(0.89) | (Mat 28:18) |
(full: SEGALA KUASA.
) Nas : Mat 28:18 Umat Allah dijanjikan wewenang dan kuasa untuk memberitakan Injil di seluruh dunia (ayat Mat 28:19-20). Tetapi mula-mula mereka harus menaati perintah Yesus untuk menantikan janji Bapa yaitu kuasa Roh Kudus pada hari Pentakosta. Kita tak dapat berharap bahwa kuasa yang dijanjikan dalam Kis 1:8 akan menyertai kepergian kita kepada semua bangsa dengan Injil bila kita tidak bersedia mengikuti pola Kis 1:4 (lih. Luk 24:47-49; Kis 1:8; 2:4). |
(0.89) | (Mat 28:19) |
(full: PERGILAH ... JADIKANLAH ... MURID-KU DAN BAPTISLAH.
) Nas : Mat 28:19 Kata-kata ini merupakan Amanat Agung Kristus kepada semua pengikut-Nya dari setiap angkatan. Amanat ini menyatakan sasaran, tanggung jawab, dan penugasan gereja dalam tugas misionernya.
|
(0.89) | (Mat 2:4) | (jerusalem: ahli Taurat) Ahli-ahli Taurat biasanya termasuk kalangan Farisi, Mat 3:7+ meskipun ada yang termasuk kalangan lain. Mereka menjadi anggota Mahkamah Agama (Sanhedrin Agung), bersama imam-imam kepala dan tua-tua. Ahli-ahli Taurat atau ahli-ahli Kitab itu bertugas menerangkan Kitab Suci, khususnya hukum Taurat Musa, dengan menentukan aturan-aturan bagi hidup dan tingkah laku bangsa Yahudi, bdk Ezr 7:6,11; Sir 39:2. Karena Tugasnya itu ahli-ahli Kitab mendapat gengsi dan pengaruh besar pada rakyat. |
(0.89) | (Mat 6:9) | (jerusalem) Bapa kami yang disajikan oleh Matius memuat tujuh permohonan. Matius memang menyukai angka tujuh: dua kali tujuh keturunan dalam silsilah Yesus, Mat 1:17; tujuh ucapan bahagia, Mat 5:3+; tujuh perumpamaan, Mat 13:3+; mengampuni tidak hanya tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh, Mat 18:22; tujuh kutuk yang dilontarkan kepada orang Farisi, Mat 23:13+; tujuh bagian dalam kitab Injil Matius (bdk pengantar). Barangkali dengan maksud mencapai tujuh permohonan, Matius menambah pada teks dasar (Luk 11:2-4) permohonan ketiga, bdk Mat 7:21; Mat 21:31; Mat 26:42, dan yang ketujuh, bdk "yang jahat", Mat 13:19,38. |
(0.89) | (Mat 8:12) | (jerusalem: anak-anak Kerajaan) Ialah orang yang menjadi bawahan Pemerintahan Allah. Yang dimaksudkan ialah orang Yahudi yang merupakan ahli waris perjanjian yang wajar. Mereka yang tidak percaya kepada Kristus akan diganti dengan bangsa-bangsa lain yang lebih layak dari pada mereka. ratapan dan kertakan gigi Gambaran alkitabiah yang lazim untuk melukiskan kemarahan dan rasa menyesal orang fasik terhadap orang benar: bdk Maz 35:16; Maz 37:12; Maz 112:10; Ayu 16:9. Dalam Matius gambaran itu melukiskan hukuman orang fasik dalam neraka. |
(0.89) | (Mat 8:28) | (jerusalem: dua orang yang kerasukan setan) Menurut Markus dan Lukas hanya ada seorang saja. Begitupun halnya dengan dua orang buta di Yerikho, Mat 20:30, dan orang buta di Betsaida, Mat 9:27 (mujizat ini hanya jiplakan dari mujizat yang diceritakan dalam Mat 20:30). Barangkali gaya bahasa Matius saja yang membuat satu orang menjadi dua |
(0.89) | (Mat 10:23) | (jerusalem: ke kota yang lain) Sejumlah naskah menambah: dan apabila mereka menganiaya kamu di kota yang lain itu, larilah ke kota yang ketiga |
(0.89) | (Mat 23:35) | (jerusalem: Zakharia) Yang dimaksudkan kiranya Zakharia yang disebut dalam 2Ta 24:20-22. Pembunuhan atas diri Zakharia ini adalah yang terakhir yang diceritakan dalam Kitab Suci (Tawarikh memang kitab terakhir dalam daftar kitab-kitab Suci Yahudi), sedangkan pembunuhan atas diri Habel, Kej 4:8), adalah yang pertama "Anak Berekhya" kiranya disebabkan oleh karena Zakharia ini dicampurkan dengan Zakharia lain, bdk Yes 8:2 (LXX); Zak 1:1. Boleh jadi juga bahwa kata-kata itu disisipkan oleh salah seorang penyalin Kitab Suci. |
(0.89) | (Mat 24:3) | (jerusalem: kedatanganMu) Kata Yunaninya (parusia) berarti: kehadiran. Tetapi dalam dunia Yunani-Romawi kata itu telah menjadi istilah khusus dengan arti: kunjungan resmi seorang raja atau penguasa di tempat tertentu. Orang Kristen mengambil alih istilah khusus itu dan memindahkannya kepada kedatangan Kristus yang mulia, bdk 1Ko 15:23+. Istilah itu sendiri tidak terikat pada kedatanganNya yang paling akhir; dapat juga diterapkan pada setiap pernyataan kekuasaan yang dengannya Kristus mendirikan kerajaan Mesias (Gereja) di atas reruntuhan agama Yahudi; bdk Mat 16:27-28. Dalam Mat 24:3 ini Matius jelas menunjuk bahwa kedua pokok itu digabungkan satu sama lain (tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia). |
(0.89) | (Mat 27:27) | (jerusalem: gedung pengadilan) Yunani: pretorion. Ialah tempat kediaman "Pretor" (wali negeri). Gedung itu kiranya tidak lain kecuali bekas istana raja Herodes Agung. Mana kala dari kota Kaisarea naik ke Yerusalem wali-wali negeri Roma biasanya berdiam dalam istana itu. Istana ini terletak di ujung timur kota dan berbeda dengan tempat kediaman (bekas) wangsa Hasmonia. Istana ini terletak dekat bait Allah dan dipakai oleh Herodes Antipas. Jadi di sana Herodes menerima Yesus yang oleh Pilatus dikirim kepadanya. Luk 23:7-12. Ada juga ahli yang berpendapat "pretorion" itu ada dalam benteng Antonia, di pojok utara pelataran Bait Allah, tapi pendapat itu sukar dipertahankan. |
(0.89) | (Mat 27:51) | (jerusalem: tabir Bait Suci) Entah tabir yang menutup bagian "Yang Kudus" dari Bait Allah, entah (kiranya lebih tepat) tirai yang menutupi "Kudus-Mukadas"; bdk Kel 26:31 dst. Dengan mengikuti jejak Ibr 9:12; Ibr 10:20, tradisi Kristen mengartikan terbelahnya tabir itu sebagai lambang bahwa ibadat Musa yang lama sudah batal dan Kristus telah membuka pintu masuk tempat kudus di zaman Mesias |
(0.89) | (Mat 27:52) | (jerusalem) Kebangkitan orang benar itu adalah tanda bukti bahwa zaman Mesias sudah ada (Yes 26:19; Yeh 37; Dan 12:2). Berkat kematian Kristus orang itu dibebaskan dari dunia orang mati (syeol), bdk Mat 16:18+, lalu menunggu kebangkitan Yesus dan bersama denganNya memasuki Kota Suci, ialah Yerusalem sorgawi (Wah 21:2, Wah 22:19). Begitulah cerita ini diartikan oleh pujangga-pujangga Gereja dahulu. Kalau demikian, terdapatlah di sini suatu pengungkapan tua dari kepercayaan bahwa orang-orang mati dibebaskan waktu Yesus turun ke dalam dunia orang mati, bdk 1Pe 3:19+. |
(0.89) | (Mat 28:10) |
(jerusalem: di sanalah mereka akan melihat Aku) Semua Injil sepakat dalam memberitahukan penampakan seorang (beberapa) malaikat kepada wanita, Mat 28:5-7; Mar 16:5-7; Luk 24:4-7; Yoh 20:12-13. Tetapi keempat penginjil sangat berbeda satu sama lain dalam menceritakan penampakan Yesus sendiri. Injil Markus dapat disingkirkan, sebab tiba-tiba berhenti, bdk Mar 16:8+, dan bagian penutup yang ditambahkan hanya berupa ringkasan injil-injil lain. Ketiga injil lain berbeda sekali baik sehubungan dengan caranya menceritakan penampakan itu maupun sehubungan dengan ajaran yang tercantum dalam ceritanya;
1) Ada penampakan buat orang perseorangan yang bermaksud membuktikan kebangkitan: kepada Maria Magdalena seorang diri, Yoh 20:14-17; bdk Mar 16:9, atau bersama teman-temannya, Mat 28:9-10; kepada dua murid di Emaus, Luk 24:13-32; bdk Mar 16:12; kepada Simon, Luk 24:34; kepada Tomas, |
(0.89) | (Mat 9:9) |
(sh: Yesus memang beda (Selasa, 23 Januari 2001)) Yesus memang bedaZaman Kerajaan Romawi, orang kaya mengikuti lelang untuk menjadi pemungut cukai. Modal yang sudah dikeluarkan untuk memenangkan lelang akan kembali dengan jalan menarik cukai lebih tinggi dari ketentuan yang sudah ditetapkan. Dalam PB mereka dianggap pengkhianat bangsa dan penindas orang miskin. Matius adalah pemungut cukai kelas tinggi karena rumahnya dapat menampung banyak orang. Bagi masyarakat Yahudi, Matius adalah pendosa besar. Tapi mengapa Yesus mengundangnya untuk menjadi pengikut-Nya? Bagaimana mungkin seorang pemungut cukai besar dapat bertobat secara tiba-tiba setelah mendengar undangan dari Yesus? Peristiwa ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan atas segalanya. Mukjizat penyembuhan bukan hanya 'penyembuhan' fisik namun juga rohani. Pengampunan dosa yang Ia berikan sungguh-sungguh berasal dari Allah karena memampukan Matius untuk meninggalkan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan sangat besar. Responsnya mendemonstrasikan kekuatan pengampunan Yesus. Penyembuhan dan pengampunan dosa yang dikerjakan Yesus menimbulkan kebingungan bagi orang-orang yang menyaksikan karena semua itu tidak sesuai dengan doktrin agama yang mereka kenal. Bahkan murid Yohanes juga mempertanyakan perihal puasa yang tidak dilakukan oleh Yesus dan murid-murid- Nya. Yesus menjawabnya dengan 2 ilustrasi yang berasal dari kehidupan sehari-hari (ayat Dengan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">16-17). Kedua ilustrasi ini memperingatkan orang-orang yang mengikuti dan melihat-Nya agar tidak mencoba memasukkan Yesus dan ajaran-Nya ke dalam kategori yang sudah mereka kenal, khususnya ajaran Yudaisme abad pertama. Yesus mempunyai hak untuk mendefinisikan pola berpikir dan cara hidup yang baru di dalam Kerajaan yang sedang Ia dirikan. Renungkan: Peringatan Yesus ini juga berlaku bagi kita. Kita harus berhati-hati agar tidak memaksakan ajaran-ajaran Yesus ke dalam pola berpikir kita, karena Ia adalah Tuhan. Ia mempunyai hak mutlak untuk menentukan cara hidup kita. Jangan pernah mencoba memaksakan ajaran Yesus agar sesuai dengan prasangka-prasangka yang kita miliki. Marilah kita tunduk kepada-Nya, membuka hati dan pikiran, agar pengajaran Yesus menyatakan kepada kita jalan dan cara yang baru untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan. |
(0.89) | (Mat 9:35) |
(sh: Teladan dan kuasa dalam pelayanan (Kamis, 25 Januari 2001)) Teladan dan kuasa dalam pelayananKemarin kita telah belajar bahwa kita harus tunduk kepada Yesus sebagai Tuhan. Hari ini kita akan belajar bagaimana membuktikan penundukan diri kita. Salah satu caranya adalah melanjutkan misi-Nya di dunia. Kita menjadi pekerja-pekerja-Nya yang digerakkan oleh belas kasihan Yesus untuk mengabarkan Kabar Baik dan menjangkau mereka yang terhilang dalam masyarakat dengan memberikan kesembuhan kepada mereka yang sakit dan menguatkan mereka yang lemah tubuh. Namun seringkali kita terlalu menitikberatkan kepada pelayanan pemberitaan Injil, sehingga mengesampingkan pelayanan-pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial orang lain, karena kita menganggap bahwa masalah rohani lebih penting daripada masalah jasmani. Padahal Yesus dengan belas kasihan-Nya berusaha untuk menyembuhkan pribadi manusia secara utuh. Karena itu kita memang harus berkhotbah dan mengajar, namun kita pun harus meneladani pola pelayanan Yesus dan menyatakan kasih Allah seperti yang Yesus lakukan, dengan menyediakan makanan bagi yang lapar, merawat yang sakit, dan membela yang ditindas. Selain model pelayanan Yesus, kita pun dapat meneladani rasul-rasul yang diutus oleh Yesus. Kuasa yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya memampukan mereka untuk melakukan pelayanan secara efektif dan berdampak nyata dalam kehidupan manusia (ayat Dengan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">10:11). Mereka dilengkapi dengan kuasa karena merekalah yang telah dipilih dan dilatih oleh Yesus. Merekalah yang senantiasa berada dekat kaki Yesus dan mendapatkan pengajaran- Nya. Di samping itu mereka semua -- selain Yudas - - adalah murid-murid yang berkomitmen penuh kepada Yesus. Renungkan: Marilah kita teladani pola pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya. Selama ini mungkin pelayanan kita tidak efektif atau tidak memberikan dampak kepada kehidupan manusia secara langsung dan nyata. Jika demikian kita perlu mengevaluasi apakah selain kesibukan dalam berbagai aktifitas, kita senantiasa menyediakan waktu untuk duduk bersimpuh di kaki Yesus dan mendengarkan Dia. Satu hal lagi yang harus diingat adalah bahwa kuasa tidak selalu untuk melakukan mukjizat, tetapi meliputi kuasa untuk mengajar, berkhotbah, dan menghibur sehingga kasih Allah kepada manusia dapat dinyatakan kepada dunia. |
(0.89) | (Mat 12:1) |
(sh: Kasih dan peraturan (Rabu, 31 Januari 2001)) Kasih dan peraturanDua insiden yang berhubungan dengan hari Sabat menyebabkan konflik terbuka antara Yesus dengan orang-orang Farisi. Peristiwa pertama dipicu karena murid-murid Yesus yang lapar, memetik bulir gandum dan memakannya pada suatu hari Sabat. Menurut hukum Taurat, seorang yang bepergian diperbolehkan memetik tanaman yang ada di tepi jalan dan memakannya sambil berjalan. Orang Farisi keberatan karena tindakan itu dapat digolongkan sebagai memanen yang merupakan satu dari 39 pekerjaan yang dilarang pada hari Sabat. Yesus menjawab keberatan mereka dengan memaparkan fakta sejarah dan fakta yang mereka hadapi setiap harinya. Mengapa Daud tidak dihukum setelah memakan roti sajian yang tidak boleh dimakan (ayat 3-4)? Jika ada yang menjawab bahwa Daud adalah spesial, maka Yesus jauh lebih spesial dibandingkan Daud (ayat Dengan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">6). Bagaimana tentang imam yang bekerja pada hari Sabat (ayat Dengan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">5)? Apakah mereka tidak dihukum karena mereka juga spesial? Yesus jauh lebih spesial lagi (ayat Dengan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">6).
Argumentasi Yesus mempunyai makna ganda. Pertama,
legalisme orang Farisi tidak berdasarkan firman
Tuhan. Hukum Taurat menyatakan bahwa Allah lebih
peduli kepada belas kasihan, bukannya persembahan.
Kedua, Allah membenarkan murid-murid Yesus (ayat Renungkan: Disadari atau tidak, Kristen sering meneladani orang Farisi. Ketika di hadapan kita ada orang yang membutuhkan pertolongan, kita tidak segera digerakkan oleh belas kasihan. Namun kita lebih tergerak untuk mempertimbangan agama orang tersebut, dari denominasi mana, apakah mempunyai doktrin yang sama dengan kita atau tidak. Kita seharusnya lebih berusaha untuk memenuhi kebutuhan sesama kita, daripada berusaha memaksa sesama kita untuk hidup berdasarkan keyakinan kita. |
(0.89) | (Mat 21:12) |
(sh: Kegagalan rohani: hidup tapi mati! (Selasa, 27 Februari 2001)) Kegagalan rohani: hidup tapi mati!Di sebuah gereja, ada pemudi Kristen yang sangat rajin beribadah dan melayani Tuhan, sepertinya tidak sedikit pun noda dalam pelayanannya. Banyak orang mengira bahwa ia adalah seorang Kristen yang dekat dengan Tuhan. Ternyata apa yang nampak di luar tidak selalu mencerminkan apa yang ada di dalam. Baginya terlebih penting melayani daripada persekutuan pribadi dengan Tuhan. Sekian tahun ia melayani, tetapi mengalami kegagalan rohani, karena ia hanya melayani dirinya sendiri. Dua perikop yang kita baca mencerminkan betapa kerasnya Yesus menegur segala macam bentuk kegagalan rohani. Pertama, Bait Allah, tempat umat- Nya berdoa dan bertemu Allah, telah mereka jadikan tempat perdagangan yang menghasilkan untung. Mereka bukan sekadar menyalahgunakan fungsi Bait Allah sebagai tempat berdagang, tetapi kemarahan- Nya yang sedemikian meluap dikarenakan umat-Nya yang seharusnya menjaga kekudusan dan kekhidmatan rumah Allah telah menggeser: tujuan bagi Allah menjadi tujuan bagi manusia. Bait Allah adalah rumah yang disediakan bagi umat untuk memprioritaskan Allah, tetapi mereka telah menjadikan tempat untuk memprioritaskan materi. Dua respons yang bertolakbelakang: respons orang buta dan orang timpang, dan respons imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (ayat Dengan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">14-16) mencerminkan bagaimana keadaan saleh tampak luar tidak menjamin kemurnian hati mereka meresponi pekerjaan Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat hidup dalam kebenaran mereka sendiri, sehingga hati mereka dipenuhi kejengkelan menyaksikan mukjizat Allah. Hal yang kedua, Yesus mengutuk pohon ara yang hanya menghasilkan daun-daun dan tidak menghasilkan buah. Apa gunanya daun tanpa buah? Manakah yang dinikmati orang: daun atau buah? Yesus menggunakan contoh ini untuk menegur orang-orang Yahudi yang mengaku sebagai umat Tuhan tetapi tidak mengalami persekutuan dengan Tuhan. Apa gunanya nampak saleh jikalau rohaninya mati? Jikalau Tuhan berkunjung ke rumah Kristen, ke gereja, ke kantor dimana Kristen berada, adakah Ia pun kecewa karena hanya menemukan daun dan bukan buah? Renungkan: Kristen yang tidak memprioritaskan persekutuan dengan Tuhan akan mengalami kegagalan rohani, walaupun nampaknya hidup, pada hakikatnya mati. |
(0.89) | (Mat 25:1) |
(sh: Siap sedia, berjaga-jaga selalu, jangan lengah (Senin, 2 April 2001)) Siap sedia, berjaga-jaga selalu, jangan lengahDigambarkan dalam perumpamaan ini bahwa mempelai laki- laki akan datang pada waktu yang tidak disangka-sangka. Mempelai laki-laki menuntut gadis-gadis telah siap sedia kapan saja dengan perlengkapan lengkap agar sewaktu-waktu ia datang, para gadis segera menyambutnya dapat pergi bersama dia masuk ke perjamuan kawin. Gadis- gadis harus tahu apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dan memperlengkapi dirinya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Meski waktu kedatangan sang mempelai laki-laki tidak diketahui, gadis-gadis itu harus terus berjaga-jaga dan siap siaga. Pelita dan minyak yang dipakai untuk menggambarkan kesiapan para gadis adalah semacam obor yang perlu setiap lebih kurang 15 menit dituangi minyak zaitun agar tetap menyala. Ketika mempelai laki-laki datang, mereka dapat ikut dalam prosesi mempelai laki-laki ke perjamuan tanpa kekurangan minyak. Perumpamaan ini mengajarkan tentang apa yang terjadi saat Tuhan Yesus datang kembali menjemput murid-murid untuk dibawa masuk kedalam kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai mempelai laki-laki yang kedatangan-Nya terjadi secara tiba-tiba. Ia hanya akan membawa gadis-gadis yakni jemaat-Nya yang siap sedia. Bagi yang tidak mempersiapkan diri tidak ada kesempatan untuk berbenah. Segera pintu ruang perjamuan ditutup dan tidak akan dibuka kembali.
Menjadi-gadis-gadis bijaksana adalah tanggung jawab setiap
Kristen. Pelita harus tetap menyala saat mereka
berjalan dalam prosesi ke perjamuan. Untuk itu perlu
mempersiapkan dan memperlengkapi diri. Dalam
perumpamaan-perumpamaan yang mendahului ( Renungkan: Hiduplah sebagai 'mempelai perempuan' yang siap sedia seolah-olah sang mempelai laki-laki datang pada hari ini. |
(0.89) | (Mat 1:16) |
(ende) Hendaknja diperhatikan dalam ajat ini, bahwa Mt. tidak meneruskan dengan "Josep menurunkan Jesus....", melainkan, Josep suami Maria, jang telah melahirkan Jesus jang disebut Kristus". Mt. sengadja hendak menekankan, bahwa Josep hanja bapak-angkat Jesus, sebagai suami Maria, menurut hukum. Demikian Josep menurut hukum mempunjai segala hak kebapaan atas Jesus, dan Jesus benar-benar termasuk keluarga David. Tetapi mungkin Maria djuga berasal dari David, sehingga Jesus betul-betul mengambil daging dan darahnja dari bangsa itu. Santu Justinus Martir, kira-kira tahun 150, menulis dengan terang bahwa Maria dari Bangsa David. Dan sudah lebih dahulu, dalam permulaan abad kedua itu, Santu Ignatius uskup Aleksandria menulis, bahwa daging Jesus dalam Ekaristi berasal dari David, bahwa Jesus menurut daging terbit dari keluarga David, dan bahwa Maria mengandung Jesus dari bangsa David, tetapi oleh Roh Kudus. Barangkali jang sama dimaksudkan Paulus dalam Rom 1:3 dan terkesan dalam Luk 1:27; 1:32; 1:69 dan Kis 2:30. Tetapi ajat-ajat itu dapat ditafsirkan djuga sebagai jang dimaksudkan ialah keturunan dari David menurut hukum. |
(0.89) | (Mat 5:28) |
(full: MEMANDANG ... MENGINGINKANNYA.
) Nas : Mat 5:28 Yang disalahkan oleh Kristus bukanlah pikiran mendadak yang mungkin dibisikkan oleh Iblis ke dalam pikiran seorang, bukan juga keinginan yang tidak senonoh yang muncul dengan tiba-tiba. Yang dimaksudkan adalah pikiran atau keinginan tidak senonoh yang disetujui oleh kehendak seseorang, yaitu keinginan amoral yang akan dilaksanakan jikalau ada kesempatan. Keinginan dalam hati akan kenikmatan seksual yang haram, bila direnungkan dan tidak dilawan, adalah dosa (lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
|