Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 28 dari 28 ayat untuk greek:1122 [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.24805635185185) (1Raj 18:40) (full: MENYEMBELIH MEREKA DI SANA. )

Nas : 1Raj 18:40

Perhatikan hal-hal berikut mengenai pembunuhan nabi-nabi Baal ini:

  1. 1) Hukuman mati mereka itu adil karena dilaksanakan sesuai dengan hukum Musa (Ul 13:6-9; 17:2-5). PB tidak memiliki perintah semacam itu; tindakan kekerasan terhadap nabi palsu dilarang (Mat 5:44), sekalipun Allah memerintahkan untuk menolak dan memisahkan diri dari mereka (Mat 24:23-24; 2Kor 6:14-18; Gal 1:6-9; 2Yoh 1:7-11; Yud 1:3-4;

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

  2. 2) Tindakan Elia terhadap para nabi palsu itu menunjukkan murka Allah atas mereka yang berusaha untuk menghancurkan iman dan warisan rohani umat pilihan-Nya, juga mengungkapkan kasih dan kesetiaan Elia bagi Allah. Jadi, roh dan hatinya selaras dengan Allah; kepekaan moral dan rohaninya marah sekali karena Israel secara tragis meninggalkan Allah perjanjian mereka, Yang telah mengasihi dan menebus mereka.
  3. 3) Pembunuhan para nabi palsu itu juga menunjukkan perhatian mendalam bagi orang Israel yang sedang dibinasakan secara rohani oleh agama palsu. Yesus memiliki sikap yang sama (Mat 23:1-39; juga lih. Luk 19:27), demikian pula Paulus (Gal 1:6-9;

    lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

    Selanjutnya, perhatikan bahwa murka Allah akan dicurahkan atas semua orang yang keras kepala dan tidak mau bertobat "pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan" (Rom 2:5; bd. Rom 11:22; Wahy 19:11-21; 20:7-10).
(0.24805635185185) (1Tim 6:16) (full: DIALAH SATU-SATUNYA YANG TIDAK TAKLUK KEPADA MAUT. )

Nas : 1Tim 6:16

Kata-kata ini mengungkapkan kemahatinggian Allah. Allah berbeda dan tidak bergantung pada ciptaan-Nya -- apakah itu manusia, malaikat, roh, ataupun hal fisik atau materiel (Kel 24:9-18; Yes 6:1-3; 40:12-26; Yes 55:8-9; Yeh 1:1-22).

  1. 1) Janganlah Allah ditempatkan setingkat dengan manusia atau salah satu makhluk lain yang diciptakan-Nya. Wujud-Nya dan keberadaan-Nya itu dalam suatu dunia yang lain sama sekali. Ia berdiam dalam keberadaan yang sempurna dan murni, jauh di atas ciptaan-Nya. Ia tidak merupakan bagian dari ciptaan-Nya, demikian pula ciptaan-Nya tidak merupakan bagian dari diri-Nya. Lagi pula, orang percaya bukanlah Allah dan takkan pernah menjadi "allah". Kita selalu akan menjadi mahkluk yang terbatas dan bergantung kepada-Nya, di akhirat pun demikian.
  2. 2) Walaupun ada perbedaan yang radikal di antara Allah dan seluruh dunia, Allah juga hadir dan aktif di seluruh dunia. Ia berdiam dan menyatakan diri-Nya di dalam umat-Nya yang bertobat dari dosa mereka serta hidup oleh iman pada Kristus (Kel 33:17-23; Yes 57:15;

    lihat cat. --> Mat 10:31;

    lihat cat. --> Rom 8:28;

    lihat cat. --> Gal 2:20;

    [atau ref. Mat 10:31; Rom 8:28; Gal 2:20]

    lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

(0.24805635185185) (Kel 1:1) (sh: Dibabat malah merambat (Senin, 28 Maret 2005))
Dibabat malah merambat

Dibabat malah merambat
Sudah jatuh tertimpa tangga. Ini adalah gambaran orang yang ditimpa malapetaka beruntun. Tepatkah pepatah ini dikenakan kepada Israel? Tinggal di negeri asing, diperbudak dengan kerja paksa, sekarang bayi-bayi lelakinya harus dibunuh.

Pembacaan menyeluruh terhadap nas ini justru memperlihatkan anugerah Allah yang tetap memelihara Israel. Anugerah itu nampak dari penggenapan janji-Nya kepada Abraham bahwa Israel akan menjadi bangsa yang besar (ayat 7). Upaya raja Mesir untuk menghancurkan mereka melalui perbudakan tidak berhasil, bangsa Israel tetap semakin berkembang (ayat 8-14). Upaya kejam membunuh bayi lelaki yang baru lahir pun tidak mampu menghambat pertumbuhan umat Allah ini. Allah memakai dua bidan Mesir untuk menyelamatkan bayi-bayi itu (ayat 15-21). Umat Allah semakin bertambah berlipat ganda. Sekeras dan sekeji apa pun musuh Israel mau memusnahkan mereka, tangan Allah melindungi mereka.

Nas kita hari ini ditutup dengan satu lagi upaya Firaun untuk membinasakan Mesir (ayat 22). Akankah ia berhasil? Jawaban iman Israel seharusnya: "tidak!" karena Allah pun akan sekali lagi bertindak dalam kasih karunia. Allah justru memakai kejadian ini untuk membangkitkan seorang pembebas bagi umat yang sedang tertindas ini (pasal 2).

Allah yang sama yang memelihara umat-Nya pada masa lampau juga peduli dan memperhatikan kita, umat Allah masa kini. IMB gereja boleh dipersulit; kebijakan pendidikan Kristen bisa dijegal; Gereja dapat dirusak, ditutup, bahkan dibakar; orang Kristen mungkin diteror, dianiaya, bahkan dibunuh. Namun, Kerajaan Allah tidak dapat dimusnahkan. Tuhan tetap menopang umat-Nya. Iman Kristen sejati tidak akan luntur karena tekanan dan penganiayaan, malah bertumbuh dan menghasilkan buah berlipat ganda.

Renungkan: Kekuatan destruktif yang berasal dari musuh-musuh Tuhan tidak akan mungkin dapat mengatasi kekuatan konstruktif rencana Allah.

(0.24805635185185) (1Sam 4:1) (sh: Karena A, maka pasti B? (Sabtu, 2 Agustus 2003))
Karena A, maka pasti B?

Karena A, maka pasti B? Karena Anda cantik/ganteng, maka anak Anda hidup bahagia. Benarkah pernyataan ini? Tentu saja tidak. Orang Romawi bilang: 'non sequitur'; "tidak mengikuti". Pernyataan kegantengan atau kecantikan fisik orang tua tidak dapat dijadikan sebab, lalu 'diikuti' oleh pernyataan bahwa anak orang tersebut bahagia sebagai akibatnya. Tidak ada hubungannya, dan tidak bisa dihubung-hubungkan.

Sayang, istilah Latin itu tidak dikenal orang Israel. Karena kira- kira justru demikianlah cara mereka waktu itu berpikir. Mereka berpikir jika tabut perjanjian Allah dibawa ke medan perang, pasti Allah akan memenangkan mereka (ayat 3). Siapa tahu, seperti yang ditakutkan Filistin (ayat 7-8), karenanya Allah bertindak seperti pada saat Israel keluar dari Mesir. Non sequitur. Dari perspektif teologi PL, hal pemberian kemenangan bagi Israel dalam peperangan bersangkut paut dengan kedaulatan dan kekudusan Allah sendiri, serta ketaatan umat. Kekalahan adalah hukuman Tuhan. Kekalahan Israel yang dahsyat menjadi bukti ketidakberkenanan Allah (ayat 10-11). Melalui peristiwa ini pula firman Tuhan mengenai penghukuman terhadap Eli dan keluarganya digenapi (ayat 11-22). Istri Pinehas memberikan kesimpulan yang tepat: dengan berbuat demikian, justru Israel kehilangan kemuliaan (ayat 21- 22).

Apa yang dilakukan Israel mirip dengan apa yang sering dilakukan Kristen masa kini. Kadang "klaim" akan janji Tuhan berubah menjadi pemerasan terhadap Allah: kita menjebak Allah dengan menaruh janji firman tertentu untuk menghadapi masalah kita. Kita anggap Allah pasti tidak mau dipermalukan karena janji-Nya "tidak digenapi." Padahal, upaya jebak-paksa rohani ini sering berakar dari pengertian salah tentang janji atau firman tersebut. Seharusnya Kristen selalu ingat bahwa Allah tidak bisa dipaksa.

Renungkan: Keyakinan tentang kedaulatan, kasih, keadilan Allah akan mengajarkan kita berserah bukan memaksa Allah.

(0.24805635185185) (Yeh 5:1) (sh: Anugerah tidak meniadakan keadilan (Jumat, 20 Juli 2001))
Anugerah tidak meniadakan keadilan

Anugerah tidak meniadakan keadilan. Pertama kalinya Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menyampaikan berita secara lisan mengikuti lakon teater yang terakhir (ayat 1-8). Berita yang harus dikatakan sebetulnya tidak berkenaan secara langsung dengan kehidupan bangsa Israel yang berada dalam pembuangan bersama-sama Yehezkiel. Karena itu dapat dikatakan bahwa berita itu merupakan penjelasan mengapa Allah menjatuhkan penghukuman yang begitu mengerikan atas Yerusalem.

Apa yang akan mereka alami? Tidak dapat disangkal bahwa penderitaan yang akan dialami oleh mereka yang masih tinggal di Yerusalem sangat mengerikan. Mereka akan dikepung selama 18 bulan, setelah itu kematian demi kematian akan terjadi secara sadis (ayat 10). Setiap bangunan penting akan dirobohkan, demikian pula tembok Yerusalem. Mereka yang luput dari malapetaka akan dibawa ke dalam pembuangan. Allah tidak menjatuhkan penghukuman secara semena- mena. Ia mempunyai alasan yang kuat yaitu bangsa Israel telah memberontak kepada Allah, melakukan kekejian melebihi bangsa- bangsa yang tidak mengenal Allah, menyembah berhala dalam Bait Allah, serta menajiskan tempat kudus-Nya (ayat 6, 9, 11). Bahkan yang lebih jahat lagi, mereka telah menggantikan perintah Allah dengan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (ayat 7). Namun di balik awan penghukuman yang gelap terdapat secercah pengharapan karena kemurahan dan anugerah Allah, yaitu tidak selama-lamanya Allah marah (ayat 13); penghukuman atas Yerusalem tidak akan dijatuhkan lagi (ayat 9); walaupun sedikit, tetap akan ada orang-orang sisa yang akan selamat karena pemeliharaan Allah (ayat 3).

Renungkan: Kristen tidak boleh menutup telinganya terhadap berita penghukuman Allah dan kemudian berlindung di bawah keyakinan keselamatan yang Allah berikan, yang memang indah dan memerdekakan jiwa. Allah kita adalah Allah yang murah hati namun juga Allah yang keras (lih. Rm. 11:22). Kebenaran ini mengajak kita untuk memperhatikan peringatan tentang penghukuman Allah secara serius baik bagi diri kita maupun bagi dunia sekeliling kita yang memberontak dan belum percaya kepada Allah. Bagaimanakah kehidupan yang tidak mengenal kemurahan Allah? Bagaimanakah jadinya kehidupan yang tidak mengenal kekerasan Allah?

(0.24805635185185) (Ef 2:1) (sh: Kedudukan rohani di dalam Kristus (Senin, 3 November 2003))
Kedudukan rohani di dalam Kristus

Kedudukan rohani di dalam Kristus. Setelah menjelaskan kekayaan rohani kita di dalam Kristus, Paulus menjelaskan dua hal: kedudukan rohani jemaat di dalam Kristus dan apa yang Allah perbuat terhadap orang-orang Yahudi dan non Yahudi. Paulus mengungkapkan apa yang telah diperbuat Allah bagi orang berdosa. Ia memaparkan status dan kondisi hidup jemaat Efesus bahkan juga dirinya sebelum menerima Kristus (ayat 3). Paulus ingin agar jemaat makin memahami perbedaan tajam antara akibat dosa dan akibat anugerah. Jemaat yang hidup di luar Kristus memiliki kehidupan rohani yang kosong dan hidup dalam ketidakberdayaan menghadapi dunia. Sebaliknya, jemaat yang hidup di dalam Kristus akan dihidupkan, diperbarui dan dibangkitkan untuk hidup dalam kemuliaan kuasa pemerintahan dan kedaulatan Kristus. Pada bacaan esok,Paulus menjelaskan tentang status dan kondisi orang-orang Yahudi dan non Yahudi yang berseteru, melalui kebangkitan-Nya didamaikan dan dibangun menjadi Bait Allah (ayat 11,22). Keajaiban anugerah Allah telah mengeluarkan kita dari kubangan dosa yang dahsyat dan ditempatkan dalam ruang takhta kemuliaan-Nya. Tepat bila dikatakan bahwa orang yang hidup tanpa Kristus sebenarnya mati. Keberdosaan dan dosa perbuatan mematikan dalam arti mencemarkan hati, menggelapkan pikiran, melumpuhkan kehendak dan akhirnya menjerumuskan orang ke dalam kebinasaan. Hidup dapat berubah radikal hanya oleh dan dalam Kristus. Hanya Dialah yang mampu mengubah seluruh hidup lama kita yang cemar oleh dosa menjadi suatu ciptaan baru berciri kemuliaan ilahi (ayat 10).

Renungkan: Allah tidak dapat bekerja di dalam kita tanpa Ia terlebih dahulu bekerja bagi kita dan tanpa kita percaya kepada Anak-Nya. Melalui firman Allah, doa dan penderitaanlah Allah bekerja dalam kita.

(0.21261972962963) (Mat 17:20) (full: IMAN ... TAKKAN ADA YANG MUSTAHIL. )

Nas : Mat 17:20

Yesus sering mempercakapkan sifat dari iman yang sejati. Ia berbicara tentang iman yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan mukjizat dan penyembuhan serta melakukan hal-hal besar untuk Allah. Apakah sebenarnya iman ini yang disebut oleh Yesus?

  1. 1) Iman yang sejati adalah iman efektif yang memberikan hasil: akan "memindahkan gunung".
  2. 2) Iman yang sejati bukanlah percaya kepada "iman" sebagai suatu kekuatan atau kuasa, tetapi "percaya kepada Allah" (Mr 11:22).
  3. 3) Iman yang sejati adalah karya Allah di dalam hati orang percaya (Mr 9:24; Fili 2:13). Iman meliputi kesadaran yang diberikan oleh Allah ke dalam hati kita bahwa doa-doa kita dikabulkan (Mr 11:23). Iman itu diciptakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita; kita tidak dapat menghasilkannya dalam pikiran kita (Rom 12:3; 1Kor 12:9;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  4. 4) Karena iman yang sejati adalah suatu karunia yang dianugerahkan kepada kita oleh Kristus, sangat penting untuk mendekat kepada Kristus dan Firman-Nya serta memperdalam penyerahan dan keyakinan kita kepada-Nya (Rom 10:17; Fili 3:8-15). Kita bergantung pada-Nya dalam segala hal; "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5; juga lih. Yoh 3:27; Ibr 4:16; 7:25). Dengan kata lain, kita harus mencari Kristus sebagai pencipta dan penyempurna iman kita (Ibr 12:2). Kehadiran-Nya yang dekat dan ketaatan kita kepada Firman-Nya merupakan sumber dan rahasia iman (Mat 9:21; Yoh 15:7).
  5. 5) Iman yang sejati berada di bawah pengawasan Allah. Iman dianugerahkan berdasarkan kasih, hikmat, kasih karunia, dan maksud Kerajaan Allah. Iman itu dianugerahkan untuk melaksanakan kehendak-Nya dan untuk mengungkapkan kasih-Nya kepada kita. Itu tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan diri kita sendiri (Yak 4:3).
(0.21261972962963) (2Taw 7:1) (sh: Perayaan yang istimewa (Rabu, 15 Mei 2002))
Perayaan yang istimewa

Perayaan yang istimewa. Selesai berdoa, ada api yang turun dari surga menyambar kurban-kurban bakaran dan sembelihan tersebut (ayat 1). Ini menunjukkan persetujuan dan penerimaan Ilahi terhadap bait Allah Salomo, doa-doanya, dan kurban-kurbannya. Digambarkan bagaimana awan kemuliaan Tuhan begitu agung sehingga para imam tidak bisa masuk ke dalam bait Allah (ayat 2). Semua orang Israel menyembah dan bersyukur kepada Allah (ayat 3). Respons Allah kepada doa Salomo membuat semua bersukacita.

Penyembahan umat Israel diikuti oleh persembahan kurban yang jumlahnya amat mencengangkan, termasuk kurban sajian (ayat 4-7). Pengurbanan 144.000 binatang dilakukan dalam waktu 14 hari. Dengan mencantumkan jumlah ini, penulis mengajak komunitas pascapembuangan untuk memiliki antusiasme ketika menyembah Allah. Seiring itu, para imam dan orang Lewi mengiringi persembahan kurban dengan musik dan pujian. Akhirnya setelah 14 hari perayaan, Salomo membubarkan jemaah yang besar dan bersukacita itu (ayat 8-10). Pola perayaan yang dikaitkan dengan hari raya Pondok Daun harus menjadi pola juga bagi komunitas pascapembuangan, ketika institusi bait Allah dan kerajaan begitu harmonis merasakan kehadiran Allah.

Bagian berikutnya berbicara mengenai respons Allah kepada Salomo (ayat 11-22). Pertama, bahwa Salomo telah menyelesaikan bait Allah dan istananya (ayat 11-12a). Respons Allah ini berlangsung 13 tahun setelah doa Salomo dinaikkan (ayat 1Raj. 7:1, 9:10). Kedua, Allah menerima bait Allah tersebut (ayat 12b). Allah telah memilih tempat yang dibangun Salomo sebagai tempat kurban bakaran di hadapan-Nya, meskipun Ia tidak dapat ditampung di dalamnya. Dengan demikian, pentingnya bait Allah adalah berdasarkan perspektif Allah, bukan manusia. Ketiga, bait Allah akan berfungsi sebagai tempat doa ketika umat Israel mencari wajah Allah karena kesalahan mereka (ayat 13-16). Keempat, Allah memberikan perintah agar Salomo dan keturunannya taat terhadap perjanjian seperti Daud (ayat 17-22). Mereka harus setia kepada Allah satu-satunya.

Renungkan: Rayakanlah kehadiran Allah dengan antusias dalam hidup Anda, dan setialah pada hukum-hukum-Nya yang adil.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA