Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 87 ayat untuk greek:224 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17753890361446) (Rm 5:12) (jerusalem) Dosa bercokol di dalam manusia, Rom 7:14-24: nah, maut yang merupakan hukuman dosa, sudah masuk ke dalam dunia ini dikarenakan kesalahan Adam, Wis 2:24: maka Paulus menyimpulkan bahwa dosa sendiri memasuki bangsa manusia melalui kesalahan semula itu; ini tidak lain dari ajaran mengenai dosa asal. Sang Rasul di sini menaruh perhatian padanya oleh karena memberi kesempatan baik untuk memperlihatkan kesejalanan (paralel) antara tindakan sial Adam pertama dan pemulihan melimpah yang dikerjakan "Adam yang akhir", Rom 5:15-19; 1Ko 15:21 dst, 1Ko 15:25. Justru sebagai Kepala Keturunan Adam yang baru, sebagai Gambar yang di dalamnya Allah memulihkan ciptaanNya, Rom 8:29+; 2Ko 5:17+, maka Kristus menyelamatkan bangsa manusia.
(0.14347310843373) (Rm 5:12) (ende: Dosa masuk)

jaitu dosa dalam arti keadaan dosa berwudjud permusuhan dengan Allah. Tentang makna istilah "dosa" batja Kata Pendahuluan II, fasal 2 halaman 535 (tjetakan V 1968).

Tentang hubungan dosa dengan maut, baik batjalah lagi 1Ko 15:21-22. Bahwa "mati" itu adalah hukuman atas pelanggaran Adam sendiri, dinjatakan dalam I Mos. Kej 12:17; 3:3; 3:19. Dan kepertjajaan, bahwa kenjataan semua manusia mati adalah akibat pelanggaran Adam pula, sudah umum diantara orang Israel. Bdl. Wis 2:2:23-24; Pengk 2:24; Ayu 14:4 dan Maz 50:7.

(0.14347310843373) (2Raj 22:19) (full: ENGKAU MERENDAHKAN DIRI. )

Nas : 2Raj 22:19

Yosia berkenan kepada Allah karena ia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Merendahkan diri di hadapan Allah adalah syarat utama untuk mengalami pembaharuan dan menerima kasih karunia Allah. Merendahkan diri mencakup:

  1. (1) percaya bahwa hukuman Allah atas kita itu tepat dan adil, sesuai dengan apa yang patut kita terima (ayat 2Raj 22:13);
  2. (2) sadar bahwa kita, tanpa kasih karunia-Nya, menjadi tawanan dosa dan kejahatan sehingga kita bergantung kepada-Nya untuk segala yang baik (bd. Ams 3:7; Rom 12:3; 1Kor 1:4);
  3. (3) merasa sedih dan menyesal di hadapan Allah karena keadaan rohani kita malang (Mazm 51:19; bd. Im 26:40-41; Bil 12:3; 2Taw 12:5-6; Ams 22:4);
  4. (4) takut akan Firman Allah dengan kesungguhan hati yang mendalam (ayat 2Raj 22:11; 2Taw 34:18-19).
(0.14347310843373) (Za 12:10) (full: ROH PENGASIHAN. )

Nas : Za 12:10-14

Ayat-ayat ini berbicara tentang pertobatan orang Yahudi secara perseorangan yang, karena terancam bahaya dikalahkan musuh mereka, mulai mempercayai Yesus sebagai Mesias sejati.

(0.14347310843373) (Mat 27:26) (full: YESUS DISESAHNYA. )

Nas : Mat 27:26

Inilah tahap keempat dari penderitaan Yesus Kristus.

  1. 1) Penyesahan cara Romawi dilakukan dengan melucuti pakaian korban serta merentangkan tubuhnya pada sebuah tiang atau membungkukkan tubuhnya di atas sebuah tiang yang pendek dengan tangannya diikat. Alat penyesahnya adalah sebuah gagang kayu pendek dengan beberapa tali kulit di ujungnya. Pada ujung tali kulit itu telah diikatkan potongan-potongan kecil besi atau tulang. Dua orang yang berdiri sebelah-menyebelah korban itu akan memukul punggungnya. Sebagai akibatnya, daging punggung korban akan tersayat-sayat demikian rupa sehingga pembuluh-pembuluh darah dan urat nadi, bahkan tidak jarang organ-organ yang ada di dalam tubuh dapat dilihat dari luar. Sering korban sudah mati sementara penyesahan masih dijalankan.
  2. 2) Penyesahan merupakan penyiksaan yang mengerikan. Ketidakmampuan Yesus untuk memikul salib-Nya sendiri pastilah disebabkan oleh hukuman yang berat ini (ayat Mat 27:32; Luk 23:26). "Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (Yes 53:5; 1Pet 2:24). (Mengenai tahap kelima dari penderitaan Yesus,

    lihat cat. --> Mat 27:28).

    [atau ref. Mat 27:28]

(0.14347310843373) (Kis 1:14) (full: BERTEKUN DENGAN SEHATI DALAM DOA BERSAMA-SAMA. )

Nas : Kis 1:14

Pengalaman Pentakosta senantiasa melibatkan tanggung jawab manusia. Mereka yang membutuhkan pencurahan Roh agar berkuasa untuk melakukan pekerjaan Allah harus menyerahkan dirinya kepada Roh Kudus lewat suatu komitmen kepada kehendak Allah dan melalui doa (ayat Kis 1:4; 2:38; Kis 9:11-17; bd. Yes 40:29-31; Luk 11:5-13; 24:49). Perhatikan kesamaan-kesamaan di antara turunnya Roh Kudus atas Yesus dan turun-Nya atas murid Yesus.

  1. 1) Roh Kudus turun ke atas mereka setelah mereka berdoa (Luk 3:21-22; Kis 1:14; 2:4).
  2. 2) Ada kenyataan-kenyataan yang dapat dilihat dari Roh (Luk 3:22; Kis 2:2-4).
  3. 3) Pelayanan Yesus dan para rasul baru dimulai setelah Roh Kudus turun ke atas mereka (bd. Mat 3:16 dengan Mat 4:17; Luk 3:21-23 dengan Luk 4:14-19; bd. Kis 2:14-47).
(0.14347310843373) (Flp 3:13) (full: TETAPI INI YANG KULAKUKAN. )

Nas : Fili 3:13

Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam suatu perlombaan (bd.

lihat cat. --> Ibr 12:1)

[atau ref. Ibr 12:1]

yang mengerahkan segenap kekuatannya dan maju dengan sungguh-sungguh memusatkan pikirannya agar tidak gagal untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Kristus bagi kehidupannya -- kesatuan sempurna Paulus dengan Kristus (ayat Fili 3:8-10), keselamatan sempurna dan kebangkitannya dari antara orang mati (ayat Fili 3:11).

  1. 1) Inilah tujuan hidup Paulus. Ia telah melihat sekilas kemuliaan sorga (2Kor 12:4) dan telah memutuskan bahwa dengan kasih karunia Allah seluruh kehidupannya akan berpusat pada tekadnya untuk maju terus agar pada suatu hari ia akan mencapai sorga dan berhadapan muka dengan Kristus (bd. 2Tim 4:8; Wahy 2:10; 22:4).
  2. 2) Tekad seperti itu perlu untuk kita sekalian. Sepanjang kehidupan kita bermacam-macam gangguan dan pencobaan, seperti kekhawatiran hidup, kekayaan, dan keinginan jahat, mengancam untuk menghalangi penyerahan kita kepada Tuhan (bd. Mr 4:19; Luk 8:14). Yang kita perlukan ialah "melupakan apa yang telah di belakang", yaitu dunia yang jahat dan kehidupan lama kita yang berdosa (bd. Kej 19:17,26; Luk 17:32), dan "mengarahkan diri" untuk keselamatan yang sempurna dalam Kristus.
(0.14347310843373) (1Tim 5:23) (full: TAMBAHKANLAH ANGGUR SEDIKIT. )

Nas : 1Tim 5:23

Teks :
  1. 1) Dengan jelas tersirat dalam ayat ini bahwa biasanya Timotius tidak meminum jenis-jenis anggur yang dipakai oleh orang Yahudi zaman PB

    (lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)).

    Jikalau Timotius sudah biasa minum anggur, maka Paulus tidak perlu menasihatkan dia untuk menggunakan sedikit anggur untuk maksud pengobatan

    (lihat cat. --> 1Tim 3:3).

    [atau ref. 1Tim 3:3]

  2. 2) Timotius menderita gangguan perut, mungkin disebabkan oleh unsur alkali dalam air di Efesus. Oleh karena itu, Paulus menganjurkan agar Timotius menambahkan sedikit anggur pada air untuk menawarkan efek yang berbahaya dari unsur alkali. Menurut tulisan Yunani kuno di bidang pengobatan, anggur yang dipakai untuk mengobati perut sering tidak memabukkan. Athenaeus mengatakan, "Biarlah dia minum anggur manis, yang dicampur dengan air atau dihangatkan, terutama jenis anggur yang disebut protropos (sari buah yang berasal dari buah anggur sebelum diperas), yang baik untuk perut, karena anggur manis (oinos) tidak membuat kepala terasa berat" (Athenaeus, Banquet 2.24; juga lih. Plinius, Natural History, 14.18).
  3. 3) Karena menghormati rasul Paulus, Timotius akan menggunakan "sedikit anggur" bila perlu, dan hanya untuk maksud pengobatan. Ia akan menggunakannya sebagai perkecualian atas kebiasaannya bertarak. Mengutip nasihat Paulus kepada Timotius untuk membenarkan minum anggur yang memabukkan demi pemuasan keinginan pribadi berarti memutarbalikkan maksud ayat ini.
(0.14347310843373) (Mzm 17:15) (jerusalem: kupandang wajahMu) Seperti Musa juga memandang Tuhan, Bil 12:8
(0.14347310843373) (Kis 2:22) (jerusalem: perkataan ini) Isi pemberitaan para rasul semula (kerygma) yang di sini untuk pertama kalinya disajikan, disampaikan kepada kita menurut garis-garis besarnya dalam lima wejangan Petrus, Kis 2:14-39; Kis 3:12-26; Kis 4:9-12; Kis 5:29-32; Kis 10:34-43 dan dalam sebuah wejangan Paulus, Kis 13:16-41. Di pusatnya terhadap sebuah kesaksian, Kis 1:8+, mengenai wafat, kebangkitan Kristus, Kis 2:24+, dan peninggianNya, Kis 2:33+; Kis 2:36+. Kemudian lebih kurang terperinci mengenai karyaNya yang didahului oleh Yohanes Pembaptis, Kis 10:37; Kis 13:24, dan disiapkan dengan pengajaran serta mujizat Kristus, Kis 10:37; Kis 13:24, dan disiapkan dengan pengajaran serta mujizat Kristus, Kis 2:22; Kis 10:38, dan diselesaikan dengan penampakan-penampakan Yesus yang dibangkitkan, Kis 10:40,41; Kis 13:31, dan dengan pencurahan Roh Kudus, Kis 2:33; Kis 5:32. Akhirnya pandangan dilayangkan ke masa yang lampau melalui para nabi Perjanjian Lama, Kis 2:23+; Kis 2:25+ dan ke masa depan; tibanya zaman Mesias dan panggilan kepada orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi supaya bertobat, Kis 2:38+, sehingga kedatangan Kristus kelak dipercepat, Kis 3:20-21. Kerangka pemberitaan semula itu juga diikuti serta diperkembangkan oleh injil-injil dan pewartaan gereja purba.
(0.14347310843373) (Rm 1:4) (jerusalem: dinyatakan) Kata kerja Yunani sedikit sukar dimengerti. Arti kata kerja itu ialah: menentukan, mengangkat, menjadikan
(0.12553897108434) (Ayb 2:3) (full: MENCELAKAKANNYA TANPA ALASAN. )

Nas : Ayub 2:3

Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan semua orang percaya yang benar di bawah perjanjian baru.

  1. 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman PL, Ayub menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita sekalipun Ia tidak bersalah

    (lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).

    Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yes 53:4; bd. 1Pet 2:24; 4:1).
  2. 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di dalam Kristus (Yak 5:11; bd. juga pasal Ibr 11:1-40 yang menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang setia sedikit banyak akan menderita. PB menyatakan bahwa "setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2Tim 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki "persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Fili 3:10; bd. Kol 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah menjadi sahabat Allah (bd. 1Pet 4:1; 5:10;

    lihat cat. --> 1Pet 2:21;

    lihat cat. --> 1Pet 4:13;

    [atau ref. 1Pet 2:21; 4:13]

    lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

(0.12553897108434) (Ayb 1:6) (jerusalem: menghadap TUHAN) Bagaikan seorang raja Allah memberi "audiensi" pada hari-hari tertentu. Mengenai istilah "anak-anak Allah" bdk Ayu 2:1; 38:7; Kej 6:1+; Maz 29:1+; Maz 89:7. "Anak-anak Allah" itu ialah makhluk-makhluk sorgawi, lebih tinggi derajatnya dari pada derajat manusia. Mereka menjadi iringan Allah dan dewan penasehatNya. Kemudian hari makhluk-makhluk itu disamakan dengan malaikat-malaikat (begitu misalnya dalam Alkitab Yunani), bdk Tob 5:4+
(0.12553897108434) (Pkh 7:8) (jerusalem) Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.
(0.12553897108434) (Kej 3:8) (sh: Berpakaian (Selasa, 4 Februari 2003))
Berpakaian

Berpakaian. Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini. Pertama, hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. Kedua, arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?

Adam menyalahkan Allah karena menciptakan wanita, dan Adam menyalahkan Hawa karena membuatnya jatuh ke dalam dosa. Yang satu (ayat 2:24) tidak lagi satu, terputus oleh pertikaian. Hawa menyalahkan ular. Ular tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ternyata memang ia memperdayakan Hawa. Lalu, mereka dihukum. Kalau Adam berasal dari debu, maka ia akan kembali kepada debu. Pekerjaannya akan menjadi lebih sulit. Kalau Hawa berasal dari Adam, ia akan ditundukkan oleh Adam, dan kesulitan melahirkan. Ular akan merayap di tanah, sebuah kehinaan. Manusia terpisah dari Allah, dari sesamanya, dari dirinya, dan dari alam.

Dalam proses kejatuhan manusia, ular (binatang) seakan-akan menjadi berada di atas manusia. Tuhan menjanjikan bahwa posisi ini akan dibalik: manusia akan menang terhadap binatang (ayat 15). Ayat ini bisa kita tafsirkan menuju penggenapan kemenangan Kristus melawan dosa dan Iblis. Lalu manusia diusir keluar dari taman Eden. Kemudian, Allah membuatkan mereka "pakaian" dari kulit binatang, suatu tanda bahwa hanya darah yang bisa menyelamatkan mereka dari ketelanjangan.

Renungkan: Pakaian Anda yang indah menunjukkan keberdosaan Anda. Hanya darah Kristus yang bisa menutupi ketelanjangan Anda dan membasuh kecemaran Anda!

(0.12553897108434) (Kej 4:17) (sh: Nyanyian lama (Kamis, 6 Februari 2003))
Nyanyian lama

Nyanyian lama. Alkitab kini berbicara tentang kebudayaan. Manusia semakin kaya, berpakaian dan berharga diri. Sayang, semuanya itu adalah kemiskinan di mata Allah. Kain pun beranak cucu. Ia mendirikan kota pertama dalam sejarah manusia. Silsilah berlanjut sampai ke Lamekh. Setelah kasus Kain, kita bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi dalam drama umat manusia. Bagian narasi ini memberitahukan kita kelanjutannya. Manusia makin bobrok.Lamekh mengambil 2 istri padahal Allah berfirman bahwa laki-laki akan menikah dengan seorang istri (ayat 2:24). Ia juga membunuh seorang laki-laki. Pembunuhan ini adalah pembunuhan berdasarkan ketidakadilan. Kalau Tuhan berbicara mengenai pembalasan 7 kali lipat kepada Kain (=pembalasan setimpal), maka Lamekh berbicara tentang pembalasan yang berlebihan (ayat 70 kali lipat). Celakanya, Lamekh begitu bangga sampai menyanyikan nyanyian dendam. Kasih makin lenyap dari kehidupan manusia.

Sebagai pengganti Habel, lahirlah Set. Kalau kita memperhatikan bahwa Set lahir ketika Adam berumur 130 tahun (ayat 5:3), maka sebenarnya Set lahir sebelum generasi ketujuh Adam, Lamekh. Pertanyaannya, mengapa urutan ini ditempatkan tidak sesuai generasi? Tentu penekanannya adalah garis keturunan yang akan diperkenan Allah. Setelah Set melahirkan anaknya, orang-orang mulai beribadah kepada Tuhan, menyerukan nama Tuhan. Maka, terbagilah umat manusia ke dalam dua jalur: mereka yang menentang Allah, dan mereka yang bersandar kepada Allah.

Nyanyian lama adalah nyanyian pembalasan dendam. Tidak demikian dengan nyanyian baru. Nyanyian baru adalah nyanyian pembebasan, nyanyian kasih yang menang, kasih yang ditunjukkan oleh Anak Domba Allah (Why. 5:9)!

Renungkan: Nyanyian apa yang Anda nyanyikan selama hidup berbudaya di dunia?

(0.12553897108434) (1Raj 7:13) (sh: Bersiaplah sebelum hadir (Minggu, 6 Februari 2000))
Bersiaplah sebelum hadir

Bersiaplah sebelum hadir. Bangunan fisik Bait Allah Salomo mempunyai makna penting bagi Salomo dan Israel dari segi ibadah dan kehidupan rohani. Tempat ini merupakan pusat ibadah pribadi-pribadi Israel maupun Israel sebagai umat dan pusat segala perayaan agama.

Karena itu dua pilar besar dan "laut" tuangan yang diletakkan di depan pintu gerbang sebelum masuk Bait Allah memiliki makna yang dalam. Masing-masing pilar mempunyai nama. Yang sebelah kanan namanya "Yakhin" yang berarti 'Ia yang membangun dan yang mendukung' dan yang kiri diberi nama "Boas" yang berarti 'oleh karena kekuatan-Nya'. Pilar itu mengingatkan kepada Salomo dan bangsa Israel, bahwa hanya karena anugerah-Nya, keturunan Daud dapat terus bertakhta dan memberikan kesaksian akan ketergantungan setiap raja Israel kepada Allah, jika mereka ingin terus memerintah dengan berhasil (ingat 2:2-4).

"Laut tuangan" dipergunakan untuk upacara pembasuhan tubuh para imam sebelum masuk ke Bait Allah. Artinya setiap orang yang akan menghadap dan melayani Allah haruslah disucikan. Mereka harus selalu mengingat anugerah Allah atas hidupnya sehingga hidupnya bergantung kepada-Nya dan umat juga harus menguduskan diri-Nya.

Seringkali Kristen tidak memiliki sikap seperti Israel ketika memasuki gedung gereja untuk beribadah. Atau sebelum ibadah dimulai, terlebih dahulu bersosialisasi dengan rekan-rekan yang lain. Sikap hati dan tindakan yang demikian tidak bisa dibenarkan.

Renungkan: Walaupun tidak ada ornamen-ornamen seperti di atas, namun setiap Kristen yang sungguh-sungguh ingin beribadah, hendaklah mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan selalu mengingat akan ketiga hal di atas, yaitu anugerah, ketergantungan, dan kekudusan. Kehadiran saja tidaklah cukup tanpa persiapan hati sebelum menghadap Allah. Kesungguhan hati seorang yang ingin beribadah akan tampak melalui sikapnya.

(0.12553897108434) (Yes 6:1) (sh: Sampai berapa lama, ya Tuhan? (Minggu, 12 Oktober 2003))
Sampai berapa lama, ya Tuhan?

Sampai berapa lama, ya Tuhan? Kita bertanya-tanya mengapa pengutusan Yesaya baru dimunculkan di pasal 6? Kita tidak mengetahui jawabannya dengan pasti. Yang kita bisa simpulkan adalah bahwa berita kenabian yang disampaikan Yesaya adalah berita dengan otoritas Ilahi. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dalam pasal ini.

Pertama, melihat kepada visi surgawi (ayat 1-4). Jika kita hanya terjebak kepada fenomena yang kelihatan di dunia ini, kita akan jatuh kepada sikap menyerah dan bingung. Visi surgawi yang dilihat Yesaya menunjukkan bahwa Yahweh adalah Raja yang agung dan kudus, mulia dan indah, bahkan para serafim senantiasa memuji-muji Allah yang suci. Hidup kita haruslah seimbang: bukan hanya melihat kebobrokan dunia, namun juga melihat pengharapan Ilahi.

Kedua, kita tidak dapat juga melarikan diri dari dunia dan hidup hanya melihat "ke atas" (ayat 5-8). Yesaya dipanggil untuk masuk ke dalam dunia yang bobrok dan menyampaikan pesan Ilahi. Ia memahami keadaan dunia dan bergumul di sana. Namun, pergumulannya adalah berdasarkan penugasan dari Allah sendiri. Ketiga, ketika bangsa Yehuda tidak dapat lagi mendengarkan suara Allah, Allah memberikan penghakiman dengan membuat mata, telinga dan hati mereka kehilangan fungsinya (ayat 9-13). Sampai berapa lama? Sampai para pembuat kejahatan itu mendapatkan ganjaran yang setimpal. Ini adalah sebuah penghiburan sejati.

Renungkan: Tuhan adalah Raja yang sejati. Hiduplah beribadah kepada Dia, bukan hanya di gereja, tetapi dalam seluruh hidup Anda. Selamat hari Minggu!


Bacaan untuk minggu ke-19 sesudah Pentakosta

Bilangan 11:24-30; Yakobus 5:1-6; Markus 9:38-48; Mazmur 135:1-7, 13- 14

Lagu KJ 224

(0.12553897108434) (Mrk 10:1) (sh: Cita-cita Allah (Selasa, 25 Maret 2003))
Cita-cita Allah

Cita-cita Allah. Salah satu topik penting yang terus dibicarakan dan diperdebatkan di kalangan Kristen adalah perceraian. Dari dulu, gereja menggumuli bagaimana mengatasi persoalan ini. Namun, persoalan ini semakin pelik dan sulit dicarikan titik temunya karena masing-masing gereja memiliki persepsi sendiri. Bagaimana Alkitab memandang hal ini?

Dengan tujuan hendak menguji apakah Yesus sepandangan dengan Musa, orang Farisi bertanya tentang perceraian. Namun usaha pengujian ini menjadi sia-sia karena ternyata Yesus justru balik bertanya mengenai apa yang Musa perintahkan. Kemungkinan besar, Yesus sudah tahu maksud orang-orang Farisi yang ingin mengadunya dengan pandangan Musa. Tetapi, orang-orang Farisi itu tidak menjawab apa yang diperintahkan tetapi apa yang diperbolehkan Musa. Memang, menurut Ulangan 24:1, Musa memperbolehkan perceraian dengan syarat ada surat perceraian. Yesus tidak menyangkal hal itu, tetapi ketentuan itu diberikan bukan berdasarkan perintah Allah, yang diberikan sejak awal penciptaan, tetapi untuk memuaskan kedegilan hati orang-orang zaman itu.

Yesus menjelaskan dua hal penting tentang cita-cita Allah menciptakan laki-laki dan perempuan (lih. Kej. 1:27 dan 2:24). Pertama, pernikahan adalah rencana Allah. Di dalamnya laki-laki dan perempuan hidup dalam suatu persekutuan yang tak terpisahkan, saling berbagi, saling mengisi, saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan harus berlangsung seumur hidup. Kedua, laki-laki harus meninggalkan ayah dan ibunya untuk menjadi "satu daging" dengan istrinya. Artinya, mereka berada dalam persekutuan hidup yang utuh dan permanen. Karena itu tidak mungkin dipisahkan, bahkan dengan alasan apa pun!

Renungkan: Pernikahan Anda dengan istri atau suami Anda adalah cita-cita Allah untuk Anda. Karena itu peliharalah perkawinan Anda sebagai bentuk syukur Anda kepada Allah.

(0.1076048313253) (Mrk 1:15) (full: KERAJAAN ALLAH. )

Nas : Mr 1:15

Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:

  1. 1) Kerajaan itu di dalam Israel. Kerajaan pada zaman PL adalah tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

    Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka

    (lihat cat. --> Mat 21:43).

    [atau ref. Mat 21:43]

  2. 2) Kerajaan itu di dalam Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam diri dan karya Yesus sang Raja (Luk 11:20).
  3. 3) Kerajaan itu di dalam gereja. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil dewasa ini (Yoh 3:3,5; Rom 14:17; Kol 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (lih. Mr 1:27; 9:1; dan

    lihat art. KERAJAAN ALLAH

    untuk memperoleh uraian yang terinci mengenai Kerajaan Allah pada zaman gereja).
  4. 4) Kerajaan itu dalam perwujudannya. Inilah Kerajaan Mesias yang diberitakan oleh para nabi (Mazm 89:37-38; Yes 11:1-9; Dan 7:13-14). Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Wahy 20:4-6) dan gereja akan memerintah bersama Dia atas bangsa-bangsa (1Kor 6:2-3; 2Tim 2:12; Wahy 2:26-27;

    lihat cat. --> Wahy 20:4).

    [atau ref. Wahy 20:4]

  5. 5) Kerajaan itu dalam kekekalan. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1-4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman PL (Wahy 21:12) dan PB (Wahy 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah-Nya" (Wahy 22:4; dan

    lihat cat. --> Wahy 21:1).

    [atau ref. Wahy 21:1]



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA