biarkan kami sendiri tanpa bimbingan-Mu.

(0.25) (Mzm 57:1) (sh: Membentuk dan membuka. (Jumat, 6 Maret 1998))
Membentuk dan membuka.

Pergumulan hidup tidak saja membentuk sikap dan mengubah kebiasaan tetapi juga membuka watak yang sudah ada untuk mengungkapkan diri. Itulah yang terjadi dalam kisah Daud ketika ia harus terus berusaha membebaskan dan menyembunyikan diri karena dikejar-kejar Saul dan tentaranya. Namun Daud membuktikan bahwa dalam kondisi yang serba tertekan, dan terancam ini, ia tidak mengikuti ambisi dan dendam pribadi. Buktinya, Daud tidak menggunakan kesempatan untuk membunuh Saul yang sedang tertidur dalam gua. Bukankah ini kesempatan emas? Memang pertimbangan manusia mengatakan bahwa ia bertindak bodoh. Tetapi pertimbangan Allah lewat pengalaman hidup Daud adalah lebih tepat, jelas dan bijak.

Prinsip yang benar. Mengapa Daud tidak menggunakan kesempatan itu untuk melampiaskan dendam? Bukankah itu saat yang paling gampang? Keyakinannya untuk terus berpegang pada prinsip hidup yang benar, yaitu bahwa Tuhanlah yang memberi perlindungan baginya, mengendalikan hidupnya, menerima keluhannya dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahannya. Penyelesaian yang berasal dari pertimbangan diri sendiri bukan menyelesaikan tetapi justru menimbulkan permasalahan baru.

(0.25) (Mzm 59:1) (sh: Dikepung orang jahat. (Rabu, 22 April 1998))
Dikepung orang jahat.

Pernahkah Anda menjadi korban iri hati, kebencian, fitnah, sumpah serapah bahkan kutuk? Dalam bagian ini kita melihat serangkaian panjang pengalaman derita Daud, saat melarikan diri dari pengepungan Saul. Ada empat hal terungkap: musuh yang licik, seruan pembebasan, Penolong yang pengasih dan puji-pujian yang berkelanjutan. Musuh yang licik itu mengepung dan menghadang bagaikan anjing-anjing yang mengepung tembok kota. Begitulah musuh! Berusaha membuat Anda dijerat, terpuruk dan harus berteriak minta tolong (bdk. kamu+harus+berusaha&tab=notes" ver="">10:10">Yoh. 10:10).

Penolong dan kidung pujian. Yahweh yang Mahakuasa bertahta. Ia memegang kendali, termasuk atas musuh. Ia pembela yang tak kenal suap. Bila sendirian, nilai Anda nol besar. Namun bila anda mengutamakan Dia, Anda menjadi mayoritas dan kuat. Jika Allah beserta atau di pihak Anda, siapakah lawan Anda? Anda menang dan menyanyikan kekuatan Allah, Benteng, Penolong dan Perlindungan itu! Karena Yesus Tuhan kita hidup, kita dapat bermadah ria sejak terbit matahari sampai ia terbenam tiap hari. Itulah tanda awal bahwa Anda sedang mencicipi zaman baru yang kelak akan didatangkan-Nya ke bumi ini sebagai kesempurnaan dari karya penyelamatan-Nya.

Doa: Berpihaklah kepada Umat-Mu yang terancam dan teraniaya.

(0.25) (Mzm 129:1) (sh: Kesabaran dalam kesesakan (Kamis, 9 September 1999))
Kesabaran dalam kesesakan

Israel mengalami kesesakan sejak "masa mudanya" karena kebencian orang fasik yang berusaha menghancurkannya. Di mana pun umat-Nya berada terlebih sering mengalami penderitaan dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kadang penderitaan yang dialami berlangsung terus-menerus, sehingga menyesakkan umat. Namun harus diakui bahwa ternyata usaha orang fasik untuk menghancurkan umat-Nya tak pernah berhasil. Justru umat-Nya semakin tersebar dan meluas ke penjuru dunia. Sabarlah dalam kesesakan!

Tuhan membatasi penderitaan. Tuhan mengenal umat-Nya dan Ia membatasi penderitaan bagi umat-Nya. Ia tidak begitu saja membiarkan umat-Nya menderita melebihi kemampuannya. Penderitaan dipakai-Nya untuk membawa umat-Nya kembali kepada-Nya. Dan ketika orang fasik berlaku melebihi perizinan-Nya, Ia sendiri yang bertindak membebaskan umat-Nya dari cengkeraman tangan mereka.

Keadaan akhir. Tuhan itu adil; Ia akan menyudahi perbuatan orang fasik, membuat mereka malu, dan mereka akan mundur. Inilah akhir kehidupan mereka: buruk dan memalukan. Barangsiapa yang bertahan dalam kesesakan dan tetap setia pada Tuhan akan menikmati keadilan Tuhan di masa yang akan datang. Ia senantiasa ingat akan umat-Nya.

(0.25) (Yes 2:1) (sh: Maksud Allah bagi umat-Nya. (Rabu, 16 September 1998))
Maksud Allah bagi umat-Nya.

Allah ingin Yerusalem menjadi kota yang mulia. Allah hadir di dalamnya, pengajaran-Nya mengalir, sekalian bangsa datang untuk diajar oleh-Nya di sana (ayat kamu+harus+berusaha&tab=notes" ver="">1-2). Yerusalem tidak sekadar kota simbolis, tetapi sungguh berperan sebagai sumber pengajaran kebenaran firman Tuhan (ayat kamu+harus+berusaha&tab=notes" ver="">3). Memang yang dipaparkan Yesaya di sini bersifat eskatologis (berhubungan dengan zaman akhir), tetapi kita tidak perlu menanti secara pasif sampai gambaran itu kelak Tuhan Allah genapi. Umat Tuhan, Gereja Tuhan sepanjang zaman harus berdoa, berusaha agar diri dan zamannya boleh menjadi bagian dari rangkaian tahap-tahap penggenapan nubuat ini.

Pedang jadi mata bajak. Logam yang dibuat menjadi alat pembunuh diubah menjadi mata bajak untuk mengolah sawah (ayat kamu+harus+berusaha&tab=notes" ver="">4). Tuhan menjadi wasit yang mengawasi manusia agar menjalankan aturan main yang benar. Ia menghentikan pelanggaran, menghindarkan kehancuran dari penyalahgunaan teknologi, wewenang, harta kekayaan, dll. Sebaliknya semua itu diarahkan untuk menjadi alat membangun kesejahteraan manusia dan alam sekitarnya. Semua manusia mendambakan kedamaian. Tidakkah Gereja Tuhan yang memiliki berita pendamaian itu, tega untuk menyembunyikan Injil hanya untuk dirinya saja?

Renungkan: Gerejakukah yang dari dalamnya mengalir pengajaran dan firman Tuhan?

(0.25) (Yoh 11:17) (sh: Penghiburan sejati (Sabtu, 30 Januari 1999))
Penghiburan sejati

Penghiburan apakah yang paling sempurna di saat orang yang kita kasihi terbaring di liang kubur? Teman-teman Marta dan Maria berusaha menghibur mereka dengan segala macam cara, namun terhiburkah mereka? Mereka sangat kehilangan saudara yang mengasihi mereka dan yang mereka kasihi. Sudah empat hari Lazarus dikubur, namun air mata Marta dan Maria seakan belum terkuras habis untuk menyatakan duka mereka. Ketika mereka mendengar bahwa Tuhan Yesus datang, Marta langsung menyongsong-Nya karena ia ingin memprotes keterlambatan Sobatnya itu. Marta seakan berkata bahwa seandainya Yesus datang pada saat Lazarus masih sakit, ia percaya penuh bahwa saudara-Nya tidak akan mati. Mengapa harus terlambat? Bukankah Ia berkuasa menyembuhkan segala macam penyakit? Banyak orang yang tidak mempunyai relasi dekat dengan Tuhannya, maka disembuhkan-Nya, tetapi "ia yang dikasihi-Nya" diabaikan-Nya? Bagaimana perasaan-Nya? Sulit dipahami!

Waktunya Tuhan. Bagi Tuhan Yesus, satu hari tidak dibatasi oleh waktu, artinya Ia masih mempunyai banyak waktu untuk melakukan pekerjaan-Nya yang besar. Ia tidak mungkin terlambat, karena Ia tahu apa yang dilakukan-Nya. Tuhan Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan Hidup", kapan pun waktunya.

(0.25) (Yoh 13:21) (sh: Tetap tidak mengerti (Senin, 01 Maret 1999))
Tetap tidak mengerti

Selama tiga tahun, Tuhan Yesus melayani di dunia bersama murid-murid-Nya; hidup bersama, mengalami suka duka bersama, makan bersama, tidur bersama, berdoa bersama, ngobrol bersama; namun ternyata murid-murid-Nya tetap tidak mengerti maksud pembicaraan Tuhan Yesus, Guru mereka. Demikian pula dengan Yudas, ia sama sekali tidak mengubah keputusannya untuk menyerahkan Gurunya kepada para imam dan ahli Taurat, walaupun Tuhan Yesus telah memperingatkannya; karena ia tidak mengerti apa yang sesungguhnya dilakukannya terhadap Gurunya. Lamanya waktu hidup bersama-sama, ternyata tidak menjamin kedekatan hubungan pribadi seseorang dengan orang lain.

Kejahatan tersembunyi. Teman-teman Yudas Iskariot pasti tidak pernah menyangka, kalau si pengkhianat itu ada di antara mereka. Itulah sebabnya, mereka berusaha menanyakan kepada Tuhan Yesus. Yudas telah merencanakan semuanya ini dengan sembunyi-sembunyi, agar tidak seorang pun yang tahu. Hal seperti ini bukankah sering terjadi juga di gereja? Mungkin tidak setiap jemaat memiliki motivasi yang sama, karena itu gereja harus tetap waspada dan tegas terhadap kejahatan yang tersembunyi, sehingga gereja terus bertumbuh sebagai suatu persekutuan dalam kekudusan.

(0.25) (Yoh 16:25) (sh: Ketidakpastian manusia (Rabu, 10 Maret 1999))
Ketidakpastian manusia

Kecenderungan manusia mempercayai suatu hal melalui proses pembuktian ternyata juga diberlakukan pada keyakinan iman. Hal ini tampak ketika para murid percaya bahwa Yesus datang dari Allah dan Dia mengetahui segala sesuatu dalam pikiran mereka (30). Iman keyakinan seperti ini tentunya sangat lemah. Karena begitu banyak hal dalam keyakinan iman kepada Yesus Kristus yang tidak dapat dibuktikan oleh kemampuan berpikir indra manusia. Meskipun demikian, tanpa adanya pembuktian logika, dimensi kebenaran dan keyakinan iman itu pasti mengarahkan manusia pada kepercayaan dan keyakinan utuh pada Yesus Kristus.

Kepastian Tuhan. Banyak ilmuwan, filsuf, sejarawan dari sejak Kekristenan berkembang, berusaha membuktikan kebenaran pengajaran Kristus lewat pembuktian-pembuktian ilmu pengetahuan dan logika manusia. Namun, pada akhirnya orang percaya meyakini bahwa kebenaran Tuhan tidak tergantung pada pembuktian logika dan keyakinan manusia. Yesus datang dari Bapa, menyelesaikan misi-Nya dan kembali kepada Bapa.

Renungkan: Tanpa harus didahului oleh pembuktian ilmu pengetahuan, seluruh keberadaan Yesus Kristus merupakan kepastian kebenaran yang mendasari keyakinan iman orang percaya. Yakini dan andalkanlah itu!



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA