(0.76) | (Yak 2:17) |
(full: JIKA IMAN ITU TIDAK DISERTAI PERBUATAN ... PADA HAKEKATNYA ADALAH MATI.
) Nas : Yak 2:17 Teks :
|
(0.76) | (Yak 1:14) |
(full: DICOBAI OLEH KEINGINANNYA SENDIRI
) Nas : Yak 1:14 (versi Inggris NIV -- "Dicobai oleh keinginan jahatnya sendiri"). Pencobaan pada hakikatnya bersumber pada keinginan atau kecenderungan di dalam hati kita sendiri (bd. Mat 15:19). Apabila keinginan jahat ini tidak dilawan dan disingkirkan oleh Roh Kudus, maka itu menuntun kepada dosa dan kemudian kepada kematian rohani (ayat Yak 1:15; Rom 6:23; Rom 7:5,10,13). |
(0.76) | (Yak 1:21) |
(full: BUANGLAH SEGALA SESUATU YANG KOTOR.
) Nas : Yak 1:21 Firman Allah, baik yang dikhotbahkan maupun yang tertulis, tidak dapat menguasai seorang dengan efektif kalau orang itu belum terpisah dari kekotoran dan kejahatan moral.
|
(0.76) | (Yak 2:12) |
(full: BERKATALAH DAN BERLAKULAH.
) Nas : Yak 2:12 Kita harus berbicara dan bertindak dari sudut pandangan orang yang akan dihakimi oleh Allah dan "hukum yang memerdekakan", yaitu hukum dan kasih Allah yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Allah. Allah akan menghukum semua orang yang pilih kasih karena sikap itu melanggar hukum kasih (lihat cat. --> Yak 2:1; [atau ref. Yak 2:1] lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA). |
(0.76) | (Yak 3:14) |
(full: MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI.
) Nas : Yak 3:14 "Mementingkan diri sendiri" adalah sifat buruk yang mendorong kita untuk memajukan kepentingan diri kita sendiri. Mementingkan diri sendiri dalam gereja itu |
(0.76) | (Yak 5:19) |
(full: JIKA ADA DI ANTARA KAMU YANG MENYIMPANG.
) Nas : Yak 5:19-20 Orang percaya harus melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membalikkan mereka yang menyimpang dari kebenaran (mis. Gal 4:19; 6:1; 2Tim 2:18,25-26; Yud 1:22-23). Keselamatan seorang saudara yang mulai mundur seharusnya selalu menjadi prioritas masyarakat Kristen. Jikalau orang murtad kembali kepada Kristus, maka orang yang membawanya akan menyelamatkan orang berdosa itu "dari maut", yaitu kematian rohani dan pemisahan abadi dari Allah (bd. Rom 6:23; Gal 6:8; Wahy 20:14). |
(0.76) | (Yak 1:25) |
(full: HUKUM YANG MEMERDEKAKAN.
) Nas : Yak 1:25 Hukum ini (bd. Yak 2:12) adalah kehendak Allah yang sudah dihayati hati kita oleh bantuan Roh Kudus yang mendiami kita (bd. Yeh 11:19-20). Melalui iman kepada Kristus kita tidak hanya menerima kemurahan dan pengampunan (Yak 2:12-13), tetapi juga kuasa dan kebebasan untuk menaati hukum Allah (Rom 3:31; lihat cat. --> Rom 8:4). [atau ref. Rom 8:4] Inilah yang disebut "hukum yang memerdekakan" karena orang percaya ingin menaati kehendak Allah: "Aku hendak hidup dalam kelegaan (versi Inggris NIV -- "kebebasan"), sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazm 119:45). Kebebasan ini jangan sekali-kali dianggap sebagai kebebasan untuk melanggar perintah Kristus, tetapi sebagai kebebasan dan kuasa untuk menaati perintah itu. |
(0.76) | (Yak 4:15) |
(full: JIKA TUHAN MENGHENDAKINYA.
) Nas : Yak 4:15 Ketika membuat rencana dan tujuan untuk masa depan, orang percaya harus selalu mempertimbangkan Allah dan kehendak-Nya. Kita jangan bertindak seperti orang kaya yang bodoh itu (Luk 12:16-21); sebaliknya kita harus mengakui bahwa kebahagiaan yang sejati dan kehidupan yang bermanfaat sepenuhnya tergantung kepada Allah. Prinsip hidup yang harus kita anut ialah, "Jika Tuhan menghendakinya". Apabila kita sungguh-sungguh berdoa, "Kehendak-Mu jadilah" (Mat 26:42), maka kita mempunyai kepastian bahwa hidup kita saat ini dan kelak ada di bawah perlindungan Allah, Bapa sorgawi kita (bd. Kis 18:21; 1Kor 4:19; 16:7; Ibr 6:3; lihat art. KEHENDAK ALLAH). |
(0.76) | (Yak 4:5) | (jerusalem: yang ditempatkan Allah) Var: yang diam |
(0.76) | (Yak 1:12) |
(sh: Jadikan pencobaan yang Anda alami, pasangan kelemahlembutan Anda (Minggu, 3 Juni 2001)) Jadikan pencobaan yang Anda alami, pasangan kelemahlembutan AndaKecenderungan manusia mencari kambing hitam atas pergumulan hidup yang dialaminya memang tidak pernah berubah dari zaman ke zaman. Sejak manusia jatuh dalam dosa, kecenderungan ini menjadi tidak asing lagi. Tetapi manusia tidak cukup puas mengkambinghitamkan ciptaan lain atau sesamanya, ini yang menyebabkan manusia seringkali menyalahkan Tuhan, Sang Pencipta. Yakobus menegaskan bahwa sikap ini tidak benar. Kristen seharusnya kembali kepada kebenaran bahwa pencobaan tidak pernah datang dari Allah karena Ia senantiasa memikirkan, memberikan, dan menganugerahkan yang terbaik bagi kita (13, 17). Mana mungkin pencobaan yang bertujuan menjatuhkan datang dari Allah? Kita sudah tahu darimana asal pencobaan (14-15), oleh karena itu tidak ada gunanya lagi mengkambinghitamkan pihak lain, karena sikap ini akan memberi peluang bagi pencobaan itu untuk menguasai dan mengalahkan kita. Pencobaan dapat dipakai Allah berpasangan dengan kelemahlembutan kita untuk membongkar dan mengikis karakter, keinginan, pola hidup, dan dosa-dosa yang menghambat pertumbuhan rohani kita. Inilah alasan bagi kita untuk berbahagia (12). Allah adalah sumber segala yang baik dan Pencipta segala hasil dan akibat yang sempurna. Keterbukaan kepada pembentukan Allah yang mengizinkan pencobaan demi pencobaan menguji iman kita, akan memberikan hasil pertumbuhan yang nyata dan rohani yang dewasa. Renungkan: Pencobaan dan pengujian bisa datang bersamaan di dalam kehidupan Kristen, walaupun sumber keduanya saling bertentangan. Keduanya pun dapat berfungsi positif dalam hidup Kristen yang lemahlembut, karena Allah yang sanggup mengubah fungsinya. Bacaan untuk Hari Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 443 |
(0.76) | (Yak 1:27) |
(full: IBADAH YANG MURNI DAN YANG TAK BERCACAT.
) Nas : Yak 1:27 Yakobus memberikan dua prinsip yang mendefinisikan isi dari kekristenan yang sejati.
|
(0.76) | (Yak 5:18) |
(full: IA BERDOA PULA DAN LANGIT MENURUNKAN HUJAN.
) Nas : Yak 5:18 Elia adalah seorang yang beriman bahwa doa yang dipanjatkannya kepada Allah akan banyak hasilnya, bahkan hingga Allah turun tangan di dalam alam. Dia percaya bahwa doa orang yang benar memang mengubah keadaan (ayat Yak 5:13-16; Mazm 34:7; Yes 38:1-5; Mat 17:21; 26:41,53; Mr 11:24; 2Tes 3:1; lihat cat. --> 1Raj 17:22; lihat cat. --> 1Raj 18:42). [atau ref. 1Raj 17:22; 18:42]
|
(0.76) | (Yak 2:16) | (jerusalem) Apa yang sampai sekarang dikemukakan perlu dijelaskan dengan uraian mengenai asasnya. Orang yang mendengar firman harus melaksanakannya juga, Yak 1:22-25; bdk Yak 4:11. Titik pandangan Yakobus dalam bagian surat ini dapat diperdamaikan dengan pandangan yang dipertahankan Paulus, Rom 3:20-31; 9:31; Gal 2:16; 3:2,5,11 dst; Fili 3:9. Apa yang ditolak oleh Paulus ialah nilai pekerjaan-pekerjaan manusia untuk mendapat keselamatan tanpa iman akan Kristus. Kepercayaan semacam akan daya upaya manusia untuk membenarkan dirinya menyangkal bahwa manusia pada pokoknya seorang berdosa, Rom 1:18-3:20; Gal 3:22, dan menyia-nyiakan kepercayaan kepada Kristus, Gal 2:21; bdk Rom 1:16+. Tetapi Paulus sendiri juga menerima bahwa setelah orang dibenarkan oleh kasih-karunia yang cuma-cuma saja iman harus berkarya dalam kasih, 1Ko 13:2; Gal 5:6; bdk 2Te 1:11; File 6, dan benar-benar melaksanakan hukum, Rom 8:4, ialah hukum Kristus dan hukum Roh, Gal 6:2; Rom 8:2, yang tidak lain kecuali hukum kasih, Rom 13:8-10; Gal 5:14. Namun demikian benar juga bahwa Yakobus mengartikan hal-ihwal Abraham secara lain dari Paulus dengan maksud mencamkan dalam hati kebenaran bahwa iman harus berkarya dalam kasih. Kebenaran itu perlu dicamkan dalam hati orang yang keadaannya berbeda dengan keadaan orang yang dihadapi Paulus. Yakobus lebih dekat dengan agama Yahudi dari Paulus. |
(0.76) | (Yak 2:14) |
(sh: Pembuktian iman (Rabu, 6 Juni 2001)) Pembuktian imanTidak ada gunanya bila seseorang mengaku beriman tetapi tidak disertai dengan perbuatan sebagai perwujudan imannya. Ilustrasi yang dipakai Yakobus (15-16) menggambarkan bahwa perkataan tanpa tindakan konkrit selaras perkataan adalah omong kosong, yang tidak akan membawa dampak apa pun bagi orang lain. Betapa pun besarnya bentuk perhatian melalui kata-kata pertolongan tidak akan menolong orang yang sedang kelaparan dan kedinginan, karena yang dibutuhkan adalah makanan dan pakaian. Bagaimana orang lain mengenal kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus? Dari KTP, surat baptis, surat sidi, ataukah surat keanggotaan gereja? Semua identitas ini tidak menjamin bila perbuatan baik kita tidak tercermin dalam kehidupan kita (20, 26), inilah iman yang kosong dan mati. Benarkah bahwa iman yang benar seharusnya didasari pemahaman yang benar tentang siapa yang diimani? Dapatkah dibenarkan bilamana iman hanya berhenti sampai tingkat pemahaman saja? Jawaban bagi kedua pertanyaan ini adalah ‘tidak benar’. Mengapa demikian? Karena iman yang hanya muncul dari pengakuan tanpa penghayatan dalam kesehari-harian tidak menyelamatkan. Bukan dasar imannya  Yesus Kristus, yang tidak menyelamatkan, tetapi iman yang tidak terwujud dalam perbuatan merupakan slogan kosong yang hanya enak didengar tanpa membawa perubahan apa pun dalam dirinya, tak bedanya dengan pengakuan setan (19). Kepercayaan dan pengakuan setan bahwa Allah itu baik, Yesus Kristus adalah Anak Allah yang Maha tinggi, tidak membawa pengaruh apa pun baginya. Abraham dibenarkan bukan karena iman yang kosong, namun karena perbuatan yang selaras dengan imannya, sehingga Allah berkenan kepadanya (21-24). Tak ada gunanya bila ia hanya mengaku dan percaya bahwa Allah Maha Kuasa membangkitkan orang mati tetapi tidak sungguh-sungguh melaksanakan kehendak Allah. Julukan baginya: “Bapak orang beriman” dan “sahabat Allah” memang tepat disandangnya sebagai orang yang melakukan imannya. Renungkan: Berapa pun besarnya Anda mengaku memiliki iman kepada Yesus Kristus, namun tanpa perbuatan selaras iman, tidak akan mengubah apa pun dalam hidup Anda sebagai Kristen. |