Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 321 - 340 dari 383 ayat untuk tidak tahukah kamu AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.19) (Yak 5:19) (full: JIKA ADA DI ANTARA KAMU YANG MENYIMPANG. )

Nas : Yak 5:19-20

Orang percaya harus melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membalikkan mereka yang menyimpang dari kebenaran (mis. Gal 4:19; 6:1; 2Tim 2:18,25-26; Yud 1:22-23). Keselamatan seorang saudara yang mulai mundur seharusnya selalu menjadi prioritas masyarakat Kristen. Jikalau orang murtad kembali kepada Kristus, maka orang yang membawanya akan menyelamatkan orang berdosa itu "dari maut", yaitu kematian rohani dan pemisahan abadi dari Allah (bd. Rom 6:23; Gal 6:8; Wahy 20:14).

(0.19) (1Ptr 5:7) (full: IA YANG MEMELIHARA KAMU. )

Nas : 1Pet 5:7

Pemeliharaan Allah di tengah-tengah kesulitan setiap anak-Nya adalah suatu kebenaran yang ditekankan sepanjang Firman Allah (lih. Mazm 27:10; Mazm 37:5; 40:18; 55:23; Mat 6:25-34; 10:29-31; 11:28-30;

lihat cat. --> Fili 4:6).

[atau ref. Fili 4:6]

Semua ketakutan, kekuatiran, dan keprihatinan harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah (bd. Mazm 55:23; Luk 12:11-12;

lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.19) (Yoh 10:34) (jerusalem: kamu adalah allah) Perkataan itu tertuju kepada para hakim yang disebut "ilah" secara kiasan karena jabatannya. Sebab memanglah "penghakiman berasal dari Allah", Ula 1:17; 19:17; Kel 21:6; Maz 58. Dengan sebuah argumentasi "a fortiori", sebagaimana lazim di kalangan para rabi, Yesus mengambil kesimpulan: jangan berteriak: Hojat, mana kala Yang Kudus dari Allah dan UtusanNya menyebut diriNya Anak Allah. Selanjutnya nasib Yesus terkait (bdk Yoh 19:7) pada gelar "Anak Allah" itu, Yoh 10:36; bdk Yoh 5:25; 11:4,27; 20:17,31. Lihat Mat 4:3+.
(0.19) (Kis 17:28) (jerusalem) Propaganda monoteisme oleh orang Yahudi sudah biasa mengemukakan bahwa manusia dijadikan "menurut gambar dan rupa Allah", Kej 1:26-27; Wis 2:23; Sir 17:1-8, dengan maksud memperlihatkan betapa bodohnya penyembahan berhala
(0.19) (2Kor 1:22) (jerusalem: tanda milikNya) Meterai tanda milikNya itu ialah: atau Roh Kudus yang dikurniakan kepada semua orang beriman (barangkali disinggung upacara inisiasi Kristen), bdk Efe 1:13+; Efe 4:30+; 1Yo 2:20+, 1Yo 2:27+; atau pengudusan bagi jabatan rasul (kalau demikian, "kita" menjadi "kami" dan diperlawankan dengan "kamu" dalam 2Ko 1:21), yang memberikan karunia Roh Kudus yang khusus, yang membuat sang rasul menjadi utusan setia dari kesetiaan Allah yang telah menjadi nyata dalam diri Kristus, 2Ko 1:17-20. Perhatikanlah bahwa dalam 2Ko 1:21-22 ketiga diri ilahi disebut.
(0.19) (2Kor 8:14) (jerusalem: kelebihan kamu) Paulus hanya mengajak orang-orang Korintus untuk memberi dari kelebihan, meskipun orang-orang Kristen di Makedonia yang sangat miskin memberi "melampaui kemampuan" mereka, 2Ko 8:2-3. Bdk Mar 12:41-44 dsj. Tetapi dengan menganjurkan teladan Kristus, 2Ko 8:9, Paulus diam-diam mendorong mereka untuk meniru kemurahan hati saudara-saudara di Makedonia
(0.19) (Kis 18:10) (full: SEBAB AKU MENYERTAI ENGKAU. )

Nas : Kis 18:10

Perkataan ini kepada Paulus tidak menunjuk kepada kehadiran umum Kristus di mana-mana, yaitu, kemahahadiran-Nya (bd. Kis 17:26-28; Mazm 139:1-24; Yer 23:23-24; Am 9:2-4). Sebaliknya yang dimaksudkan adalah kehadiran-Nya yang khusus yang menyertai anak-anak-Nya yang setia. Kehadiran Kristus ini berarti bahwa Dia sendiri hadir untuk menyampaikan kasih, persekutuan, dan kehendak-Nya kepada kita. Dia hadir untuk bertindak dalam setiap situasi kehidupan kita untuk memberkati, menolong, melindungi, dan menuntun.

  1. 1) Kita dapat belajar sesuatu tentang kebenaran "Kristus menyertai kita" dari bagian-bagian PL di mana Allah mengatakan bahwa Dia menyertai umat-Nya. Ketika Musa takut untuk kembali ke Mesir, Allah mengatakan, "Bukankah Aku akan menyertai engkau?" (Kel 3:12). Ketika Yosua menggantikan Musa sebagai pemimpin bangsa Israel, Allah berjanji, "Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" (Yos 1:5). Allah memberi semangat kepada orang Israel dengan kata-kata ini, "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau ... Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau" (Yes 43:2,5).
  2. 2) Dalam PB, Matius menyatakan bahwa maksud kedatangan Yesus ke dunia ialah supaya kehadiran Allah dengan umat-Nya tercapai. Nama-Nya ialah "Imanuel" yang artinya "Allah menyertai kita" (Mat 1:23). Lagi, pada akhir Injilnya, Matius mencatat janji Yesus kepada para murid-Nya, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Markus menutup Injilnya dengan kata-kata, "Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru dan Tuhan turut bekerja" (Mr 16:20).
(0.19) (Luk 9:10) (sh: Memberi perhatian (Sabtu, 31 Januari 2004))
Memberi perhatian

Kita perlu memberi perhatian kepada orang-orang yang kita layani. Bentuk perhatian itu beragam. Bisa berupa kesediaan mendengar, keterbukaan untuk menerima kehadirannya atau ketulusan dalam memberi apa yang orang-orang tersebut butuhkan. Yesus memberi contoh yang baik dalam memberi perhatian kepada orang banyak di Betsaida dalam perikop ini.

Pertama, perhatian Yesus kepada murid-murid-Nya (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10). Yesus memberi perhatian khusus kepada murid-murid-Nya, sekembali dari pelayanan dengan memberi waktu dan tempat khusus untuk mendengarkan cerita murid-murid. Dapat dibayangkan betapa bahagianya murid-murid berbagi cerita dengan Sang Guru dan betapa hangatnya Yesus menyimak cerita murid-murid-Nya.

Kedua, perhatian Yesus kepada orang banyak (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11-17). Yesus tidak merasa terganggu ketika orang banyak mengikuti-Nya. Ia bahkan melayani mereka dengan memberitakan Injil Kerajaan Allah dan memberi kesembuhan kepada orang sakit. Meski murid-murid-Nya kuatir akan tempat penginapan dan kebutuhan makanan, namun Yesus menegaskan: “Kamu harus memberi mereka makan!” Dengan lima roti dan dua ikan mereka harus memberi makan lebih dari lima ribu orang. Yesus mengajarkan mereka untuk tetap mengucap syukur dan membagi-bagikan apa yang ada. Hasilnya, ajaib! Mereka tidak berkekurangan, melainkan kenyang bahkan menyisakan dua belas bakul.

Melalui perikop ini kita mendapatkan pelajaran penting yaitu bahwa kita tidak hanya memerlukan kepekaan agar dapat memahami kebutuhan orang-orang yang kita layani, tetapi juga kepekaan agar dapat memberi perhatian secara tepat kepada orang yang kita layani. Allah akan menolong kita menjadi berkat bagi mereka.

Renungkan: Memberi perhatian kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan adalah wujud nyata dari kepedulian Allah kepada mereka.

(0.19) (Ef 2:1) (sh: Siapa manusia? (Senin, 7 Oktober 2002))
Siapa manusia?

Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat diberikan dari sudut biologis, sosiologis, dlsb. Alkitab menjawab pertanyaan ini dalam hubungan dengan Allah. Manusia diciptakan oleh Allah sehingga pertanyaan siapa manusia harus dilihat dari sisi penciptanya. Paulus dengan tepat dan kurat merumuskan siapa manusia. Tanpa Kristus semua manusia: mati, diperbudak dan dimurkai. Ketiga kata kerja ini melukiskan keadaan manusia.

Semua manusia tanpa kecuali sudah mati (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Universalitas keadaan manusia ini diungkapkan Paulus melalui pronominal ‘kamu’ (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1,2), dan ‘kita’ (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3). Etnis Yahudi yang mengklaim diri sebagai umat Allah tidak ada bedanya dengan etnis-etnis nonYahudi. Inilah artinya mati. Berikutnya, manusia diperbudak (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2). Apa atau siapakah yang memperbudak kita? Paulus menyebut tiga bentuk: [1]. Manusia mengikuti jalan dunia. Manusia diperbudak oleh system dan nilai-nilai duniawi yang menolak Allah. [2]. Manusia menaati penguasa kerajaan angkasa. Iblis dan pengikut-Nya memperbudak semua manusia dengan berbagai bentuk perhambaaan yang menindas. [3]. Manusia hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat. Perbuatan manusia mencerminkan perseteruannya dengan Allah. Berikutnya, manusia dimurkai Allah. Murka Allah tidak sama dengan emosi kemarahan manusia. Allah murka karena dosa bukan karena temperamen Allah yang tak terkendali. Murka Allah adalah respons-Nya ketika berhadapan dengan dosa.

Harus disadari bahwa gambaran ini adalah gambaran tentang keadaan manusia dalam hubungannnya dengan sesama manusia. Di hadapan sesame manusia tentu saja manusia terlihat saleh dan bermoral. Tetapi di hadapan Allah, sesaleh apa pun seseorang, tetap saja ia orang berdosa dan berada di bawah murka Allah. Kesalehan manusia seperti kain kotor di hadiran Allah.

Renungkan: Jika manusia tidak mengenal diri sendiri sulit sekali manusia menyadari betapa besar anugerah Allah. Mengenai siapa kita di hadapan Allah mengantar kita pada pengenalan akan Allah lebih dalam.

(0.18) (Luk 9:10) (sh: Memberi bukan karena memiliki (Sabtu, 22 Januari 2000))
Memberi bukan karena memiliki

Minta diperhatikan seringkali menjadi tuntutan kita daripada memberi perhatian kepada sesama. Ada banyak faktor penyebabnya. Pada umumnya sifat manusia egois, diri sendirilah yang menjadi target. Sebab itu berbagai alasan bisa saja muncul tatkala diperhadapkan pada kebutuhan orang lain yang perlu diperhatikan. Tidak ada dana, tidak ada waktu, bisa tetapi harus ada usaha ekstra, sulit penuh tantangan itu yang biasa membuat seseorang berdalih memberi perhatian, bantuan, atau pertolongan kepada sesama.

Yesus mengatakan: "Kamu harus memberi mereka makan!" kepada murid-murid di Betsaida. Siapkah Yesus dengan bekal yang cukup untuk 5000 orang lebih? Tidak! Murid-murid pun tidak. Ketidaksiapan dan kesulitan yang ada pada mereka membuat murid-murid mencari jalan pintas dan mengatakan: "Suruhlah orang banyak itu pergi!" Mereka pun letih dan ingin cepat-cepat beristirahat untuk membeli makanan perlu menempuh jarak yang jauh dan saat itu sudah larut malam. Memang bukan perkara mudah memberi perhatian kepada sesama kala kita tidak siap dan kondisi tidak mendukung. Namun Tuhan Yesus mengajar meski kemampuan terbatas tetap perlu ada usaha. Meski kondisi sepertinya tidak memungkinkan, perlu tetap mencari cara mengatasinya. Murid-murid memberikan apa yang ada pada mereka, lima roti dan dua ikan. Begitu ada upaya dan menyerahkan apa yang ada, Tuhan Yesus meminta murid-murid mengatur ribuan orang agar distribusi dapat dilakukan dengan mudah. Dan terjadilah mujizat. Lima ribu lebih orang makan kenyang dan masih sisa 12 bakul makanan.

Renungkan: Peristiwa ini dicatat di 4 Injil. Tentu suatu pengajaran yang penting bagi setiap murid Tuhan Yesus. Banyak orang di sekitar kita membutuhkan perhatian, pertolongan, dan bantuan kita. Semakin kita memperhatikan diri sendiri, semakin kita tidak peka pada kebutuhan sesama. Semakin kita memfokuskan perhatian pada kesulitan dan masalah diri, semakin kita tak ingin mengambil bagian dalam masalah sesama. Perlu belajar dari Tuhan Yesus yang siap sedia dalam segala keadaan, bersama Dia melayani sesama yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Kita dituntut memberi bukan karena kita sedang dalam keadaaan berlebih, tetapi dari apa yang kita miliki dapat dijadikan-Nya berkat bagi orang lain.

(0.18) (Mat 7:16) (full: DARI BUAHNYALAH KAMU AKAN MENGENAL MEREKA. )

Nas : Mat 7:16

Guru-guru palsu yang secara lahiriah tampaknya saleh, tetapi di dalam hati adalah "serigala yang buas" (ayat Mat 7:15), kadang-kadang dapat dikenal dari "buah" mereka. Buah guru palsu itu adalah sifat-sifat buruk yang nyata dalam kehidupan para pengikut mereka (lih. 1Yoh 4:5-6), seperti yang tertulis di bawah ini:

  1. 1) Mereka akan mengaku diri mereka sebagai orang Kristen, tetapi mereka lebih setia kepada tokoh-tokoh mereka daripada Firman Allah (ayat Mat 7:21). Mereka menyembah makhluk ciptaan dan bukan Penciptanya (bd. Rom 1:25).
  2. 2) Mereka lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri daripada kemuliaan dan kehormatan Allah. Ajaran mereka akan berpusat pada diri mereka dan bukan kepada Allah (ayat Mat 7:21-23;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3).

    [atau ref. 2Tim 4:3]

  3. 3) Mereka akan menerima ajaran dan tradisi manusia, bahkan yang bertentangan dengan Firman Allah (ayat Mat 7:24-27; 1Yoh 4:6).
  4. 4) Mereka akan mencari dan menanggapi pengalaman religius dan penyataan adikodrati sebagai kekuasaan yang mengesahkan kebenaran (ayat Mat 7:22-23), dan bukan memantapkan dirinya di dalam seluruh ajaran Firman Allah.
  5. 5) Mereka tidak mau menerima ajaran yang sehat, tetapi akan mencari guru-guru yang menawarkan keselamatan dengan "jalan lebar" yang tidak benar itu (ayat Mat 7:13-14,23;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3).

    [atau ref. 2Tim 4:3]

(0.18) (Luk 12:49) (sh: Api pemisahan dari Yesus (Sabtu, 28 Februari 2004))
Api pemisahan dari Yesus

Api di dalam Alkitab bisa melambangkan Roh Kudus yang membawa semangat menyala-nyala dalam hati orang percaya. Api juga bisa melambangkan kuasa Allah untuk memurnikan umat-Nya. Kelihatannya arti yang kedua inilah yang dipakai Yesus dalam pemberitaan-Nya di perikop ini.

Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi. Hal ini senada dengan apa yang Yohanes Pembaptis katakan tentang Yesus di bagian awal Injil Lukas ini. “Ia akan membaptis kamu dengan . . . api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya . . . debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:16-17)

Api pemisahan itu datang untuk memurnikan siapa milik Allah siapa yang bukan. Memang Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, tetapi sekaligus untuk menyatakan penghukuman bagi mereka yang menolak-Nya. Api pemisahan itu merupakan penderitaan yang menimpa manusia. Orang percaya akan tetap pada percayanya, walau api penderitaan itu begitu dahsyat.

Yesus sendiri juga harus melalui baptisan api itu (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:50). Yesus menerima baptisan itu bukan karena Ia berdosa, tetapi justru untuk membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah dan diutus Allah untuk menjadi agen pemurnian tersebut.

Akibat pemurnian tersebut akan terjadi pemisahan antara orang percaya dengan orang yang menolak untuk percaya. Yesus menguraikan pemisahan itu dengan ilustrasi perpecahan di antara keluarga (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">52-53). Gambaran keluarga yang terpecah sampai terjadi perlawanan di antara anggota keluarga sungguh mengerikan. Bukankah hal itu sudah terjadi ketika anggota keluarga yang bertobat harus dikucilkan dan bahkan dibunuh oleh anggota keluarga yang lain tidak percaya?

Renungkan: Apakah Anda sungguh-sungguh sudah menjadi milik Tuhan? Ingat, Tuhan tahu siapa milik-Nya!

(0.18) (1Kor 1:10) (sh: Bukan jasaku (Sabtu, 30 Agustus 2003))
Bukan jasaku

Perasaan diri sebagai yang paling besar dan benar sering membuat perpecahan dalam suatu kelompok yang semula rukun. Kita mengetahui bahwa perpecahan mendatangkan ketidaknyamanan bagi seluruh anggota. Inilah yang terjadi pada tahap-tahap awal terbentuknya jemaat Korintus.

Beberapa orang dari keluarga Kloe merasakan hal itu dan menyampaikannya kepada Paulus. Paulus menjawab sekaligus mengajarkan suatu pokok yang penting. Paulus menyebut bahwa masalah tersebut sebagai 'perselisihan di antara kamu' (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11). Masalah itu ditanggapinya dengan jelas. Namun, Paulus sendiri menolak untuk dijadikan pemimpin salah satu kelompok.

Sebaliknya, ia menegaskan bahwa Kristus sebagai pusat pemberitaan Kabar Baik, pusat yang mempersatukan; dan demi Nama yang diberitakan itu, jemaat tidak boleh terkotak-kotak (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10). Bahkan Paulus menegaskan bahwa pusat pemberitaan pemberita Injil adalah Kristus yang disalib dan bangkit. Tugas ini akan sulit dijalankan jika tidak mengandalkan campur tangan Tuhan (ayat 17- 25). Mereka yang mendengar tentang pemberitaan keselamatan oleh Kristus mungkin menolak untuk percaya dengan alasan seperti yang disampaikan oleh orang Yahudi, "mukjizat dulu, baru percaya", atau menertawakannya seperti orang Yunani (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18-23). Paulus menekankan bahwa pusat semua kegiatan pekabaran Injil kepada manusia berdosa adalah karya penyelamatan Allah (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">24,25).

Paulus memberikan teladan kepada kita, bagaimana potensi-potensi perpecahan dalam kumpulan orang percaya perlu dikenali, diungkapkan, dan kemudian diarahkan kepada pusat perhatian gereja yaitu Tuhan Yesus Kristus. Suatu hal yang hanya dapat diterima karena panggilan dan kekuatan dari Allah.

Renungkan: Para pemimpin umat jangan menghimpun pengikut untuk diri sendiri, melainkan dengan rendah hati minta hikmat dan kekuatan Allah untuk mengabarkan Kristus secara benar.

(0.18) (Ef 1:7) (sh: Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah (Sabtu, 1 November 2003))
Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah

Diangkatnya kita menjadi anak-anak Allah adalah dampak dari keputusan Allah memilih kita. Sebagai anak, ada hak yang harus kita terima dan ada kewajiban yang harus kita jalankan. Pernyataan Paulus ini, merupakan adaptasi dari hukum Romawi saat itu yang menetapkan bahwa anak yang diadopsi juga harus memiliki dan menikmati hak yang sama dengan anak kandung.Pertanyaan buat kita adalah siapa saja anak-anak Allah itu? Paulus menegaskan bahwa anak-anak Allah tidak hanya terdiri dari etnis Yahudi saja, tetapi juga etnis non Yahudi. Hal ini jelas melalui kata “kami” (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11,12), dan kata “kamu juga” (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13). Kedua etnis ini sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yaitu Yesus Kristus (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan dimeteraikan dengan Roh Kudus sebagai tanda bahwa mereka adalah sah milik Kristus (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13-14).

Kita adalah orang-orang Kristen yang juga anak-anak pilihan Allah di dalam Kristus. Kita sudah mengalami penebusan,pengampunan dosa oleh pengurbanan Kristus. Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan, sebagai tanggung jawab kita adalah: Pertama, hidup kudus dan tanpa cela. Dalam hal ini kita bertanggung jawab untuk meninggalkan perilaku cemar kita dan memasuki proses penyucian yang dilakukan oleh Roh Kudus. Kedua, bergandengan tangan dengan seluruh umat percaya membawa kasih Kristus yang telah kita terima dan alami kepada orang yang belum mengenal-Nya agar mereka pun dapat dipersatukan dalam karya penebusan-Nya.

Renungkan: Pancarkan kemuliaan Tuhan yang telah memilih dan memiliki kita secara utuh dan penuh melalui sikap hidup kita, sehingga dunia dapat melihat tanda bahwa kita adalah sah milik Allah.

(0.18) (Yoh 15:18) (sh: Menghadapi kebencian (Selasa, 19 Maret 2002))
Menghadapi kebencian

Sisi lainnya dari menjadi seorang Kristen adalah menjadi seorang yang berbeda dengan dunia dan bukan milik dunia (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19), dengan akibat dibenci dunia. Ini bukan sekadar akibat sampingan dari mengikut Kristus. Ini adalah bagian dari hakikat kekristenan kita dan dari konsekuensi kemuridan kita. Menderita dalam dunia ini adalah harga yang harus dibayar di dalam pengalaman kita sebagai orang Kristen. Karena dunia ini tidak mengenal Allah maka mereka membenci Kristus. Apabila mereka membenci bahkan sampai menyalibkan Yesus, bagaimana mungkin para murid-Nya diistimewakan lain dari sang Guru dan Tuhan yang mereka layani (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18,20)? Kita menjadi sasaran kebencian dunia karena kita berada di pihak Yesus dan Bapa (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21). Tetapi, mereka yang membenci itu tidak akan luput dari penghakiman sebab mereka pada dasarnya telah membenci Yesus sendiri (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">23-25). Pengalaman dibenci dunia menjadi suatu peneguhan akan kepemilikan Allah atas mereka yang menderita karena iman dan kasih kepada Kristus.

Tetapi, bersiap untuk menghadapi kebencian dan penderitaan tidak boleh dengan cara dan prinsip duniawi. Kebencian tidak dapat dikalahkan dengan kebencian. Kebencian dunia harus dihadapi dengan bergantung pada Roh Penolong yang diberikan Kristus untuk menguatkan dan menghibur para murid pada segala waktu dan keadaan, juga ketika mereka berada dalam kesulitan besar (ayat 26). Bersiap untuk menghadapi kebencian sama sekali tidak sama dengan balas membenci dunia. Kasih tidak melahirkan kebencian dan balas dendam kepada makhluk lain. Juga kasih tidak melahirkan sikap menunggu yang pasif. Di sini Yesus mengajarkan bahwa dalam keadaan seperti itu, "kamu juga harus bersaksi" (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15:27). Membalas kebencian dengan kasih adalah bagian dari kesaksian yang besar kuasanya. Bahkan ketika para murid Yesus dibawa ke ruang pengadilan, di sanalah kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus; Tuhan yang telah memilihnya (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15:18).

Renungkan: Tiga kali Tuhan berkata, "ingat" (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15:18, 15:20, 16:4a), dari dua kata kerja bahasa Yunani yang punya kemiripan arti dalam konteks ini. Semuanya menunjuk pada apa yang Yesus pernah katakan. Dalam tantangan iman, sangat penting kita terus mengingat firman Tuhan. Firman-Nya membuat kita kuat dan ingat akan Dia dan kebenaran-Nya.

(0.18) (2Tes 1:7) (full: UNTUK MEMBERIKAN KELEGAAN KEPADAMU. )

Nas : 2Tes 1:7

Walaupun Allah akan mulai membalas orang jahat (ayat 2Tes 1:6) pada awal kesengsaraan besar (pasal Wahy 6:1-17;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR),

pembalasan penuh (ayat 2Tes 1:6-9) baru akan terjadi pada akhir zaman ketika Tuhan Yesus datang ke dunia untuk penghakiman yang terakhir (ayat 2Tes 1:7-10; Wahy 19:11-21). Demikian juga, kelegaan sebagian akan datang kepada umat Allah ketika Dia memindahkan mereka dari dunia untuk tinggal bersama-sama Dia senantiasa

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

tetapi kelegaan sepenuhnya baru akan terjadi bila Tuhan Yesus datang kembali ke dunia bersama para saleh untuk menghukum kejahatan dan memerintah umat manusia. Kelegaan penuh berarti melihat Kristus "dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia" (ayat 2Tes 1:12). Hasilnya adalah kemenangan sempurna, ketika kebenaran berkuasa, dosa dikalahkan dan para pengikut Kristus yang setia dibenarkan (Wahy 6:9-11; 19:14-15).

(0.18) (Mat 24:44) (full: PADA SAAT YANG TIDAK KAMU DUGA. )

Nas : Mat 24:44

Sekali lagi Kristus menyebutkan bahwa kedatangan-Nya untuk orang percaya dari gereja-Nya akan terjadi pada saat yang tidak terduga dan tidak diketahui.

  1. 1) Peringatan ini bukan bagi orang kudus pada masa kesengsaraan besar

    (lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

    Satu-satunya cara untuk mencocokkan ajaran Kristus mengenai kedatangan-Nya yang tidak terduga (ayat Mat 24:42,44) dengan pernyataan-Nya mengenai kedatangan-Nya yang dinantikan (ayat Mat 24:33) adalah dengan beranggapan bahwa kedatangan-Nya kali kedua itu terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi kedatangan-Nya yang tidak terduga untuk mengangkat orang percaya dari bumi ini (bd. 1Tes 4:17;

    lihat cat. --> Yoh 14:3 dan

    lihat cat. --> Wahy 3:10;

    [atau ref. Yoh 14:3; Wahy 3:10]

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

    sedangkan tahap kedua adalah kedatangan-Nya pada akhir zaman pada saat yang dapat diduga (yaitu, sesudah kesengsaraan besar dan tanda-tanda alam, ayat Mat 24:29-30) untuk membinasakan orang fasik dan memulai pemerintahan-Nya di bumi ini (lih. ayat Mat 24:42; Wahy 19:11-21; Wahy 20:4).
  2. 2) Kedatangan Kristus kali kedua sebagai satu peristiwa yang terjadi dalam dua tahap sejajar dengan kedatangan Kristus yang dinubuatkan dalam PL; PL berbicara tentang satu kedatangan Mesias, namun melihat penggenapannya dalam dua tahap: kedatangan-Nya untuk mati karena dosa dan kedatangan-Nya untuk memerintah (lih. Yes 9:1-6; 40:3-5; bd. Yes 61:1-3 dengan Luk 4:18-19;

    lihat cat. --> Yes 9:6).

    [atau ref. Yes 9:6]

  3. 3) Peringatan Kristus untuk senantiasa siap sedia secara rohani bagi kedatangan-Nya yang tidak terduga (yaitu, keangkatan gereja) berlaku bagi semua angkatan orang Kristen prakesengsaraan besar (ayat Mat 24:15-29). Peringatan ini merupakan dorongan untuk senantiasa bertekun dalam iman.
(0.18) (2Ptr 2:1) (full: DI ANTARA KAMU AKAN ADA GURU-GURU PALSU. )

Nas : 2Pet 2:1

Roh Kudus berkali-kali mengingatkan bahwa akan ada banyak guru palsu dalam gereja. Peringatan mengenai guru dan pemimpin yang memperkenalkan bidat yang menghancurkan antara umat Allah ini sudah dimulai sejak Yesus sendiri (Mat 24:24-25;

lihat cat. --> Mat 24:11;

[atau ref. Mat 24:11])

dan dilanjutkan oleh Roh melalui Paulus (2Tim 3:1-5;

(lihat cat. --> 2Tes 2:7;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

[atau ref. 2Tes 2:7; 1Tim 4:1],

Petrus (ayat 2Pet 2:1-22), Yohanes (1Yoh 2:18; 1Yoh 4:1; 2Yoh 1:7-11), Yudas (Yud 1:3-4,12,18) dan surat Kristus kepada ketujuh jemaat

(lihat cat. --> Wahy 2:2;

lihat cat. --> Wahy 2:6;

[atau ref. Wahy 2:2,6]

lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.18) (Rm 16:25) (jerusalem) Kebanyakan naskah dan terjemahan kuno menempatkan doksologi (pujian) ini pada akhir bab 16. Tetapi dalam naskah-naskah lain terdapat pada akhir bab 15 atau bab 14, sedangkan naskah-naskah lain lagi tidak memuatnya sama sekali. Mengenai rumus meriah ini, bdk Efe 3:20; Yud 24:25. Dalam doksologia ini pokok-pokok utama surat Roma ditampilkan sekali lagi.
(0.18) (Mrk 8:27) (sh: Buat saya (Rabu, 19 Maret 2003))
Buat saya

Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kaisarea Filipi. Tempat ini adalah tempat politik penting di mana kaisar diakui sebagai Tuhan. Tempat ini juga merupakan supermarket berhala, tempat orang-orang memilih dewa-dewi untuk dibeli dan disembah. Maka, kita melihat bahwa pertanyaan Yesus mengenai siapa diri-Nya diajukan pada konteks yang tepat.

Yesus memulai dengan pertanyaan mengenai apa yang orang-orang katakan tentang Dia. Ini adalah kebiasaan masyarakat Mediterania purba. Zaman itu, identitas ditentukan bukan oleh diri sendiri, tetapi oleh komunitas. Identitas itu ditegaskan ulang oleh orang-orang lain. Maka, meskipun tentu Yesus mengetahui jawaban dari pertanyaan-Nya, di sini Ia benar-benar ingin mengetahui apa kata orang-orang dan ingin mendapatkan konfirmasi dan identifikasi dari murid-murid-Nya. Penilaian orang-orang lain menunjukkan ketidakmengertian mereka bahwa Yesus adalah yang akan menjadi penyelamat umat manusia sampai setuntas-tuntasnya.

Para murid pun ditanyai Yesus, "Menurut kamu ...". Petrus mewakili para murid dan menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, orang yang diutus dan diurapi Tuhan. Di sini Petrus menunjukkan bahwa bagi dirinya Yesus sungguh-sungguh bermakna. Kebenaran bukan hanya di otak, tetapi Petrus sungguh memahami bahwa Kristus itu adalah Mesias "bagi saya", "buat saya", "untuk saya". Sayang sekali, pemahaman Petrus keliru. Yesus menyatakan bahwa diri-Nya adalah Mesias yang akan menderita, dan mati, tetapi akan menang. Petrus bingung. Ia tidak siap menghadapi kenyataan bahwa Mesias harus menderita. Memang, kebenaran itu sudah ditunjukkan dalam hubungan personal, hanya ia masih harus merevisinya.

Renungkan: Kristus bukanlah doktrin, tetapi Penyelamat Anda secara pribadi, sekarang dan di sini. Siapakah Kristus bagi Anda? Siapkah Anda merevisi pemahaman Anda tentang Dia?



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA