Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 2 Tahun 1994 >  GEREJA, KERYGMA DAN MASYARAKAT > 
GEREJA, KERYGMA DAN MASYARAKAT DALAM KISAH PARA RASUL 

Bagian ini akan menguraikan siapa pembawa berita, siapa pendengarnya dan apa isi berita yang disampaikan. Bahan baku penelitian adalah seluruh kitab Kisah Para Rasul.

Pola pelayanan kepada orang Yahudi:

Nats Kis 2:31-32 | Oleh: Petrus | Kepada: Proselit, diaspora, dan orang Yahudi di Yerusalem | Isi berita: Yesus Mesias, anak Daud, yang mati dan bangkit

Nats Kis 3:18 | Oleh: Petrus | Kepada: orang Yahudi di serambi Salomo | Isi berita: Yesus Mesias yang menderita dan menggenapi nubuat

Nats Kis 5:42 | Oleh: Rasul-rasul | Kepada: orang Yahudi di Yerusalem | Isi berita: Yesus Mesias

Nats Kis 8:5 | Oleh: Filipus | Kepada: Orang Samaria | Isi berita: Yesus Mesias

Nats Kis 9:22 | Oleh: Paulus | Kepada: Yahudi di Damsyik | Isi berita: Yesus Mesias

Nats Kis 17:3 | Oleh: Paulus dan Silas | Kepada: Orang Yahudi di Tesalonika | Isi berita: Yesus Mesias

Nats Kis 18:5 | Oleh: Paulus, Silas, dan Timotius | Kepada: Orang Yahudi di Korintus | Isi berita: Yesus Mesias

Nats Kis 18:28 | Oleh: Apolos | Kepada: Orang Yahudi Akhaya | Isi berita: Yesus Mesias

Nats Kis 26:23 | Oleh: Paulus | Kepada: Agripa | Isi berita: Yesus Mesias yang mati dan bangkit

Jadi khusus kepada orang Yahudi, tokoh-tokoh gereja purba, memakai istilah "Yesus Mesias" untuk menyampaikan berita pertamanya. Mengapa? Karena orang Yahudi akan menolak mati-matian istilah "Yesus Tuhan". Mereka berpendapat bagaimana mungkin seorang manusia bisa diangkat menjadi Tuhan. Bila berita pertama memakai istilah "Yesus Tuhan" maka orang Yahudi akan mengatakan hal tersebut sesat, menghujat Allah, sirik, murtad, dan bahkan si pemberita bisa dilempari batu.

Orang Yahudi mengharapkan kedatangan Mesias. Di tengah suasana dijajah, mereka sangat menanti kapan Mesias datang untuk membebaskan mereka dari penjajahan. Berdasarkan pengharapan ini, tokoh-tokoh gereja purba, memberitakan dan membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus Mesias dibuktikan dengan Yesus yang menggenapi nubuat. Dia mati dan bangkit kembali dari kematian.

Pola pelayanan kepada orang bukan Yahudi:

Nats Kis 10:36 | Oleh: Petrus | Kepada: Kornelius dan rekan-rekan lain | Isi berita: Yesus datang bagi semua orang

Nats Kis 11:20 | Oleh: Paulus dan Barnabas | Kepada: Orang Yunani di Antiokhia | Isi berita: percaya kepada Tuhan Yesus

Nats Kis 16:30-31 | Oleh: Paulus dan Silas | Kepada: Kepala penjara di Filipi | Isi berita: percaya kepada Tuhan Yesus

Nats Kis 17:23,24,31 | Oleh: Paulus | Kepada: Orang Athena | Isi berita: Allah yang tidak dikenal yaitu Yesus yang bangkit

Jadi, tokoh-tokoh gereja purba pada waktu menghadapi orang bukan Yahudi tidak lagi memakai pendekatan dengan istilah "Yesus Mesias", tetapi berubah menjadi "Yesus Tuhan". Petrus pada waktu berbicara kepada orang Yahudi memakai istilah "Yesus Mesias", namun pada waktu berbicara kepada Kornelius dia memakai istilah "Yesus Tuhan". Demikian pula dengan rasul Paulus, pada waktu berbicara kepada orang Yahudi memakai istilah "Yesus Mesias", sedangkan untuk orang bukan Yahudi memakai istilah "Yesus Tuhan" (baik di Antiokhia, Filipi, dan Athena). Tokoh-tokoh gereja purba, memperhatikan pendengar dan mendekati mereka dengan istilah yang tepat.

Mengapa tokoh-tokoh gereja purba, memakai istilah Yesus Tuhan untuk orang bukan Yahudi? Karena orang bukan Yahudi saat itu sedang menyembah banyak Allah (polytheis). Orang bukan Yahudi sudah menyembah banyak Allah dan kalau ditambah satu lagi tak menjadi masalah. Sesudah itu, baru kemudian dijelaskan bahwa Yesus adalah satu-satunya Allah yang patut disembah, dan jangan menyembah tuhan yang lain.

Namun di sisi lain orang bukan Yahudi tidak mengenal istilah Yesus Mesias. Kalau memberitakan dengan memakai Yesus Mesias, berita itu asing bagi pendengar.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA