(0.95) | (Ibr 11:25) |
(full: MENIKMATI KESENANGAN DARI DOSA.
) Nas : Ibr 11:25 Setiap orang percaya berkali-kali berhadapan dengan pilihan untuk menikmati kesenangan-kesenangan yang sementara dari dosa atau menderita karena terus taat pada kehendak Allah (lihat cat. --> Gal 5:17). [atau ref. Gal 5:17] |
(0.95) | (Ibr 13:13) |
(full: KARENA ITU MARILAH KITA PERGI KEPADA-NYA.
) Nas : Ibr 13:13 Menjadi pengikut Kristus berarti pergi di "luar perkemahan". Bagi orang-orang Kristen Yahudi yang menerima surat ini, perkemahan tersebut melambangkan agama Yahudi. Bagi kita perkemahan itu dunia dengan semua kenikmatan dosa, nilai-nilai yang tidak kudus dan sasaran-sasaran yang bersifat sementara. Kita harus ikut menanggung kehinaan Kristus agar dapat mengikut Dia, berbagi rasa dengan Dia, menjadi sahabat-Nya, manunggal dengan-Nya, dan menyatakan kepada dunia keputusan kita untuk tunduk kepada patokan-patokan dan maksud-maksud-Nya. Dengan pergi ke luar pintu gerbang, kita menjadi orang-orang asing di bumi (ayat Ibr 13:14; 11:13). Sekalipun demikian kita bukan tanpa kota karena kita mencari kota yang akan datang, kota yang "mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah" (Ibr 11:10,14,16; 13:14). |
(0.95) | (Ibr 1:2) | (jerusalem: yang telah Ia tetapkan) Anak dengan sendirinya berhak atas warisan, bdk Mat 21:38; Gal 4:7, tetapi di sini prakarsa Allah menyerahkan segala sesuatu sebagai milik kepada Anak. Sebab barang yang dimaksudkan di sini ialah apa yang termasuk dalam zaman Mesias dan zaman terakhir. |
(0.95) | (Ibr 1:8) | (jerusalem: kerajaanMu) Var: kerajaanNya, bdk Maz 45, LXX |
(0.95) | (Ibr 6:10) | (jerusalem: orang-orang kudus) Ungkapan yang sama terdapat dalam Rom 15:25, 31; 2Ko 8:4; 9:1,12, dan dipakai sehubungan dengan pengumpulan uang guna jemaat di Yerusalem. "Orang-orang kudus" ialah anggota jemaat induk itu, dan terutama para rasul, bdk Kis 9:13+. |
(0.95) | (Ibr 7:25) | (jerusalem: Pengantara mereka) Kristus sebagai Imam di sorga senantiasa menunaikan tugasNya sebagai Pengantara dan sebagai Imam yang memanjatkan doa syafaat, bdk Rom 8:34; 1Yo 2:1. PermohonanNya serupa dengan permohonan Roh Kudus yang berdoa kepada Allah demi kepentingan "orang-orang kudus", Rom 8:27. |
(0.95) | (Ibr 12:25) | (jerusalem) Apa yang diperlawankan satu sama lain bukanlah pertama-tama Musa dan Yesus Kristus, tetapi orang-orang yang hidup di bawah kedua perjanjian itu. Perjanjian yang lama mengatur hidup di bumi dan hidup itu melambangkan hidup sorgawi. Perjanjian yang baru justru memasukkan orang ke dalam hidup sorgawi itu. Maka menolak hidup sorgawi itu patut dihukum dengan lebih keras. |
(0.95) | (Ibr 13:10) | (jerusalem: suatu mezbah) Mezbah itu bukanlah meja santapan Ekaristi, melainkan salib; di sana Kristus dipersembahkan sebagai korban, Ibr 13:11-12, dengan perantaraanNya kita mempersembahkan doa kita kepada Allah. Orang-orang Yahudi yang "melayani kemah" (yakni para imam dan orang Lewi) tidak dapat mengambil bagian dalam "mezbah" Kristen itu. |
(0.95) | (Ibr 8:1) |
(full: KITA MEMPUNYAI IMAM BESAR YANG DEMIKIAN.
) Nas : Ibr 8:1 Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:
|
(0.95) | (Ibr 12:12) |
(sh: Hidup Kristen bagi dirinya dan komunitasnya (Selasa, 9 Mei 2000)) Hidup Kristen bagi dirinya dan komunitasnyaHidup sebagai umat Allah secara individu adalah hidup yang penuh vitalitas, bukan hidup dengan tangan dan lutut yang tidak berfungsi (12). Ini menggambarkan kelumpuhan rohani. Individu Kristen harus segera berbenah dan bertindak. Kesatuan jemaat Kristus harus senantiasa diutamakan. Sebagai jemaat yang utuh, mereka harus saling menolong. Yang kuat menolong yang lemah sehingga bersama-sama bersiap untuk hidup sebagai umat Allah menurut firman Tuhan. Dengan bertindak demikian, jemaat dapat bersaksi tentang keharmonisan dan kekudusan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa kekudusan tidak akan ada keharmonisan di antara umat Tuhan, sebab orang yang kudus selalu berusaha hidup damai dengan orang lain. Jika dikatakan tanpa kekudusan tidak dapat melihat Allah, artinya jika tidak ada keharmonisan dalam umat Allah, maka mereka tidak akan mungkin melihat Allah. Demonstrasi keharmonisan umat Allah dapat diperlihatkan dengan sangat efektif bukan melalui tidak adanya perbedaan ataupun perselisihan pendapat, namun melalui: pertama hidup yang saling menjaga satu dengan yang lain, sehingga tidak ada seorang pun yang akan undur dari perlombaan dan menolak 'hadiah' yang sudah tersedia baginya. Kedua saling menjaga agar tidak timbul akar kepahitan yaitu seseorang yang setelah mendengarkan firman Tuhan lalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya akan selamat. Namun kemudian berjalan di dalam kebebalan hatinya. Orang yang demikian membawa pengaruh destruktif kepada komunitas Kristen secara keseluruhan. Tokoh Esau diketengahkan untuk mempertegas 2 buah peringatan. Yaitu bahwa ketidaktaatan (percabulan) seseorang dapat memberikan efek negatif kepada sebuah komunitas dimana ia tinggal. Esau mengambil 2 orang istri dari bangsa kafir. Tindakannya menimbulkan kepedihan kepada komunitasnya (Kej. 26:34-35; 27:46). Lalu tindakan menolak atau membuang berkat yang sudah menjadi miliknya sebagai ganti pemuasan nafsunya, menyebabkan ia kehilangan berkat itu untuk selama-lamanya. Renungkan: Dosa yang Anda lakukan setelah percaya kepada Kristus tidak hanya mempunyai dampak negatif bagi Anda sendiri, namun juga bagi komunitas Ilahi dimana Anda menjadi bagiannya. Karena itu perhatikanlah bagaimana Anda hidup. |
(0.95) | (Ibr 8:7) |
(sh: Semua hanya Anugerah-Nya. (Jumat, 28 April 2000)) Semua hanya Anugerah-Nya.Anugerah keselamatan Allah bagi kita adalah seumpama seorang Ibu yang akan memberikan hadiah kepada anaknya jika ia dapat melukis dengan bagus. Ketika anaknya sedang berusaha keras untuk melukis dengan bagus, sang Ibu menyadari bahwa anaknya tidak mungkin dapat melukis bagus, karena ia memang tidak memiliki bakat. Karena kasihnya, sang Ibu membimbing anaknya dengan penuh kesabaran sampai lukisan itu selesai, dan memberikan hadiah bagi anaknya. Sesungguhnya anaknya tidak layak menerima hadiah karena hasil lukisannya tidak sebagus yang diharapkan Ibunya, namun itulah "anugerah bagi anaknya". Walau tidak sempurna, cerita di atas dapat menggambarkan betapa besar anugerah-Nya kepada manusia seperti yang diungkapkan dalam firman Tuhan hari ini. Dalam perjanjian yang lama ada dua pihak yang berperan, yaitu manusia yang harus memenuhi hukum Taurat dan Allah yang akan memberikan pahala-Nya jika mereka mampu memenuhinya. Namun Allah melihat bahwa manusia tidak mampu memenuhi bagiannya. Karena itu Allah membuat perjanjian yang baru. Di dalam perjanjian ini hanya ada satu pihak yang berperan yaitu Allah. Kondisi yang tertera dalam perjanjian itu, tidak satu pun menuntut manusia untuk melakukannya (ayat Dengan+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">10-12). Syarat perjanjian itu hanya diumumkan dan Allah yang akan mengerjakan semuanya. Karena itulah perjanjian-Nya tidak akan pernah gagal dan umat-Nya tidak akan pernah ditolak-Nya lagi. Anugerah apa yang terdapat di dalam perjanjian-Nya yang baru? Allah akan menuliskan hukum-Nya di dalam hati manusia (ayat Dengan+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">10). Allah akan memberikan hidup baru, sehingga manusia dapat melakukan tuntutan hukum Taurat. Yohanes menggambarkannya dengan istilah lahir baru. Allah akan memampukan kita untuk mempunyai hubungan dengan Allah secara pribadi, tanpa kita melakukan segala macam peraturan dan upacara agama (ayat Dengan+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">11). Allah akan memberikan pengampunan dosa (ayat Dengan+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">12). Renungkan: Manusia yang sudah menerima hidup baru masih bisa mengalami kegagalan dalam menaati hukum-Nya. Dalam perjanjian baru ada selalu pengampunan-Nya. Karena itulah janji pengampunan-Nya diberitakan setelah janji pembaharuan hidup. Semua sudah tersedia dan sudah dikerjakan buat kita, akankah kita menyia-nyiakan hidup yang dipenuhi dengan anugerah-Nya? |
(0.95) | (Ibr 10:20) |
(ende: Djalan baru) Bahasa kiasan jang padat dalam ajat ini sukar untuk ditafsirkan agak tepat. Dari beberapa tafsiran kami pilih jang berikut. Djalan itu disebut baru dalam perbandingan dengan djalan Perdjandjian Lama. Lagi baru sebab dahulu tidak dikenal, malahan tidak ada. |
(0.95) | (Ibr 4:16) |
(full: DENGAN PENUH KEBERANIAN MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA.
) Nas : Ibr 4:16 Karena Kristus dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (ayat Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta sorgawi, karena mengetahui bahwa doa dan permohonan kita diterima dan diinginkan oleh Bapa di sorga (bd. Ibr 10:19-20). Tempat itu disebut "takhta kasih karunia" karena dari takhta itu mengalir kasih, pertolongan, kemurahan, pengampunan, kuasa rohani, pencurahan Roh Kudus, karunia-karunia rohani, buah roh, dan semua yang kita perlukan dari Allah. Salah satu berkat terbesar dari keselamatan ialah bahwa Kristus kini merupakan Imam Besar kita yang membuka jalan langsung ke hadapan Dia sehingga kita selalu dapat meminta bantuan yang kita perlukan. |
(0.95) | (Ibr 5:7) |
(full: RATAP TANGIS DAN KELUHAN.
) Nas : Ibr 5:7 Ayat ini mungkin menunjuk kepada kehebatan doa Yesus di Taman Getsemani. Doa Yesus "didengarkan" bukan dalam pengertian bahwa Allah menyingkirkan semua hal yang berhubungan dengan kematian, tetapi dalam pengertian bahwa Ia menerima pertolongan Allah untuk mengalami segala penderitaan yang sudah ditetapkan bagi-Nya. Adakalanya kita juga menghadapi berbagai pencobaan dan doa kita yang sungguh-sungguh tampaknya tidak didengar. Pada saat-saat semacam itu, kita harus ingat bahwa Yesus telah diuji dengan cara yang sama dan bahwa Allah akan memberikan kasih karunia yang cukup kepada kita untuk mengalami penderitaan yang diizinkan-Nya dalam kehidupan kita (lihat cat. --> Mat 26:39). [atau ref. Mat 26:39] |
(0.95) | (Ibr 5:14) |
(full: MEMBEDAKAN YANG BAIK DARIPADA YANG JAHAT.
) Nas : Ibr 5:14 Mereka yang lemah dan tidak dewasa imannya tidak memiliki kepekaan dan kebijaksanaan rohani mengenai apa yang baik dan apa yang jahat dalam hidup ini, dan apa yang memuliakan Allah dan yang tidak memuliakan Allah. Sebaliknya, orang-orang percaya yang dewasa imannya telah melatih indera mereka untuk membedakan dengan teliti antara yang baik dan yang jahat dengan senantiasa mempraktikkan kebenaran dan ketaatan. Setelah belajar untuk mengasihi keadilan dan membenci kefasikan (lihat cat. --> Ibr 1:9), [atau ref. Ibr 1:9] setelah pikirannya dibaharui menurut prinsip-prinsip kebenaran (Rom 12:1-2), dan setelah mendapat kemampuan dari Roh Kudus untuk melihat berbagai hal dari segi pandangan Allah, mereka menjadi mampu untuk menerima makanan yang keras dari Firman Allah dan bertumbuh mencapai kepenuhan Kristus (bd. Ef 4:13). |
(0.95) | (Ibr 9:28) |
(full: IA AKAN MENYATAKAN DIRI-NYA SEKALI LAGI.
) Nas : Ibr 9:28 Dibawah perjanjian yang lama, orang Israel menanti dengan ketegangan munculnya kembali imam besar mereka setelah ia memasuki tempat yang mahakudus untuk mengadakan pendamaian. Demikian pula orang-orang percaya yang mengetahui bahwa Imam Besar mereka telah memasuki tempat yang mahakudus di sorga sebagai pembela, menanti-nanti dengan harapan yang sungguh-sungguh kemunculan-Nya kembali untuk membawa keselamatan sempurna (lihat cat. --> Yoh 14:3; [atau ref. Yoh 14:3] lihat art. KEANGKATAN GEREJA). |
(0.95) | (Ibr 11:6) |
(full: PERCAYA BAHWA ALLAH ADA.
) Nas : Ibr 11:6 Ayat ini menggambarkan berbagai keyakinan yang merupakan sebagian dari iman yang menyelamatkan.
|
(0.95) | (Ibr 13:6) |
(full: TUHAN ADALAH PENOLONGKU.
) Nas : Ibr 13:6 Meskipun milik kita di dunia ini sangat terbatas atau keadaan kita sangat berat, kita tidak perlu takut bahwa Allah akan meninggalkan atau membiarkan kita (lihat cat. --> Yos 1:5). [atau ref. Yos 1:5] Alkitab menyatakan bahwa Bapa di sorga memperdulikan kita. Jadi, bersama dengan penulis surat ini kita dapat menggemakan seruan pemazmur, "Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut." Hal ini dapat ditegaskan dengan keyakinan pada saat-saat kesesakan, pencobaan, atau kesulitan (lihat cat. --> Mat 6:30). lihat cat. --> Mat 6:33). [atau ref. Mat 6:30,33] |
(0.95) | (Ibr 5:1) | (jerusalem) Dalam seluruh bagian ini tekanan terletak pada kemanusiaan Imam Besar waktu hidupNya sebagai manusia (harafiah: dalam daging, Ibr 5:7). Untuk dapat mewakili manusia perlulah Ia menjadi sama dengan mereka; untuk dapat merasa kasihan terhadap kemalangan manusia perlulah Ia sendiri ikut serta di dalamnya, bdk Ibr 2:17-18; 4:15. Adapun kemanusiaan "kedagingan" itu, Rom 7:5+, nampak pada Yesus selama seluruh hidupNya, dalam kelemahanNya, Ibr 5:2, dan teristimewa waktu mengalami ketakutan di hadapan kematian dan menjalani kematian itu sendiri. |
(0.95) | (Ibr 1:2) |
(ende: Dalam Putera) Harus diperhatikan dalam surat ini, bahwa dengan "Putera" selalu dimaksudkan Putera Allah jang telah mendjadi manusia dan sesudah mendjadi manusia merupakan satu pribadi, ialah Kristus jang berwudjud Allah dan berwudjud manusia. Pengarang tidak membedakan apa jang mengenai Kristus sebagai Putera Allah dan apa jang mengenai Kristus sebagai manusia. Sebab itu Putera disini disebut ahli waris(sebagai manusia) dan dikatakan bahwa dunia ditjiptakan olehnja (sebagai Putera Allah sebelum mendjadi manusia). |