Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1501 - 1520 dari 1520 ayat untuk sangat (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12) (Kis 27:1) (sh: Arti Allah beserta kita (Sabtu, 19 Agustus 2000))
Arti Allah beserta kita

Kita cenderung membatasi Allah atau menuntut kebesertaan-Nya harus sesuai dengan selera, keinginan, dan kerinduan pribadi kita. Karena itu kita sering berpikir bahwa jika Allah beserta kita maka tidak akan ada masalah yang akan menghadang. Apalagi jika di dalam pergumulan kita yakin bahwa kita sedang menjalankan kehendak-Nya, kita malah cenderung menuntut Allah bekerja sebagai pembantu kita yang mempersiapkan segala sesuatunya. Setelah semua persiapan selesai maka kita tinggal melakukan tugas saja.

Apakah benar demikian? Tidak! Ketika keputusan dikeluarkan bahwa Paulus pergi ke Itali, kesempatan Paulus untuk bersaksi di Roma terbuka dan ini berarti kehendak Tuhan terjadi (Kis. 23:11). Namun Paulus harus berlayar ke Roma bersama-sama orang-orang tahanan yang kasar dan liar. Mereka biasanya adalah orang-orang yang akan dihukum mati dengan cara bertarung dengan binatang buas di Roma. Paulus disamakan dengan mereka walaupun ia bukan seorang tahanan. Bayangkan bagaimana perasaannya. Lalu ia pun harus berpindah dari satu kapal ke kapal yang lain (6). Sementara itu alam sangat tidak berpihak kepadanya sehingga perjalanan menjadi jauh lebih lambat. Mereka pun terpaksa harus melanjutkan pelayaran walaupun ramalan cuaca tidak mendukung (7-9,12). Di samping itu, di dalam hatinya Paulus masih harus 'berperang' melawan 'kekuatiran' akan adanya badai karena peringatannya tidak dipedulikan oleh orang-orang lain (9-11).

Allah memberikan kesempatan kepada Paulus untuk ikut berjuang menuju Roma dengan menanggung hal-hal yang dapat ia tanggung seperti kelelahan, ketidaknyamanan, kesulitan, kekuatiran, terhina, dan tekanan mental. Itu adalah anugerah karena dengan mengalami peristiwa-peristiwa itu, Paulus diberikan hak untuk 'bermegah' karena ikut berjuang agar dapat bersaksi di Roma. Namun demikian Allah memahami bahwa ada hal-hal yang tidak dapat Paulus tanggung sendiri. Karena itu Ia menyediakan seluruh keperluan perjalanan Paulus dan teman-temannya (3).

Renungkan: Jika dalam memberitakan Injil dan pelayanan yang adalah kehendak Allah, Kristen masih menemui kesulitan bahkan halangan, berbahagialah, sebab Allah masih memberikan anugerah kepada kita untuk berjuang dan bermegah dalam perjuangan kita, sementara itu Allah tetap bekerja untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat kita lakukan.

(0.12) (Kol 1:9) (sh: Tidak cukup sekadar tahu (Selasa, 3 Juli 2001))
Tidak cukup sekadar tahu

Banyak orang tahu dan mengakui kebenaran pepatah yang mengatakan: “hemat pangkal kaya”, namun berapa banyak orang yang tahu tersebut menerapkan prinsip ini dalam kehidupannya? Ternyata tidak banyak. Hal ini membuktikan bahwa kecenderungan manusia adalah sekadar tahu namun sulit termotivasi untuk melakukannya, sehingga pengetahuan tidak mengubah cara hidupnya. Berbeda halnya dengan jemaat Kolose yang bertumbuh karena pengetahuan akan firman Tuhan telah mengubah cara hidup mereka.

Berita pertumbuhan jemaat yang terdengar sampai ke telinga Paulus, menjadi dasar permohonan Paulus yang tiada putus-putusnya (ayat 9a). Pokok doa Paulus merupakan kebutuhan rohani yang sangat penting (ayat 9b).Pertama, memohon hikmat dan pengertian agar jemaat mengetahui kehendak Allah. Kedua, agar jemaat hidup layak dan berkenan di hadapan Allah (ayat 10a). Ketiga, agar jemaat memberi buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (ayat 10b). Keempat, agar jemaat diberikan kekuatan untuk dapat menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (ayat 11a). Kelima, agar jemaat selalu mengucap syukur kepada Allah (ayat 12a). Melalui isi doa ini Paulus mengingatkan jemaat bahwa pertumbuhan dan perkembangan iman yang sekarang terjadi dalam jemaat semata-mata didasari oleh anugerah Allah yang telah memperbaharui hidup dan mengaruniakan status yang baru. Keberadaan jemaat yang berakar dari persekutuan dengan Yesus Kristus akan bertumbuh dan berbuah di dalam anugerah kekuatan-Nya. Ucapan syukur jemaat lahir dengan sukacita karena menyadari bahwa pertumbuhannya adalah anugerah Allah (ayat 12). Bersumber dari anugerah dan oleh anugerah, demikian seharusnya jemaat Tuhan bertumbuh. Inilah pertumbuhan yang tidak cukup sekadar tahu, tetapi pengetahuan akan firman Tuhan akan mengubah cara hidup mereka.

Renungkan: Asahlah kepekaan rohani Anda untuk melihat dan mendoakan kebutuhan jemaat di sekitar Anda. Jemaat membutuhkan hikmat dan pengertian agar hidup sesuai kehendak Allah dan bukan kehendak para aktivis yang melayani. Kiranya kebenaran firman Tuhan yang ditaburkan menjadi dasar motivasi bagi jemaat untuk bertumbuh dan berbuah, serta kekuatan-Nya menjadi nyata dalam menghadapi segala problema hidup.

(0.12) (Ibr 13:1) (sh: Hidup yang mulia (Kamis, 11 Mei 2000))
Hidup yang mulia

Penulis Ibrani mengakhiri suratnya dengan nasihat-nasihat yang berisi dorongan-dorongan agar pembaca surat Ibrani mempunyai kehidupan yang berpadanan dengan doktrin tersebut. Hal pertama dan yang utama yang harus ada dalam kehidupan kristen adalah kasih. Namun di sini, Kristen tidak sekadar dinasihati untuk saling mengasihi, melainkan menekankan pemeliharaan kasih. Penekanan ini sangat penting, karena ketika seseorang semakin mengenal diri orang lain, maka semakin banyak kekurangan orang tersebut akan terlihat. Sehingga ia akan kecewa dan akhirnya kasihnya akan luntur. Namun Kristen harus kebal terhadap kekecewaan seperti itu. Semakin mengenal pribadi orang lain dengan segala kekurangannya, Kristen harus tetap mengasihinya.

Memberi tumpangan merupakan bentuk kebaikan yang wajar bagi setiap orang termasuk Kristen karena pada zaman itu belum ada hotel maupun losmen. Orang yang lelah dan lapar banyak ditemui di kota-kota ataupun di pintu rumah seseorang yang berharap diizinkan tinggal. Kristen tidak hanya harus mendemonstrasikan kebaikan itu, namun kebaikan yang didemonstrasikan itu harus melebihi kebaikan yang dilakukan oleh orang non Kristen, itulah hal yang kedua. Karena itu, kristen harus memberi tumpangan kepada orang, yang berarti tidak hanya orang kristen namun semua orang yang pantas menerima kebaikan itu. Lebih dari itu, Kristen pun harus menunjukkan kasihnya kepada orang-orang hukuman karena mereka tidak mempunyai kebebasan untuk datang meminta belas kasihan. Kristen harus berinisiatif dan mendatangi orang-orang yang membutuhkan.

Yang ketiga, Kristen harus menjaga kekudusan pernikahannya. Manusia tidak pernah berubah sejak era para rasul hingga era globalisasi kini, kekudusan pernikahan dapat dikatakan sebagai barang langka. Kristen harus menunjukkan kehidupan yang mulia melalui pernikahan yang kudus. Kemuliaan kehidupan Kristen juga harus nyata dalam kesederhanaan hidup. Hal ini diungkapkan dengan perkataan 'janganlah menjadi hamba uang dan cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu' (5).

Renungkan: Ingatlah bahwa di dalam Allah kita memiliki segala sesuatu. Allah adalah pencipta langit dan bumi, yang empunya segala sesuatu. Tidak ada apa pun atau siapa pun yang dapat mengancam kehidupan kristen yang berjalan di dalam tangan-Nya.

(0.12) (1Yoh 2:28) (sh: Kasih mengubah status (Kamis, 7 Desember 2000))
Kasih mengubah status

Seorang pemuda berkenalan dengan seorang wanita tunasusila, selanjutnya meminangnya sebagai istri. Pemuda ini sangat mengasihi wanita ini, namun wanita ini tidak. Ia bersedia menjadi istri sang pemuda karena ia menikmati segala perhatian dan pemberian sang pemuda. Ia tidak menyadari bahwa kemurnian hati dan ketulusan kasih sang pemuda yang telah mengangkat statusnya dari wanita tunasusila menjadi wanita baik-baik sebagai kasih yang amat bernilai dalam hidupnya, jauh melebihi segala benda pemberian sang pemuda. Wanita ini memang sudah berubah status, namun hidupnya tidak berubah. Ketika pemberian sang pemuda tidak lagi seperti yang diharapkan, ia kembali menjadi wanita tunasusila. Perubahan status yang dialami bukan karena kasih sang pemuda, tetapi pemberian sang pemuda.

Perubahan status menjadi anak-anak Allah sama sekali bukan karena kebaikan, kesetiaan, kemampuan, kesalehan, dan kelebihan kita; semata adalah kasih karunia-Nya. Kita yang berdosa sebenarnya tak layak menerima kasih-Nya yang sedemikian besar, namun dalam ketidaklayakkan itulah Ia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Apakah perubahan status ini pun mengubah kasih kita kepada Tuhan, dulu mengasihi dunia dan diri sendiri kini mengasihi Dia? Bisa ya bisa juga tidak! Ada yang sungguh-sungguh berubah mengasihi Dia, namun ada juga yang tidak menunjukkan perubahan: dulu berfokus pada diri sendiri, sering berdusta, suka memfitnah, berfoya-foya, tidak suka firman Tuhan, tidak bersikap adil, tidak tegas pada dosa, dll; sekarang pun masih tetap sama. Mengapa demikian? Seperti ilustrasi di atas, perubahan status yang hanya melekat kepada pemberian dan berkat tidak akan mengubah hidup kita. Sebaliknya perubahan status yang dialami karena Allah sendiri yang telah menganugerahkan kasih-Nya akan mengubah hidup. Status menjadi anak Allah jauh melebihi berkat-berkat lain, maka dalam hidup kita sekali-kali tak akan kembali melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya, karena tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Yesus Kristus yang telah mati bagi kita.

Renungkan: Pengakuan sebagai anak-anak Allah membutuhkan bukti dari hidup seorang Kristen, sungguhkah ia hidup untuk mengasihi Allah yang terwujud konkrit dalam kasihnya kepada sesama. Di dalam dirinya terpancar kebenaran dan kasih Allah karena ia berasal dari Allah.

(0.12) (2Yoh 1:1) (sh: Mengasihi dalam kebenaran. (Kamis, 6 Desember 2001))
Mengasihi dalam kebenaran.

Surat ini ditujukan kepada "Ibu yang terpilih dan anak- anaknya". Ungkapan ini digunakan sebagai personifikasi bagi gereja, dalam hal ini salah satu gereja lokal yang berada di bawah asuhan Yohanes. "Anak-anaknya" adalah anggota-anggota jemaat. "Saudaramu yang terpilih" (ayat 13) adalah gereja tetangga, tempat Yohanes berada, dan "anak-anak saudaramu" adalah anggotanya. Pemakaian istilah "terpilih" (ayat 1, 13) menunjukkan penuhnya anugerah Allah bagi umat-Nya.

Dalam salam pembuka, rasul Paulus dan penulis Perjanjian Baru lainnya tidak menggunakan kata "salam" (Yun. chairein) yang sifatnya umum, tetapi menggantinya dengan charis (kasih karunia), yang mempunyai makna kristiani. Salam pembuka yang digunakan Yohanes di sini sangat khas. Pertama, Yohanes menyisipkan kata "rahmat" sesudah "kasih karunia". Kedua kata ini merefleksikan kasih Allah: kasih karunia (anugerah) bagi yang berdosa dan tidak layak, rahmat (belas kasihan) bagi yang miskin dan tak berdaya. Kedua, Kristus disebutnya sebagai "Anak Bapa", suatu hal yang ditekankan Yohanes dalam kristologinya. Manusia Yesus bukan hanya Juruselamat (Mesias), tetapi juga Anak Allah Bapa. Dengan mengulang kata "dari" di depan Yesus Kristus, Yohanes menekankan kesetaraan Anak dan Bapa sebagai sumber segala berkat. Ketiga, Yohanes menekankan "kebenaran dan kasih", dua ciri utama kehidupan Kristen. Kasih Yohanes yang mendalam terhadap jemaatnya terungkap dalam kalimat pertama, "yang benar-benar aku kasihi". Akar kata "benar-benar" sama dengan "kebenaran" (Yun. aletheia), yang disebutkan empat kali dalam 1-3. Yesus adalah Kebenaran (Yoh. 14:6), Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh. 14:15-17), dan firman Allah adalah kebenaran (Yoh. 17:17). Maka, umat yang mengasihi adalah umat yang mengenal Yesus Kristus (ayat 1Yoh. 5:20) dan mengalami kuasa Roh Allah yang diam di dalamnya (ayat 1Yoh. 3:24).

Renungkan: Jika kebenaran menyertai kita selama-lamanya dan Yesus adalah Kebenaran, maka ucapan salam "kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera akan menyertai kita", bukan menyatakan harapan, melainkan keyakinan yang penuh kepastian!

(0.12) (2Yoh 1:4) (sh: Tinggal di dalam ajaran Kristus (Jumat, 7 Desember 2001))
Tinggal di dalam ajaran Kristus

Yohanes mengawali isi suratnya dengan ungkapan sukacita (ayat 4) karena sebagian jemaat tetap hidup dalam kebenaran. Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa sebagian dari jemaat tidak lagi hidup dalam kebenaran. Sangat mungkin mereka terpengaruh oleh ajaran sesat dan telah meninggalkan jemaat (bdk. 1Yoh. 4:1-3). Keadaan ini memprihatinkan, namun Yohanes tetap bersukacita karena masih ada yang setia. Tema kembar "kebenaran" dan "kasih" tampil kembali di sini. Kedua unsur inilah yang membedakan antara anggota jemaat yang setia pada ajaran Kristus dan yang tidak.

Ajaran sesat yang ditentang Yohanes adalah "docetisme" (dari Yun. dokeo, "seakan-akan"). Menurut ajaran ini, Kristus tidak sungguh-sungguh datang sebagai manusia dalam daging (ayat 1Yoh. 4:2,3; 2Yoh. 7). Ia tidak memiliki tubuh fisik, jadi Ia hanya seakan-akan mati. Oleh karena itu, Kristus bukan Juruselamat yang mati bagi orang berdosa. Terhadap ajaran yang menyangkal Kristus inilah, yang penyebarnya telah "pergi ke seluruh dunia", Yohanes memperingatkan jemaat, agar waspada dan tetap tinggal di dalam ajaran Kristus (ayat 8, 9). Tinggal di dalam ajaran Kristus berarti tinggal di dalam Kristus sendiri (ayat 1Yoh. 2:6). Juga, dapat berarti bertekun dalam ajaran tentang Kristus, yang diwariskan oleh para rasul, yang telah didengar dan dilihat "sejak semula" (ayat 1Yoh. 1:1; 2Yoh. 5). Para penyesat tidak membawa ajaran Kristus (ayat 10).

Menyadari seriusnya bahaya ajaran sesat, yang dapat menghancurkan iman pada Kristus serta karya penebusan-Nya, Yohanes memberikan peringatan kedua, yaitu agar jemaat jangan menerima, bahkan jangan menyalami mereka yang membawa ajaran tersebut (ayat 10). Dalam budaya Yahudi, memberikan salam (bahasa Ibrani shalom, "damai") bukan sekadar formalitas, tapi juga memberkati yang disalami (bdk. Mat. 10:13; Luk. 10:6) dan menjalin persekutuan dengan orang tersebut. Yohanes memperingatkan bahwa menyalami penyesat berarti "mendapatkan bagian dalam perbuatannya yang jahat" (ayat 11).

Renungkan: Hidup dalam kebenaran dan dalam kasih, dengan tinggal di dalam ajaran Kristus, itulah senjata gereja Tuhan dalam segala zaman untuk menghadapi lawan-lawan imannya.

(0.12) (3Yoh 1:1) (sh: Dukacita seorang gembala jemaat (Sabtu, 8 Desember 2001))
Dukacita seorang gembala jemaat

Ajaran sesat mengakibatkan perpecahan dalam jemaat. Ini dialami oleh jemaat penerima surat 2 dan 3 Yohanes. Meskipun demikian, sang penatua bersukacita karena mendengar bahwa dalam kondisi memprihatinkan ini, ada anggota-anggota jemaat yang setia pada kebenaran dan hidup dalam kebenaran. Gayus adalah salah satu dari mereka.

Siapakah Gayus? Perjanjian Baru menyebutkan tiga orang bernama Gayus: (a) Gayus dari Korintus, yang dibaptis oleh Paulus (Rm. 16:23; 1Kor. 1:14) dan menurut tradisi menjadi Uskup (Penilik Jemaat) Tesalonika yang pertama; (b) Gayus dari Makedonia, teman seperjalanan Paulus yang ditangkap dalam kerusuhan di Efesus (Kis. 19:29); (c) Gayus dari Derbe, yang mengikuti Paulus dalam perjalanannya terakhir melalui Makedonia (Kis. 20:4). Karena tidak ada kepastian Gayus yang mana yang menerima surat ini, maka disimpulkan bahwa Gayus di sini adalah seorang pemimpin di salah satu jemaat asuhan Yohanes.

Dalam ungkapan sukacitanya, sang penatua menyebutkan kata "sukacita" dua kali (ayat 3, 4). Beberapa saudara, yang mungkin baru kembali dari kunjungan ke jemaat Gayus, memberikan kesaksian bahwa Gayus "hidup dalam kebenaran" (ayat 3). Maksudnya, Gayus setia pada kebenaran yang dikenalnya dalam Kristus. Bentuk kata kerja yang dipakai di sini menyatakan kesinambungan: Gayus "selalu hidup dalam kebenaran". Penulis mengasihi Gayus (dan jemaat) juga "dalam kebenaran" (ayat 1). Tema kembar ini saling melengkapi: mengenal kebenaran dibuktikan dengan saling mengasihi, dan saling mengasihi dimungkinkan karena mengenal kebenaran. Dua tema ini sangat menonjol dalam surat-surat Yohanes. Mendengar bahwa "anak-anakku hidup dalam kebenaran" membawa sukacita besar bagi sang Penatua (ayat 4). Istilah "anak-anakku" mengungkapkan kasih kebapaan Yohanes terhadap anak-anak rohaninya dan hubungan yang dekat diantara mereka.

Renungkan: Dalam berbagai krisis yang harus dihadapi seorang pemimpin Kristen, kesaksian iman dari mereka yang dipimpin menjadi sumber sukacita yang menyejukkan hati. Bagikanlah kesaksian iman Anda.

agar pemerintah kita selalu sadar akan sumber kekuasaan mereka, sehingga mereka bisa menjalankan roda pemerintahan berlandaskan takut akan Tuhan.

(0.12) (Kis 23:23) (sh: Negara dan warga negara kristennya (Rabu, 5 Juli 2000))
Negara dan warga negara kristennya

Bagaimanakah hubungan yang ideal antara negara dengan Kristen? Apa yang telah dilakukan dan yang dikatakan oleh Kladius Lisias merupakan model sebuah hubungan yang seharusnya terjadi antara Kristen dan negara di mana pun Kristen berada, termasuk di Indonesia.

Kepala pasukan itu mempersiapkan pengawalan yang ketat dan kuat serta fasilitas yang memadai bagi Paulus agar ia dapat tiba dengan selamat di hadapan Feliks, sang wali negri di Kaisarea (33). Tindakannya ini menandakan bahwa pemerintah Romawi melihat ancaman yang ditujukan kepada Paulus sangat serius, dan Paulus adalah seorang warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintahnya. Ia bersusah-payah mengirim Paulus ke wali negri atau pemerintah propinsi, karena ia menghormati hukum yang berlaku bahwa ia tidak berwenang mengadili Paulus. Selain itu, apa yang ia tuliskan kepada Feliks tentang prosedur yang telah ia lakukan dan kesaksian tentang Paulus memperlihatkan bahwa ia benar-benar seorang pejabat yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Tidak sedikit pun ia berusaha memutarbalikkan fakta yang ada. Dengan tegas ia menyatakan bahwa tuduhan yang dijatuhkan oleh orang-orang Yahudi terhadap Paulus adalah teologis, bersumber dari perdebatan agama. Ia telah memberikan penilaian yang positif terhadap Paulus bahwa ia tidak bersalah di mata hukum Romawi.

Ada tiga hal yang harus sungguh-sungguh dipahami dan diamalkan oleh Kristen di Indonesia. Pertama, peran yang tepat bagi negara adalah melindungi setiap hak warga negaranya untuk mendapatkan perlindung-an dan perlakuan yang sama. Karena itu Kristen harus senantiasa mendorong dan memberikan masukan terus-menerus kepada pemerintah agar dapat melakukan perannya dengan benar dan sesuai hukum. Kedua, negara tidak mempunyai kompeten untuk mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan teologis atau pun agama. Jika ini terjadi, maka negara sudah melewati batas-batas yang telah ditegaskan oleh Yesus (Luk. 20:25). Ketiga, Kristen harus mengikuti teladan Yesus dalam mempertahankan ketidakbersalahannya di hadapan hukum yang berlaku.

Renungkan: Karena itu kalaupun gereja harus dibakar biarlah itu karena Injil dan bukan karena tidak sesuai dengan prosedur-prosedur pembebasan tanah dan pembangunan atau hukum yang berlaku.

**Pengantar 2Raja-raja 17-25**

Pasal 17:

Kerajaan Israel menemui kehancurannya karena mereka menyimpang dari perintah Tuhan Allah mereka dan membuat berhala. Raja Salmaneser dari Asyur menghancurkan negara itu. Tidak hanya itu, raja Asyur mengadakan asimilasi dengan menempatkan orang-orang asing di tanah Israel, supaya keberadaan bangsa Israel benar-benar musnah.

Pasal 18-20:

Pemaparan tentang riwayat Hizkia disusun berdasarkan tema bukan kronologi waktu. Penyembuhan illahi yang ia alami (2Raj. 20) terjadi sebelum penyerangan raja Asyur (2Raj. 18-19). Tahun-tahun pertama pemerintahannya, tahun 715-705 sM., digunakan untuk pembaharuan rohani. Kemudian ia menyerang dan mengalahkan Asyur dan Filistin dan memperkuat benteng pertahanan Yehuda. Pada tahun 701 sM., raja Asyur yang baru, Sanherib, bergerak ke barat untuk berperang melawan koalisi bangsa-bangsa yang dipimpin oleh Yehuda dan didukung oleh Mesir. Kisah mundurnya Sanherib dari Yerusalem yang begitu dramatis dipaparkan di dalam 2Raj. 19-20, 2Taw. 32, dan Yes. 36-39. Ia tidak pernah kembali ke Yehuda. Dua puluh tahun kemudian dibunuh oleh kedua anak laki-lakinya.

Pasal 21-25:

Pemerintahan Manasye selama 55 tahun di Yehuda membawa bangsa Yehuda ke dalam kerusakan dan kehancuran moral, spiritual, dan akhlak (21:1-25). Cucunya, Yosia, mengadakan pembaharuan yang luar biasa namun sangat singkat (22:1-23:30). Raja-raja yang jahat kemudian menggantikannya (31-24:20) hingga Yerusalem jatuh ketangan Nebukadnezar dari Babel dan bangsa Yehuda mengalami pembuangan (25:1-30). Pemerintahan Yosia yang berani dan berhasil bertepatan dengan mulai jatuhnya kerajaan Asyur. Pada tahun 620 sM. Babel menggantikan posisi Asyur sebagai negara adidaya. Yosia gugur dalam peperangan tahun 609 ketika berusaha menghalangi Mesir untuk berkoalisi dengan Asyur. Raja-raja Yehuda seringkali berusaha memberontak melawan Babel. Akibatnya, Yehuda harus menderita karena serangan-serangan yang dilancarkan oleh Babel. Serangan puncak terjadi pada tahun 587, dimana Nebukadnezar mengepung Yerusalem. Pada tahun 586 kota itu jatuh dan penduduknya dibuang ke Babel. Beberapa penduduk yang tertinggal di Yerusalem membunuh gubernur Yerusalem yang diangkat oleh Babel.

(0.10) (Kel 20:1) (ende)

Perintah-perintah Tuhan jakni konsekwensi Perdjandjian bagi hidup seluruh bangsa dan bagi masing-masing warganja, biasanja disebut "Dekalog", jakni Dasa-sabda (Ula 4:13; 10:4).

Kesepuluh perintah ini termaktub dalam Kel 20:2-17 dan Ula 5:6-18 dengan perumusannja jang agak lain.

Dimulai dengan kata pendahuluan: Jahwe menjebut DiriNja Penjelamat UmatNja (aj. 2(Kel 20:2); bandingkan Kej 17:1), kemudian menjusul dua golongan perintah-perintah. Golongan pertama menentukan sikap manusia terhadap Tuhan (aj. 3-11)(Kel 20:3-11), sedangkan golongan kedua sikapnja terhadap sesama manusia (aj. 12- 17)(Kel 20:12-17).

Sangat mungkin semula berbentuk utjapan-utjapan amat singkat, seperti aj. 13-16 (Kel 20:13-16). Menurut Ula 5:22 perintah-perintah itu dipahat dalam batu, dan ini membajangkan perumusan jang amat singkat. Baru kemudian ditambahkan berbagai alasan dan pendjelasan (lihat misalnja aj.9-11) (Kel 20:9-11).

Kesepuluh perintah ini mempunjai sifat sosial. Golongan pertama terutama berhubungan dengan upatjara ibadat umum, dan pernjataan lahir dari sikap hormat terhadap Tuhan.Golongan kedua mendjamin dan mengamankan kehidupan keluarga dan bangsa, selaras dengan tuntutan-tuntutan persatuan keagamaan serta kesutjian Israel.

Perintah-perintah ini pada dasarnja telah tertjantum didalam kodrat dan deradjat manusia, karena itu semua manusia mengenalnja. Tetapi karena dosa, pengetahuan ini mendjadi kabur. Dengan Perwahjuan di Sinai ini mulai Tuhan mengembalikan manusia menduduki deradjatnja semula sebagai tjitra-kesamaan Tuhan. Demikianlah Tuhan menjadarkannja kembali akan wadjib-wadjibnja, sebagai manusia, tetapi sekaligus Ia menjempurnakan kesadaran ini dengan terang Wahjunja. Berkat keinsjafan jang lebih mendalam serta hubungan jang lebih erat dengan Tuhan, wadjib-wadjib manusia itu berlandasan dasar baru, jakni Perdjandjian. Dasarnja sekarang: ikatan baru dengan Tuhan selaku Pentjipta Tata-keselamatan baru dan sebagai penjelamat kita manusia (aj. 2)(Kel 20:2), punpula ikatan baru dengan sesama manusia sebagai anggota Umat Tuhan, jang terpilih dan tersutjikan.

Oleh karena itu kesepuluh perintah ini menurut djiwanja lebih daripada hukum kodrat belaka. Maka dari itu disimpan djuga Peti Perdjandjian (Kel 40:20). Achirnja mentjapai puntjak kesempurnaannja dalam Perdjandjian Baru. Karena dalam Perdjandjian Baru ini persatuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama manusia dalam Kristus djauh lebih erat, maka perintah-perintah itu harus pula ditepati setjara lebih sempurna, lebih dari ketulusan hati kita, djadi merupakan tuntutan-tuntutan jang lebih tinggi (Mat 5).

Inilah hukum Baru jang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digoreskan dalam hati, dan harus ditepati dengan kebebasan batin (Yer 31:33-34; Rom 8:2-4; 1Yo 3:9; 4:18). Demikianlah perintah-perintah ini achirnja ditjantumkan dalam tjintakasih Tuhan dan tjintakasih terhadap sesama manusia (Mat 22:37- 40). (Tentang Hukum-hukum lihatlah djuga kata Pengantar).

(0.10) (Dan 9:27) (full: MEMBUAT PERJANJIAN ... SELAMA SATU KALI TUJUH MASA. )

Nas : Dan 9:27

Ikatan perjanjian di antara "raja yang akan datang" (ayat Dan 9:26) dengan Israel akan menandai dimulainya "tujuh masa" yang ke-70, tujuh tahun terakhir masa ini. Mengenai peristiwa ini, Alkitab mengajarkan yang berikut:

  1. 1) Penguasa yang akan mengikat perjanjian dengan Israel adalah antikristus, tetapi ia tidak akan tampak saat itu (bd. 2Tes 2:3-10; 1Yoh 2:18). Rupanya suatu perjanjian damai akan dirundingkan oleh antikristus di antara Israel dan musuh-musuh mereka mengenai sengketa tanah (Dan 11:39).
  2. 2) Pada pertengahan tujuh tahun (yaitu, setelah tiga setengah tahun), raja itu akan melanggar perjanjiannya dengan Israel, menyatakan dirinya sebagai Allah, mengambil alih Bait Suci di Yerusalem, melarang ibadah kepada Tuhan (bd. 2Tes 2:4) dan menghancurkan Palestina; ia akan memerintah selama tiga setengah tahun (Wahy 11:1-2; 13:4-6;

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

  3. 3) Makna nubuat dari "kekejian yang membinasakan" hanya akan diketahui oleh orang yang percaya kepada Allah (Dan 12:10-11). Yesus mengatakan bahwa orang percaya harus memperhatikan tanda yang sangat penting ini karena itu akan memulaikan hitungan tiga setengah tahun terakhir sampai kedatangan-Nya kembali ke bumi dalam kemuliaan (lih. Mat 24:15). Dengan memperhatikan secara teliti, orang percaya dalam kesengsaraan besar akan mengetahui bahwa kedatangan Kristus sudah dekat, sudah di ambang pintu (Mat 24:33;

    lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

    Kedatangan Mesias (2Tes 2:8; Wahy 19:11-20) akan terjadi pada akhir tujuh tahun atau masa tiga setengah tahun yang kedua. Wahyu menegaskan waktu itu dengan menyatakan dua kali bahwa antikristus (yaitu "binatang") akan berkuasa hanya selama 42 bulan (Wahy 11:1-2; Wahy 13:4-6). Daniel kemudian menyatakan lagi bahwa hal itu akan terjadi tiga setengah tahun ("Satu masa dan dua masa dan setengah masa") dari saat kesengsaraan besar hingga akhirnya (Dan 12:7).
  4. 4) Selama tiga setengah tahun yang dijatahkan kepada antikristus, Yerusalem akan terus diinjak-injak oleh orang bukan Yahudi (Wahy 11:2).
  5. 5) "Kekejian yang membinasakan" menjadi tanda yang jelas bahwa kesengsaraan besar telah dimulai (Dan 12:11; Mat 24:15-21; bd. Ul 4:30-31; Yer 30:5-7; Za 13:8-9).
  6. 6) Masa kesengsaraan dan pemerintahan antikristus akan berakhir dengan kedatangan Kristus dalam kuasa untuk menghukum orang fasik (Mat 25:31-46), membinasakan antikristus dan memulai pemerintahan-Nya selama seribu tahun (Yer 23:5-6; Mat 24:27,30).
(0.10) (Mat 4:10) (full: IBLIS. )

Nas : Mat 4:10

Iblis (dalam bahasa Ibrani artinya "penuduh" atau "musuh") merupakan penghulu malaikat yang diciptakan dengan sempurna dan baik. Ia ditunjuk untuk melayani takhta Allah; namun sebelum dunia dijadikan, ia memberontak dan menjadi musuh besar Allah dan manusia (Yeh 28:12-15).

  1. 1) Ketika memberontak kepada Allah, Iblis mengajak sekelompok malaikat yang lebih rendah tingkatnya (Wahy 12:4) yang sesudah kejatuhannya barangkali dapat dikenal sebagai setan-setan atau roh-roh jahat

    (lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

    Iblis dan banyak anak buahnya ini kemudian dibuang ke bumi dan angkasa di sekitarnya dan menjalankan pekerjaan mereka di lingkungan itu atas izin Allah.
  2. 2) Iblis, juga dikenal dengan nama "si ular", telah menyebabkan kejatuhan umat manusia (Kej 3:1-6;

    lihat cat. --> 1Yoh 5:19).

    [atau ref. 1Yoh 5:19]

  3. 3) Kerajaan Iblis (Mat 12:26) adalah suatu kerajaan kejahatan yang sangat teratur dan menguasai kerajaan angkasa (Ef 2:2), malaikat-malaikat yang telah jatuh (Mat 25:41; Wahy 12:7), umat manusia yang belum dilahirkan kembali (ayat Mat 4:8-9; Yoh 12:31; Ef 2:2) dan dunia ini (Luk 4:5-6; 2Kor 4:4;

    lihat cat. --> 1Yoh 5:19).

    [atau ref. 1Yoh 5:19]

    Iblis tidak mahakuasa, mahahadir atau mahatahu; oleh karena itu sebagian besar kegiatannya ditugaskan kepada setan-setan (Mat 8:28; Wahy 16:13-14;

    lihat cat. --> Ayub 1:12).

    [atau ref. Ayub 1:12]

  4. 4) Yesus datang ke bumi ini untuk membinasakan segala perbuatan Iblis (1Yoh 3:8), mendirikan Kerajaan Allah dan membebaskan kita dari kuasa Iblis (Mat 12:28; Luk 4:18; 13:16; Kis 26:18). Oleh kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus sudah mulai mengalahkan Iblis dan dengan demikian memastikan kemenangan mutlak Allah atasnya (Ibr 2:14).
  5. 5) Pada akhir zaman Iblis akan dikurung di dalam jurang maut selama 1000 tahun (Wahy 20:1-3). Setelah dibebaskan ia akan berusaha untuk terakhir kalinya menggulingkan Allah; hal ini akan mengakibatkan kekalahan Iblis terakhir sehingga ia dicampakkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala (Wahy 20:7-10).
  6. 6) Pada saat ini Iblis berperang melawan Allah dan umat-Nya (Ayub 1:1-2:13; Ef 6:11-18) serta berusaha untuk menjauhkan orang percaya dari kesetiaan kepada Kristus (2Kor 11:3) dan membawa mereka ke dalam dosa dan perbudakan kepada sistem dunia (bd. 2Kor 11:3; 1Tim 5:15; 1Yoh 5:16). Orang percaya harus senantiasa berdoa agar mereka dibebaskan dari Iblis (Mat 6:13), waspada terhadap segala tipu muslihat dan pencobaan Iblis (Ef 6:11), serta melawan dia melalui peperangan rohani, sementara tetap tegak di dalam iman (Ef 6:10-18; 1Pet 5:8-9).
(0.10) (Mat 10:28) (full: NERAKA. )

Nas : Mat 10:28

Kata yang diterjemahkan "neraka" (Yun. _geenna_;

lihat cat. --> Yer 7:31)

[atau ref. Yer 7:31]

di dalam ayat ini menunjuk kepada suatu tempat penyiksaan abadi yang dipersiapkan bagi orang yang tidak percaya (bd. Mr 9:43,48). Alkitab mengajarkan bahwa hidup seseorang tidaklah berakhir pada saat kematian jasmani tetapi berlangsung terus, entah di hadapan Allah atau di tempat hukuman kekal. Perhatikan yang berikut tentang keadaan orang terhilang:

  1. 1) Yesus mengajarkan bahwa ada suatu tempat hukuman kekal bagi mereka yang bersalah di hadapan Allah (lih. Mat 5:22,29-30; 18:9; 23:15,33; Mr 9:43,45,47; Luk 10:15; 12:5). Tempat itu sungguh mengerikan karena hukuman itu tak ada henti-hentinya, tempat "api yang tak terpadamkan" (Mr 9:43), "api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya" (Mat 25:41), tempat "ratapan dan kertakan gigi" (Mat 13:42,50), tempat kaki tangan diikat dan terdapat kegelapan yang paling gelap (Mat 22:13) serta sengsara dan derita dan terpisah dari sorga (Luk 16:23).
  2. 2) Ajaran dalam surat kiriman pada hakikatnya sama. Para Rasul berbicara mengenai penghakiman Allah yang akan datang yang mengadakan pembalasan terhadap orang yang tidak taat kepada Injil (2Tes 1:5-9), mengenai pemisahan dari hadirat dan kemuliaan Tuhan (2Tes 1:9) dan mengenai pembinasaan semua musuh Allah (Fili 3:18-19; juga lih. Rom 9:22; 1Kor 16:22; Gal 1:9; 2Tim 2:12; Ibr 10:27; 2Pet 2:4; Yud 1:7; Wahy 14:10; 19:20; 20:10,14).
  3. 3) Alkitab mengajarkan bahwa hukuman atas orang yang berbuat kejahatan sudah pasti. Pengertian utamanya ialah kutukan, penderitaan, dan pemisahan dari Allah untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Orang Kristen mungkin menilai doktrin ini sulit dipahami atau tidak menyenangkan. Sekalipun demikian kita tetap harus tunduk kepada kekuasaan Firman Allah serta mempercayai keadilan dan keputusan Tuhan.
  4. 4) Kita harus senantiasa ingat bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya untuk mati agar tak seorang pun akan binasa (Yoh 3:16). Allah sama sekali tidak bermaksud atau ingin mengirim siapapun ke neraka (2Pet 3:9). Orang yang akhirnya masuk ke neraka adalah mereka yang selama hidup ini senantiasa menolak keselamatan yang disediakan oleh Allah (Rom 1:16-2:10). Kenyataan dan realitas neraka seharusnya membuat seluruh umat Allah sangat membenci dosa, senantiasa berusaha menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang serta mengingatkan setiap orang mengenai hukuman Allah yang adil pada masa yang akan datang

    (lihat cat. --> Wahy 20:14).

    [atau ref. Wahy 20:14]

(0.10) (Mat 16:18) (full: PETRUS ... BATU KARANG ... JEMAAT. )

Nas : Mat 16:18

Dengan kata-kata ini Kristus berjanji untuk mendirikan gereja-Nya berlandaskan kebenaran dari pengakuan Petrus dan murid lain bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (ayat Mat 16:16; bd. Kis 2:14-26). Di dalam ayat ini Yesus mengadakan permainan kata-kata. Ia menyebut murid-Nya itu "Petrus" (Yun. _Petros_, yang artinya sebuah batu kecil), namun Ia melanjutkan dengan mengatakan "di atas batu karang ini (Yun. _petra_, yaitu batu karang yang sangat besar atau tebing batu) Aku akan mendirikan jemaat-Ku," maksudnya: Ia akan mendirikan gereja (jemaat-Nya) di atas pengakuan Petrus yang kokoh.

  1. 1) Yesus Kristus sendirilah yang menjadi Batu Karang itu, yaitu landasan utama dan pertama dari gereja (1Kor 3:11). Di dalam surat kirimannya yang pertama, Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah "batu yang hidup ... batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal ... batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan" (1Pet 2:4,6-7). Pada saat yang bersamaan, Petrus dan semua orang percaya lainnya merupakan batu-batu hidup yang digunakan dalam mendirikan rumah rohani yang sedang dibangun oleh Allah (1Pet 2:5).
  2. 2) Tidak pernah dalam Alkitab dinyatakan bahwa Petrus sendiri yang akan merupakan tokoh yang paling berwenang dan tak mungkin salah di atas semua rasul yang lain (bd. Kis 15:1-41; Gal 2:11). Juga, tidak pernah disebutkan dalam Alkitab bahwa Petrus hendaknya mempunyai pengganti-pengganti yang tak mungkin berbuat kesalahan, yang akan mewakili Kristus dan berperan sebagai kepala gereja yang resmi. Untuk suatu pembahasan mengenai doktrin gereja sebagaimana dilihat di sini dan lain tempat di Alkitab

    lihat art. GEREJA.

(0.10) (Yoh 20:28) (full: YA TUHANKU DAN ALLAHKU. )

Nas : Yoh 20:28

Alkitab menyatakan bahwa Yesus itu Allah. Inilah landasan dari iman Kristen dan sangat penting bagi keselamatan kita. Kalau Kristus bukan Allah, tidak mungkin Ia mengadakan pendamaian bagi dosa-dosa dunia ini. Ke-Allahan Yesus ditunjukkan oleh hal-hal berikut:

  1. 1) Alkitab memberikan nama-nama ilahi kepada-Nya:
    1. (a) Allah (Yoh 20:28; Yes 9:5; Rom 9:5; Tit 2:13; Ibr 1:8);
    2. (b) Anak Allah (Yoh 5:25; Mat 16:16-17; 8:29; 27:40,43; Mr 14:61-62; Luk 22:70);
    3. (c) Yang Awal dan Yang Akhir (Wahy 1:17; 2:8; 22:13);
    4. (d) Alfa dan Omega (Wahy 1:8; 22:13);
    5. (e) Awal dan Akhir (Wahy 22:13);
    6. (f) Yang Kudus (Hos 11:9; Kis 3:14);
    7. (g) Tuhan (Luk 2:11; Kis 4:33; 9:17; 16:31);
    8. (h) Tuhan dari semua orang dan Raja kemuliaan (Mazm 24:8-10; Kis 10:36; 1Kor 2:8).
  2. 2) Penyembahan ilahi diberikan kepada Kristus (Yoh 5:23; 13:13; Yoh 20:28; Mat 14:33; Luk 5:8), dan doa-doa dipanjatkan kepada-Nya (Kis 7:59; 1Kor 1:2; 2Kor 12:8-9).
  3. 3) Jabatan-jabatan ilahi ditetapkan kepada-Nya:
    1. (a) pencipta semesta alam (Yoh 1:3; Kol 1:16; Ibr 1:8,10; Wahy 3:14);
    2. (b) penopang segala sesuatu (Kol 1:17; Ibr 1:3);
    3. (c) yang mengampuni dosa (Mr 2:5,10; Luk 7:48-50);
    4. (d) pemberi hidup kebangkitan (Yoh 5:28-29; 6:39-44);
    5. (e) hakim semua orang (Yoh 5:21-23; Mat 25:31-46; Kis 17:31; 2Tim 4:1);
    6. (f) pemberi keselamatan (Yoh 5:24-26; 6:47; 10:28; 17:2).
  4. 4) PB melihat Kristus dalam pernyataan-pernyataan PL tentang Tuhan: bd. Mazm 23:1 dengan Yoh 10:11; Mazm 102:25-28 dengan Ibr 1:10-12; Yes 8:13-14 dengan 1Pet 2:7-8; Yer 17:10 dengan Wahy 2:23; Yeh 34:11-12 dengan Luk 19:10.
  5. 5) Nama Yesus Kristus dikaitkan dengan nama Allah Bapa (Yoh 14:1,23; Mat 28:19; Rom 1:7; 2Kor 13:14; Kol 2:2; 1Tes 3:11; Yak 1:1; Wahy 5:13; 7:10).
  6. 6) Ketidakberdosaan dan kesucian Kristus bersaksi tentang keilahian-Nya (Luk 1:35; 2Kor 5:21; Ibr 4:15).
  7. 7) Kristus dinyatakan sebagai Anak Allah melalui kebangkitan-Nya (Rom 1:4). Bukti-bukti yang meyakinkan tentang keilahian Kristus berarti bahwa orang Kristen harus bersikap sama terhadap Kristus sebagaimana terhadap Allah Bapa. Mereka harus percaya kepada-Nya, menyembah Dia, berdoa kepada-Nya, melayani dan mengasihi Dia (juga

    lihat cat. --> Yoh 1:1;

    lihat cat. --> Mr 1:11,

    [atau ref. Yoh 1:1; Mr 1:11]

    mengenai Trinitas).
(0.10) (Kis 2:17) (full: HARI-HARI TERAKHIR. )

Nas : Kis 2:17

Teks :
  1. 1) Dalam PL istilah ini dianggap saat ketika Tuhan akan bertindak dengan cara yang luar biasa untuk menghakimi kejahatan dan membawa keselamatan kepada umat-Nya (bd. pasal Yes 2:2-21; 3:18-4:6; Yes 10:20-23; Hos 1:1-2:23; Yoel 1:1-3:21; Am 8:9-11; 9:9-12).
  2. 2) PB menyingkapkan bahwa "hari-hari terakhir" diawali dengan kedatangan Kristus yang pertama serta pencurahan pertama Roh Kudus atas umat Allah, dan berakhir dengan kedatangan-Nya yang kedua (Mr 1:15; Luk 4:18-21; Ibr 1:1-2). Saat yang khusus ini digambarkan sebagai zaman penghakiman terhadap kejahatan, kuasa atas setan-setan, keselamatan bagi manusia, dan kehadiran kerajaan Allah.
    1. (a) "Hari-hari terakhir" ini akan berlangsung dengan kuasa Roh Kudus (Mat 12:28).
    2. (b) "Hari-hari terakhir" menyangkut serbuan kuasa Allah lewat Kristus ke dalam alam kekuasaan Iblis dan dosa. Namun peperangan ini baru saja dimulai; itu belum berakhir karena kejahatan dan kegiatan Iblis masih sangat berkuasa (Ef 6:10-18). Hanya kedatangan Kristus yang kedua akan mengakhiri aktivitas kekuatan jahat dan menyelesaikan "hari-hari terakhir" (bd. 1Pet 1:3-5; Wahy 19:1-21).
    3. (c) "Hari-hari terakhir" merupakan saat kesaksian yang memanggil setiap orang untuk bertobat, percaya kepada Kristus dan mengalami pencurahan Roh Kudus (Kis 1:8; 2:4,38-40; Yoel 2:28-32). Kita harus menyampaikan karya keselamatan Kristus melalui kuasa Roh Kudus sementara kita menantikan hari akhir murka Allah (Rom 2:5), yaitu, "hari yang besar dan mulia itu" (Kis 2:20). Kita harus hidup dengan siaga dan waspada setiap hari, sementara menantikan hari penebusan dan kedatangan Kristus untuk umat-Nya (Yoh 14:3; 1Tes 4:15-17).
    4. (d) "Hari-hari terakhir" meresmikan kerajaan Allah yang kini datang dengan seluruh kuasa

      (lihat cat. --> Luk 11:20;

      [atau ref. Luk 11:20]

      lihat art. KERAJAAN ALLAH).

      Kita harus mengalami kepenuhan kuasa itu waktu kita menghadapi peperangan rohani (2Kor 10:3-5; Ef 6:11-12) dan penganiayaan oleh karena kebenaran (Mat 5:10-12; 1Pet 1:6-7).
(0.10) (Ibr 7:25) (full: HIDUP SENANTIASA UNTUK MENJADI PENGANTARA. )

Nas : Ibr 7:25

Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa (Ibr 8:1), memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bd. Rom 8:33-34; 1Tim 2:5; 1Yoh 2:1;

lihat art. DOA SYAFAAT).

  1. 1) Melalui pelayanan syafaat Kristus, kita mengalami kasih dan kehadiran Allah serta memperoleh kemurahan dan kasih karunia untuk menolong kita dalam segala macam keperluan (Ibr 4:16), godaan (Luk 22:32), kelemahan (Ibr 4:15; 5:2), dosa (1Yoh 1:9; 1Yoh 2:1), dan pencobaan (Rom 8:31-39).
  2. 2) Doa Yesus sebagai Imam Besar bagi umat-Nya (pasal Yoh 17:1-26) dan keinginan-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya (Kis 2:33), membantu kita untuk memahami apa yang terkandung dalam pelayanan syafaat Kristus

    (lihat cat. --> Yoh 17:1).

    [atau ref. Yoh 17:1]

  3. 3) Melalui doa syafaat Kristus, setiap orang yang datang (yaitu, yang terus-menerus datang, karena bentuk partisip Yunani di sini adalah dalam bentuk masa kini, yang menekankan tindakan yang tak putus-putusnya) kepada Allah dapat menerima kasih karunia untuk diselamatkan dengan sempurna. Doa syafaat Kristus selaku Imam Besar kita sangat penting untuk keselamatan kita. Tanpa doa syafaat itu dan tanpa kasih karunia-Nya, maka kemurahan dan pertolongan-Nya yang disalurkan kepada kita melalui doa syafaat tersebut, kita akan jauh dari Allah, menjadi hamba dosa dan Iblis kembali sehingga mendatangkan hukuman kekal yang patut diterima. Satu-satunya harapan kita adalah datang kepada Allah oleh Kristus dengan iman

    (lihat cat. --> 1Pet 1:5).

    [atau ref. 1Pet 1:5]

  4. 4) Perhatikanlah bahwa Kristus tidak tetap menjadi pembela dan pengantara bagi mereka yang menolak untuk mengakui dan meninggalkan dosa serta yang meninggalkan persekutuan dengan Allah (bd. 1Yoh 1:5-7,9; 1Yoh 3:10). Perantaraan-Nya untuk "menyelamatkan dengan sempurna" hanya berlaku bagi "semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (bd. Ibr 4:16). Tidak ada keselamatan dan jaminan bagi mereka yang dengan sengaja berdosa dan menolak untuk mencari Allah (Ibr 10:21-31;

    lihat cat. --> Ibr 3:6;

    [atau ref. Ibr 3:6]

    lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

  5. 5) Karena Kristus merupakan satu-satunya pengantara dan Jurusyafaat kita di sorga, setiap usaha untuk memandang malaikat atau orang-orang kudus yang sudah meninggal sebagai pengantara dan memanjatkan doa kepada Bapa melalui mereka adalah sia-sia dan tidak alkitabiah

    (lihat cat. --> Kol 1:2;

    lihat cat. --> Kol 2:18).

    [atau ref. Kol 1:2; 2:18]

(0.10) (Ams 8:22) (jerusalem: TUHAN telah menciptakan aku) Hikmat-kebijaksanaan diperorangkan. Dalam Ams 14:1 pempribadian semacam hanya sarana kesusasteraan belaka. Tetapi semenjak masa pembuangan gagasan itu berkembang. Waktu itu syirik bukan lagi suatu ancaman bagi tauhid Yahudi. Dalam Ayu 28 dan Bar 3:9-4:4 hikmat-kebijaksanaan nampak sebagai sesuatu yang sangat bernilai, tetapi lain dari Allah dan di luar manusia. Sebaliknya, dalam Ams 1:20-33,3:16-19 dan bab 8-9 ini hikmat nampak sebagai pribadi. Dalam bab 8 hikmat itu sendiri membuka rahasia asal-usulnya (diciptakan sebelum segala makhluk, Ams 7:22-23): ia berperan dalam menciptakan alam semesta, Ams 8:27-30, dan sebagai pembimbing mengantar manusia kepada Tuhan, Ams 8:31,35-36. Yesus bin Sirakh masih mengembangkan ajaran itu lebih lanjut, Sir 1:1-10 masih berdekatan dengan pikiran Ayu 28. Tetapi Sir 4:11-19; 14:20-15:10 dan terutama Sir 24:1-29 (bdk Sir 24:1) melanjutkan pikiran yang tercantum dalam Ams 8. Sehubungan dengan semua nas yang memperorangkan hikmat-kebijaksanaan, perlu dicatat bahwa agak sukar menentukan di mana pempribadian itu hanya sarana kesusasteraan untuk mengungkapkan gagasan keagamaan yang tradisionil, dan di mana ada pikiran dan pewahyuan baru. Akhirnya Wis 7:22-8:1 menyebut hikmat-kebijaksanaan sebagai "pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa" dan keterangan ini berkesan bahwa hikmat-kebijaksanaan dibicarakan dapat dimengerti begitu rupa sehingga hikmat tampil sebagai sifat Allah dan juga sebagai pribadi ilahi. Ajaran mengenai hikmat yang tercantum dalam Perjanjian Lama itu diambil alih dalam Perjanjian Baru, lalu diperkembangkan lebih jauh lagi dengan menghubungkannya dengan Yesus Kristus. Yesus diperkenalkan sebagai hikmat-kebijaksanaan Allah, Mat 11:19; Luk 11:49; bdk Mat 23:34-36; 1Ko 1:24-30. Karena Dia itu hikmat, maka Kristus berperan dalam menciptakan dan mempertahankan alam semesta, Kol 1:16-17, dan dalam mengantar umat Israel ke luar dari perbudakan, 1Ko 10:4; bdk Wis 10:17. Prakata injil Yoh 1:1+, memberi Firman Allah semua sifat dan ciri yang ada pada hikmat-kebijaksanaan yang menciptakan. Seluruh injil Yohanes selanjutnya menyoroti Kristus sebagai hikmat-kebijaksanaan Allah, bdk Yoh 6:35+. Begitu tradisi Kristus mulai dengan Yustinus dapat berkata bahwa hikmat-kebijaksanaan yang tampil dalam Perjanjian Lama sebenarnya tidak lain kecuali Kristus. Melalui jalan akomodasi liturgi mengetrapkan Ams 8:22 dst pada Maria sebagai pembantu dalam karya penebusan seperti hikmat-kebijaksanaan menjadi pembantu dalam karya penciptaan
(0.10) (Kis 12:5) (full: JEMAAT. )

Nas : Kis 12:5

Baik dari kitab Kisah Para Rasul maupun nas lainnya dalam PB kita memperoleh pengertian mengenai norma atau patokan-patokan yang diterima gereja PB.

  1. 1) Yang pertama dan utama ialah bahwa suatu gereja akan terdiri atas orang-orang yang dibentuk dalam jemaat setempat dan dipersatukan oleh Roh Kudus, yang dengan tekun mencari suatu hubungan pribadi dengan Allah dan Tuhan Yesus Kristus (Kis 13:2; 16:5; 20:7; Rom 16:3-4; 1Kor 16:19; 2Kor 11:28;

    lihat cat. --> Ibr 11:6).

    [atau ref. Ibr 11:6]

  2. 2) Melalui kesaksiannya yang berkuasa, orang berdosa akan diselamatkan, dilahirkan kembali, dibaptiskan dalam air dan dijadikan anggota jemaat; mereka akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan menantikan kedatangan Kristus (Kis 2:41-42; 4:33; 5:14; 11:24; 1Kor 11:26).
  3. 3) Baptisan dalam Roh Kudus akan diberitakan dan disampaikan kepada orang percaya yang baru

    (lihat cat. --> Kis 2:39)

    [atau ref. Kis 2:39]

    serta kehadiran dan kuasa Roh akan dinyatakan.
  4. 4) Karunia-karunia Roh Kudus bekerja (Rom 12:6-8; 1Kor 12:4-11; Ef 4:11-12), termasuk tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat serta penyembuhan (Kis 2:18,43; 4:30; 5:12; 6:8; 14:10; 19:11; 28:8; Mr 16:18).
  5. 5) Allah memberikan kepemimpinan rangkap lima kepada gereja "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan" (Ef 4:11-12;

    lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

  6. 6) Orang percaya akan mengusir setan (Kis 5:16; 8:7; 16:18; 19:12; Mr 16:17).
  7. 7) Akan ada kesetiaan penuh kepada Injil, yaitu, ajaran asli Tuhan Yesus dan para rasul (Kis 2:42;

    lihat cat. --> Ef 2:20).

    [atau ref. Ef 2:20]

    Umat akan dengan tekun mempelajari dan menaati Firman Allah (Kis 6:4; Kis 18:11; Rom 15:18; Kol 3:16; 2Tim 2:15).
  8. 8) Pada hari pertama dari setiap minggu (Kis 20:7; 1Kor 16:2), jemaat lokal akan bertemu untuk berbakti serta membangun diri bersama melalui Firman Allah dan penyataan-penyataan Roh (1Kor 12:7-11; 1Kor 14:26; 1Tim 5:17).
  9. 9) Gereja akan berada di hadapan Allah yang kudus dengan kerendahan hati, kegentaran, dan kekaguman (Kis 5:11). Umat akan sangat memperhatikan kesucian gereja, sambil mendisiplinkan anggota yang berdosa dan guru-guru palsu yang tidak setia kepada iman alkitabiah (Kis 20:28; 1Kor 5:1-13;

    lihat cat. --> Mat 18:15).

    [atau ref. Mat 18:15]

  10. 10) Mereka yang bertekun dalam sifat kesalehan dan patokan-patokan kebenaran yang ditetapkan para rasul akan ditahbiskan sebagai penatua untuk menilik jemaat-jemaat lokal sambil memelihara kehidupan rohani mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15;

    [atau ref. Mat 18:15]

    1Kor 5:1-5; 1Tim 3:1-7; Tit 1:5-9;

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

  11. 11) Demikian pula, gereja akan mempunyai para diaken yang bertanggung jawab atas berbagai urusan sekular dan jasmani

    (lihat cat. --> 1Tim 3:8).

    [atau ref. 1Tim 3:8]

  12. 12) Di antara anggota-anggota jemaat akan tampak kasih dan persekutuan dalam Roh (Kis 2:42,44-46;

    lihat cat. --> Yoh 13:34),

    [atau ref. Yoh 13:34]

    bukan saja dalam jemaat lokal, tetapi juga antara jemaat-jemaat lain yang percaya Alkitab (Kis 15:1-31; 2Kor 8:1-8).
  13. 13) Gereja akan menjadi gereja yang berdoa dan berpuasa (Kis 1:14; Kis 6:4; 12:5; 13:2; Rom 12:12; Kol 4:2; Ef 6:18).
  14. 14) Orang percaya akan memisahkan diri dari pendapat dunia dan roh duniawi yang berlaku dalam kebudayaan di sekitarnya (Kis 2:40; Rom 12:2; 2Kor 6:17; Gal 1:4; 1Yoh 2:15-16).
  15. 15) Akan ada penderitaan karena dunia serta cara hidupnya (Kis 4:1-3; Kis 5:40; 9:16; 14:22).
  16. 16) Gereja akan menolong secara aktif mengirim misionaris ke negara lain (Kis 2:39; 13:2-4). Tidak ada satu pun gereja lokal yang berhak menyebutkan dirinya gereja menurut norma PB kecuali ada usaha untuk menjalankan keenam belas sifat ini dalam sidangnya.

    Lihat art. GEREJA

    untuk pembahasan selanjutnya mengenai doktrin alkitabiah gereja.
(0.08) (Kis 1:8) (full: KAMU AKAN MENERIMA KUASA. )

Nas : Kis 1:8

Ayat ini merupakan ayat kunci kitab ini. Tujuan utama baptisan dalam Roh ini ialah penerimaan kuasa untuk bersaksi bagi Kristus sehingga orang yang hilang dapat dimenangkan dan diajarkan untuk menaati semua yang diperintahkan-Nya. Hasilnya ialah bahwa Kristus dikenal, dikasihi, dipuji, dan dijadikan Tuhan atas umat pilihan Allah (bd. Mat 28:18-20; Luk 24:49; Yoh 5:23; 15:26-27).

  1. 1) "Kuasa" (Yun. _dunamis_) bukanlah sekadar kekuatan atau kemampuan; istilah ini khusus menunjuk kepada kuasa yang bekerja, yang bertindak. Lukas (dalam Injilnya dan dalam Kisah Para Rasul) menekankan bahwa kuasa Roh Kudus termasuk kekuasaan untuk mengusir roh-roh jahat dan urapan untuk menyembuhkan orang sakit sebagai kedua tanda penting yang menyertai pemberitaan Kerajaan Allah (mis. Luk 4:14,18,36; 5:17; Luk 6:19; Luk 9:1-2; Kis 6:8; 8:4-8,12-13; 10:38; 14:3; 19:8-12). Baptisan dalam Roh Kudus adalah persediaan Allah untuk membebaskan kuasa dari Roh Kudus ke dalam kehidupan orang percaya

    (lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

  2. 2) Lukas dalam ayat ini tidak menghubungkan baptisan dalam Roh dengan keselamatan dan pembaharuan pribadi, namun kuasa ilahi di dalam orang percaya untuk bersaksi dengan keefektifan besar

    (lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID)

  3. 3) Karya utama Roh Kudus dalam bersaksi dan memberitakan Injil berhubungan dengan kedatangan-Nya atas orang percaya untuk kuasa dan kesaksian-Nya mengenai karya penyelamatan dan kebangkitan Kristus (bd. Kis 2:14-42). Lih. catatan berikutnya untuk ulasan bagaimana Roh bersaksi dan maknanya dalam kehidupan kita.
(0.08) (Gal 1:9) (full: TERKUTUKLAH DIA )

Nas : Gal 1:9

(versi Inggeris NIV menambah kata "untuk kekal" di sini). Istilah "terkutuk" (untuk kekal) (Yun. _anathema_) berarti bahwa seseorang berada di bawah kutukan Allah, dihukum untuk binasa dan akan menerima murka dan kutukan Allah.

  1. 1) Rasul Paulus menyatakan sikap Roh Kudus yang menghukum dan memarahi orang-orang yang berusaha untuk memutarbalikkan Injil asli Kristus (ayat Gal 1:7) dan mengubah kebenaran dari kesaksian rasuli. Sikap yang sama ini nyata dalam Yesus Kristus

    (lihat cat. --> Mat 23:13),

    [atau ref. Mat 23:13]

    Petrus (pasal 2Pet 2:1-22), Yohanes (2Yoh 1:7-11), dan Yudas (Yud 1:3-4,12-19), dan juga akan terdapat dalam hati semua pengikut Kristus yang mengasihi Injil Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah dan yang percaya bahwa itu adalah Kabar Baik dari keselamatan yang sangat diperlukan bagi dunia yang terhilang dalam dosa (Rom 10:14-15)
  2. 2) Terkutuklah semua orang yang memberitakan injil yang bertentangan dengan yang diberitakan Paulus, sebagaimana yang dinyatakan kepadanya oleh Yesus Kristus (ayat Gal 1:11-12;

    lihat cat. --> Gal 1:6).

    [atau ref. Gal 1:6]

    Siapa pun yang menambahkan atau mengurangi Injil asli dan yang pokok dari Kristus dan para rasul berada di bawah kutukan Allah; "Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan" (Wahy 22:18-19).
  3. 3) Allah memerintah orang percaya untuk mempertahankan iman

    (lihat cat. --> Yud 1:3),

    [atau ref. Yud 1:3]

    menegur dengan kasih (2Tim 2:25-26), dan memisahkan diri dari guru, gembala, dan orang lain dalam gereja yang menyangkal kebenaran pokok Alkitab yang diajarkan oleh Yesus dan para rasul (ayat Gal 1:8-9; Rom 16:17-18; 2Kor 6:17). Kebenaran pokok ini meliputi:
    1. (a) Keilahian Kristus serta kelahiran-Nya dari seorang perawan (Mat 1:23;

      lihat cat. --> Yoh 20:28);

      [atau ref. Yoh 20:28]

    2. (b) Pengilhaman dan kekuasaan penuh Firman Allah dalam segala sesuatu yang diajarkannya

      (lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB);

    3. (c) Kejatuhan Adam yang sesuai dengan sejarah (Rom 5:12-19);
    4. (d) Kebobrokan bawaan tabiat manusia (Kej 6:5; 8:21; Rom 1:21-32; Rom 3:10-18; 7:14,21);
    5. (e) Terhilangnya umat manusia tanpa Kristus

      (lihat cat. --> Kis 4:12;

      [atau ref. Kis 4:12]

      Rom 1:16-32; 10:13-15);
    6. (f) Keselamatan oleh kasih karunia melalui iman dalam Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dikerjakan oleh kematian-Nya dan pendamaian darah-Nya (Rom 3:24-25; 5:10;

      lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA);

    7. (g) Kebangkitan Kristus secara fisik

      (lihat cat. --> Mat 28:6;

      [atau ref. Mat 28:6]

      1Kor 15:3-4);
    8. (h) Realitas mukjizat dalam sejarah baik di PL maupun di PB (1Kor 10:1);
    9. (i) Realitas Iblis dan setan-setan sebagai makhluk-makhluk rohani (Mat 4:1; 8:28; 2Kor 4:4; Ef 2:2; 6:11-18; 1Pet 5:8);
    10. (j) Ajaran Alkitab mengenai neraka

      (lihat cat. --> Mat 10:28);

      [atau ref. Mat 10:28]

    11. (k) Kedatangan kembali Kristus secara nyata ke bumi ini Kis 1:11;

      (lihat cat. --> Yoh 14:3;

      lihat cat. --> 1Kor 1:7;

      lihat cat. --> Wahy 19:11).

      [atau ref. Yoh 14:3; 1Kor 1:7; Wahy 19:11]

  4. 4) Bagian lain yang berisi peringatan terhadap guru-guru palsu terdapat di Rom 16:17; 2Pet 2:17-22; 2Yoh 1:9-11; Yud 1:12-13;

    lihat cat. --> 2Kor 11:13;

    [atau ref. 2Kor 11:13]

    lihat art. GURU-GURU PALSU).



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA