Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 361 - 380 dari 653 ayat untuk Belum (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12) (Rm 3:21) (full: KEBENARAN ALLAH. )

Nas : Rom 3:21

Frasa ini menunjuk kepada tindakan penebusan oleh Allah dalam lingkup dosa manusia; melaluinya, Dia, dengan cara yang adil (ayat Rom 3:26), memulihkan hubungan-Nya dengan kita serta membebaskan kita dari kuasa kejahatan (perhatikan PL, di mana bekerjanya keselamatan dan penyataan kebenaran pada dasarnya merupakan hal yang sama -- lih. Mazm 98:1-2; Yes 46:13; 51:5-8; 56:1; 62:1;

lihat cat. --> Mazm 32:2;

lihat cat. --> Yes 56:1-2).

[atau ref. Mazm 32:2; Yes 56:1-2]

  1. 1) Penyataan mengenai kebenaran Allah di dalam Injil belum berakhir. Sebagai kuasa Allah untuk keselamatan yang mendampingi seorang percaya, maka kebenaran itu selalu segar dan relevan

    (lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).

  2. 2) Kebenaran dari Allah ini datang kepada kita melalui iman dalam Yesus Kristus (ayat Rom 3:22).
(0.12) (Rm 7:22) (full: AKU SUKA AKAN HUKUM ALLAH. )

Nas : Rom 7:22

Banyak orang di bawah hukum PL mendapati bahwa dalam hati (jiwa dan pikiran) mereka menyukai hukum dan perintah Allah itu (bd. Mazm 119:1-176; Yes 58:2). Akan tetapi, pada saat yang sama, selama pertolongan diharapkan hanya dari hukum, nafsu-nafsu dosa masih berkuasa (ayat Rom 7:23). Demikian juga, saat ini di dalam gereja mungkin ada orang yang mengakui kebenaran, kemurnian, dan kesempurnaan Injil Kristus, namun karena belum mengalami kasih karunia Kristus yang melahirkan kembali, mereka menemukan dirinya masih terbelenggu dosa. Sementara kita berusaha hidup bebas dari perhambaan dosa dan kedursilaan, semua usaha kita akan sia-sia jika kita tidak sungguh-sungguh dilahirkan kembali, diperdamaikan dengan Allah, ditebus dari kuasa Iblis dan dijadikan manusia baru di dalam Kristus, serta hidup baru di dalam Roh (Yoh 3:3; Rom 8:1-39; 2Kor 5:17).

(0.12) (1Kor 13:2) (full: AKU SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA. )

Nas : 1Kor 13:2

Mereka yang hidupnya dipenuhi dengan "kegiatan keagamaan" belum tentu menyenangkan hati Allah; bahkan, bisa jadi mereka itu sama sekali bukan orang percaya. Misalnya, mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh, bernubuat, mempunyai pengetahuan atau melakukan pekerjaan-pekerjaan iman yang besar, namun pada saat yang sama kekurangan kasih dan kebenaran yang seperti Kristus, maka mereka itu "sama sekali tidak berguna" di pemandangan Allah. Menurut pertimbangan Allah, kerohanian dan pernyataan iman mereka itu hampa (ayat 1Kor 13:1), dan mereka tidak memiliki tempat yang sesungguhnya dalam kerajaan-Nya (bd. 1Kor 6:9-10). Mereka tidak saja berkekurangan dalam kepenuhan Roh, tetapi diri mereka juga tidak didiami oleh Roh. Manifestasi rohani melalui mereka tidak berasal dari Allah tetapi dari roh yang lain, yaitu roh jahat

(lihat cat. --> Kis 8:21;

lihat cat. --> 1Yoh 4:1;

[atau ref. Kis 8:21; 1Yoh 4:1]

lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).

Yang penting bagi iman Kristen yang sejati ialah kasih yang diungkap melalui suatu etika yang tidak menyakitkan orang lain dan yang bertekun dalam kesetiaan kepada Kristus dan Firman-Nya (juga

lihat cat. --> 1Kor 13:13).

[atau ref. 1Kor 13:13]

(0.12) (Ef 1:1) (full: )

Penulis : Paulus

Tema : Kristus dan Gereja

Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M

Latar Belakang

Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7).

Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.

Tujuan

Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam Ef 1:15-17. Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus (mis. Ef 4:1-3; Ef 5:1-2). Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus"(Ef 1:3-14; Ef 3:10-12) untuk gereja (Ef 1:22-23; Ef 2:11-22; Ef 3:21; Ef 4:11-16; Ef 5:25-27) dan untuk setiap orang (Ef 1:15-21; Ef 2:1-10; Ef 3:16-20; Ef 4:1-3,17-32; Ef 5:1--6:20).

Survai

Secara paling sederhana PB terdiri atas dua tema dasar:

  1. (1) bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan
  2. (2) bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu.

Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal 4-6 (Ef 4:1--6:24) difokuskan pada yang kedua.

  1. (1) Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab (Ef 1:3-14). Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (Ef 1:3-6), karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (Ef 1:7-12), dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita (Ef 1:13-14). Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (Ef 2:1-10) dan dengan sesama umat tertebus (Ef 2:11-15), dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef 2:16-22). Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi," (Ef 1:10).
  2. (2) Pasal 4-6 (Ef 4:1--6:24) pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita.

Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup, ditekankan tiga kategori luas.

  1. (1) Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan terpisah dari dunia. Mereka dipanggil untuk "kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Ef 1:4), "menjadi bait Allah yang kudus" (Ef 2:21), "hidup ... berpadanan dengan panggilan (mereka) itu" (Ef 4:1), "mencapai ... kedewasaan penuh" (Ef 4:13), hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24), "hiduplah di dalam kasih" (Ef 5:2; bd. Ef 3:17-19), dan menjadi kudus "dengan ... firman" (Ef 5:26) agar Kristus bisa memperoleh "jemaat ... tanpa cacat atau kerut ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:27).
  2. (2) Orang percaya dipanggil kepada suatu cara hidup baru dalam hubungan keluarga dan kerja (Ef 5:22--6:9). Semua hubungan ini hendaknya dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang percaya berbeda sekali dari masyarakat sekular di mana mereka hidup.
  3. (3) Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali (Ef 6:10-20).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai surat ini.

  1. (1) Penyingkapan kebenaran teologis akbar dalam pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah (Ef 1:15-23); yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah (Ef 3:14-21).
  2. (2) "Di dalam Kristus", sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus".
  3. (3) Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat Efesus.
  4. (4) Beraneka segi dari peranan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen ditekankan (Ef 1:13-14,17; Ef 2:18; Ef 3:5,16,20; Ef 4:3-4,30; Ef 5:18; Ef 6:17-18).
  5. (5) Surat Efesus kadang-kadang dianggap sebagai "surat kembar" dengan Kolose, karena persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar kedua surat itu).
(0.12) (1Yoh 3:6) (full: BERADA DI DALAM DIA. )

Nas : 1Yoh 3:6

Kata-kata "berada di dalam Dia" dan "lahir dari Allah" (ayat 1Yoh 3:9) adalah ungkapan sepadan. Hanya mereka yang tetap berada di dalam Allah akan tetap lahir dari Allah

(lihat cat. --> Yoh 15:4;

[atau ref. Yoh 15:4]

lihat art. PEMBAHARUAN).

(0.12) (Why 2:4) (full: MENINGGALKAN KASIHMU YANG SEMULA. )

Nas : Wahy 2:4

Hal ini menunjuk kepada kasih dan pengabdian mula-mula orang Efesus yang begitu dalam kepada Kristus dan Firman-Nya (Yoh 14:15,21; 15:10).

  1. 1) Peringatan ini mengajarkan kita bahwa hal mengetahui doktrin yang benar, menaati beberapa perintah, dan beribadah di dalam gereja saja belum cukup. Terutama sekali, jemaat harus memiliki kasih yang sepenuh hati kepada Yesus Kristus dan segenap Firman-Nya (2Kor 11:3; bd. Ul 10:12).
  2. 2) Kasih yang tulus bagi Kristus menghasilkan pengabdian yang ikhlas kepada-Nya, kehidupan yang bersih dan kasih akan kebenaran (2Kor 11:3;

    lihat cat. --> 2Taw 30:6;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Mat 22:39;

    lihat cat. --> Yoh 21:15).

    [atau ref. 2Taw 30:6; Mat 22:37,39; Yoh 21:15]

(0.12) (Kel 25:18) (jerusalem: kerub) Kata (Ibrani) kerub ini bersesuaian dengan kata karibu dalam bahasa Babel. Karibu itu ialah makhluk gaib, setengah manusia dan setengah binatang, yang menjaga kuil-kuil dan istana-istana. Menurut apa yang dikatakan Alkitab tentang kerub itu dan sesuai dengan gambarnya yang masih tersedia, maka kerub itu berupa "sfinks" bersayap. Dalam bait Allah di Yerusalem kerub-kerub melingkupi tabut perjanjian, 1Ra 6:23-28. Dalam ibadah kepada Tuhan kerub-kerub itu (dengan pasti) baru mulai berperan semenjak tabut perjanjian itu ada di Silo. Sebab tentang Silo dikatakan bahwa di sana "Tuhan bersemayam di atas para kerub", 1Sa 4:4; 2Sa 6:2; bdk 2Ra 19:15; Maz 80:2; 99:1 atau "mengendarai kerub", 2Sa 22:11; bdk Maz 18:11. Menurut Yeh 1 dan Yeh 10 kerub-kerub menarik kereta Allah. Selama Israel di gurun kerub-kerub belum berperan dalam ibadatnya. Kerub-kerub yang ada dalam bait Allah bangunan Salomo, hilang lenyap bersama-sama dengan tabut perjanjian. Dalam bait Allah yang didirikan sesudah pembuangan ada dua kerub kecil pada tutup pendamaian, bdk catatan Kel 25:7
(0.12) (Ul 18:1) (jerusalem) Menurut Ulangan semua orang Lewi dapat menjabat imam. Karena itu dipakai istilah "imam-imam orang Lewi", Ula 21:5; 24:8; 31:9; bdk Ula 17:9. Tetapi jabatan itu hanya boleh dijalankan di Yerusalem, Ula 18:6-7, di mana orang Lewi mendapat nafkahnya dari mezbah, Ula 18:1-5. Orang Lewi terlalu banyak jumlahnya, sehingga tidak semua dapat menjabat di satu tempat kudus itu. Karena itu banyak orang Lewi tinggal di pedalaman. Dianjurkan supaya mereka (sama seperti pendatang, janda dan piatu) diberi nafkah oleh orang beriman, Ula 12:18-19, dll. Perbedaan antara imam dan orang Lewi (pembantu imam) di zaman Ulangan belum ada. Tetapi perbedaan itu mulai disiapkan oleh karena pada kenyataannya ada orang Lewi yang menjabat imam di tempat kudus pusat dan ada orang Lewi di daerah yang tidak menjabat imam.
(0.12) (Mzm 5:11) (jerusalem: namaMu) Nama ialah diri Allah sendiri sejauh menyatakan diri kepada manusia dengan kekuatan dan kebaikanNya; bdk Maz 8:2+.
(0.12) (Kid 6:13) (jerusalem: Kembalilah....) Suatu seruan dari pihak iringan, Kid 6:13 dan sebuah pertanyaan dari pihak penyair sendiri, Kid 6:13 menjadi peralihan dari puji-pujian bagi mempelai perempuan, Kid 6:4-10 kepada puji-pujian berikut, Kid 7:1-5
(0.12) (Kid 8:6) (jerusalem) Kedua ayat ini diucapkan oleh mempelai perempuan. Sampai sekarang Kidung Agung belum mengatakan apa sebenarnya cinta itu. Di sini mempelai perempuan menyatakannya dengan kata tandas, tegas lagi indah: Cinta mempunyai kekuatan tak terkalahkan; ia tidak tertahan dan nilainya tidak bertara. Dalam dipahami mengapa sajak ini dipilih menjadi penutup dan puncak Kidung Agung.
(0.12) (Yes 2:6) (jerusalem) Sajak ini (yang kesatuannya terasa dalam diulangnya ungkapan yang sama dalam Yes 2:9,11,17 dan Yes 2:10,19,21) agaknya dibawakan nabi Yesaya waktu bangsa Yehuda menikmati masa kemakmuran dan kesejahteraan di zaman pemerintahan raja Uzia dan Yotam. Tetapi mungkin juga sajak ini mengenai kerajaan Samaria yang belum menempuh masa kekacauan dan kerusuhan serta kemerosotan yang tidak lama lagi akan meruntuhkan kerajaan Israel. Dalam sajak ini nabi menubuatkan turun tangan Tuhan yang mendahsyatkan.
(0.12) (Yeh 40:1) (jerusalem: Dalam tahun) Bagian terakhir kitab Yehezkiel, bab 40-48, menyajikan semacam bagan terperinci pemulihan keagamaan dan kebangsaan umat Israel di Palestina. Nabi Yehezkiel berpangkal pada masa yang lampau yang ternyata dikenalnya baik-baik. Tetapi ia mencoba menyesuaikan hukum lama dengan keadaan baru dan iapun memanfaatkan pengalaman umat belum lama berselang. Maksudnya ialah mencegah umat Israel dari godaan dan kesalahan yang dahulu mengakibatkan keruntuhannya. Begitulah nabi Yehezkiel nampak sebagai organisator yang ingin mewujudkan pembaharuan yang sudah lama diharapkan dan diinginkan. Apa yang dahulu dijanjikan nabi Yehezkiel sehubungan dengan pemulihan umat dan mengenai perjanjian yang baru menurut bahwa jemaat Yahudi diorganisasikan secara lain dari dahulu. Memang di zaman nabi Yehezkiel segenap bangsa Israel perlu dibangun kembali. Karena itu Yehezkiel sempat memberi Israel semacam "piagam pembangunan" yang menjadi dasar segenap usaha dan pengharapan di masa kemudian dari Yehezkiel, mulai dengan Ezra sampai dengan kitab Wahyu yang berkata tentang "Yerusalem sorgawi". Umat Kristen agaknya mengartikan semuanya itu begitu rupa sehingga mengenai kekudusan yang dicita-citakan, Yeh 44:23; 43:7, dan kehadiran Allah, Yeh 48:35, sebagaimana yang terujud dalam Gereja Kristus
(0.12) (Mat 22:32) (jerusalem) Kalau Allah melindungi seseorang atau suatu bangsa begitu rupa sehingga menjadi "Allah mereka", maka tak mungkin perlindunganNya itu kurang sempurna atau pura-pura saja, sehingga orang atau bangsa itu masih dapat jatuh binasa. Bahwasanya kasih Allah benar-benar abadi belum jelas dipahami atau dinyatakan oleh pewahyuan alkitabiah semula. Karena itu orang percaya akan adanya "Syeol", dunia orang mati, tanpa kebangkitan (Yes 3:10-20; Maz 6:6; Maz 88:11-13)., Orang Saduki berpegang teguh pada kepercayaan tradisionil itu, Kis 23:8+. Tetapi wahyu Tuhan memang maju dan lama kelamaan wahyu alkitabiah memahami dan meneguhkan bahwa kasih Allah memang abadi, sehingga tidak membiarkan orang benar jatuh binasa, Maz 16:10-11; Maz 49:16; Maz 73:24; maka dinyatakan bahwa orang akan hidup kembali, Wis 3:1-9, seluruh manusia termasuk kejasmaniannya, Dan 12:2-3; 2Ma 7:9,14,23; 12:43-45; 14:46. Pewahyuan terakhir itu diteguhkan oleh Yesus dengan menyatakan bahwa hal itu menurut maksud Allah sesungguhnya sudah tersembunyi dalam kalimat Kel 3:6 yang dikutip olehNya.
(0.12) (Yoh 2:4) (jerusalem: Mau apakah engkau dari padaKu) Harafiah: apa mengenai Aku dan engkau. Ini sebuah ungkapan dari bahasa Ibrani yang sering terdapat dalam perjanjian lama, Hak 11:12; 2Sa 16:10; 2Sa 19:23; 1Ra 17:18 dll. Ungkapan itu dipakai untuk menolak permintaan seseorang yang dianggap kurang tepat, bahkan dipakai untuk menyatakan bahwa orang tidak mau mempunyai hubungan apapun dengan orang lain. Hanya konteks saja yang memungkinkan menentukan artinya yang tepat. Dalam ayat ini Yesus hanya menyatakan kepada ibuNya "saatNya" belum tiba
(0.12) (Yoh 14:26) (jerusalem) Setelah Yesus pergi maka Roh Kudus akan menggantinya pada kaum beriman, Yoh 14:16,17; 16:7; bdk Yoh 1:33+. Ia adalah Parakletos, pengacara yang menjadi pengantara mereka di hadapan Bapa, bdk 1Yo 2:1, pembela mereka di hadapan pengadilan manusiawi, Yoh 15:26,27; bdk Luk 12:11-12; Mat 10:19-20 dsj; Wah 5:14. Dia itulah "Roh Kebenaran" Yoh 8:32+, yang memimpin mereka kepada seluruh kebenaran, Yoh 16:13, oleh karena Ia membuat mereka memahami diri Kristus yang begitu rahasia: bagaimana Kristus menggenapi Kitab Suci, Yoh 5:39+; manakah makna perbuatan serta "tanda-tandanya", Yoh 14:16; 16:13; 1Yo 2:20 dst, 27, Rom 8:16 pendeknya segala sesuatunya yang dahulu belum mereka mengerti, Yoh 2:22; 12:16; 13:7; 20:9. Dengan jalan itu Roh Kudus memberi kesaksian tentang Kristus, Yoh 15:26; 1Yo 5:6-7, dan mendatangkan malu kepada dunia yang tidak percaya, Yoh 16:8-11. Bdk Luk 24:49+; Rom 5:5+.
(0.12) (1Kor 7:1) (jerusalem) Dalam bab ini Paulus tidak membicarakan perkawinan dan hidup wadat pada umumnya, tetapi menjawab satu demi satu pertanyaan yang diajukan kepadanya. Berturut-turut ia membahas; tentang orang yang sudah kawin (pasangan Kristen, 1Ko 7:1-11, orang Kristen yang kawin dengan orang yang bukan Kristen, 1Ko 7:12-16); tentang orang yang tidak/belum kawin (gadis, 1Ko 7:25-35, yang bertunangan, 1Ko 7:36-38, janda-janda 1Ko 7:39-40). Pegangan umum untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan diutarakan dalam 1Ko 7:17,20,24, yaitu: Tiap-tiap orang hendaknya tetap hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil untuk masuk Kristen. Urutan pikiran tidak terlalu ketat, sehingga kerap kali hidup tidak kawin disinggung sehubungan dengan perkawinan dan sebaliknya. Dengan jalan itu Paulus menyarankan bahwa kedua keadaan hidup itu saling melengkapi dan tidak dapat dimengerti terlepas satu sama lain.
(0.12) (2Kor 11:16) (jerusalem: Kuulangi lagi) Belum pernah Paulus mengatakannya. Sebaliknya, bdk 2Ko 11:1. Ungkapan semacam itu menyatakan bahwa Paulus tidak terlalu memperhatikan apa persis dikatakannya kalau menulis dengan hati yang bergelora. "Kebodohannya", 2Ko 11:1,17,19,21,23; 12:11 (yang sesungguhnya bukan kebodohan, 2Ko 11:16; 12:6) ialah: bermegah-megah "menurut daging" (terjemahan secara duniawi), 2Ko 11:18, artinya: atas kebangsaannya, 2Ko 11:22, atas karya dan penderitaannya, 2Ko 11:23-26, dan atas penglihatan-penglihatan serta penyataan-penyataan yang diterimanya, 2Ko 12:1-5. Hanya Paulus dapat berbuat demikian dengan tidak menjadi "bodoh", oleh karena berkata benar, 2Ko 12:6. Ia berbuat demikian dengan maksud membandingkan diri dengan lawan-lawannya di bidang mereka sendiri, 2Ko 11:21-23, dan menanggulangi mereka yang mencemoohkannya, 2Ko 11:5-12; 12:11-15. Tetapi hanya terpaku ia membanggakan semuanya itu, 2Ko 12:11. Dasar kebanggaan yang sesungguhnya ialah kelemahan Paulus, 2Ko 11:30; 12:5,9, sebab justru kelemahan itulah yang menyatakan kekuasaan Kristus, 2Ko 12:9. Memanglah kelemahan Paulus jelas membuktikan bahwa kekuatannya yang luar biasa tidak berasal dari dirinya, melainkan dari Allah, 2Ko 4:7+.
(0.12) (Kel 32:1) (sh: Menyembah buatan tangan sendiri. (Selasa, 16 September 1997))
Menyembah buatan tangan sendiri.

Umat Israel tidak sabar lagi. Mereka sudah menyaksikan guruh mengguntur, gunung berasap, dan Musa mendaki Gunung Sinai menghadap Tuhan. Tetapi sudah lama Musa belum juga turun gunung. Tuhan Allah tak kelihatan. Orang Israel menjadi bingung dan gelisah. Mereka lebih suka menyembah patung anak lembu yang dibuat dari emas, seperti yang disembah di Mesir daripada percaya kepada Allah yang tidak kelihatan, Pencipta segala sesuatu. Apakah Anda pernah bingung karena kehadiran Allah tidak kelihatan dalam pergumulan Anda? Pernahkah Anda tak sabar menunggu bimbingan Tuhan, lalu tergoda untuk bergerak sendiri sambil mempercayai perbuatan manusia?

Doa syafaat Musa. Murka Allah terlihat dengan menyebut Israel, "bangsamu" kepada Musa (ayat 7). Tuhan menjauhkan diri dari bangsa Israel, bahkan mau membinasakan mereka. Tetapi Musa mendoakan bangsanya dengan menyebut "umatMu". Ia mengingatkan Allah tentang apa yang telah Ia kerjakan, tentang Nama baik Allah dan tentang janji-Nya terhadap bangsa Israel. Itulah tiga dasar kuat untuk doa-doa kita juga.

Renungkan: Doa syafaat dapat mengandung dampak politis, ekonomi, dan sosial yang luas bagi suatu bangsa.

(0.12) (Bil 31:25) (sh: Luar biasa (Senin, 22 November 1999))
Luar biasa

Perkiraan kekuatan musuh dapat dilihat dari besarnya jarahan yang didapat yaitu 808.000 ternak dan 32.000 gadis yang berhasil ditawan. Tradisi waktu itu, perempuan akan menikah pada usia yang sangat remaja, jadi jika ada 32.000 yang belum menikah dapat dikatakan bahwa itu adalah jumlah yang kecil. Walaupun kekuatan musuh luar biasa besarnya, namun di pihak Israel tidak ada satu pun yang hilang. Siapa yang mampu berbuat seperti itu selain Yahweh? Ketika menghadapi "perang" dalam kehidupan kita, tujukanlah pandangan kepada Allah, sehingga kehebatan dan kekuatan musuh tidak nampak kuasanya, karena kuasa-Nya jauh melampaui segala kuasa mana pun.

Sikap berterima kasih. Respons tepat yang dilakukan oleh bangsa Israel yaitu memberikan semua emas yang diperolehnya sebagai persembahan. Ucapan syukur atau rasa terima kasih yang tak putus-putusnya demikian hanya akan dimungkinkan apabila orang-orang tersebut telah mengenal Allah dan mempercayai perbuatan-perbuatan-Nya. Demikianlah umat menyatakan persembahan sebagai wujud nyata ibadah syukur kepada Allah.

Renungkan: Bagaimanakah respons kita terhadap berkat Allah? Semakin kita menghayati dan mengenal Sang Pemberi, maka ibadah syukur kita semakin nyata dalam tindakan praktis.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA