Kejadian 12:5-11
Konteks12:5 Abram membawa Sarai, o isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat p mereka dan orang-orang q yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, r lalu sampai di situ. 12:6 Abram berjalan melalui negeri s itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, t yakni pohon tarbantin di More. u Waktu itu orang Kanaan v diam di negeri itu. 12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram 1 w dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri x y ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN z yang telah menampakkan diri kepadanya. 12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. a Ia memasang kemahnya b dengan Betel di sebelah barat dan Ai c di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. d 12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb. e


[12:7] 1 Full Life : TUHAN MENAMPAKKAN DIRI KEPADA ABRAM.
Nas : Kej 12:7
Inilah pertama kalinya Alkitab menyatakan dengan terus terang bahwa Allah "menampakkan diri" kepada seseorang, sekalipun masuk akal untuk percaya bahwa Allah sudah menampakkan diri kepada Adam dan yang lain (bd. Kej 2:15-16,22; 3:8). Bahwa peristiwa ini menjadi suatu manifestasi tampak yang obyektif dari Allah dalam bentuk manusia ditunjukkan dalam Kej 18:1-3,9-33 (bd. Kel 33:18-23). Penampilan Tuhan secara kelihatan disebut "teofani" -- yaitu, manifestasi Allah
(lihat cat. --> Kel 3:2).
[atau ref. Kel 3:2]
Tanah yang dijanjikan Allah kepada Abram adalah tanah Kanaan (nama kuno untuk Palestina), sepanjang pantai tenggara Laut Tengah.
[12:10] 1 Full Life : KELAPARAN TIMBUL DI NEGERI ITU.
Nas : Kej 12:10
Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan pencobaan yang serius.
- 1) Abram baru saja sampai di tempat tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul (Kej 11:30), perpisahan dengan keluarganya (Kej 12:1), dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu.
- 2) Sebagaimana diteladani Abram, orang percaya yang berusaha untuk
melayani Tuhan dan menaati Firman-Nya hendaknya jangan merasa aneh
apabila menghadapi halangan-halangan besar, kesukaran, dan persoalan.
Iniliah cara yang sering kali dipakai Allah untuk orang yang dipanggil
untuk menaati-Nya. Dalam kasus semacam itu kita harus tetap maju dengan
taat dan keyakinan bahwa Allah masih bekerja demi kepentingan kita dalam
mencapai maksud-Nya
(lihat cat. --> Mat 2:13).
[atau ref. Mat 2:13]