Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 10944 ayat untuk berlawanan dengan keinginan [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Gal 5:16) (jerusalem) Ayat-ayat ini dengan jelas memperlihatkan bagaimana kedua prinsip perbuatan, yaitu "daging" dan "Roh", berlawanan satu sama lain, bdk Rom 5:5+; Rom 7:5+. Orang Kristen yang dipimpin oleh Roh, Gal 5:18,25; Rom 8:14, memang secara wajar hidup menurut Roh itu, Gal 5:22-23, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang berasal dari "keinginan daging", Gal 5:16,24. Perbuatan "daging" itu bukanlah "kedagingan" oleh karena berpangkal pada "tubuh".
(0.69) (Rm 7:15) (ende: Kukehendaki)

disini bertjorak "menggemari", "suka kepada", "menginginkan", jaitu berlawanan dengan "bentji".

(0.69) (1Yoh 2:12) (sh: Cinta dunia atau cinta Allah? (Senin, 1 Desember 2003))
Cinta dunia atau cinta Allah?

Yohanes memberi peringatan kepada orang Kristen tentang adanya ancaman yang dapat merusak persekutuan dengan Allah, yaitu cinta kepada dunia. Yohanes memberi dua alasan. Pertama, bahwa kasih pada dunia tidak berasal dari Allah (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">16). Dunia yang dimaksud bukanlah bumi yang kita huni, juga bukan manusia yang tinggal di bumi. Dunia menurut Yohanes adalah semua hal yang melawan Allah. Kedua, bahwa dunia yang dikasihi manusia tidak bersifat kekal (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">17). Sungguh merupakan kebodohan jika kita mengasihi hal-hal yang tidak kekal. Akan tetapi manusia tidak menyadarinya. Manusia lebih mencintai hal yang kelihatan yang bersifat sementara.

Bagaimana karakteristik cinta dunia? Yohanes menyebutkan tiga ciri khas cinta dunia:

[1] keinginan daging. Perlu dipahami bahwa wajar dan manusiawi jika manusia memiliki keinginan. Masalah timbul jika keinginan bercampur dengan daging membentuk keinginan daging. Istilah daging dalam ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">16 menunjuk pada semua hal yang menentang Allah. Misalnya, keinginan seksual. Keinginan tersebut tidaklah keliru, yang keliru adalah jika perwujudan keinginan tersebut bertentangan dengan kehendak Allah. Keinginan seksual hanya boleh dilakukan dalam koridor perkawinan;

[2] keinginan mata. Misalnya, mata melihat milik orang lain dan menginginkannya. Mata membangkitkan nafsu rakus. Jika nafsu berahi dan nafsu rakus bersatu akan mengarah pada dosa perselingkuhan;

[3] keangkuhan hidup. Hidup adalah karunia Tuhan, tetapi ketika hidup disandingkan dengan keangkuhan ia menjadi dosa. Keangkuhan hidup merupakan pernyataan penolakan kehadiran Allah. Manusia angkuh melihat benda, properti, uang, karir cemerlang yang dimilikinya adalah prestasi bukan berkat Allah. Manusia angkuh merasa tidak perlu bergantung pada Allah dalam hidupnya.

Renungkan: Jika kasih pada Allah sudah mulai dingin, maka ini menjadi tanda bahwa kita sudah mengasihi dunia ini.

(0.66) (Rm 6:12) (full: HENDAKLAH DOSA JANGAN BERKUASA LAGI. )

Nas : Rom 6:12

Karena dosa sudah dikalahkan, saudara harus senantiasa menentang usahanya untuk berkuasa kembali. Karena dosa berusaha memerintah terutama melalui keinginan-keinginan tubuh, maka keinginan ini harus dilawan dengan iman kepada Kristus

(lihat cat. --> Rom 6:15 berikut).

[atau ref. Rom 6:15]

Kita dapat melakukan hal itu dengan menyangkal keinginan jahat tubuh kita (ayat Rom 6:12), menolak untuk menyerahkan anggota tubuh kepada dosa (ayat Rom 6:13), dan mempersembahkan tubuh dan seluruh kepribadian kita sebagai hamba kepada Allah dan kebenaran (ayat Rom 6:13-19).

(0.63) (1Raj 22:6) (ende: Nabi2)

ini sebetulnja nabi2 Jahwe, tetapi sangat serupa dengan nabi2 Ba'al dan djauh berbeda dengan pesuruh2 Allah jang sedjati.

Mereka membolehkan pemudjaan Ba'al dan menjesuaikan dirinja di-mana2 dengan keinginan radja. Josjafat tidak pertjaja pada mereka.

(0.62) (Rm 5:12) (sh: Kristus melebihi Adam. (Sabtu, 20 Mei 1998))
Kristus melebihi Adam.

Asal muasal dosa di dunia ini bermula dari keinginan manusia pertama (Adam dan Hawa) menjadi sama dengan Allah (Kej. 3). Akibatnya mereka dan seluruh umat manusia masuk ke dalam arak-arakan para pemberontak melawan Allah. Bersama dengan Adam semua manusia terseret ke dalam dosa dan terancam maut dan kebinasaan kekal. Akan tetapi kasih dan kemurahan Allah tidak membiarkan manusia tetap dalam dosa dan maut. Tuhan Allah mengutus Adam terakhir yaitu Yesus Kristus (1Kor. 15:45) yang berlawanan dengan Adam justru merendahkan diri dan taat sempurna kepada Allah. Pengorbanan-Nya di kayu salib menjadi kekuatan yang menganugerahkan hidup bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Kuasa dosa dan kuasa anugerah. Kristus telah mengalahkan kuasa iblis, dosa dan maut. Tetapi sehari-hari dalam kehidupan sebagai orang beriman, kita berada di antara pelanggaran Adam dan kasih karunia Allah. Kita benar-benar mengalami dasyatnya pergumulan, kita harus menentukan pilihan yang tepat. Dalam pergumulan sengit itu acap kali kita merasa tak kuat melawan dosa, ingin menyerah saja. Ingat betapa besar korban kasih Kristus dan betapa kuat dahsyat kuasa anugerah-Nya mengalahkan dosa!

Doa: Tuhan, bimbinglah kami untuk memilih jalan anugerah keselamatan-Mu, daripada memilih jalan menuju kebinasaan.

(0.59) (Yos 3:5) (full: KUDUSKANLAH DIRIMU. )

Nas : Yos 3:5

Tindakan pengudusan (bd. Kel 19:10,14-15) menunjuk kepada prinsip bahwa Allah tidak akan bertindak dengan penuh kuasa demi umat-Nya jikalau hati mereka belum kudus dan selaras dengan kehendak-Nya. Sebelum kita memohon Allah melakukan tanda dan keajaiban di tengah-tengah kita, kita harus memastikan dahulu bahwa hati kita murni dan keinginan-keinginan kita dipimpin oleh Roh Kudus

(lihat cat. --> Kis 2:38;

lihat cat. --> Kis 3:26).

[atau ref. Kis 2:38; 3:26]

(0.57) (Yak 1:15) (ende)

Dosa baru djadi, kalau orang memberi persetudjuannja kepada keinginan djahat.

(0.56) (Kis 15:13) (ende: Jakobus)

Pemimpin (uskup?) Jerusalem ini sendiri masih memenuhi dengan teliti segala sjarat hukum dan adat-istiadat Jahudi, jang tidak berlawanan dengan Indjil.

(0.56) (Rm 7:8) (ende: Membangkitkan segala keinginan)

Itu dapat ditafsirkan begini. Segala perintah dan larangan sangat membatasi kebebasan kehendak manusia dan sebab itu menimbulkan pemberontakan dan pelanggaran. Tetapi agaknja lebih djelas, kalau kita tafsirkan, bahwa Paulus disini dan selandjutnja ingin dan hendak mengingatkan akan peristiwa pelanggaran difirdaus, jang memang merupakan tjontoh segala pelanggaran. Tafsiran menurut anggapan itu, ialah: dosa (dalam rupa ular) menggunakan kesempatan larangan Allah untuk memperdajakan Eva, dengan menjalah-tafsirkan larangan itu, lalu membangkitkan keinginan Eva untuk berbuat apa jang terlarang.

(0.56) (Kel 32:1) (ende)

Bangsa Israel menginginkan suatu Lambang Tuhan untuk dibawa serta, seperti misalnja mendjadi kebiasaan pada tentara Mesir. Keinginan akan Tuhan jang kelihatan ini menundjukkan kurangnja kepertjajaan akan Jahwe jang tidak kelihatan. Selain itu bertentangan dengan larangan Kel 20:4.

Tentang Musa tinggal diatas gunung, lihat Kel 24:12-18.

(0.56) (Kej 33:4) (full: ESAU ... DICIUMNYA DIA, LALU BERTANGIS-TANGISANLAH MEREKA. )

Nas : Kej 33:4

Allah telah menangani Esau dan menempatkan dalam hatinya keinginan untuk berdamai dengan saudaranya. Sikap Esau yang ramah merupakan jawaban Allah terhadap doa Yakub (Kej 32:11).

(0.56) (Yer 2:5) (full: MENJAUH DARIPADA-KU. )

Nas : Yer 2:5

Israel telah berbalik dari Tuhan, sekalipun Dia tetap setia kepada mereka. Semua orang percaya diperhadapkan dengan pencobaan yang sama, yaitu melupakan kebaikan dan penebusan Allah sementara menuruti keinginan mereka sendiri dan kenikmatan berdosa dari dunia ini.

(0.56) (Luk 22:28) (full: TETAP TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN AKU. )

Nas : Luk 22:28

Yesus mengakui bahwa Ia sangat berterima kasih atas kesetiaan murid kepada-Nya sepanjang hidup-Nya dan dalam keadaan sukar yang melingkungi-Nya. Keinginan terbesar kita harus juga untuk tetap setia kepada-Nya dalam dunia yang memusuhi-Nya dan standar kebenaran-Nya.

(0.56) (Hos 2:21) (jerusalem: mendengarkan) Perhatikanlah kata "mendengarkan" yang terulang-ulang. Allah mendengarkan (menanggapi) keinginan ciptaanNya; ciptaan mendengarkan pengharapan manusia yang sesuai dengan rencana Allah. Keadaan dan keselarasan itu justru kebalikan dari keadaan sekarang yang terganggu oleh dosa, bdk Hos 4:3; Kej 3:17 dst; Yes 11:6+; Rom 8:19+.
(0.56) (Kis 2:25) (jerusalem: berkata) Kutipan Kitab Suci ini mengikuti LXX. Naskah Ibrani hanya mengungkapkan keinginan untuk dibebaskan dari kematian yang mengancam: "dan (Engkau) tidak membiarkan orang yang Kaukasihi melihat lubang kubur" (Maz 16:10). Maka pembuktian Petrus itu mengandaikan bahwa terjemahan Yunani dipergunakan, yang mengungkapkan gagasan lain dengan menterjemahkan "lubang kubur" sebagai "kebinasaan".
(0.56) (Mzm 37:4) (full: BERGEMBIRALAH KARENA TUHAN. )

Nas : Mazm 37:4

Bergembira karena Tuhan ialah mendambakan dan menikmati dekatnya kehadiran Allah serta kebenaran dan kekudusan firman-Nya (bd. Ayub 22:26; Ayub 27:10; Yes 58:14). Allah memberikan keinginan hati orang yang bergembira karena Tuhan.

  1. 1) Allah akan menjawab seruan hati kita jikalau keinginan hati kita sesuai dengan kehendak-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 15:7).

    [atau ref. Yoh 15:7]

  2. 2) Apabila kita bergembira karena Allah dan kehendak-Nya, maka Allah sendiri menanamkan di dalam diri kita berbagai keinginan yang kemudian digenapi oleh-Nya (lih. Fili 2:13).
(0.54) (1Taw 17:1) (sh: Tidak semua keinginan baik adalah rencana Allah (Selasa, 12 Februari 2002))
Tidak semua keinginan baik adalah rencana Allah

Sesudah menjadi raja yang mapan, Daud membandingkan keadaan dirinya yang diam dalam istana yang megah dengan tabut perjanjian Tuhan yang hanya disimpan dalam tenda (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">1). Bagi umat Tuhan Perjanjian Lama, tabut perjanjian Tuhan adalah lambang kehadiran Tuhan sendiri. Hati yang sangat mengasihi Tuhan dan penuh syukur atas kesetiaan Tuhan dalam hidupnya membuat Daud berpikir bahwa hal tersebut tidak patut. Dengan spontan timbullah suatu keinginan di dalam hatinya. Keinginan tersebut segera disampaikannya kepada nabi Natan yang juga dengan segera memberi restu kepadanya (ayat 2).

Namun, tanggapan Tuhan terhadap inisiatif cemerlang Daud sungguh di luar dugaan. Tuhan tidak mengizinkan Daud untuk membangunkan rumah bagi-Nya (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">4). Melalui nabi Natan, Tuhan menyampaikan rentetan kaleidoskop kisah perjalanan umat-Nya yang memperlihatkan kebenaran prinsip tentang Allah. Tenda lebih tepat melambangkan keberadaan Allah yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu karena selalu dinamis (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">5). Bukan Daud yang harus membesarkan Allah, melainkan Allah yang menjadikan Daud raja besar dan disegani banyak pihak (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">7-10). Allah yang melenyapkan musuh dan membuat namanya menjadi besar. Bahkan lebih dari itu, Tuhan akan menanamkan dinasti Daud dengan memberkati keturunannya dan melaluinya mengizinkannya untuk membangun bait-Nya (ayat berlawanan+dengan+keinginan&tab=notes" ver="">11-12). Dengan adanya nubuat kerajaan kekal yang menunjuk kepada kerajaan mesianis, jelaslah bahwa Tuhan ingin menyadari Daud bahwa Tuhanlah sang Raja yang bertakhta atas sejarah dunia dan seisi semesta.

Adalah suatu teladan yang sangat patut dipuji apabila di dalam diri seorang pemimpin terdapat keinginan yang beratasnamakan pekerjaan Allah. Namun, manusia harus lebih dulu menyadari sepenuhnya bahwa bukan manusia yang berjasa bagi Tuhan, tetapi Tuhanlah yang pertama dan utama dalam segalanya.

Renungkan: Pemimpin yang dipimpin Tuhan tidak sekadar berkonsentrasi pada gagasan-gagasan cemerlang, tetapi pada suara dan kehendak-Nya.

(0.54) (Ams 23:1) (sh: Dua hal penting: pengendalian diri dan pendidikan anak-anak (Jumat, 27 Oktober 2000))
Dua hal penting: pengendalian diri dan pendidikan anak-anak

Setiap orang pasti memiliki keinginan. Memiliki keinginan memang tidak salah, tetapi jangan sampai dijerat nafsu diri sendiri. Seorang yang dikuasai nafsu makan mungkin akan dimanfaatkan seorang pembesar melalui hidangan yang menipu, sehingga apa pun yang diperintahkan pembesar tersebut akan dilakukannya setelah perutnya dikenyangkan (1-3); seorang yang tergiur dengan makanan lezat dari seorang kikir akan terjerumus ke dalam perhitungan yang tidak tulus hati (6-7). Pengendalian diri juga termasuk mengendalikan bibir berkata jujur (16).

Tak mudah belajar mengendalikan diri, itulah sebabnya banyak orang yang justru dikuasai oleh nafsu diri. Seorang yang bersusah payah karena ingin kaya akan sangat kecewa bila usahanya selama bertahun-tahun ternyata habis lenyap dalam sekejap (4-5). Kekuatan dan kedahsyatan keinginan atau nafsu dalam diri seseorang sangat bergantung pada dirinya sendiri. Ia yang dikendalikan oleh nafsu tersebut atau ia yang mengendalikan nafsu tersebut. Seorang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya, tidak juga dapat mengendalikan dirinya, apalagi mengendalikan orang lain. Pemimpin besar yang mampu mempertahankan kedudukannya adalah seorang yang dapat mengendalikan dirinya sendiri, sehingga tidak terjerat oleh keinginan yang menjatuhkan dirinya.

Hal penting kedua adalah pendidikan anak. Sejak kapankah anak-anak membutuhkan pendidikan? Sejak sedini mungkin, karena pendidikan berhubungan dengan keselamatan jiwanya. Betapa menyedihkannya bila orang-tua tidak memiliki tanggung jawab dalam pendidikan anak, dan membiarkan anak tersebut memilih jalannya sendiri. Dalam 'kebutaan' dan ketidakmengertian seorang anak, ia akan terjerumus ke dalam kesia-siaan hidupnya. Betapa tidak bertanggungjawabnya orang-tua yang tidak pernah mendidik anaknya dengan serius, tetapi justru menuruti setiap keinginan anaknya, menyayangi anaknya dengan cara memanjakannya, dan tidak menegur anaknya yang berbuat salah. Bagaimana dengan peran kita di tengah-tengah keluarga sebagai orang tua bagi anak-anak kita?

Renungkan: Pengendalian diri dan mendidik anak bukan hal mudah, membutuhkan proses dan perjuangan berat. Keduanya bukan merupakan pilihan tetapi keharusan.

(0.53) (Yak 2:24) (full: DIBENARKAN KARENA PERBUATAN-PERBUATANNYA. )

Nas : Yak 2:24

Kata Yunani _ergon_ yang diterjemahkan "perbuatan-perbuatannya" dipakai oleh Yakobus dengan arti yang berbeda daripada yang dipergunakan Paulus dalam Ef 2:9 yang diterjemahkan di situ sebagai "pekerjaanmu".

  1. 1) Bagi Yakobus, "perbuatan-perbuatannya" menunjuk kepada kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia yang diperintahkan dalam Alkitab dan yang bersumber dari iman yang sungguh-sungguh, hati yang murni, kasih karunia Allah, dan keinginan untuk menyenangkan Kristus.
  2. 2) Bagi Paulus, "pekerjaan" menunjuk kepada keinginan untuk memperoleh perkenan dan keselamatan melalui usaha menaati hukum Taurat dengan kekuatan sendiri dan bukan melalui pertobatan dan iman kepada Kristus.
  3. 3) Perhatikan bahwa baik Paulus maupun Yakobus dengan tegas menyatakan bahwa iman yang menyelamatkan dengan sendirinya akan menghasilkan perbuatan-perbuatan kasih (Yak 1:27; 2:8; Gal 5:6; 1Kor 13:1-13; bd. Yoh 14:15).


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA