(0.75) | (Mrk 14:3) | (jerusalem: minyak narwastu) Sama seperti Yoh 12:3 Markus mengatakan macam apa minyak itu. Narwastu adalah getah sebuah tumbuhan di India. Hanya Markus mengatakan bahwa perempuan itu memecahkan buli-buli itu untuk mencurahkan minyak dengan lebih mudah dan lebih melimpah-limpah. Ini tanda kemurahan hati perempuan itu. |
(0.74) | (Mrk 10:43) |
(full: BARANGSIAPA INGIN MENJADI BESAR.
) Nas : Mr 10:43 Kebesaran yang sejati bukanlah soal kepemimpinan, kekuasaan, atau prestasi perorangan yang tinggi (ayat Mr 10:42), melainkan sikap hati yang dengan sungguh-sungguh ingin hidup bagi Allah dan bagi sesama manusia. Kita harus sedemikian mengabdi kepada Tuhan sehingga kita menyatu dengan kehendak-Nya di dunia tanpa menginginkan kemuliaan, kedudukan atau pahala kebendaan. Melaksanakan kehendak Allah, menuntun orang kepada keselamatan di dalam Kristus serta menyenangkan hati Allah merupakan upah dari mereka yang betul-betul besar (lihat cat. --> Luk 22:24-30; [atau ref. Luk 22:24-30] mengenai kebesaran di Luk 22:24-30). |
(0.74) | (Mrk 12:38) |
(full: SUKA DUDUK DI TEMPAT TERDEPAN.
) Nas : Mr 12:38-39 Yesus mengingatkan para pengikut-Nya agar hati-hati terhadap para pemimpin agama yang mencari penghargaan dan penghormatan dari manusia. Yesus menyebut mereka orang munafik (Mat 23:13-15,23,25,29) dan menggambarkan mereka sebagai penipu dan pembohong yang mengutamakan kebenaran lahiriah semata-mata (bd. Mat 23:25-28). Orang semacam ini tidak didiami oleh Roh Kudus dan tidak memiliki kasih karunia-Nya yang membaharui (bd. Rom 8:5-14). Selagi tetap berada dalam kondisi ini mereka tidak mungkin "meluputkan diri dari hukuman neraka" (Mat 23:33; lihat cat. --> Mat 23:13 [atau ref. Mat 23:13] dan lihat art. GURU-GURU PALSU). |
(0.74) | (Mrk 13:23) |
(ende: Berawas-awaslah) berdjaga-djagalah" dan "waspadalah". Kata-kata peringatan jang penuh kesungguhan ini membuktikan, bahwa maksud nubuat-nubuat Jesus dalam bab ini, bukan untuk membuka rahasia-rahasia melainkan melulu untuk mengingatkan akan kesulitan-kesulitan, penganiajaan dan penggodaan, jang tak boleh tidak akan dialami didalam Keradjaan Allah dibumi, supaja semua orang tetap siap-sedia untuk menghadapinja dengan bidjaksana, ketabahan dan ketetapan hati. |
(0.74) | (Mrk 10:15) |
(full: SEPERTI SEORANG ANAK KECIL.
) Nas : Mr 10:15 Menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil berarti menerimanya dengan sikap yang polos, rendah hati, penuh keyakinan dan sungguh-sungguh sehingga meninggalkan dosa serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan Allah selaku Bapa sorgawi (lihat cat. --> Mat 18:3). [atau ref. Mat 18:3] |
(0.74) | (Mrk 2:1) |
(sh: Yesus mengampuni dosa (Minggu, 19 Januari 2003)) Yesus mengampuni dosaSaat Yesus mengajar orang banyak, tiba-tiba datang sekelompok orang menggotong seorang lumpuh (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">3). Tetapi, orang banyak menjadi penghalang bagi mereka untuk sampai ke hadapan Yesus (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">4). Ada jalan lain? Ada. Melalui atap rumah. Upaya untuk sampai ke depan Yesus dipandang sebagai ekspresi iman (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">5). Dalam ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">6,8, narator memberi informasi kepada kita bahwa Yesus tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Menurut pemahaman orang Yahudi, hanya Allah yang tahu isi hati manusia (ayat 1Raja 8:39). Jadi, informasi narator dalam ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">6,8 ini menginformasikan dan menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Yesus tidak hanya tahu isi hati manusia. Yesus juga tahu kebutuhan dasar manusia. Orang lumpuh dibawa teman-temannya ke hadapan Yesus untuk disembuhkan. Mengejutkan bagi yang hadir, sebab perkataan pertama yang diucapkan Yesus kepada si lumpuh bukan soal kesembuhan, melainkan soal pengampunan dosa. Penyakit yang diderita si lumpuh disebabkan oleh dosanya. Tanpa pengampunan dosa, tidak mungkin kesembuhan terjadi. Perlu juga dicatat bahwa dalam ajaran Yesus, tidak selalu penyakit disebabkan dosa (bdk. Yoh. 9:2-3). Renungkan: Pengampunan dosa semata-mata adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha atau prestasi manusia. |
(0.73) | (Mrk 8:2) |
(full: HATI-KU TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN.
) Nas : Mr 8:2 Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat keperluan dan penderitaan umat manusia (lih. Mr 1:41). Kini Yesus masih tergerak oleh belas kasihan dengan penderitaan anak-anak Tuhan. Hal ini meyakinkan kita bahwa di dalam kesukaran, kita dapat menghampiri-Nya untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan (Mat 6:31-32; Ibr 4:14-16; 7:25). |
(0.73) | (Mrk 14:32) |
(full: GETSEMANI ... BERDOA.
) Nas : Mr 14:32 Tindakan Yesus ini adalah contoh dari apa yang harus dilakukan orang percaya ketika menderita kesusahan atau kesedihan yang besar.
|
(0.73) | (Mrk 4:15) |
(full: MENGAMBIL FIRMAN.
) Nas : Mr 4:15-17 Di sini Kristus berbicara tentang pertobatan yang tidak sempurna -- yaitu pertobatan di mana seseorang mencari pengampunan dosa namun tidak sampai dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (lihat art. PEMBAHARUAN). Mereka tidak menerima keselamatan dan kelahiran baru sehingga tidak pernah masuk ke dalam persekutuan orang percaya; atau jikalau mereka menjadi anggota gereja, mereka gagal menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh kepada Kristus dan tidak benar-benar memisahkan diri dari dunia. Pertobatan yang setengah-setengah ini merupakan akibat dari hal-hal berikut:
|
(0.72) | (Mrk 6:34) |
(full: BELAS KASIHAN.
) Nas : Mr 6:34 Belas kasihan ialah suatu perasaan yang menggerakkan hati sanubari orang. Perasaan ini membuat seseorang merasa sedih melihat penderitaan dan kemalangan sesamanya, disertai dorongan yang kuat untuk menolong. Belas kasihan merupakan ciri khas Allah (Ul 30:3; 2Raj 13:23; Mazm 78:38; Mazm 111:4) dan Putra-Nya Yesus (Mr 1:41; Mat 9:36; 14:14; 15:32; Luk 7:13; lihat cat. --> Mr 8:2). [atau ref. Mr 8:2] Sepanjang segala zaman, khususnya dewasa ini ketika orang bersikap acuh tak acuh terhadap penderitaan jasmani dan rohani yang dialami orang lain, Yesus ingin dan mengharapkan agar para pengikut-Nya memiliki sikap ini (Mat 18:33; Luk 10:33). |
(0.72) | (Mrk 11:24) |
(full: PERCAYALAH ... KAMU TELAH MENERIMANYA.
) Nas : Mr 11:24 Percaya yang menerima bukanlah iman yang dapat dihasilkan oleh manusia; tetapi, itulah iman yang percaya yang diberikan kepada hati orang percaya oleh Allah sendiri (lihat cat. --> Mr 9:23). [atau ref. Mr 9:23] Kadang-kadang jawaban atas suatu permohonan yang diinginkan oleh iman itu datang segera; saat lain tidak demikian. Namun Allah memberikan iman untuk mengetahui bahwa doa yang dipanjatkan telah didengar dan permohonan itu akan dikabulkan. Ketidakpastiannya menyangkut waktu penggenapannya, bukan pengabulannya (lihat cat. --> Mat 17:20; dan lihat cat. --> Mat 21:21). [atau ref. Mat 17:20; 21:21] |
(0.72) | (Mrk 7:6) |
(full: HATINYA JAUH DARI PADA-KU.
) Nas : Mr 7:6 Orang Farisi dan para ahli Taurat bersalah karena melakukan legalisme. Seorang legalis mengganti sikap-sikap batin yang datang dari dilahirkan kembali oleh Allah dan Roh Kudus dengan berbagai perbuatan yang lahiriah atau perkataan (Mat 5:27-28; 6:1-7; Yoh 1:13; 3:3-6; lihat cat. --> Mat 5:20; lihat cat. --> Yes 1:11; lihat cat. --> Am 4:4-5). [atau ref. Mat 5:20; Yes 1:11; Am 4:4-5] Orang seperti itu memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan hati mereka jauh daripada Dia; dari luar mereka tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.
|
(0.71) | (Mrk 6:45) |
(sh: Menyedihkan dan ironis (Selasa, 11 Maret 2003)) Menyedihkan dan ironisTindakan para murid Yesus ini memang menyedihkan, bahkan patut ditertawakan. Mereka baru kembali dengan penuh percaya diri atas keberhasilan mereka mengusir setan-setan (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">6:12-13, 30), dan telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus yang luar biasa. Tetapi sekarang, mereka kembali bertindak seperti orang yang tidak pernah melihat kuasa Yesus (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">49). Kuasa yang bahkan setelah peristiwa ini nyata kembali melalui mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus di Genesaret (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">53-56). Seharusnya setelah segala yang telah mereka alami sampai pada momen waktu itu, para murid menunjukkan respons yang lebih dewasa dan lebih percaya. Karena kuasa-Nya telah mereka saksikan, pengutusan-Nya mereka terima, dan bahkan dalam nama-Nya mereka melakukan perbuatan ajaib. Seharusnya mereka dapat mulai mengerti siapa Dia yang menjadi Guru mereka, dan seperti apa kuasa yang dipunyai-Nya. Sepatutnya kita tersenyum ketika membaca nas ini; tersenyum kecut dan dengan penuh rasa maklum, juga menertawakan diri. Pesan yang disampaikan Markus melalui nas ini jelas sekali. Tindakan dan kepercayaan mereka belum memadai, tidak seperti apa yang seharusnya sudah mereka tunjukkan. Komentar Markus tegas dan pedas: hati mereka masih degil (ayat Ia+menegarkan+hati+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">52). Sepatutnya tindakan dan kepercayaan para murid sepadan dengan pengajaran yang mereka terima dan pelayanan yang mereka lakukan. Hal ini pula yang selalu harus tampak pada hidup tiap Kristen. Sumbangnya kesaksian gereja sering kali karena iman dan tindakan Kristen tidak sepadan dengan pengajaran yang mereka pegang. Pertanyaannya kini, masihkah kita menjadi murid yang degil? Renungkan: Tiap Kristen punya momen kegagalan. Tugas kita adalah agar perjalanan kehidupan iman kita tidak lagi menyedihkan dan ironis, melalui tindakan-tindakan iman. |
(0.71) | (Mrk 10:1) |
(sh: Cita-cita Allah (Selasa, 25 Maret 2003)) Cita-cita AllahSalah satu topik penting yang terus dibicarakan dan diperdebatkan di kalangan Kristen adalah perceraian. Dari dulu, gereja menggumuli bagaimana mengatasi persoalan ini. Namun, persoalan ini semakin pelik dan sulit dicarikan titik temunya karena masing-masing gereja memiliki persepsi sendiri. Bagaimana Alkitab memandang hal ini? Dengan tujuan hendak menguji apakah Yesus sepandangan dengan Musa, orang Farisi bertanya tentang perceraian. Namun usaha pengujian ini menjadi sia-sia karena ternyata Yesus justru balik bertanya mengenai apa yang Musa perintahkan. Kemungkinan besar, Yesus sudah tahu maksud orang-orang Farisi yang ingin mengadunya dengan pandangan Musa. Tetapi, orang-orang Farisi itu tidak menjawab apa yang diperintahkan tetapi apa yang diperbolehkan Musa. Memang, menurut Ulangan 24:1, Musa memperbolehkan perceraian dengan syarat ada surat perceraian. Yesus tidak menyangkal hal itu, tetapi ketentuan itu diberikan bukan berdasarkan perintah Allah, yang diberikan sejak awal penciptaan, tetapi untuk memuaskan kedegilan hati orang-orang zaman itu. Yesus menjelaskan dua hal penting tentang cita-cita Allah menciptakan laki-laki dan perempuan (lih. Kej. 1:27 dan 2:24). Pertama, pernikahan adalah rencana Allah. Di dalamnya laki-laki dan perempuan hidup dalam suatu persekutuan yang tak terpisahkan, saling berbagi, saling mengisi, saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan harus berlangsung seumur hidup. Kedua, laki-laki harus meninggalkan ayah dan ibunya untuk menjadi "satu daging" dengan istrinya. Artinya, mereka berada dalam persekutuan hidup yang utuh dan permanen. Karena itu tidak mungkin dipisahkan, bahkan dengan alasan apa pun! Renungkan: Pernikahan Anda dengan istri atau suami Anda adalah cita-cita Allah untuk Anda. Karena itu peliharalah perkawinan Anda sebagai bentuk syukur Anda kepada Allah. |
(0.71) | (Mrk 16:9) |
(sh: Kesan dan pesan (Senin, 21 April 2003)) Kesan dan pesanBagaimana respons para murid mendengar kabar tentang kebangkitan Yesus yang dibawa oleh para perempuan yang baru kembali dari kubur Yesus, dan dari dua orang murid ketika dalam perjalanan menuju Emaus? Mereka tidak mempercayai berita tersebut. Karena ketidakpercayaan itulah maka Yesus menampakkan diri kepada mereka, dan mencela ketidak-percayaan dan kedegilan hati mereka. Jika kita melihat kedekatan dan kebersamaan para murid dengan Yesus, rasanya mustahil jika mereka tidak mempercayai kebangkitan-Nya. Apa alasan mereka? Menurut Markus hal ini disebabkan oleh perbedaan persepsi tentang model mesias yang mereka nantikan. Murid-murid menantikan Mesias yang memiliki kekuasaan politis yang mampu mengenyahkan musuh-musuh Israel secara politis, dan membangun suatu negara yang damai dan makmur. Persepsi ini membuat mereka tidak siap menerima fakta bahwa Yesus Kristus, sang Mesias harus menderita dan mati. Sebaliknya, konsep Mesias menurut Yesus harus menderita (Mrk. 8:34). Model kemesiasan inilah yang tidak dimengerti oleh murid-murid. Walau demikian melalui penampakkan itu mereka diyakinkan. Lalu Yesus mengutus mereka ke seluruh dunia, untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Mereka juga diberikan kuasa untuk melakukan tanda-tanda mujizat. Menarik untuk diperhatikan adalah bahwa kabar sukacita bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana mereka mengalami Injil? Eksploitasi lingkungan secara tidak bertanggung jawab, pembakaran hutan, pembuangan limbah beracun, dlsb. menunjukkan bahwa berita sukacita itu tidak manusia sampaikan kepada mereka. Renungkan: Berita Injil semakin samar terdengar. Keadaan ini seharusnya mendorong gereja untuk makin giat memberitakan Injil. |
(0.70) | (Mrk 1:15) |
(full: KERAJAAN ALLAH.
) Nas : Mr 1:15 Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:
|