Imamat 18:3
Konteks18:3 Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang 1 di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan q mereka.
Imamat 20:23
Konteks20:23 Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa r yang akan Kuhalau dari depanmu: s karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak t melihat mereka.
Ulangan 12:30-31
Konteks12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat v dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu. w 12:31 Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, x itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki y dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah z mereka.
Yehezkiel 20:32
Konteks20:32 Dan apa yang timbul dalam hatimu sama sekali tidak akan terjadi, yaitu yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain 2 , seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu.
[18:3] 1 Full Life : JANGANLAH KAMU BERBUAT SEPERTI YANG DIPERBUAT ORANG.
Nas : Im 18:3
Umat Allah senantiasa tergoda untuk menerima perilaku dan standar-standar moral masyarakat sekeli-ling mereka. Oleh karena itu, Allah memerintahkan umat-Nya untuk menjadikan hukum-hukum-Nya satu-satunya tolok ukur untuk menentukan mana yang benar dan salah. Kita sama sekali tidak boleh menyesuaikan diri dengan masyarakat sekeliling dan menerima cara hidup mereka. Allah harus menjadi satu-satunya sumber dan tolok ukur untuk seluruh perilaku moral dan rohani manusia
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).
[20:32] 2 Full Life : SEPERTI BANGSA-BANGSA LAIN.
Nas : Yeh 20:32
Umat Allah selalu tergoda untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan cara-cara dunia sehingga dengan demikian berhenti menjadi umat khusus Allah. Kita harus senantiasa mengajukan dua pertanyaan dasar kepada diri sendiri:
- 1) Apakah saya mengalah pada tekanan teman-teman sebaya di sekolah, kantor atau sahabat lainya?
- 2) Sudahkah saya berbeda di dalam perilaku dan tindakan saya ataukah
saya menyesuaikan diri dengan cara yang diharapkan orang fasik?
(lihat cat. --> Rom 12:1;
lihat cat. --> Rom 12:2).
[atau ref. Rom 12:1-2]