Misi Yesus datang ke dunia adalah untuk menebus dosa manusia, melepaskan manusia dari cengkeraman kuasa dosa dan Iblis. Untuk memenuhi misi-Nya maka Yesus 'menyamakan' diri dengan manusia berdosa melalui baptisan. Misi penebusan merupakan misi yang mengandung resiko penderitaan karena memasuki dunia manusia yang dikuasai dosa dan bapa pendosa yakni Iblis. Dan dalam Perjanjian Lama dan Baru sudah dituliskan penderitaan yang akan dialami oleh Mesias, sang hamba Allah yang akan menghapus dosa isi dunia (Yes 53; Luk 24:26). Untuk mendirikan kerajaan Allah di dunia ini Yesus harus berhadapan dengan musuh-Nya sang 'penguasa dunia' palsu yakni Iblis.
Iblis yang mengetahui maksud Yesus datang ke dunia bermaksud licik dengan membuka jalan kompromi.381 Bila Yesus mau menyembahnya maka ia akan memberikan semua kerajaan 'dunia' beserta kemuliaannya.382 Jika tawaran ini diterima maka Yesus terhindar dari jalan penderitaan yang harus ditanggung-Nya. Dalam tawaran licik dan penuh tipu muslihat ini, Iblis mencobai Yesus untuk mengikuti metode dan caranya dalam melaksanakan misi-Nya.
Dalam pencobaan ini Iblis hendak menempatkan diri di atas Yesus sebagai Anak Manusia yang datang ke dalam daerah kekuasaannya di 'dunia'. Iblis seolah merasa diri lebih superior dan hendak mengasihani Yesus, kemudian menawarkan kekuasaannya. Tetapi Yesus mengetahui dengan jelas posisiNya, sehingga dengan tegas menjawab sesuai kebenaran firman Allah. Yesus mengetahui dengan jelas siapakah diri-Nya, siapakah Allah atau siapakah yang patut menerima penyembahan dan siapakah Iblis.
Yoh 12:31 = Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini; sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar.
Yoh 14:30 = Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
Yoh 16:11 = akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Yesus mengetahui dengan jelas misi-Nya dalam menghancurkan penguasa 'dunia'. KedatanganNya dan karya-Nya di dunia merupakan penghakiman dan penghancuran kuasa Iblis (Yoh 12:31). Iblis penguasa 'dunia' sama sekali tidak berkuasa atas diri-Nya walaupun seolah Ia menderita dan kalah dalam dunia (Yoh 14:30). Jalan penderitaan-Nya sebagai Mesias dijalani oleh karena ketaatan pada cara dan kehendak Allah Bapa (Yoh 14:31). Roh Kudus yang datang ke dunia setelah Yesus naik ke surga, memiliki misi menginsyafkan dunia akan penghakiman karena penguasa dunia ini telah dihukum (Yoh. 16:7,11). Yesus telah menang atas segala pemerintah dan penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka (Kol 2:15).
Jadi setiap kali Yesus menyebut Iblis sebagai penguasa 'dunia' selalu disertai pengumuman akan kemenangan-Nya. Sebutan 'penguasa' di sini tidak berkonotasi kehormatan ataupun kegentaran bahkan justru sebaliknya.