Zefanya 3:2-20
Konteks3:2 Ia tidak mau mendengarkan w teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman; x kepada TUHAN ia tidak percaya y dan kepada Allahnya ia tidak menghadap. z 3:3 Para pemukanya di tengah-tengahnya adalah singa a yang mengaum; para hakimnya adalah serigala b pada waktu malam yang tidak meninggalkan apapun sampai pagi c hari. 3:4 Para nabinya adalah orang-orang ceroboh d dan pengkhianat; para imamnya menajiskan apa yang kudus, memperkosa hukum Taurat. e 3:5 Tetapi TUHAN adil f di tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman 2 . g Pagi demi pagi h Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan i pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu! j 3:6 "Aku telah melenyapkan bangsa-bangsa; menara-menara penjuru mereka telah musnah. Aku telah merusakkan jalan-jalannya, sehingga tidak ada orang yang lewat. Kota-kota mereka telah ditanduskan, k sehingga tidak ada orang dan tidak ada penduduk. 3:7 Aku sangka: Tentulah ia sekarang akan takut kepada-Ku, akan mempedulikan kecaman l dan segala yang Kutugaskan kepadanya tidak akan lenyap dari penglihatannya. Tetapi sesungguhnya mereka makin giat menjadikan busuk m perbuatan mereka. 3:8 Oleh karena itu tunggulah n Aku--demikianlah firman TUHAN--pada hari Aku bangkit sebagai saksi. Sebab keputusan-Ku ialah mengumpulkan o bangsa-bangsa p dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geram-Ku, q yakni segenap murka-Ku r yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis s oleh api cemburu-Ku."


[3:3] 1 Full Life : PEMUKANYA ... HAKIMNYA ... NABINYA ... IMAMNYA.
Nas : Zef 3:3-4
Inilah empat golongan utama kepemimpinan Yehuda. Allah menghukum para pemimpin rohani ini karena lalai memelihara kekudusan dan keadilan.
- 1) Para pemuka dan hakim memutarbalikkan hukum dan menggunakan kedudukan mereka secara tidak adil untuk memperoleh uang dan harta bagi diri sendiri.
- 2) Para nabi mengubah berita Allah supaya memperoleh popularitas dan dukungan.
- 3) Para imam mencemarkan rumah Allah dengan melanggar ketetapan-ketetapan-Nya dan hidup mesum.
- 4) Kita harus menolak pemimpin-pemimpin yang bertoleransi atau
memajukan keduniawian dan kebejatan atas nama Allah dan mengganti mereka
dengan pemimpin dan orang awam yang bersikeras bahwa standar-standar
Allah yang kudus harus ditaati. Standar-standar Allah tidak boleh
direndahkan untuk menyesuaikan diri dengan dosa-dosa para pemimpin
tertentu
(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).
[3:5] 1 Full Life : TIDAK BERBUAT KELALIMAN.
Nas : Zef 3:5
Walaupun manusia gagal dan jatuh ke dalam dosa, Allah sendiri tetap benar dan tidak pernah melakukan kesalahan; kebenaran itu memang merupakan sifat-Nya
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
- 1) Tuhan Allah selalu jujur, benar, dan adil di dalam segala jalan-Nya (bd. Ul 32:4). Kita harus mempertahankan iman kepada kebenaran-Nya yang tidak pernah gagal.
- 2) Walaupun kita mungkin mengalami hal-hal yang tidak dapat kita
mengerti
(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR)
kita harus tetap yakin bahwa kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita tidak akan pernah berhenti.
[3:9] 1 Full Life : SEKALIANNYA MEREKA MEMANGGIL NAMA TUHAN.
Nas : Zef 3:9-20
Zefanya kini beralih kepada rencana Allah untuk menebus bangsa-bangsa yang telah dibersihkan melalui hukuman. Mereka suatu hari akan didamaikan kembali dengan Allah, memanggil nama-Nya dan beribadah kepada-Nya. Janji-janji ini akan digenapi dalam kerajaan seribu tahun, ketika Kristus memerintah seluruh bumi
(lihat cat. --> Wahy 20:4).
[atau ref. Wahy 20:4]
[3:10] 1 Full Life : DARI SEBERANG SUNGAI-SUNGAI ETIOPIA.
Nas : Zef 3:10
Etiopia melambangkan salah satu negeri terjauh yang dikenal ketika itu. Bangsa-bangsa akan membawa persembahan bagi Allah di Yerusalem (bd. Yes 66:18,20).
[3:11] 1 Full Life : PADA HARI ITU.
Nas : Zef 3:11
Ketika Allah menuntun bangsa-bangsa kepada pengenalan yang benar akan diri-Nya, Dia akan memulihkan keadaan umat-Nya sendiri (ayat Zef 3:20).
[3:14] 1 Full Life : BERSUKACITALAH DAN BERIA-RIALAH.
Nas : Zef 3:14-17
Sukacita di dalam hati seorang bukan tanggapan alami; tanggapan ini bersifat adikodrati sebagai akibat dari tindakan penebusan Allah di dalam hidup kita. Perhatikan bahwa sukacita dialami karena:
- (1) kita telah diampuni dan tidak akan dihukum lagi karena dosa-dosa kita (ayat Zef 3:15);
- (2) musuh kita sudah dikalahkan, yaitu kita dibebaskan dari perbudakan kepada Iblis dan dosa (ayat Zef 3:15);
- (3) Allah beserta kita, memberi kita persekutuan, kasih karunia dan pertolongan-Nya sepanjang hidup kita (ayat Zef 3:15-17; bd. Ibr 4:16); dan
- (4) kita adalah sasaran kasih dan perkenan Allah yang besar (ayat Zef 3:17). Sukacita kita akan mencapai puncaknya pada hari itu bila Allah menyatakan sepenuh kemuliaan dan kebesaran-Nya di bumi (bd. Yes 35:1-10).