(0.075445430188679) | (Kis 27:33) |
(sh: Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup (Senin, 21 Agustus 2000)) Gereja adalah tangan Allah yang memelihara hidupGereja adalah tangan Allah yang memelihara hidup. Karena Paulus, seluruh penumpang kapal yang berjumlah 276 jiwa selamat mencapai daratan tanpa cacat sedikit pun (34). Pengharapan yang disuarakan Paulus menjadi kenyataan. Yang menjadi pusat dari peristiwa itu adalah bagaimana Allah bekerja melalui Paulus dan bagaimana Allah bekerja bagi Paulus sehingga banyak orang diberkati. Setelah berhasil meyakinkan dan menenangkan para penumpang kapal yang panik, Paulus melanjutkan pelayanannya kepada mereka dengan memperhatikan kebutuhan fisik mereka. 14 hari puasa (terpaksa karena badai) membuat fisik mereka sangat lemah. Fisik yang lemah akan melemahkan hati dan semangat. Padahal kekuatan fisik sangat diperlukan untuk membawa kapal ke daratan terdekat. Walau Paulus sengaja tidak mendahulukan masalah rohani, namun ia tetap memperlihatkan kepada mereka tentang iman dan keyakinannya kepada Allah (35). Dan ini memberikan dampak yang besar bagi hati dan semangat mereka (36). Di samping itu, Allah juga bekerja secara tidak kentara bagi Paulus sehingga tidak hanya Paulus yang selamat dan dapat melanjutkan perjalanannya ke Roma, namun orang-orang lain pun mendapatkan berkat (42-43). Paulus adalah teladan yang indah tentang kehidupan yang dipakai Allah tidak hanya untuk memelihara kehidupan dan keselamatan fisik bagi sesama manusia namun juga menyelamatkan jiwa-jiwa terlepas dari kuasa dosa karena Injil Yesus Kristus yang ia wartakan. Hidupnya mempunyai kuasa dan makna bagi masa kini dan masa depan serta bagi kesejahteraan fisik dan rohani bagi umat manusia. Renungkan: Gereja-gereja yang berada di tengah masyarakat Indonesia yang masih terpuruk dalam kemelut ekonomi yang berkepanjangan, seharusnya mempunyai kuasa dan makna seperti Paulus. Karena itu sangat ironis jika gereja yang dimampukan untuk membangun gedung yang megah, mendirikan sekolah bergengsi, menyelenggarakan perayaan gerejawi secara mewah, dan jemaatnya hidup dalam kelimpahan berkat, sementara itu masyarakat di sekitarnya masih harus bergumul untuk sesuap nasi dan pendidikan dasar bagi anak- anaknya. Adalah sangat egois jika gereja hanya datang dengan sebuah ayat emas penginjilan kepada masyarakat yang berteriak dan menangis karena kemiskinan yang menghimpit. Hai Gereja, jadilah perpanjangan tangan Allah! |
(0.075445430188679) | (Kol 1:15) |
(sh: Tiada tandingnya (Rabu, 4 Juli 2001)) Tiada tandingnyaTiada tandingnya. Seorang Guru Sekolah Minggu sempat dibuat bingung oleh seorang anak yang berkomentar: “Panji lebih hebat dari Yesus, segala masalah dan kesulitan bisa diatasinya. Kalau berdoa kepada Tuhan Yesus, tidak dijawab”. Kita dapat menanggapi komentar di atas dengan tepat dan benar sesuai dengan pengenalan yang benar akan pribadi Yesus Kristus melalui bacaan hari ini. Di tengah pengajaran yang diterima jemaat Kolose yang menentang keunikan Yesus, Paulus perlu menegaskan kembali tentang siapakah Yesus. Mengapa Yesus dikatakan lebih utama dari segala yang ada? Karena beberapa alasan berikut ini: Pertama, Yesus adalah satu- satunya Pribadi Allah yang menyatakan siapakah Allah. Dia tidak diciptakan dan Dia mendahului segala ciptaan yang ada. Tiada satu pun ciptaan yang sama bahkan lebih tinggi dari Dia, karena Dialah Allah (ayat 15).Dengan demikian pengenalan kita kepada Allah yang tidak nampak menjadi nyata dan terselami, karena Allah telah berinkarnasi menjadi Manusia yang dekat dengan kehidupan manusia. Kedua, Dialah Allah Pencipta yang telah menciptakan segala sesuatu (ayat 16a), maka Dialah penguasa sejarah manusia dan seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan ada di dalam kuasa-Nya dan diciptakan demi kemuliaan-Nya. Ketiga, Dialah penguasa segala kuasa, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (ayat 16b). Keempat, dalam Dia bersumber segala kuasa (ayat 16c). Tiada penguasa yang memperoleh kuasa dari diri sendiri atau orang lain, kecuali dari Dia. Oleh karena itu segenap penguasa harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Dia (ayat 16d). Menyadari keunikan-Nya yang memang tidak tertandingi oleh penguasa mana pun, masihkah kita berpikir bahwa ada penguasa-penguasa baik yang hadir secara nyata dalam dunia maupun penguasa-penguasa di dunia yang tidak kelihatan berada di luar kedaulatan-Nya? Sesungguhnya hanya Yesus Sang Penguasa tunggal yang berdaulat atas semua penguasa. Renungkan: Ia berkuasa dan menguasai segala bidang dalam kehidupan manusia, maka siapa pun kita, penguasa sekali pun tetap harus mempertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Bila kita berada dalam tangan penguasa yang seakan bebas menyalahgunakan kekuasaannya, satu hal yang menguatkan kita adalah bahwa Dia tidak akan memberikan kebebasan melampaui kedaulatan-Nya. |
(0.075445430188679) | (1Tim 1:1) |
(sh: Dasar menentukan ajaran dan tindakan (Kamis, 6 Juni 2002)) Dasar menentukan ajaran dan tindakanDasar menentukan ajaran dan tindakan. Bagian pembuka surat Paulus ini memperlihatkan satu penekanan penting. Paulus mengingatkan kembali Timotius bahwa dirinya menjadi rasul, bukan karena kehendaknya pribadi, tetapi karena perintah Allah (ayat 1:1). Ia memberitakan Injil karena Injil itu telah dipercayakan Allah kepadanya (ayat 11). Penegasan ini bukanlah suatu bentuk kesombongan rohani, tetapi bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara dasar panggilan dari mereka yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, dan mereka yang tidak. Karena itu, Timotius, sebagai anak Paulus yang sah dalam iman (ayat 2), harus memperhatikan hal ini. Penegasan tadi menjadi penting ketika Paulus menulis tentang para pengajar ajaran sesat. Mereka disebut Paulus sebagai "orang-orang tertentu … (yang) mengajarkan ajaran lain" (ayat 3), yang "sesat dalam omongan yang sia-sia" (ayat 6). Mereka "sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya" (ayat 4). Orang-orang ini mengajarkan bahwa orang Kristen bukan Yahudi tetap harus mengikuti peraturan keagamaan Yahudi. Kelihatannya, sebagian dari mereka adalah mantan rekan-rekan sepelayanan Paulus. Paulus juga menunjukkan bahwa mereka "hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan … dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan" (ayat 7). Kontras ini juga tampak dalam tujuan dan akibat pelayanan. Pengajaran dan pemaksaan yang dilakukan para pengajar ini menghasilkan persoalan, dan bukan "tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman" (ayat 4). Sementara Paulus menunjukkan, bahwa tujuan pemberian nasihat oleh seorang pelayan Tuhan sejati adalah untuk menimbulkan kasih dari "hati yang suci, hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas" (ayat 5). Pengajaran seorang pengajar yang benar juga tidak bertentangan dengan ajaran sehat yang didasarkan pada Injil Allah (ayat 11). Renungkan: Menjadi pemimpin dan pengajar di dalam komunitas orang percaya harus berawal pada panggilan Ilahi, memiliki kesungguhan untuk berpegang pada ajaran yang sehat, dan memenuhi syarat-syarat kehidupan terpuji, jika tidak ingin jatuh ke dalam kesesatan dan menjadi batu sandungan bagi gereja. |
(0.075445430188679) | (Ibr 9:15) |
(sh: Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi (Senin, 1 Mei 2000)) Keajaiban dan misteri anugerah IlahiKeajaiban dan misteri anugerah Ilahi. Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara dari suatu perjanjian baru. Sebab hanya darah dan kematian-Nya yang telah berhasil mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan oleh para imam dan korban persembahan di dalam perjanjian lama (14). Walaupun bukan suatu hal baru bagi Allah, bagi manusia merupakan perjanjian baru. Dalam sejarah manusia, perjanjian baru menggantikan dan melebihi perjanjian lama yang diberikan melalui perantaraan Musa. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah. Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru. Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian yang kekal yang dijanjikan yaitu tanah surgawi. Ini diperuntukkan khusus kepada orang-orang yang sudah dipanggil. Melalui perjanjian ini, tujuan Illahi atas seluruh ciptaan dibawa kepada penggenapannya secara sempurna (lih. Why. 7:9). Apa yang membuat pengorbanan Kristus demikian sempurna dan ajaib? Bukankah perjanjian baru juga mempersembahkan korban tebusan dan penghapusan dosa bagi banyak orang (17-22)? Inilah keajaiban dan misteri anugerah Ilahi. Anak Allah yang seharusnya tidak mengalami kematian, harus mengalami kematian. Sebagai korban bagi sesama-Nya, bangkit, dan menyatukan manusia dengan diri-Nya sendiri, agar mereka dapat menikmati berkat yang kekal. Karena itu pula Ia hanya perlu menghadap Allah dan mempersembahkan diri-Nya satu kali. Ini juga bersesuaian dengan 'nasib' akhir manusia yaitu diadili oleh Hakim Agung setelah kematiannya. Setelah itu Ia akan datang kedua kalinya untuk menjemput umat-Nya dan membawanya kepada keselamatan kekal (28). Renungkan: Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka 'misteri' kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban anugerah-Nya. |
(0.075445430188679) | (Ibr 10:26) |
(sh: Terus maju atau binasa (Kamis, 4 Mei 2000)) Terus maju atau binasaTerus maju atau binasa. Kembali ke Yudaisme dan seluruh sistem persembahannya, bagi jemaat Ibrani, adalah suatu tindakan yang dipikirkan pun jangan. Mereka harus membuang jauh-jauh pilihan itu. Penulis surat ini bukanlah seorang yang tidak mau menyadari keadaan yang dihadapi jemaat Ibrani. Dia tahu penganiayaan dan tekanan yang harus dialami oleh jemaat Ibrani sejak mereka percaya kepada Kristus. Dia tahu bagaimana fakta bahwa Kristus tidak segera datang kembali, telah menggoncangkan iman mereka. Dia tahu bahwa argumentasi teman-teman jemaat Ibrani yang mengatakan bahwa Yesus adalah pembohong, cukup menggoyahkan keyakinan mereka. Bahkan Dia pun tahu bagaimana kuatnya godaan yang mereka rasakan untuk kembali kepada keyakinannya yang semula bahwa Yudaisme adalah ajaran yang benar. Namun ia tetap dengan keras memperingatkan mereka untuk tidak mengambil tindakan itu, apa pun yang terjadi. Menolak hukum Musa saja hukumannya dirajam batu hingga mati, apalagi mengingkari karya penebusan Allah di dalam Yesus Kristus setelah mereka pernah mempercayai dan hidup di dalamnya, konsekuensinya sungguh mengerikan. Sebab itu sama dengan menginjak-injak Anak Allah, menganggap najis darah Kristus dan menghina Roh Kudus. Mereka harus tetap bertekun apa pun yang terjadi, sebab mereka meyakini suatu pengharapan yang jauh lebih mulia dan berharga (32-35). Kenapa sekarang mau mundur lagi? Suatu hal yang sangat disayangkan sebab tinggal sedikit lagi bahkan sangat sedikit waktu Yesus akan datang lagi. Artinya jika ia kembali kepada Yudaisme, ini merupakan kerugian yang berlipat ganda dan sia-sialah segala penderitaan-Nya. Di satu sisi, ini merupakan penghiburan karena tidak selama-lamanya mereka akan mengalami penderitaan. Di sisi lain, ini juga menekankan tidak ada alternatif lain buat mereka. Terus bertekun atau mati. Namun demikian penulis Ibrani mempunyai keyakinan bahwa walaupun mereka sedang goyah, mereka adalah orang kristen sejati yang tidak akan pernah mundur dan binasa (39). Seperti Petrus, mereka akan kembali kuat dan teguh, akan kembali hidup dan bersaksi dengan berani. Renungkan: Kristen sejati adalah Kristen yang tidak pernah mundur walau apa pun yang terjadi. Karena alternatif lain yang tersedia hanyalah kebinasaan kekal. Anda mau terus atau mundur? |
(0.075445430188679) | (Why 19:6) |
(sh: Dialah Sang Raja! (Sabtu, 16 November 2002)) Dialah Sang Raja!
Dialah Sang Raja! Ayat 11-16 merupakan pengantar dari penglihatan tentang Penunggang Kuda (ayat 19) yang berperang melawan para raja di bumi, dan dan menunjukkan Kristus sebagai Sang Penunggang Kuda. Nama-Nya adalah "Firman Allah"(ayat 13) dan "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (ayat 16). Tidak hanya dalam nama, Ia juga memimpin pasukan surgawi (ayat 14). Disamping itu, Ia juga menggenapi nubuat-nubuat PL tentang sang Mesias (lih. mis. cat. kaki pada Alkitab Anda utk. ayat 11, dan 15) yang akan mengalahkan bangsa-bangsa, menghancurkan musuh-musuh Allah dan mendatangkan penghukuman atas mereka.
Renungkan: |
(0.062871188679245) | (1Kor 12:12) |
(ende) Mengenai seluruh uraian fasal ini hendaklah diperhatikan keterangan jang berikut: Paulus membandingkan umat (seluruh umat Kristus atau "Geredja") dengan tubuh manusia, sebagai perpaduan banjak anggota mendjadi kesatuan jang bulat utuh dan berdjiwa satu, ialah Roh Kudus. Tetapi dalam ajat 12 (1Ko12:12) ganti istilah "umat Kristus" Paulus menamakan umat sendiri "Kristus". Hal itu mengandung makna jang penting dan dalam. Didepan mata batin rasul terbajanglah seluruh umat Kristus, bagaikan tubuh Kristus didalam kemuliaanNja surgawi. Tubuh Kristus sedjak kebangkitanNja bersifat roh, dalam arti tidak terikat lagi pada hukum alami dan misalnja tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu. Tubuh Kristus jang mulai dan bersifat roh itu dapat merangkum seluruh umat disegala tempat dan segala waktu. Malahan tubuh mulia ini barulah mendapat kelengkapannja jang sempurna dalam kesatuannja dengan seluruh umatnja itu. Kesatuan ini biasanja disebut "Tubuh Mistik Kristus". Istilah ini djangan ditanggap sebagai suatu kiasan atau gambaran chajal sadja, melainkan jang tepat merupakan suatu kenjataan jang benar-benar ada dan hidup, hanja tidak kelihatan pada mata djasmani. Kristus jang dengan sendirinja berdjiwa Roh Allah, dalam kesatuan dengan umatNja memberi Roh Allah itu kepada seluruh tubuh dan sekalian anggota masing-masing, sehingga seluruh tubuh (umat bersama-sama dengan Kristus) berdjiwa satu jang sama, ialah Roh Allah atau Roh Kudus. Untuk mengerti baik ungkapan-ungkapan jang mungkin terasa aneh dan kabur, baiklah kalau diperhatikan, bahwa Paulus dalam uraian bab ini tidak tegas membedakan antara gambaran (kiasan) dan apa jang digambarkan. Jang satu melebur sadja dalam jang lain. Bila Paulus berkata tentang tubuh manusia, pandangan mata batinnja tetap berlekat pada apa jang dikiaskannja, ialah umat Kristus dan anggota-anggota tertentu. Demikian misalnja ia menggambarkan anggota tubuh manusia sebagai berpribadi, jaitu sebagai manusia jang berpikir dan berkata. Dalam seluruh uraian pula, terbajang didepan mata Rasul, sebagai pokok uraian, kenjataan bahwa ada perselisihan, perpetjahan dan kurang tjinta-kasih didalam umat. Sebab itu seluruh uraian mengandung peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat, pun teguran-teguran seperti jang berikut. Anggota-anggota jang merasa kurang diindahkan, kurang diberi kurnia jang njata, atau tidak mempunjai suatu djabatan, djangan merasa malu atau ketjil hati sebab itu, seolah-olah mereka kurang dipenuhi Roh Kudus. Mereka djangan iri hati atau tjemburu, sebab kurnia-kurnia jang diberikan untuk kepentingan orang lain (seluruh umat), ataupun suatu kedudukan tinggi dalam urusan umat, sedikitpun tidak mengenai martabat dan kemuliaan hakiki sebagai anggota tubuh Kristus, anak Allah dan waris surga. Sebaliknja mereka jang diberi kurnia-kurnia atau suatu djabatan dalam umat djangan sombong dan angkuh hati terhadap saudara-saudaranja jang kurang dikurniai dan rupa-rupanja lemah. Jang nampaknja kurang kehormatan lahiriah dalam lingkungan umat, harus setjara istimewa ditjintai dan dihormati oleh seluruh umat, sebagaimana Allah sendiri memberi tjontoh (ajat 24) 1Ko 12:24. Lagi pula demi kesatuan dalam Kristus tak boleh dibiarkan timbul perselisihan, perpetjahan atau pembedaan didalam umat. Segala anggota harus dengan tulus-ichlas saling tjinta-mentjintai dan tolong-menolong, tanpa membeda-bedakan. |
(0.062871188679245) | (Hak 2:19) |
(full: LEBIH JAHAT DARI NENEK MOYANG MEREKA.
) Nas : Hak 2:19 Ayat ini menyingkapkan kemerosotan berangsur-angsur di Israel. Setiap angkatan berturut-turut berciri kemurtadan dan kemerosotan rohani yang lebih besar. Demikian pula, angkatan orang percaya kedua dan ketiga di bawah perjanjian yang baru harus menanyakan diri apakah pengabdian mereka kepada Allah sama seperti angkatan sebelum mereka. Ataukah mereka lebih menyesuaikan diri dengan cara hidup masyarakat mereka ketika menolak standar semula dari bapak-bapak mereka. |
(0.062871188679245) | (Mat 4:10) |
(full: IBLIS.
) Nas : Mat 4:10 Iblis (dalam bahasa Ibrani artinya "penuduh" atau "musuh") merupakan penghulu malaikat yang diciptakan dengan sempurna dan baik. Ia ditunjuk untuk melayani takhta Allah; namun sebelum dunia dijadikan, ia memberontak dan menjadi musuh besar Allah dan manusia (Yeh 28:12-15).
|
(0.062871188679245) | (Mat 5:17) |
(full: HUKUM TAURAT ... UNTUK MENGGENAPINYA.
) Nas : Mat 5:17 Maksud Kristus ialah agar tuntutan rohani hukum Allah dapat dilaksanakan di dalam kehidupan para pengikut-Nya (Rom 3:31; 8:4). Hubungan orang percaya dengan hukum Allah meliputi hal-hal berikut :
|
(0.062871188679245) | (Mat 10:28) |
(full: NERAKA.
) Nas : Mat 10:28 Kata yang diterjemahkan "neraka" (Yun. _geenna_; lihat cat. --> Yer 7:31) [atau ref. Yer 7:31] di dalam ayat ini menunjuk kepada suatu tempat penyiksaan abadi yang dipersiapkan bagi orang yang tidak percaya (bd. Mr 9:43,48). Alkitab mengajarkan bahwa hidup seseorang tidaklah berakhir pada saat kematian jasmani tetapi berlangsung terus, entah di hadapan Allah atau di tempat hukuman kekal. Perhatikan yang berikut tentang keadaan orang terhilang:
|
(0.062871188679245) | (Mat 16:18) |
(full: PETRUS ... BATU KARANG ... JEMAAT.
) Nas : Mat 16:18 Dengan kata-kata ini Kristus berjanji untuk mendirikan gereja-Nya berlandaskan kebenaran dari pengakuan Petrus dan murid lain bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (ayat Mat 16:16; bd. Kis 2:14-26). Di dalam ayat ini Yesus mengadakan permainan kata-kata. Ia menyebut murid-Nya itu "Petrus" (Yun. _Petros_, yang artinya sebuah batu kecil), namun Ia melanjutkan dengan mengatakan "di atas batu karang ini (Yun. _petra_, yaitu batu karang yang sangat besar atau tebing batu) Aku akan mendirikan jemaat-Ku," maksudnya: Ia akan mendirikan gereja (jemaat-Nya) di atas pengakuan Petrus yang kokoh.
|
(0.062871188679245) | (Yoh 16:8) |
(full: MENGINSAFKAN DUNIA.
) Nas : Yoh 16:8 Ketika Roh Kudus datang pada hari Pentakosta (lihat cat. --> Yoh 16:7 di atas; [atau ref. Yoh 16:7] Kis 2:4) tugas utama-Nya yang berhubungan dengan pemberitaan Injil ialah menginsafkan. Istilah "menginsafkan" (Yun. _elencho_) berarti menyingkapkan, membuktikan ketidakbenaran, dan meyakinkan.
|
(0.062871188679245) | (Kis 2:17) |
(full: HARI-HARI TERAKHIR.
) Nas : Kis 2:17 Teks :
|
(0.062871188679245) | (Rm 7:14) |
(full: HUKUM TAURAT.
) Nas : Rom 7:14 Ingatlah bahwa dalam pasal Rom 7:1-25 Paulus sedang membahas keadaan orang yang belum dibaharui yang masih di bawah hukum PL dan menerima kebenarannya, namun sadar bahwa ia tidak mampu hidup berkenan kepada Allah (bd. ayat Rom 7:1). Paulus sedang menggambarkan pertentangan seorang yang bergumul sendiri melawan kuasa dosa, yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat mencapai pembenaran dan pengudusan dengan usaha sendiri melawan dosa dan menaati hukum Allah. Pada pihak lain, pergumulan yang dialami oleh orang Kristen berbeda sekali: itulah pergumulan dari orang yang bersatu dengan Kristus dan Roh Kudus melawan kuasa dosa (bd. Gal 5:16-18). Dalam pasal Rom 8:1-39 Paulus menggambarkan cara untuk beroleh kemenangan atas dosa melalui hidup dalam Roh. |
(0.062871188679245) | (3Yoh 1:2) |
(full: BAIK-BAIK ... SAJA DALAM SEGALA SESUATU.
) Nas : 3Yoh 1:2 Biasanya, Allah menghendaki bahwa orang percaya itu sehat-sehat dan kehidupan kita disertai berkat-Nya. Dia ingin segala sesuatu beres dengan kita, yaitu bahwa pekerjaan, rencana, maksud, pelayanan, keluarga kita, dsb. berjalan sesuai dengan kehendak dan petunjuk-Nya. Demikianlah, berkat Allah melalui penebusan Kristus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohani. Mengenai kemakmuran, baik yang jasmaniah maupun yang rohani, Alkitab mengajarkan hal-hal berikut:
|
(0.062871188679245) | (Why 17:1) |
(full: BERKATA KEPADAKU.
) Nas : Wahy 17:1 Pasal Wahy 7:1-18:24 melukiskan kejatuhan Babel yang besar.
|
(0.062871188679245) | (Kel 12:1) | (jerusalem) Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada beberapa tambahan yang bergaya bahasa tradisi Ulangan. Kel 12:24-27; 13:3-16, barangkali juga Kel 13:1-2; dan ada beberapa tambahan dari penggubah dari tradisi Para Imam yakni: peraturan mengenai ibadat dan keterangan tentang arti perayaan Paskah, Kel 12:1-20,28,40-51. Baik tambahan-tambahan tsb dibandingkan dengan Ima 23:5-8; Bil 28:16-25; Ula 16:1-8. - Sebenarnya perayaan Paskah dan perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi aslinya dua pesta yang berbeda. Hari Raya Roti Tidak beragi adalah sebuah pesta kaum tani. Pesta itu baru mulai dirayakan Israel setelah menetap di tanah Kanaan; baru sesudah pembaharuan agama yang dilancarkan raja Yosia pesta pertanian tsb disatukan dengan perayaan Paskah. Perayaan Paskah itu berasal dari zaman sebelum bangsa Israel terbentuk. Setiap tahun pesta itu dirayakan suku-suku Badui (peternak) hendak memohon perlindungan dewanya atas kawanan ternaknya. Kisah kuno yang berawal dengan Kel 12:21 menyebut pesta itu tanpa keterangan apapun. Ini mengandaikan bahwa Paskah sudah dikenal sebelumnya. Dapat diterima bahwa sewaktu Musa minta izin dari Firaun untuk mengadakan "perayaan TUHAN", bdk Kel 3:18; 5:1; 7:16; 8:1,8,20,27; 9:1,13; 10:4,24, apa yang dimaksudkan justru pesta Paskah tsb. kalau demikian duduknya perkara, maka hubungan antara perayaan Paskah dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari Mesir serba kebetulan: keluaran itu kebetulan bertepatan dengan perayaan Paskah kuno itu. Tetapi oleh karena kedua peristiwa tsb benar-benar bertepatan waktunya, maka dapat dibenarkan bahwa tambahan-tambahan yang disisipkan oleh tradisi Ulangan, Kel 12:24-27; 13:3-10 menerangkan perayaan Paskah (dan juga Hari Raya Roti Tidak Beragi) sebagai kenangan akan keluaran Israel dari negeri Mesir, bdk kitab Ulangan sendiri, Kel 16:1-3. Tradisi Para Imam menghubungkan seluruh tata upacara Paskah kuno dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari negeri Mesir, Kel 12:11-14,42. Tetapi sebelum tradisi Para Imam menghubungkannya sudah berhubungan juga. Sebab kisah yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:34-39, sudah menghubungkan upacara kuno dengan roti tidak beragi yang termasuk upacara Paskah dahulu, dengan keluaran dari negeri Mesir. Oleh karena dikaitkan pada peristiwa yang memutuskan dalam sejarah bangsa Israel, yaitu panggilannya oleh Tuhan, maka upacara kuno itu mendapat makna keagamaan yang serba baru: upacara-upacara itu sekarang merayakan keselamatan yang dikurniakan Allah kepada umatNya, sebagaimana diungkapkan dalam wejangan yang menurut Kel 12:26-27; 13:8 membarengi perayaan itu. Dengan demikian Paskah Yahudi merupakan persiapan bagi Paskah Kristen: Kristus, anak domba Allah, dikorbankan (salib), lalu disantap (perjamuan Tuhan) dalam rangka Paskah Yahudi (pekan suci). Kristus membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Pembaharuan mistik dari tindakan penyelamatan itu menjadi poros ibadat Kristen yang berkisar pada Ekaristi, korban dan perjanjian suci serentak. |
(0.062871188679245) | (Mat 4:1) | (jerusalem) Yesus dibawa ke gurun untuk dicobai selama empat puluh hari, sama seperti dahulu Israel di gurun dicobai selama empat puluh tahun, Ula 8:2,4; bdk Bil 14:34. Yesus mengalami tiga macam percobaan, sebagaimana ditonjolkan kutipan-kutipan dari Kitab Suci, yaitu: mencari makanan lepas dari Allah, Ula 8:3; bdk Kel 16; mencobai Allah untuk memuaskan keinginannya sendiri Ula 6:16; bdk Kel 17:1-7; memungkiri Allah untuk menyembah berhala yang menjamin kekuasaan di dunia ini, Ula 6:13; bdk Ula 6:10-15; Kel 23:23-33. Sama seperti Musa Yesus dalam puasa selama empat puluh hari empat puluh malam bergumul, Ula 9:18 bdk Kel 34:28; Ula 9:9; sama seperti Musa Yesus melihat "seluruh dunia/negeri" dari atas sebuah gunung yang tinggi, Ula 34:1-4. Allah menolong Yesus dengan mengutus malaikat-malaikat, Mat 4:11, seperti yang dijanjikan kepada orang benar, Maz 91:11-12, dan menurut Mar 1:13 Yesus dilindungi Allah terhadap binatang-binatang liar, seperti Allah melindungi orang benar, Maz 91:13, dan dahulu Israel, Ula 8:15. Mengingat latar belakang Alkitabiah itu Yesus nampak sebagai Musa baru (lihat Mat 2:16+, Mat 2:20 dan Kel 4:19), yang memimpin Keluaran yang baru, bdk Ibr 3:1-4; Mat 3:11, artinya: Yesus adalah Mesias, seperti disangka iblis sesudah Yesus dibaptis (Jika Engkau Anak Allah...), yang membuka jalan penyelamatan yang sesungguhnya, bukan jalan kepercayaan kepada dirinya, atau jalan yang gampang, tetapi jalan ketaatan pada Allah dan penyangkalan diri. Meskipun ceritanya mengingatkan Kitab Suci, namun peristiwa itu benar-benar terjadi, entahlah bagaimana dan kapan. Meskipun tidak pernah berdosa, Yesus dapat mengalami bujukan dari luar, bdk Mat 16:23, dan perlulah Ia digoda untuk menjadi pemimpin kita, bdk Mat 26:36-46 dsj; Ibr 2:10,17-18; Ibr 4:15; Ibr 5:2,7-9. Yesus mempertimbangkan suatu martabat sebagai Mesias politik dan pemenang, tetapi ia mengutamakan martabat Mesias yang rohani dan yang sama sekali menaklukkan diri kepada Allah. |
(0.062871188679245) | (Mat 4:17) | (jerusalem: Kerajaan Sorga) Kerajaan atau Pemerintahan Allah atas bangsa terpilih dan melalui dia atas dunia seluruhnya merupakan pokok utama dalam pewartaan Yesus, sebagaimana juga dicita-citakan oleh teokrasi Perjanjian Lama. Kerajaan Allah itu melingkupi suatu "kerajaan orang kudus", yang rajanya ialah Allah, oleh karena kekuasaan serta pemerintahannya sebagai raja benar-benar diakui oleh mereka berdasarkan pengetahuan dan kasih. Kerajaan/pemerintahan Allah itu telah dirongrong oleh pemberontakan ialah dosa, sehingga perlu dipulihkan oleh turun tangan Allah yang berdaulat serta MesiasNya, Dan 2:28. Justru turun tangan itulah yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis dahulu, Mat 3:2, dan sekarang oleh Yesus sebagai sesuatu yang di ambang pintu, Mat 4:17,23; Luk 4:43. Yesus sendiri mewujudkan turun tangan itu bukanlah melalui suatu kemenangan laksana seorang pejuang atau melalui kemenangan nasionalis sebagaimana diharapkan orang banyak, Mar 11:10; Luk 19:11; Kis 1:6, melainkan dengan cara yang rohani belaka, Mar 1:34+; Yoh 18:36, sebagai "Anak Manusia", Mat 8:20+, dan "Hamba Tuhan", Mat 8:17+; Mat 20:28+; Mat 26:28+, melalui karya penebusan yang merenggut manusia dari genggaman dan kekuasaan musuh, ialah Iblis, Mat 4:8; Mat 8:29+; Mat 12:25-26. Sebelum perwujudanNya yang terakhir pada akhir zaman bila para orang pilihan hidup di dekat Bapa dengan kegembiraan pesta sorgawi, Mat 8:11+; Mat 13:43; Mat 26:29, Kerajaan itu sudah tampil dengan awal yang sederhana, Mat 13:31-33, dan tersembunyi Mat 13:11, sementara ditentang, Mat 13:24-30. Namun Kerajaan itu benar-benar suatu kenyataan yang sudah dimulai, Mat 12:28; Luk 17:20-21, dan lambat laun berkembang di dunia, Mar 4:26-29, melalui Gereja, Mat 16:18+. Dengan kekuasaan ilahi Kerajaan itu sudah ditegakkan sebagai Kerajaan Kristus melalui penghakiman Allah atas Yerusalem, Mat 16:28; Luk 21:31, lalu diwartakan di dunia semesta berkat perutusan para rasul, Mat 10:7; Mat 10:24; Mat 10:14; Kis 1:3+. Secara definitif Kerajaan Allah akan ditegakkan dan dikembalikan kepada Bapa, 1Ko 15:24, berkat kedatangan kembali Kristus dengan kemuliaanNya, Mat 16:27; Mat 25:31, sesudah penghakiman terakhir, Mat 13:37-43; Mat 13:47-50; Mat 25:31-46. Sementara perwujudan terakhir itu dinantikan. Kerajaan itu nampak sebagai suatu karunia belaka, Mat 20:1-16; Mat 22:9-10; Luk 12:32, yang diterima oleh orang-orang kecil dan rendah hati, Mat 5:3; Mat 18:3-4; Mat 19:14,23-24, yang mengorbankan segala sesuatu, Mat 19:12; Mar 9:47; Luk 9:62; Luk 18:29 dst, sedangkan ditolak oleh yang angkuh hati dan yang mementingkan dirinya, Mat 21:31-32,43; Mat 22:2-8; Mat 23:13. Orang hanya dapat masuk dengan berpakaian pesta, Mat 22:11-13, ialah hidup baru, Yoh 3:3,5. Ada juga orang yang tidak diperbolehkan masuk, Mat 8:12; 1Ko 6:9-10; Gal 5:21. Orang tetap harus berjaga-jaga supaya siap mana kala Kerajaan datang dengan tidak tersangka-sangka, Mat 25:1-13. Mengenai caranya Matius menyusun rangka karyanya di sekitar pokok utama "Kerajaan Sorga" itu, bdk pengantar. |