Yehezkiel 40:31
Konteks40:31 Balai gerbangnya w adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma dan tangganya ke atas x ada delapan tingkat.
Yehezkiel 40:41
Konteks40:41 Jadi di pintu gerbang itu ada empat meja sebelah sini dan empat meja sebelah sana; semuanya delapan meja di situ untuk tempat menyembelih korban.
Yehezkiel 40:9
Konteks40:9 dan tiang temboknya dua hasta dan balai itu ada di sebelah dalam.
Yehezkiel 40:34
Konteks40:34 Balai gerbangnya a adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas ada delapan tingkat.
Yehezkiel 40:37
Konteks40:37 Balai gerbangnya e adalah sebelah pelataran luar, dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas f ada delapan tingkat.
Yehezkiel 43:27
Konteks43:27 Sesudah hari-hari itu berakhir, maka pada hari kedelapan c dan seterusnya imam-imam akan mengolah korban-korban bakaranmu d dan korban-korban keselamatanmu e di atas mezbah itu dan Aku akan berkenan kepada kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Yehezkiel 48:35
Konteks48:35 Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU 1 . t "
Yehezkiel 40:8
Konteks40:8 Kemudian ia mengukur balai gerbang itu: delapan hasta
Yehezkiel 40:7
Konteks40:7 Kemudian ia mengukur kamar jaga: a panjangnya satu tongkat dan lebarnya satu tongkat, dan jarak antara dua kamar jaga adalah lima hasta. Dan ambang pintu gerbang sebelah dalam yang dekat balai gerbang itu adalah satu tongkat.
[48:35] 1 Full Life : TUHAN HADIR DI SITU.
Nas : Yeh 48:35
Kitab Yehezkiel berakhir dengan janji agung bahwa pada suatu hari Allah akan hidup selama-lamanya bersama umat-Nya, sebuah janji yang diulangi dalam Wahy 21:3, "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka." Berkat terbesar bagi kita sebagai umat Allah ialah adanya Allah di tengah-tengah kita; inilah hakikat sukacita dan kebahagiaan sejati. Sebagai akibat dari kehadiran Allah yang tetap itu, kita tidak akan pernah lagi mengalami kesusahan, kekecewaan dan kesulitan dari kehidupan kita sebelumnya (Wahy 21:4); inilah penglihatan dan harapan kita yang terakhir sementara kita menanti kedatangan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.