Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 345 ayat untuk memelihara kehidupanlah (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Gal 4:3) (jerusalem: roh-roh dunia) Harafiah: unsur-unsur dunia. Ialah unsur-unsur dunia materiil. Tetapi dalam pikiran Paulus ungkapan itu, bdk Gal 4:9; Kol 2:8,20, menunjuk kepada hukum Taurat yang dengan teliti mengatur penggunaan barang materiil itu, Gal 4:10; Kol 2:16. Sekaligus ungkapan itu menunjuk kepada roh-roh atau kuasa-kuasa di angkasa, khususnya binatang-binatang yang menurut kepercayaan orang melalui hukum Taurat, Gal 3:19+; Kol 2:15+, memelihara dan melindungi dunia.
(0.24) (Mzm 121:1) (sh: Keamanan yang sejati (Minggu, 24 November 2002))
Keamanan yang sejati

Keamanan yang sejati.
Mazmur ziarah kita hari ini berbicara mengenai jaminan keamanan hidup. Menurut mazmur ini, ada 2 kemungkinan. Pertama, mazmur ini dinyanyikan ketika bangsa Israel berziarah tahunan ke Yerusalem. Ayat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="">1-2 merupakan pertanyaan para musafir, dan ayat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="">3-8 merupakan jawaban para imam. Kedua, dinyanyikan ketika bangsa Israel pulang kembali ke tempatnya dari Yerusalem. Keduanya menyiratkan keinginan untuk mendapatkan keamanan dan berkat, keselamatan Israel.Jika "gunung-gunung" yang dimaksud terletak di Yehuda maka hal tersebut menyimbolkan bahaya, misalnya, perampokan. Pertanyaannya adalah, "Dari mana pertolongan itu akan datang?" Dari Allah yang menciptakan langit dan bumi. "Gunung" mengingatkan kita akan bukit-bukit pengorbanan penyembahan berhala. Maka, bisa jadi ketika pemazmur memandang ke gunung-gunung, ia membandingkannya dengan Allah yang tak pernah tidur (bdk. 1Raj. 18:27).

Jadi, iman kepada Allah didasarkan atas 3 hal: [1] Allah adalah pencipta dunia yang mengatur penuh segala sesuatu dengan kendali penuh (ayat 2), [2] Allah adalah "Penjaga Israel" (ayat 3), dan [3] Allah adalah Penjagamu (ayat 5), Allah adalah juga Allah atas pribadi-pribadi. Ia akan memelihara orang yang percaya kepada-Nya dari teriknya sinar mentari Palestina. Ia akan menjadi pelindung yang berkuasa (di sebelah tangan kanan), dan Ia akan memelihara kita dari bulan. "Bulan" waktu itu dikaitkan dengan takhayul mengenai penyakit. Allah akan melindungi dari segala yang jahat.

Renungkan:
"Keamanan" hanya ada di dalam pribadi Allah yang mengendalikan segala sesuatu. Bersandarlah kepada-Nya setiap waktu!

(0.24) (Rm 16:25) (sh: Doxologi. (Kamis, 06 Agustus 1998))
Doxologi.

Doxologi.
Doxologi ialah pujian keagungan bagi Tuhan. Nyanyian pujian yang biasa kita naikkan di akhir kebaktian itu kita warisi dan susun dalam model doxologi ini. Paulus mengagungkan dan mendengungkan kuasa Allah yang Maha Besar dan yang penuh hikmat (ayat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="">25, 27). Kuasa Allah melahirkan kita baru di dalam Kristus, memelihara dan memantapkan kita dalam proses pengudusan. Keyakinan inilah yang menyemaraki doxologi Paulus. Bila Anda ragu tatkala pencobaan besar melanda, dapatkan kekuatan dengan menyanyikan pujian berisikan kebenaran firman-Nya (ayat 26). Anda akan menjumpai Tuhan yang setia, yang berkuasa menguatkan menurut kekuatan dan kelimpahan kasih karunia-Nya.

Konsistensi Rohani. Allah menghendaki konsistensi atau kesetiaan kita. Roh-Nya telah diam dalam anak-anak-Nya. Allah menyediakan kuasa dan hikmat-Nya untuk menuntun kita. Mengapa dalam realita begitu banyak Kristen tidak konsisten dalam imannya? Karena banyak orang menjadi Kristen tidak berjumpa pribadi dengan Tuhan! Mungkinkah yang sungguh beriman setia sampai akhir? Ya, sebab Allah setia, dan karena itu ia pasti memelihara iman anak-anak-Nya. Untuk itu Ia telah menyediakan segala fasilitas dan kemungkinan untuk kita bertahan di dalam dunia ini, yakni Firman dan Roh-Nya.

(0.24) (2Tim 1:9) (sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002))
Apa sih rahasianya?

Apa sih rahasianya? Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa.

Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="">12b).

Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="">15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus.

Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah.

(0.22) (Kis 27:33) (sh: Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup (Senin, 21 Agustus 2000))
Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup

Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup. Karena Paulus, seluruh penumpang kapal yang berjumlah 276 jiwa selamat mencapai daratan tanpa cacat sedikit pun (34). Pengharapan yang disuarakan Paulus menjadi kenyataan. Yang menjadi pusat dari peristiwa itu adalah bagaimana Allah bekerja melalui Paulus dan bagaimana Allah bekerja bagi Paulus sehingga banyak orang diberkati.

Setelah berhasil meyakinkan dan menenangkan para penumpang kapal yang panik, Paulus melanjutkan pelayanannya kepada mereka dengan memperhatikan kebutuhan fisik mereka. 14 hari puasa (terpaksa karena badai) membuat fisik mereka sangat lemah. Fisik yang lemah akan melemahkan hati dan semangat. Padahal kekuatan fisik sangat diperlukan untuk membawa kapal ke daratan terdekat. Walau Paulus sengaja tidak mendahulukan masalah rohani, namun ia tetap memperlihatkan kepada mereka tentang iman dan keyakinannya kepada Allah (35). Dan ini memberikan dampak yang besar bagi hati dan semangat mereka (36).

Di samping itu, Allah juga bekerja secara tidak kentara bagi Paulus sehingga tidak hanya Paulus yang selamat dan dapat melanjutkan perjalanannya ke Roma, namun orang-orang lain pun mendapatkan berkat (42-43). Paulus adalah teladan yang indah tentang kehidupan yang dipakai Allah tidak hanya untuk memelihara kehidupan dan keselamatan fisik bagi sesama manusia namun juga menyelamatkan jiwa-jiwa terlepas dari kuasa dosa karena Injil Yesus Kristus yang ia wartakan. Hidupnya mempunyai kuasa dan makna bagi masa kini dan masa depan serta bagi kesejahteraan fisik dan rohani bagi umat manusia.

Renungkan: Gereja-gereja yang berada di tengah masyarakat Indonesia yang masih terpuruk dalam kemelut ekonomi yang berkepanjangan, seharusnya mempunyai kuasa dan makna seperti Paulus. Karena itu sangat ironis jika gereja yang dimampukan untuk membangun gedung yang megah, mendirikan sekolah bergengsi, menyelenggarakan perayaan gerejawi secara mewah, dan jemaatnya hidup dalam kelimpahan berkat, sementara itu masyarakat di sekitarnya masih harus bergumul untuk sesuap nasi dan pendidikan dasar bagi anak- anaknya. Adalah sangat egois jika gereja hanya datang dengan sebuah ayat emas penginjilan kepada masyarakat yang berteriak dan menangis karena kemiskinan yang menghimpit. Hai Gereja, jadilah perpanjangan tangan Allah!

(0.21) (Kej 17:10) (ende)

Pengchitanan adalah tanda, bahwa seseorang menerima Perdjandjian tanda iman-kepertjajaan.

Adat-kebiasaan ini sudah ada sedjak dulu, a.l. diantara bangsa Mesir.

Dengan mendjalani upatjara ini, pemuda dianggap dewasa, anggauta suku keluarga sepenuhnja.

Tetapi disini pengchitanan memperoleh arti keagamaan, merupakan suatu peringatan akan adanja Perdjandjian (ajat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="ende">13)(Kej 17:13), memperingatkan seseorang, bahwa ia telah masuk mendjadi anggauta bangsa Perdjandjian (ajat memelihara+kehidupanlah&tab=notes" ver="ende">14)(Kej 17:14)

Dalam memelihara keturunan, bangsa Israel mengabdi kepada Djandji-djandji Jahwe dan kepada keselamatan jang akan diberikan.

Karena lahirnja orang Israel sudah mendjadi anggauta Umat Tuhan. Maka dari itu pengchitanan didjalankan tidak lama sesudah baji lahir.

Dalam Perdjandjian baru ada pula tanda Perdjandjian: Baptis, jang mendjadikan kita anggauta Umat Tuhan jang baru. Pengchitanan selaku tanda Perdjandjian Lama telah diganti dengan Baptis.

(0.21) (Mzm 80:1) (ende)

Umat Israil (keradjaan utara?) sangat disesakkan musuh (Maz 80:5-7,13-17). Maka dari itu ia berdoa kepada Jahwe, jang sampai kini melindungi umatNja bagaikan kawananNja (Maz 80:2-3) dan memeliharanja seperti seorang petani memelihara kebun-anggurnja serta melimpahi umatNja dengan anugerah2 (Maz 80:9-12) bagaikan anak kekasihNja (Maz 80:18). Dan umat sendiri berdjandji, bahwa selandjutnja akan setia kepada Tuhannja (Maz 80:19).

(0.21) (Kej 34:2) (full: DILARIKANNYA DAN DIPERKOSANYA. )

Nas : Kej 34:2

Baik Dina maupun orang-tuanya salah.

  1. 1) Yakub gagal karena memilih untuk tinggal dekat dengan orang yang jahat dan dursila, sebagaimana dilakukan oleh Lot (bd. Kej 13:12-13). Yakub tidak menetapkan batas-batas dan peraturan yang tegas bagi anak-anaknya mengenai pergaulan mereka dengan orang tidak percaya dan ia tidak mengawasi anak-anaknya dengan benar. Rupanya, Dina sendiri ingin bersahabat dengan perempuan-perempuan yang tidak beriman di negeri itu. Hasilnya adalah tragedi, sakit hati, dan rasa malu bagi Yakub, anak putrinya, dan keluarganya.
  2. 2) Orang-tua yang tidak tegas dalam memelihara pemisahan keluarga mereka dari pergaulan yang jahat membiarkan anak-anak mereka terbuka kepada pencobaan dan kompromi, bersamaan dengan kemungkinan akan mengalami aib dan bencana

    (lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.21) (Ul 5:2) (full: PERJANJIAN. )

Nas : Ul 5:2

Keselamatan Israel merupakan suatu karunia ilahi yang diberikan sesuai dengan perjanjian Allah bahwa Ia akan mengangkat bangsa Israel sebagai anak-anak-Nya supaya memelihara dan memberkati mereka, sehingga mereka dapat tinggal lama di tanah yang diberikan Allah kepada mereka (Ul 4:40); sebagai tanggapan penuh syukur Israel diharapkan menerima Allah sebagai Tuhan mereka untuk disembah, dikasihi, dihormati, dan ditaati dalam iman yang hidup. Untuk pembahasan mengenai perjanjian Allah dengan Israel

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL;

dan

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...;

untuk pembahasan mengenai perjanjian yang mengikat orang percaya di dalam Kristus

lihat cat. --> Luk 22:20;

[atau ref. Luk 22:20]

lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.

(0.21) (Ul 30:20) (full: MENGASIHI TUHAN, ALLAHMU. )

Nas : Ul 30:20

Bangsa Israel diperintahkan untuk memelihara hubungan mereka dengan Allah dengan cara mengasihi Dia dan mendengarkan suara-Nya

(lihat cat. --> Ul 6:5).

[atau ref. Ul 6:5]

Akan tetapi, dalam mengungkapkan ketaatan tersebut, mereka harus mengakui ketidakmampuan mereka untuk menggenapi seluruh hukum dan oleh karena itu mereka harus membawa korban pendamaian untuk kekurangan mereka

(lihat cat. --> Im 1:2;

[atau ref. Im 1:2]

lihat art. HARI PENDAMAIAN).

Hidup dan keselamatan tidak pernah dijanjikan sebagai upah untuk ketaatan sempurna; hukum Taurat telah menduga adanya ketidaksempurnaan iman dan ketaatan pada pihak umat Allah dan oleh karena itu menyediakan sistem korban yang mendamaikan dosa. Puncak pengharapan Israel terdiri dalam kemurahan dan kasih karunia Allah.

(0.21) (Yos 24:25) (full: YOSUA MENGIKAT PERJANJIAN DENGAN BANGSA ITU. )

Nas : Yos 24:25

Pembaharuan perjanjian di antara Tuhan dengan bangsa Israel mencakup komitmen ganda:

  1. (1) Allah membuat komitmen untuk memelihara umat-Nya, dan
  2. (2) bangsa Israel membuat komitmen untuk hanya beribadah kepada Tuhan Allah. Perjanjian itu suatu kontrak yang permanen dan mengikat di antara Israel dan Allah. Di bawah perjanjian baru yang ditetapkan oleh kematian Kristus, orang percaya juga telah membuat komitmen untuk mengikut Kristus dalam pertobatan, iman, dan ketaatan. Sebaliknya, Kristus telah membuat komitmen untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat kita dan menuntun kita ke rumah sorgawi bersama Bapa. Sebagaimana dengan Israel, Allah yang datang dahulu kepada kita dengan kemurahan dan kasih karunia serta menentukan syarat-syarat perjanjian yang baru; kita, seperti halnya Israel ketika itu, harus hidup sesuai dengan syarat-syarat perjanjian itu

    (lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

(0.21) (1Sam 4:3) (full: TABUT PERJANJIAN TUHAN. )

Nas : 1Sam 4:3

Tabut perjanjian mewakili kehadiran Allah di Israel (bd. Kel 25:10-22; Bil 10:33-36). Umat itu mengira bahwa tabut perjanjian itu akan menjamin perkenan dan kuasa Allah tanpa syarat. Mereka tidak mengerti bahwa sebuah lambang dari hal-hal rohani tidaklah dengan sendirinya memastikan realitas dari apa yang dilambangkan itu. Allah tetap tinggal bersama umat-Nya hanya selama mereka berusaha untuk memelihara hubungan perjanjian dengan-Nya. Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru, dibaptis dengan air dan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus tidak akan membawa keuntungan rohani kecuali seorang sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dan jalan-jalan-Nya yang benar (bd. 1Kor 11:27-30).

(0.21) (2Raj 11:4) (full: YOYADA. )

Nas : 2Raj 11:4

Yoyada, suami Yoseba, adalah imam besar Tuhan sepanjang masa pemerintahan Atalya di kerajaan selatan (ayat 2Raj 11:2; bd. 2Taw 22:11). Ia menghasut orang untuk menggulingkan Atalya (bd. pasal 2Taw 23:1-21), menobatkan Yoas di takhta dan menuntunnya untuk setia kepada Tuhan (ayat 2Raj 11:12; 2Kor 23:11). Perbuatan Yoyada ini memelihara keturunan Mesias. Secara efektif ia mengarahkan Raja Yoas yang masih muda untuk membaharui perjanjian di antara Tuhan dan umat-Nya dan untuk membinasakan agama Baal (ayat 2Raj 11:17-18),

(0.21) (2Raj 19:15) (full: HIZKIA BERDOA. )

Nas : 2Raj 19:15

Hizkia membawa surat tantangan yang menuntut penyerahan Yerusalem, membentangkannya di hadapan Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ketika kesulitan melanda kehidupan kita dan situasi tampaknya tidak terkendalikan lagi, kita harus bertindak seperti yang dilakukan Hizkia -- menghampiri Allah di dalam doa yang sungguh-sungguh dan penuh kepercayaan. Allah telah berjanji untuk membebaskan umat-Nya dari tangan musuh-musuh mereka dan tidak membiarkan terjadinya sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya (Mat 6:25-34); dengan berpegang erat-erat kepada Allah dalam iman dan kepercayaan, kita akan memiliki damai sejahtera-Nya yang memelihara hati dan pikiran kita (Fili 4:6-7).

(0.21) (2Taw 11:4) (full: AKULAH YANG MENYEBABKAN HAL INI TERJADI. )

Nas : 2Taw 11:4

Allahlah yang memecahkan Israel sebagai usaha mempertahankan kesetiaan Yehuda kepada-Nya dan memisahkan Yehuda dari bertambahnya pencemaran rohani yang terjadi di suku lainnya. Kadang-kadang Allah menyebabkan perpecahan supaya memelihara dan melindungi kebenaran-Nya yang dinyatakan, standar-standar-Nya yang benar dan umat beriman yang ingin tetap setia kepada-Nya

(lihat cat. --> 1Raj 12:24;

lihat cat. --> Mat 10:34;

lihat cat. --> Ef 4:3;

lihat cat. --> Ef 4:5;

lihat cat. --> Ef 4:13;

lihat cat. --> Ef 4:15;).

[atau ref. 1Raj 12:24; Mat 10:34; Ef 4:3,5,13,15]

(0.21) (Mzm 33:18) (full: KEPADA MEREKA YANG TAKUT AKAN DIA. )

Nas : Mazm 33:18-19

Sedangkan "mata Tuhan" tertuju kepada semua orang (ayat Mazm 33:13-14), mata itu secara khusus tertuju kepada mereka "yang takut akan Dia" (lih. Mazm 34:16). "Mata" Allah mengacu kepada kasih Allah yang memperhatikan dan pengawasan yang memelihara kehidupan kita. "Melepaskan jiwa mereka dari maut dan ... kelaparan" berarti bahwa selama kita takut akan Tuhan, berharap kepada-Nya, menantikan Dia dan tinggal di dalam kehendak-Nya, Allah akan mengawasi dan melindungi kita supaya kita tidak akan mati terkecuali menurut rencana-Nya. Untuk keterangan lebih banyak mengenai arti alkitabiah berharap kepada Allah

lihat art. PENGHARAPAN ALKITABIAH.

(0.21) (Mzm 71:1) (full: AKU BERLINDUNG. )

Nas : Mazm 71:1-24

Mazmur ini berisi doa seorang yang sudah tua (ayat Mazm 71:9) yang menghadapi kesulitan dan memerlukan bantuan Allah untuk membebaskan dirinya dari semua musuh dan kesusahan (ayat Mazm 71:1-2,18). Dia telah berjalan di jalan Allah sejak kecil (ayat Mazm 71:5-6,17) dan mengalami kesulitan-kesulitan luar biasa dalam hidup ini (ayat Mazm 71:20), namun ia tetap memelihara iman dan keyakinannya kepada Allah. Ia bertekad untuk menjalankan sisa hidupnya dengan keyakinan bahwa Allah akan menunjukkan kuasa dan kebaikan-Nya di dalam hidupnya.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA