Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 401 - 420 dari 934 ayat untuk menyambut dia AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (1Ptr 5:8) (full: LAWANMU, SI IBLIS. )

Nas : 1Pet 5:8

Ketika umat manusia jatuh dalam dosa, Iblis menjadi penguasa dunia ini (Yoh 12:31; 14:30; 16:11). Iblis menguasai seluruh dunia (1Yoh 5:19), meronda di bumi, dan menjadi pemimpin dari pasukan roh-roh jahat yang dipakainya untuk memperbudak dan menawan mereka yang di luar Kristus (Ef 2:2;

lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

Hanya orang percaya telah dibebaskan dari kuasanya

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

Namun, seperti singa yang mengaum-ngaum, dia tetap menjadi ancaman bagi orang percaya (Mazm 22:14; Yeh 22:25) dan berusaha untuk membinasakan mereka, khususnya melalui pengalaman penderitaan (ayat 1Pet 5:8-10). Iblis akan secara rohani membinasakan seseorang yang meninggalkan perlindungan Allah. Oleh iman kita dalam darah Kristus (Wahy 12:11), peperangan rohani kita oleh Roh Kudus (Ef 6:11-18) dan doa-doa kita kepada Allah (Mat 6:13), kita dilengkapi penuh untuk mengalahkan muslihat Iblis (Ef 6:11), melawan dia dan berdiri teguh dalam iman (ayat 1Pet 5:9). "Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" (1Yoh 4:4).

(0.25) (2Ptr 2:9) (full: MENYELAMATKAN ORANG-ORANG SALEH. )

Nas : 2Pet 2:9

Tanggapan Lot terhadap kejahatan dan kemesuman di sekitarnya (ayat 2Pet 2:8) menjadi ujian yang menentukan pembebasannya dan nasibnya dalam kekekalan.

  1. 1) Allah membebaskan Lot karena dia menolak kejahatan dan merasa muak terhadap "Cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum" (ayat 2Pet 2:7;

    lihat cat. --> 2Pet 2:8 sebelumnya).

    [atau ref. 2Pet 2:8]

  2. 2) Bila Kristus datang untuk menerima umat-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 14:3)

    [atau ref. Yoh 14:3]

    dan mencurahkan murka-Nya atas mereka yang berbuat dosa (2Pet 3:10-12), Ia akan mengumpulkan kepada diri-Nya orang dari gereja yang kelihatan yang, oleh karena iman dan kasihnya kepada Dia, seperti Lot, menderita karena kelakuan sensual, kehidupan kotor dan dosa terang-terangan di tengah-tengah masyarakat

    (lihat art. KEANGKATAN GEREJA)

  3. 3) Kita dapat yakin bahwa Allah mengetahui bagaimana menyelamatkan orang percaya yang setia dari tengah-tengah umat yang amoral dan tercemar dalam setiap angkatan (bd. Mat 6:13; 2Tim 4:18; Wahy 3:10).
(0.25) (1Yoh 2:1) (full: SUPAYA KAMU JANGAN BERBUAT DOSA. )

Nas : 1Yoh 2:1

Yohanes percaya bahwa orang Kristen yang telah lahir kembali masih dapat berbuat dosa. Akan tetapi, dia tidak mengajarkan bahwa orang Kristen harus berbuat dosa; dia malah menasihati para pembacanya untuk hidup tanpa dosa (bd.

lihat cat. --> Rom 6:15;

lihat cat. --> 1Tes 2:10).

[atau ref. Rom 6:15; 1Tes 2:10]

Bagi mereka yang memang jatuh ke dalam dosa, jawabannya ialah mengaku dan meninggalkan dosa itu

(lihat cat. --> 1Yoh 1:9).

[atau ref. 1Yoh 1:9]

Jaminan akan pengampunan terdapat dalam darah Yesus Kristus (ayat 1Yoh 2:2; 1:7) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai "pengantara kepada Bapa" (Yun. _parakletos_). Yesus mengadakan syafaat bagi kita kepada Bapa berdasarkan kematian-Nya yang mendamaikan, pertobatan kita dan iman kita kepada-Nya (bd. Rom 8:34;

lihat cat. --> Ibr 7:25;

lihat cat. --> 1Yoh 3:15;

[atau ref. Ibr 7:25; 1Yoh 3:15]

lihat art. DOA SYAFAAT).

(0.25) (Kol 1:20) (jerusalem: dengan diriNya) Menurut terjemahan itu maka "diriNya" itu ialah Allah. Tetapi juga boleh diterjemahkan secara lain, yakni: bagi Dia, sesuai dengan Kol 1:16, sehingga "Dia" itu tidak lain kecuali Kristus. Kalau diterima terjemahan "dengan diriNya", maka gagasan yang terungkap juga terdapat dalam Rom 5:10; 2Ko 5:18 dst
(0.25) (Mat 1:18) (sh: Perawan hamil. (Rabu, 24 Desember 1997))
Perawan hamil.

Perawan hamil.
Seorang gadis hamil pada zaman ini dianggap biasa. Tetapi di zaman Maria, hal itu suatu aib besar yang dituntut hukum mati (Ul. 22:23,24). Kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama, kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak. Kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian, apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya hidup bersama.

Yesus Manusia Allah. "Dilahirkan dari perawan Maria" menjadi sangat penting bagi iman Kristen. Yesus, Anak Allah, maka Ia bebas dari kodrat manusia yang berdosa yang diwariskan oleh Adam (Rm. 5:17). Karena dilahirkan Maria, Yesus sungguh manusia. Namun bukan hasil persetubuhan. Yesus manusia yang tidak dicemari dosa sedikit pun. Karena keberadaan-Nya itulah, Dia dapat memahami pencobaan yang kita derita dan pengalaman manusiawi kita tanpa harus ikut berdosa (Ibr. 4:15,16). Karena itu pula Dia menjadi korban yang berkuasa melepaskan kita dari dosa dan maut.

Renungkan: Bila Sang Pencipta sendiri rela menjadi ciptaan, pastilah keadaan ciptaan itu sangat serius dan penting di hadapan-Nya

Doa: Ya Yesus, Bebaskanlah aku dari dosa, dan hidup bagi-Mu.

(0.25) (Mat 5:1) (sh: Siapakah saya? (Rabu, 31 Desember 1997))
Siapakah saya?

Siapakah saya?
Pada akhir tahun ini, baiklah kita mencoba mawas diri. Bila sampai saat ini kita masih diberi hidup dan kesehatan, nyatalah besar anugerah dan sayang-Nya atas kita. Dalam pelayanan Yesus, tidak semua orang yang telah menerima pertolongan-Nya akan menjadi murid atau pengikut-Nya. Pengikut Tuhan memiliki ciri yang jelas karena Ia membuat berbagai tuntutan yang tinggi dan harus terjelma dalam hidup orang yang meresponi-Nya.

Pola hidup baru. Tuhan ingin para pengikut-Nya bahagia. Itu pasti! Namun kebahagiaan itu dikaitkan dengan mutu manusianya, bukan apa yang dimilikinya. Kebahagiaan diawali pertobatan, yaitu perpalingan hidup dari perbuatan, kebiasaan, budaya salah dlsb. Kesadaran akan betapa miskinnya kita di hadapan Allah, menjadi titik tolak dari proses pemuridan selanjutnya, yang kelanjutannya masih perlu kita tapaki. Semakin dekat Dia semakin kita mirip Dia dan sifat-sifat-Nya. Lemah lembut bukannya keras, lapar dan haus akan kebenaran bukannya kecemaran, murah hati bukannya kikir atau tamak, berhati murni, juru damai. Itulah jalan bahagia, jalan penuh tuntutan harga namun juga jalan hidup sepenuhnya dalam pembentukan Tuhan.

Renungkan: Anda akan bahagia esok bila meresponi pembentukan Allah atas Anda dengan meninggalkan yang lama.

(0.25) (Mat 9:18) (sh: Yesus terlebih besar. (Rabu, 14 Januari 1998))
Yesus terlebih besar.

Yesus terlebih besar.
Melalui keempat mukjijat ini, jelas dilukiskan bahwa Tuhan Yesus lebih berkuasa daripada kematian, penyakit yang dua belas tahun tidak tersembuhkan, kebutaan dan setan yang menyebabkan orang diikat penyakit bisu. Bukan saja dulu Ia lebih besar dari segala kuasa yang merusak dan merasuk manusia. Kini pun Ia Pemenang sejati.

Iman yang menyelamatkan. Anugerah Tuhan Yesus sudah tersedia bagi semua umat manusia. Dia rindu menolong kita semua. Dia mau membebaskan dan mengangkat beban yang membuat manusia menderita di dunia ini. Dari kisah ini kita belajar, bahwa semua itu tidak otomatis dapat dinikmati manusia. Anugerah tidak diobral begitu saja, tetapi diberikan kepada orang yang sungguh-sungguh haus dan merindukannya. Kita patut meneladani tindakan-tindakan iman yang berani dari kepala rumah ibadat, dari perempuan penyakit pendarahan, orang buta yang tidak berhenti berseru dan mengikut Yesus, juga dari sahabat-sahabat si bisu yang dirasuk setan. Langkah-langkah iman inilah yang menyebabkan mereka menikmati anugerah Tuhan Yesus. Iman yang menyelamatkan adalah ketaatan kepada Tuhan Yesus.

Renungkan: Bila Yesus memenuhi hatiku, tak ada kekuatan perusak apa pun dapat membahayakan hidupku.

(0.25) (Mat 9:35) (sh: Kasih yang mencari. (Kamis, 15 Januari 1998))
Kasih yang mencari.

Kasih yang mencari.
Dari sejak manusia jatuh ke dalam dosa, hati Allah yang penuh belas kasihan mencari Adam dan Hawa untuk menyelamatkannya. Kasih agung itu terus mencari, hingga menyuruh anak-Nya sendiri datang ke dunia untuk mewujudkan rencana kasih-Nya, menyelamatkan manusia yang terlantar seperti domba sesat. Kasih itu juga yang membawa Yesus untuk mencari, menyembuhkan dan mengajar rahasia kerajaan Allah. Dia juga menganjurkan para murid-Nya terus berdoa, supaya Bapa mengutus banyak pekerja menjadi mitra kerja-Nya di ladang Allah. Kasih yang sama juga telah mendorong Paulus berdoa agar dapat memahami betapa lebar, panjang, tinggi dan dalam kasih Kristus.

Mandataris Amanat Agung. Yesus memilih dan mengutus para murid untuk mulai melakukan pekerjaannya. Yesus mempersiapkan mereka agar pada saat Dia meninggalkan dunia ini, murid-murid-Nya sudah siap dan melipatgandakan pekerja-pekerja untuk memenangkan dunia ini bagi Yesus. Kitalah orang-orang percaya yang sudah mengalami jamahan dan sentuhan lembut cinta kasih Tuhan Yesus. Sudahkah kita melakukan pekerjaan, sebagai murid-murid-Nya?

Renungkan: Perintang orang menyaksikan kasih Yesus bukanlah situasi yang kurang menerima tetapi kesuaman kasihnya sendiri.

(0.25) (Mat 10:5) (sh: Perintah dan larangan. (Jumat, 16 Januari 1998))
Perintah dan larangan.

Perintah dan larangan.
Yesus mengutus duabelas murid-Nya untuk memberitakan Kerajaan Surga sudah dekat. Ia memerintahkan mereka untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan. Dia juga membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati, dan yang tidak boleh dilanggar, antara lain: tidak menyimpang dari ladang yang ditentukan, tidak menuntut laba, tidak merepotkan diri dengan perkara-perkara jasmani. Tuhan Yesus menjamin kehidupannya dan tidak pernah merugikan hamba-hamba-Nya. Sedemikian penting kedudukan hamba-hamba-Nya di mata Tuhan, sehingga Dia berjanji bahwa orang-orang yang menerima mereka akan diberkati, tetapi yang menolaknya dihukum berat.

Adakah alasan kita untuk tidak setia? Kepedulian Tuhan Yesus pada kehidupan dan kebutuhan hamba-hamba-Nya; penghargaan-Nya pada pelayanan mereka, juga pengertian akan tantangan yang akan dihadapi, menyadarkan betapa berharganya kita hamba-hamba-Nya di mata Tuhan. Kalau demikian halnya, tegakah kita menyakiti hati Yesus dengan memilih-milih ladang dan ribut memperebutkan kedudukan?

Renungkan: Kesaksian kita bukan saja dalam bentuk kata dan jenis pelayanan, tetapi dalam hidup seutuhnya.

Doa: Ampunilah, kedaginganku mengingkari kesetian-Mu padaku.

(0.25) (Mat 12:15) (sh: Jangan katakan kepada siapa pun. (Kamis, 22 Januari 1998))
Jangan katakan kepada siapa pun.

Jangan katakan kepada siapa pun.
Tuhan Yesus melaksanakan pekerjaan yang mulia tanpa gembar-gembor. Dia tahu, misi yang diemban-Nya sangat penting bagi dunia. Namun Ia tidak menghendaki diri-Nya diiklankan secara besar-besaran, apalagi jikalau dianggap sekadar menyampaikan slogan yang muluk-muluk, yang hanya untuk menarik simpati pendengar-Nya. Tuhan Yesus lebih mengutamakan hasil karya yang segera dapat dirasakan oleh orang banyak yang dilayani-Nya (ayat menyambut+dia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15b). Bukankah tindakan Yesus ini senada dengan pesanNya yang terangkum dalam perumpaan tentang garam dan terang dunia? (Mat. 5:13-16).

Melayani di dalam Yesus. Kristus adalah teladan dalam pelayanan Kristen. Dia mewujudkan pelayanan yang mampu dirasakan dan dinikmati oleh semua orang tanpa harus melalui promosi berlebihan. Tujuan kedatangan-Nya ke dunia adalah memulihkan dan menyemarakkan kembali iman yang hampir padam karena dosa dan tekanan dunia yang terus-menerus (ayat 20). Sebagai rekan kerja Allah, apa yang menjadi tujuan pelayanan-Nya hendaklah juga menjadi tujuan pelayanan kita.

Renungkan: Apakah pelayanan saya selama ini bertujuan sama dengan pelayanan Yesus? Untuk kemuliaan Tuhankah?

(0.25) (Mat 14:13) (sh: Kepekaan dan pelayanan. (Rabu, 11 Maret 1998))
Kepekaan dan pelayanan.

Kepekaan dan pelayanan.
Yesus peka terhadap berbagai keadaan di sekitarnya. Kepekaan itu timbul dari belas kasih yang mendasar dalam diri Yesus. Ia melayani orang banyak (ayat 14). Berbeda dengan para murid-Nya. Mereka tidak memiliki kepekaan akan sekitarnya. Tanpa belas kasih dan iman, mereka merasa tidak sanggup memberi makan orang banyak. Di mana saja ada belas kasihan, di situ ada kepekaan yang terwujud dalam pelayanan. Dan, di mana ada pelayanan, di situ ada berkat yang mengalir dengan limpah.

Tuhan Yesus yang peka dan menguasai serta mengatasi segala sesuatu. Dia tidak membiarkan para murid dipermainkan gelombang dan ketakutan. Ia mendatangi mereka, namun para murid yang tidak peka itu tidak mengenali-Nya, bahkan mengira-Nya hantu. Begitulah manusia bila dilepas dalam kondisi dirinya sendiri yang terbatas dan berdos, tanpa terang firman Tuhan kita tidak mampu membedakan Tuhan dan hantu. Tidak stabil iman dan pengharapannya.

Renungkan: Hanya belas kasihan dan kuasa Tuhan sajalah yang dapat memberi kita hati yang melihat dan memiliki kepekaan mengenal Dia dengan benar.

Doa: Tuhan Yesus, berilah kami kepekaan akan sekitar kami; dan biarlah berkat mengalir dari pelayanan kami.

(0.25) (Mat 26:1) (sh: Dua tipe pikiran pemimpin. (Jumat, 3 April 1998))
Dua tipe pikiran pemimpin.

Dua tipe pikiran pemimpin.
Alangkah tajam perbedaan pemikiran Tuhan Yesus dan imam-imam kepala serta para tua-tua bangsa Yahudi. Semakin dekat Yesus ke saat-saat akhir hidup-Nya, semakin bulat tekad-Nya untuk menggenapi misi yang diterima-Nya dari Allah Bapa. Sebaliknya, semakin ditegur dan diperhadapkan dengan kebenaran, semakin berkobar pula kebencian para pemimpin Yahudi itu terhadap Yesus. Yang satu ingin menaati kehendak Allah secara tuntas, yang lain ingin menghabisi Ia yang benar dan taat kepada Allah. Betapa ajaib rencana keselamatan Allah yang mengarahkan dua arus konflik besar itu untuk menghasilkan keselamatan bagi kita.

Dua tipe pengikut Yesus. Semakin dekat Tuhan, semakin sadar perlu Dia, dan peka akan derita yang dijelang-Nya, semakin perempuan itu ingin memberi terbaik bagi andalan jiwanya itu. Sebaliknya, semakin sadar beda motif hati dan jelas melihat tujuan akhir hidup Yesus, semakin Yudas menjauhkan diri dari-Nya, sampai menjual-Nya kepada para musuh-Nya. Perempuan itu mengorbankan minyak narwastu senilai tiga ratus dinar (Mrk. 14:5), Yudas menjual Yesus dengan tiga puluh keping perak atau sekitar seratus dua puluh dinar.

Renungkan: Apa yang pantas kita korbankan bagi Dia yang telah berkorban segala-galanya bagi kita?

(0.25) (Mat 26:69) (sh: Penyangkalan Petrus. (Selasa, 7 April 1998))
Penyangkalan Petrus.

Penyangkalan Petrus.
Petrus yang tegar di gelar batu karang, ternyata takluk di tangan seorang wanita (ayat menyambut+dia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">69, 70). "Aku tidak tahu apa yang engkau maksud". Penyangkalan Petrus semakin lama semakin keras dan semakin menyakitkan. Mula-mula dia hanya menyangkal, kemudian dia menyangkal dan bersumpah (ayat 72), "aku tidak kenal orang itu". Setelah itu ia bukan saja bersumpah, tetapi malahan bersumpah dan mengutuk (ayat 74). Petrus yang kokoh hancur berkeping-keping. Ia yang diajarkan untuk rendah hati dan menyangkal diri, sekarang malah menyangkal Tuhan dan Juruselamatnya. Bukankah yang seperti itu seringkali terjadi dengan kita? Dosa yang satu berkembang ke dosa lain yang semakin keras dan menyakitkan hati Tuhan.

Air mata Petrus. Inilah air mata yang tulus. Air mata tumpah, karena sadar bahwa dirinya telah mengkhianati kasih Tuhannya. Karya-karya besar serta pengalaman Petrus kelak, sebenarnya bermula dari air mata yang tumpah ini. Semua keangkuhan dan rasa percaya diri yang berlebih-lebihan hancur lebur dan yang tinggal hanyalah kerendahan hati dan penyesalan.

Renungkan: Kegagalan sedalam apapun bila diakui dengan rendah dan hancur hati, adalah kesempatan Allah yang paling besar.

Doa: Jauhkanlah dari kami bencana menyangkal Yesus.

(0.25) (Mat 27:1) (sh: Uang Darah. (Rabu, 8 April 1998))
Uang Darah.

Uang Darah.
Pengkhianatan Yudas sebenarnya dibayar dengan uang persembahan umat. Tetapi dosa yang telah Yudas lakukan tidak dapat diluruskan kembali hanya dengan mengembalikan uang itu untuk Bait Allah. Para pemimpin di Bait Allah menolak uang itu. Urusan pembiayaan dan rekayasa menangkap Yesus, adalah urusan imam-imam besar yang mutabir. Tetapi urusan penyesalan dan bunuh diri adalah urusan Yudas. "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri" (ayat 4). Siapakah yang lebih hitam, Yudas atau pemimpin umat yang mutabir itu?

Keheranan Pilatus (ayat 14). Pikiran Pilatus tidak diracuni dan dibakar oleh kebencian seperti imam-imam besar. Ia heran ketika Yesus diam dan tidak menjawab pertanyaannya. Kesulitan Pilatus ialah pengenalannya terhadap pribadi Yesus tidak cukup dalam. Keheranannya terhadap hal-hal yang benar tidak cukup dalam. Sayang, sedikit keheranan itu tidak disikapinya secara benar. Akibatnya dia tidak bisa mendapatkan pengertian dan pemahaman yang mendalam tentang pribadi Yesus.

Renungkan: Manusia tidak akan diselamatkan karena dia heran, tetapi karena tahu dan taat pada kebenaran.

Doa: Agar tidak saja heran, tetapi juga mengasihi Yesus dalam pikiran dan tindakan.

(0.25) (Mat 27:32) (sh: Pertarungan dahsyat. (Jumat, 10 April 1998))
Pertarungan dahsyat.

Pertarungan dahsyat.
Sesungguhnya tak seorang pun mampu menyelami betapa dahsyat penderitaan dan pertarungan yang Yesus tanggung. Sesudah pergumulan semalam suntuk di Getsemani, kini ia digiring ke bukit tengkorak, Golgota, tempat penghukuman terkeji yang pernah dikenal sejarah manusia. Seraya tersiksa, ia diolok dan disakiti dengan diberi anggur empedu. Ia dihina dengan ditelanjangi, dan jubah ungu-Nya diundi para prajurit. Tetapi lebih dari itu, semua orang menyuarakan suara terakhir Iblis, yang mengolok Dia agar turun menyelamatkan diri-Nya.

Ditolak Allah. Sepanjang hidup-Nya Yesus selalu disertai Allah. Sikap dan tindakan-Nya selalu berkenan kepada Allah, sebab Ia taat penuh kepada kehendak dan firman-firman-Nya. Bila demikian, mengapa ketika Ia mati, Allah meninggalkan Dia? Berbagai kejadian yang orang Yahudi artikan sebagai akhir zaman terjadi waktu itu: gempa bumi, bukit batu terbelah, gelap gulita, kubur terbuka, orang mati bangkit. Apa gerangan yang terjadi? Bukan kematian biasa yang terjadi. Kematian yang seharusnya dialami pada hari penghakiman akhir kelak, itulah yang sedang Yesus tanggung. Untuk kita!

Renungkan: Iblis telah berusaha kuat menghalangi Yesus menerima salib, kini pun merintangi manusia memeluk iman salib Yesus.

(0.25) (Yoh 1:14) (sh: Rahasia iman. (Sabtu, 26 Desember 1998))
Rahasia iman.

Rahasia iman.
"Firman" sebagai gelar penjelmaan-Nya dalam diri manusia; sempurna tanpa dosa, adalah salah satu rahasia iman Kristen. Sebagian orang, sulit menerima fakta bahwa Allah yang kudus dan mulia itu mau datang menjadi manusia dan hidup bersama dengan manusia berdosa. Di sinilah letak harapan satu-satunya bagi manusia berdosa untuk memperoleh kembali hubungan intim dengan Allah, Penciptanya. Rahasia iman yang ajaib yang melampaui logika keterbatasan berpikir manusia. Dia yang kekal dan tak terbatas, tetapi mau masuk ke dalam keterbatasan manusia agar rencana kekal-Nya tergenapi.

Kontras: Taurat dan kasih karunia. Apa yang dikatakan Yohanes merupakan jawaban atas pemaparan tuntutan Taurat yang digenapi di dalam Kristus. Kehadiran Kristus itu bukan meniadakan hukum Taurat atau pun mengesampingkan tuntutannya, sebaliknya kasih karunia Kristus itu meneguhkan, sehingga di dalam Dia kebenaran Allah yang dinyatakan berlaku kekal sepanjang masa.

Renungkan: Benarkah peristiwa yang ajaib ini menjadi bagian hidup untuk membuka diri terhadap kebenaran Allah yang terus disingkapkan kepada kita.

Doa: Tuhan, celikkanlah mata kami, agar dapat melihat hal-hal rohani yang telah Tuhan kerjakan dalam kehidupan kami.

(0.25) (Yoh 1:35) (sh: Murid-murid pertama. (Senin, 28 Desember 1998))
Murid-murid pertama.

Murid-murid pertama.
Pertemuan Yesus dengan para murid-Nya terjadi dengan tak disangka-sangka. Andreas, hanya dengan mendengar ucapan: "Lihatlah Anak Domba Allah". Simon Petrus, dihampiri-Nya; dan dinamakan "Kefas" (=batu karang). Filipus diajak-Nya: "Ikutlah Aku!" Natanael, hanya dengan dilihat oleh-Nya saat berdiri di bawah pohon ara mengakui-Nya sebagai Raja orang Israel. Tahap-tahap pemilihan para murid dalam bacaan ini membuktikan bahwa setiap orang yang datang kepada-Nya karena Allah telah terlebih dahulu berinisiatif memanggil, membuka jalan dan kesempatan.

Kesaksian sebagai alat Allah. Kesaksian kebenaran firman Tuhan merupakan cara Allah membawa orang mengenal Yesus Kristus. Mulai dari kesaksian hidup-Nya, karakter, sikap tindak-tanduk dan kepribadian-Nya yang istimewa sampai kepada pengajaran-pengajaran-Nya. Dari sinilah Allah berkenan memanggil manusia untuk menjadi murid-Nya melalui cara di luar mimbar formal, dan metode-metode tertentu. Pelajaran penting dari inisiatif Allah ini adalah bahwa pengenalan kita kepada Kristus akan mendorong kita untuk bersaksi tentang Dia dan karya-Nya.

Renungkan: Bukan manusia yang mulai mencari Allah, tetapi Allah yang menjumpai manusia dan membangkitkan kerinduan rohani untuk berjumpa dengan Dia.

(0.25) (Yoh 8:12) (sh: Terang dunia (Selasa, 19 Januari 1999))
Terang dunia

Terang dunia. Kebanyakan orang telah mengenal arti kata "terang." Tanpa "terang" manusia tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya. Para petani menggarap sawahnya dari matahari terbit sampai matahari terbenam, dlsb. Namun "Terang" yang disampaikan disini, bukan terang lampu, bukan terang matahari, dan bukan pula terang bulan tetapi "Terang Dunia." Terang itulah yang akan diam di dalam hati manusia. Itu berarti bahwa orang tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegelapan, seperti menyeleweng, menipu, mencuri, membunuh, dll.

Tuhan Yesus bukan dari dunia. Ia menegaskan hal itu kepada orang banyak, yang sedang mendengarkan-Nya. Dalam keberadaan-Nya sebagai Manusia Sejati, Dia tetap memiliki keunikan karena tidak berasal dari dunia ini, sehingga Dia tidak akan mati karena dosa. Kekekalan-Nya membuktikan pada dunia bahwa Ia adalah Terang Dunia yang akan tetap menerangi dunia. Keyakinan ini harus menjadi dasar keyakinan Kristen. Dengan demikian, kita telah memiliki Tuhan yang hidup kekal dan yang dapat mendengar keluh kesah kita, serta yang dapat memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya.

Doa: Ya Tuhan jadilah terang dalam hatiku, supaya aku dapat berjalan dalam terang hidup itu.

(0.25) (Yoh 10:11) (sh: Bukan upahan (Rabu, 27 Januari 1999))
Bukan upahan

Bukan upahan. Gembala yang baik rela berkorban bagi kawanan domba-Nya tanpa pamrih, tanpa upah. Berbeda dengan gembala upahan yang melakukan tugas bukan karena tanggung jawab tetapi karena upah yang diterima. Ia tidak segan-segan lari meninggalkan kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, bila kesulitan muncul tiba-tiba. Para gembala yang dimaksud Yesus mungkin sekali adalah para ahli Taurat dan orang Farisi yang menentang Dia, yang tidak memimpin umat kepada hidup. Mereka bukan menjamin keselamatan para domba tetapi justru mencelakakan.

Bukan sekandang tapi sekawan. Hal-hal yang Tuhan Yesus utarakan sebenarnya sangat sederhana dan sangat menentukan nasib manusia. Namun kesederhanaan pesan ini ternyata juga tak dipahami pendengarNya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia pun menerima domba lain yang ingin dituntun-Nya dan bergambung bersama domba milik-Nya, terjadi pertentangan dan penolakan. Pernyataan Yesus: "Akulah Gembala yang baik, sebenarnya menegaskan bahwa banyak para pemimpin agama zaman itu, dan kini banyak gembala seperti Dia. Serahkanlah diri pada tuntunan kasih Yesus Kristus, Gembala yang baik, yang di dalam-Nya kita mendapatkan kebutuhan hidup masa kini dan kelak.

Doa: Tuhan terima kasih, bahwa Engkau bukanlah gembala upahan.

(0.25) (Yoh 10:22) (sh: Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah (Kamis, 28 Januari 1999))
Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah

Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah. Terang-terangan orang-orang Yahudi mempertanyakan apakah benar Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu. Jawaban Yesus malah balik bertanya dan memojokkan mereka. Dengan kata lain Yesus ingin mengatakan bahwa benar tidaknya tergantung pada siapa yang mengatakannya. Percaya kepada Yang Berkata, berarti percaya pada semua yang dikatakan-Nya. "Bagian mana dari pekerjaan-Ku yang tidak menyaksikan tentang Aku yang tidak kamu percayai?" Bagi Yesus kebenaran sejati itu dipercayai atau tidak dipercayai adalah tetap kebenaran, tidak berubah dan tidak dapat diubah.

Tentukan sikap. Bila orang telah diperhadapkan pada pemaparan jelas tentang Tuhan Yesus dan Injil-Nya, orang harus menentukan sikap: percaya dan mengasihi Dia atau menolak dan akhirnya membenci Dia. Percaya kepada Kristus dapat terjadi tanpa harus ada mukjizat sebagai bukti. Hal ini dibuktikan oleh Yohanes Pembaptis yang tidak pernah melakukan mukjizat apa pun, namun banyak yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, hanya melalui kesaksian perkataan-Nya. Ini juga membuktikan bahwa iman tidak tergantung pada penglihatan. Tentukan sikap, pegang teguh firman-Nya dan taat sepenuhnya atau sebaliknya.

Doa: Tuhan, tolong kami untuk sungguh-sungguh mengasihi-Mu.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA