Mikha 1:2-16
Konteks[1:5] 1 Full Life : PELANGGARAN ... DOSA.
Nas : Mi 1:5
Bangsa ini akan dihukum karena dosa-dosa mereka, khususnya penyembahan berhala (ayat Mi 1:7), kedursilaan (ayat Mi 1:7), kejahatan, dan ketidakadilan (Mi 2:1-2). Dosa-dosa yang lazim dilakukan di ibu kota merupakan dosa-dosa yang dilakukan oleh seluruh bangsa itu.
[1:6] 2 Full Life : SAMARIA MENJADI TIMBUNAN PUING.
Nas : Mi 1:6
Nubuat ini digenapi pada tahun 722 SM ketika pasukan Asyur memusnahkan kota ini (lih. 2Raj 17:1-5); penggenapan itu terjadi tidak lama sesudah Mikha menubuatkannya.
[1:8] 3 Full Life : AKU HENDAK BERKELUH KESAH DAN MERATAP.
Nas : Mi 1:8-9
Mikha menangisi kejatuhan Samaria (bd. ayat Mi 1:6). Hatinya hancur karena mereka menolak Allah sehingga harus dihukum. Apakah kita menyesal dan sedih bila orang terus berdosa terhadap Allah dan sedang menuju kepada kebinasaan dan kemusnahan mereka sendiri?
[1:9] 4 Full Life : SUDAH MENJALAR KE YEHUDA.
Nas : Mi 1:9
Yehuda juga bersalah karena pelanggaran dan pemberontakan terhadap Allah. Jadi, Mikha mengimbau beberapa kota tertentu di Yehuda (ayat Mi 1:10-16) untuk meratapi kebinasaan yang akan menimpa mereka. Nubuat Mikha digenapi ketika Sanherib merebut kota-kota berkubu negeri Yehuda (2Raj 18:13); menurut catatan Asyur, Sanherib merebut 46 kota.
[1:16] 5 Full Life : CUKURLAH ... KEPALAMU.
Nas : Mi 1:16
Mencukur kepala menjadi tanda kesedihan yang lahiriah; demikianlah, Mikha meminta agar umat Allah menantikan perkabungan yang amat mendalam.
- 1) Hukuman akan keras; anak-anak akan dirampas dari mereka dan diangkut ke dalam pembuangan. Mikha menekankan bahwa umat Allah tidak dapat berpaling dari Tuhan tanpa menderita akibat-akibat yang hebat.
- 2) Orang yang meninggalkan Allah dan Firman-Nya untuk bersekutu dengan dunia dan kegiatan berdosanya akan menemukan bahwa Allah akan menentang mereka dan mungkin mendatangkan malapetaka dalam hidup mereka.