Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 14 No. 1 Tahun 1999 >  PROKLAMASI KRISTUS KEPADA {YUNANI} > 
III. ANALISIS KONTEKS LITERER 

Unit yang memuat ay. 19-20a ini adalah 3:18-22.50 Unit sebelumnya berbicara tentang sikap atau perilaku kristiani yang dituntut oleh penulis 1 Petrus dari para pembaca suratnya; di sini dia mengalihkan perhatiannya dari mereka kepada sosok lain, dan sekaligus menyejajarkan sosok itu dengan mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh frasa yang mengawali - {yunani}, "karena Kristus juga."51 Frasa ini juga mengawali unit 2:21-25, dan dengan demikian kemunculannya di sini mengindikasikan bahwa unit 3:18-22 memiliki fungsi yang mirip dengan unit 2:21-25.52 Kedua unit ini sama-sama mengetengahkan Yesus Kristus, pertama-tama sebagai contoh utama dari sikap atau perilaku yang dituntut dari pan pembaca surat, dan kedua sebagai sosok personal, yang oleh karya penebusanNya memungkinkan sikap atau perilaku tersebut.53

Plot pikiran dalam unit 2:21-25 berangkat dari sikap Yesus selama penderitaanNya (ay. 21-23), kematian-Nya yang bersifat penebusan (2:24a), sampai kepada pengalaman kini dari orang-orang Kristen yang telah diperdamaikan dengan {yunani}, "Gembala dan Pemelihara jiwa jiwa kalian" (ay. 24b-25). Tampaknya ada "mata rantai yang hilang" dalam plot ini; pokok kebangkitan dan pemuliaan Yesus sama sekali tidak dibahas, setidak-tidaknya secara eksplisit.54 Dalam unit 3:18-22, setelah terjadi tumpang tindih dalam pokok bahasan (yaitu antara ay. 18 dan 2:24-25), penulis 1 Petrus membahas pokok yang tidak disinggung dalam unit 2:21-25, yaitu kebangkitan Yesus (ay. 18 akhir) dan pemuliaan-Nya (ay. 22).55 Dalam konteks struktural seperti ini, tampaknya tepat bila memandang bahwa apa yang dikemukakan di antara kedua ayat ini, termasuk apa yang dikemukakan dalam ay. 19-20a, adalah konsekuensi-konsekuensi kebangkitan dan pemuliaan itu baik bagi para pembaca surat maupun bagi keseluruhan dunia fisik dan non fisik.56 Dengan demikian, dalam unit 3:19-22, sosok Yesus ditampilkan sebagai "contoh" dalam arti yang lebih luas daripada unit 2:21-25; Dia menjadi bukan hanya "contoh" menderita karena berbuat baik, tetapi juga menderita yang diikuti oleh vindikasi ilahi; yang terakhir ini. tampaknya merupakan tema utama dari paruhan kedua surat 1 Petrus.57

Berdasarkan analisis konteks literer di atas, dapat disimpulkan bahwa hakekat unit ini adalah upaya penulis 1 Petrus mendorong para pembacanya untuk bertekun dalam penderitaan-penderitaan mereka dan memberikan jaminan kepada mereka akan kemenangan yang akan datang dalam Kristus yang telah dibangkitkan dan dimuliakan.58



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA