Kejadian 5:22
Konteks5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah 1 h selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Kejadian 20:5
Konteks20:5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? l Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus m dan dengan tangan yang suci. n "
Ulangan 18:13
Konteks18:13 Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela c di hadapan TUHAN, Allahmu. d
Ulangan 18:1
KonteksPenghasilan imam dan orang Lewi
18:1 "Imam-imam orang Lewi, e seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian f kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki. g
1 Raja-raja 3:6
Konteks3:6 Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, a benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak b yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.
[5:22] 1 Full Life : HENOKH HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH.
Nas : Kej 5:22
Tidak dapat disangkal lagi, Henokh unggul dalam kesalehan. Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang dia.
- 1) Henokh "bergaul dengan Allah" (ayat Kej 5:22,24) -- yaitu, ia hidup dengan iman kepada Allah, mempercayai firman dan janji-janji-Nya (Ibr 11:5-6), sungguh-sungguh berusaha hidup saleh (bd 1Yoh 1:5-7) dan mengikuti cara-cara Allah (bd. Ams 3:3), dan dengan teguh menentang ketidaksalehan angkatannya (Yud 1:14-15).
- 2) Henokh merupakan pengkhotbah kebenaran yang mengecam dosa dan gaya hidup tidak benar dari angkatannya. Yud 1:14-15 mengatakan bahwa Henokh mengecam ketidaksalehan dan perilaku amoral dengan mengingatkan orang akan datangnya hukuman Allah atas perbuatan-perbuatan yang tidak benar.
- 3) Henokh berkenan kepada Allah (Ibr 11:5). Hidup, amanat, kesalehannya demikian berkenan kepada Allah sehingga Allah menghormati dia dengan mengangkatnya dari bumi ke hadirat-Nya tanpa mengalami kematian. Orang percaya masa kini harus merenungkan hidup Henokh sebagai teladan, karena kita juga hidup di tengah-tengah angkatan yang jahat dan tidak saleh. Sudahkah kita bergaul dengan Allah, hidup sungguh-sungguh kudus, mengecam dosa dan mengingatkan orang untuk melarikan diri dari murka yang akan datang (Kis 3:19-20; 1Tes 1:10)? Apakah kita menantikan kedatangan kembali Kristus untuk membawa kita bersama dengan-Nya untuk selama-lamanya (1Tes 4:16-17)?