Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 14 No. 1 Tahun 1999 >  PROKLAMASI KRISTUS KEPADA {YUNANI} > 
IV. ANALISIS BENTUK 

Sekalipun konstruksi {yunani} ... {yunani} (ay. 18b) tampaknya khas dari penulis 1 Petrus (bdk. 1:20; 2:4; 4:6, 14b),59 mungkin sekali perikop 3:18-22 memuat atau bersumber dari bahan tradisional yang bersifat kredal atau konvensional.60 Keseragaman akhiran dari ketiga kata kerja berbentuk participle {yunani} ... {yunani} ... {yunani} ... (ay. 18b. 22),61 kenyataan bahwa kata-kata ini -- kecuali {yunani} yang muncul dalam bentuk dan kaitan lain dalam 4:3 -- hanya muncul di sini dalam keseluruhan 1 Petrus, mengindikasikan sifat tradisionalnya.62 Selain itu, kenyataan bahwa masing-masing dari ketiga kata kerja ini diikuti oleh sebuah kata tambahan atau frasa singkat, serta secara bersama-sama membentuk rangkuman tentang karya penebusan Kristus,63 menghasilkan keserupaan antara perikop ini dengan "rahasia ibadah" yang dirangkumkan dalam bentuk kredal dalam 1 Timotius 3:16;64

1 Petrus 3:18-22

{yunani}"dibunuh dalam daging" (ay. 18b)

{yunani}"dihidupkan dalam roh" (ay. 18b)

{yunani}"pergi ke dalam sorga" (ay. 22).

1 Timotius 3:16 "0G

{yunani}"Dia, yang

{yunani} telah menyatakan diri dalam daging,

{yunani} telah dibenarkan dalam roh,

{yunani} telah dilihat oleh malaikat-malaikat,

{yunani} telah diberitakan di antara bangsa-bangsa,

{yunani} telah dipercaya dalam dunia,

{yunani} telah diangkat dalam kemuliaan."

Penting juga dicatat bahwa pernyataan-pernyataan Rasul Paulus tentang telah matinya, hidupnya, dan akan dimuliakannya orang-orang percaya bersama-sama dengan Kristus (lih., Ef 2:5-6; Kol 2:11-13,20; 3:1) mengindikasikan bahwa tradisi ini mungkin telah ada sebelum dan menjadi sumber bagi tulisan-tulisan sang rasul.65 Singkatnya, mungkin sekali tradisi di balik perikop ini berupa pengakuan iman terhadap kemenangan Kristus atas kematian.66

Jika demikian, ay. 19-22, yang diawali dengan kata kerja dengan bentuk yang sama dengan unsur ketiga dari tradisi kredal di atas dan yang terletak di antara unsur kedua dan ketiga tersebut, tampaknya merupakan penjabaran penulis 1 Petrus terhadap unsur ketiga dari tradisi kredal tersebut, yaitu {yunani}. Berangkat dari pemikiran ini, tampaknya aktivitas Kristus yang dikemukakan dalam dalam ay. 19 bukanlah aktivitas pra kebangkitan atau yang terjadi dalam periode antara kematian dan kebangkitan -- yang sering disebut sebagai "turun ke dalam dunia orang mati," tetapi aktivitas pasca kebangkitan.67



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA