(0.43) | (1Kor 16:22) |
(full: TERKUTUKLAH.
) Nas : 1Kor 16:22 Paulus mengakhiri surat ini dengan mengingatkan bahwa semua orang yang mengaku diri sebagai orang percaya, namun tidak mengasihi Tuhan, akan terkutuk. "Tidak mengasihi Tuhan" berarti gagal untuk memiliki kasih yang sepenuh hati kepada-Nya, tidak taat kepada-Nya (Yoh 14:21) dan memutarbalikkan Injil rasuli dari penyataan PB (lihat cat. --> Gal 1:9). [atau ref. Gal 1:9] Terkutuk berarti diasingkan dari jemaat rohani yang benar di bumi dan pada akhirnya dari kerajaan sorgawi pada zaman yang akan datang. Paulus ingin agar para pembacanya mengerti bahwa kriteria tertinggi bagi pemuridan Kristen ialah kesetiaan pribadi dan dengan sepenuh hati kepada Tuhan Yesus Kristus (bd. Rom 10:9). |
(0.43) | (1Kor 13:1) | (jerusalem) Bab ini menjadi tiga bagian: Kasih adalah karunia yang paling utama (1Ko 13:1-3); karya amal kasih (1Ko 13:4-7); kasih tetap tinggal (1Ko 13:8-13). Kasih yang langsung dimaksudkan ialah kasih persaudaraan. Paulus tidak langsung berpikir kepada kasih kepada Allah, tetapi secara tersirat kasih itu turut dipikirkan, khususnya dalam 1Ko 13:13 di mana kasih dihubungkan dengan iman dan pengharapan. |
(0.43) | (1Kor 7:1) |
(sh: Seks tidak najis. (Rabu, 27 Agustus 1997)) Seks tidak najis.Seks tidak najis. Pernikahan Kristen. Meski Paulus menganjurkan orang untuk menikah agar luput dari dosa seks, namun ia tidak mengajarkan bahwa nikah adalah pemuas kebutuhan seks. Paulus mengajak orang Kristen berpikir realistis. Masih bujang atau pun sudah menikah, jangan bertindak ekstrim. Di dalam hubungan seks yang sahlah orang dimungkinkan untuk mengalami kehidupan seks yang benar, aman, sehat, dan indah. Doa: Firman-Mulah petunjuk untuk kami menerima dan menyikapi seksualitas kami dengan benar. |
(0.43) | (1Kor 15:50) |
(sh: Siaga selalu. (Jumat, 31 Oktober 1997)) Siaga selalu.Siaga selalu. Karena itu berdirilah teguh! Karena Kristus sudah bangkit, karena Injil Yesus yang mati dan bangkit benar dan berkuasa, karena kita pasti akan dibangkitkan-Nya, karena hidup ini disertai dan dipelihara-Nya, karena kelak kita akan berjumpa Dia, karena kelak Ia akan datang kembali,... karena itu berdirilah teguh! Iman Kristen bukan sekadar rumus-rumus yang pasti namun kering tetapi adalah kekuatan Allah yang menghidupkan dan mengubahkan hidup dari hari ke hari, sampai kekal kelak. Kekuatan Tuhan sendiri landasan teguh bagi gereja-Nya. Renungkan: Api keyakinan dan fondasi kepastian para reformator perlu menjiwai kembali para aktivis Kristen masa kini. Doa: Di dalam-Mu Tuhan, kami beroleh hidup yang bermakna. |
(0.42) | (1Kor 11:1) |
(full: MENJADI PENGIKUT KRISTUS.
) Nas : 1Kor 11:1 Orang percaya, seperti Paulus, dipanggil untuk mengikut teladan Kristus dan menjadi seorang yang seperti Kristus (bd. Rom 13:14; Gal 3:27). Apakah artinya menjadi serupa dengan Kristus?
|
(0.42) | (1Kor 3:18) |
(sh: Jika ini adalah milikku, maka ... ? (Kamis, 4 September 2003)) Jika ini adalah milikku, maka ... ?Jika ini adalah milikku, maka ... ? Biasanya, kita akan melanjutkannya dengan "... saya bebas melakukan apa saja dengannya dan kepadanya." Benar demikian? Apa yang Paulus katakan dalam bagian ini memberikan kepada kita suatu pengertian yang agak berbeda tentang arti kepemilikian atau memiliki sesuatu. Dalam bagian ini, Paulus meringkaskan argumen-argumen terdahulunya demikian: mengapa bermegah pada manusia; mengapa memfavoritkan seorang pelayan dan berselisih sehingga ada perpecahan? Semuanya tidak perlu, karena segala sesuatu adalah milik-"mu", milik jemaat Korintus (ayat 21,22). Argumen seperti ini menarik, karena bagi sebagian orang, masalah hak milik justru menjadi sumber perpecahan dan perselisihan. Lalu apa arti kepemilikan seperti ini? Jemaat Korintus memiliki segala sesuatu, karena mereka adalah milik Kristus, Sang Pemilik segala sesuatu. Mereka memiliki segala sesuatu dalam Kristus, oleh kasih karunia Allah, demi statusnya sebagai bait Allah: sebagai tempat Roh Allah nyata dalam kehidupan jemaat, sehingga menjadi alternatif ilahi yang kontras dengan gaya hidup kota Korintus yang dekaden. Memiliki segala sesuatu dalam Kristus bagi orang percaya berimplikasi dua hal. Pertama, karena di dalam Kristus kita memiliki segala sesuatu, maka kita hanya dapat bermegah dalam Tuhan dan tidak mengandalkan diri sendiri. Hidup Kristen yang memiliki segala sesuatu adalah hidup yang mencari hikmat Allah dan taat kepada kehendak-Nya dalam segala sesuatu. Kedua, memiliki segala sesuatu di dalam Kristus berarti sadar bahwa kita semua adalah milik Kristus; hamba Kristus. Sesama hamba Kristus kita tidak diperkenankan untuk saling menghakimi, karena hanya Tuhanlah satu-satunya hakim. Renungkan: Jangan biarkan hidup Anda menjadi hidup yang melulu mengumpulkan barang milik, tetapi hidup kehambaan. Karena hanya dalam Yesus Kristus Anda sejati telah memiliki segala sesuatu. |
(0.42) | (1Kor 4:14) |
(sh: Tegurlah daku, kau kutangkap (Sabtu, 6 September 2003)) Tegurlah daku, kau kutangkapTegurlah daku, kau kutangkap. Ini sebenarnya skenario yang Paulus harapkan terjadi di tengah- tengah jemaat Korintus. Seperti telah kita lihat dari pasal harus+menjauhkan+diri+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">1 hingga 4, teguran-teguran Paulus tidak bersifat menghakimi. Paulus memberikan argumen-argumen agar jemaat Korintus mengerti alasan tegurannya. Paulus juga membujuk, menyindir dengan ironi, agar mereka tersentak, malu, dan sadar. Di sini Paulus menggunakan metafora lain untuk tujuan yang sama. Sebagai rasul yang meletakkan dasar berdirinya jemaat Korintus, Paulus menyapa mereka sebagai anak-anaknya, dan dia adalah bapak mereka (ayat harus+menjauhkan+diri+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">17). Relasi bapak-anak yang khas ini tidak dipunyai oleh para pengajar lain yang kemudian melayani di Korintus (bdk. 15). Atas dasar otoritas dan relasinya sebagai bapak, Paulus memberikan teguran, himbauan, nasihat, dan peringatan pendisiplinan kepada mereka. Namun, otoritas Paulus bukanlah otoritas yang paternalistis dan menindas. Paulus bertindak berdasarkan dua motivasi. Pertama, himbauan, teguran, dan ancaman pendisiplinan Paulus didasarkan pada kasihnya sebagai bapak mereka (ayat 14). Kedua, Paulus semata bersandar pada kuasa Roh yang bekerja dalam ketaatannya kepada Allah. Itulah sebabnya Paulus memastikan rencana kedatangannya ke Korintus untuk bertemu dengan orang-orang "sombong" yang bermegah pada pengajaran hikmat yang "rohani" tetapi sebenarnya duniawi (ayat 19). Pada saat Paulus datang, Allah sendiri yang akan menyingkapkan kepalsuan kuasa kata-kata hikmat mereka. Kasih yang murni dan kuasa yang mendayakan kehidupan Kristen menjadi sebuah kesaksian, itulah ciri sejati kehidupan manusia rohani. Kedaulatan Allah sebagai raja atas hidup hanya nyata di dalam hidup Kristen yang taat dan tidak meninggikan diri. Renungkan: Kerohanian bukanlah sertifikat yang mengangkat seseorang menjadi penilai kerohanian orang lain. Jadilah manusia rohani sejati dengan hidup yang penuh kasih dan berkuasa. |
(0.42) | (1Kor 12:1) |
(sh: Satu Roh, satu Tuhan (Senin, 22 September 2003)) Satu Roh, satu TuhanSatu Roh, satu Tuhan. Surat 1 Korintus berisi banyak kritikan dari Rasul Paulus atas praktik-praktik kehidupan mereka. Paulus menganggap bahwa hal tersebut tidak seharusnya terjadi dalam jemaat Tuhan. Jemaat Korintus adalah jemaat yang sarat dengan karunia-karunia yang istimewa dari Tuhan. Mereka menyadari hal itu, tetapi rupanya mereka lebih memperhatikan kekayaan karunia yang mereka miliki ketimbang memperhatikan Allah, Sang Pemberi. Mereka tidak ingin mencari tahu maksud Allah memberikan karunia-karunia itu kepada mereka. Sebab yang penting bagi mereka adalah bagaimana karunia- karunia tersebut memenuhi segala kepentingan mereka dan memberi kepuasan. Rasul Paulus mengecam sikap ini. Beberapa oknum di jemaat Korintus yang memperoleh karunia-karunia yang spesifik dari Tuhan rupanya menjadi jumawa dan tinggi hati. Sikap mereka yang merasa diri lebih hebat dari sesama anggota jemaat mengganggu persekutuan jemaat Korintus. Mereka memperlihatkan kepada jemaat kehebatan dan kekuasaan untuk melakukan hal-hal yang istimewa, seperti berkata-kata dengan hikmat dan memiliki pengetahuan (ayat 8), karunia penyembuhan (ayat 9), karunia membuat mukjizat, bernubuat, berkata dalam bahasa roh, dan menafsirkannya (ayat 10). Kebanggaan ini membuat mereka merasa istimewa di mata Tuhan sehingga tidak lagi merasa setara dengan anggota jemaat lainnya. Rasul Paulus mengecam dan mengatakan bahwa: pertama, yang berkarya melalui perkara-perkara istimewa yang manusia lakukan adalah Tuhan (ayat 6,11). Manusia hanyalah alat yang Tuhan pakai. Kedua, melalui perkara-perkara itu, Tuhan ingin menyatakan 'pelayanan-Nya' yang membangun kehidupan iman jemaat (ayat 5), bukan demi kemuliaan dan kepuasan manusia. Renungkan: Hendaklah setiap kita melihat bahwa karunia-karunia yang kita miliki semata-mata karya Allah untuk menyatakan bahwa Dialah satu-satu-Nya Tuhan bagi jemaat-Nya. |
(0.42) | (1Kor 3:15) |
(full: IA AKAN MENDERITA KERUGIAN.
) Nas : 1Kor 3:15 Alkitab menyatakan bahwa segenap umat tebusan bebas dari hukuman Allah (Yoh 5:24; Rom 8:1; Ibr 10:14-17). Akan tetapi, di masa depan ada penghakiman bagi orang percaya (1Yoh 4:17) yang akan menilai tingkat kesetiaan mereka kepada Allah dan kepada kasih karunia yang di anugerahkan kepada mereka selama hidup di dunia ini (ayat 1Kor 3:10; 4:2-5; 2Kor 5:10). Dalam penghakiman itu, ada kemungkinan bahwa seorang percaya, sekalipun menerima keselamatan, bisa menderita kerugian yang besar (Yun. _zemioo_, yang artinya: "menderita kerugian atau kerusakan"). Orang percaya yang acuh tak acuh dapat menderita kerugian atau kerusakan dalam cara berikut:
|
(0.42) | (1Kor 1:8) | (jerusalem: tak bercacat) Bdk Fili 1:10; 2:15 dst; Efe 1:4; Kol 1:22; 1Te 3:13; 5:23; Yud 24 |